Anda di halaman 1dari 35

1.

Tujuan mempelajari Populasi


a.

b.

c.

Mengetahui pengertian populasi,


kepadatan, perubahan populasi dan
dinamika populasi.
Mengetahui hubungan populasi
serangga (hama) dengan
kerusakan.
Mengetahui hubungan populasi
tanaman dengan produksi dan jarak
tanam.

2. Pengertian
a.

b.

c.

Populasi berarti penduduk yaitu jumlah


individu sejenis yg mendiami suatu tempat
(latin = populus = rakyat, penduduk).
Segenap anggota serangga dari suatu
spesies yg berada dlm suatu tempat pada
waktu tertentu.
Sekelompok individu yang sejenis, misalnya
padi, jagung, tebu, mangga, kakao, kubis,
kentang, dll.

3. Kepadatan Populasi
Populasi umumnya dinyatakan dlm
padat populasi (population density).
Populasi serangga selalu berkaitan
dengan ruang yang ditempati dan
waktu, dengan istilah umum adalah
kepadatan populasi.
Padat populasi sp serangga selalu
berubah sejalan perubahan lingkungan.

Organisme yg hidup didarat dipakai satuan luas,


misal per m2 / Ha / rumpun.
Organisme air digunakan satuan per m3 atau l.
Contoh :
1) Padat populasi wereng batang coklat padi per
rumpun pada MH 2010/2011 di sawah Gunung
Anyar sebanyak 6 ekor.
2) Padat populasi walang sangit MK 2010/2011 di
sawah Rungkut sebanyak 4 ekor/m2.
3)
Padat / jumlah tanaman padi per Ha = 160.000
rumpun (jarak tanam 25 x 25 cm)
4)
Padat populasi penduduk 1500 org / km 2

Kepadatan populasi lazimnya disebut


POPULASI saja.

4. Perubahan Populasi
Populasi sp serangga selalu berubah sejalan
perubahan lingkungan & waktu. Sedangkan populasi
tanaman relatif tetap.
Demikian pula komposisi kelompok usia/stadium
& jenis kelamin juga berubah-ubah.
Contoh :
Populasi hama wereng coklat padi pd kondisi
lingkungan tertentu terdiri 30% jantan, 50% betina,
nimfe 10% dan telur 10%. Pada saat lain komposisi
berubah jantan 10%, betina 20%, nimfe 40% dan telur
30%.
Umumnya menjelang akhir MH persentase telur
tinggi, awal MK persentase larva meningkat.
Hal diatas dipengaruhi cara hidup, biologi dan
frekuensi berbiak serangga.

Ada beberapa macam penyebab perubahan


populasi serangga / hewan / manusia , yaitu :
a. Natalitas
1) Pengertian
Artinya tingkat kelahiran (latin : natus = lahir).
Dalam ekologi, natalis digunakan utk
menunjukkan kemampuan suatu populasi
menambah jumlahnya.
Natalitas menggambarkan tingkat kelahiran,
yaitu bertambahnya individu baru akibat
kelahiran atau menetas dari telur.
Dengan demikian natalitas selalu positif atau
paling tidak = 0 dan tidak pernah negatif.

2) Rumus
Secara teori pertumbuhan populasi mencapai maksimum, bila
kondisi memenuhi syarat.
Hal demikian di alam sulit terjadi, pertumbuhan populasi
kadang-2 berhenti karena keterbatasan pakan/pengaruh musim.
Secara matematis dapat ditulis :
Nn = Natalitas (banyaknya individu baru dlm suatu populasi).
d Nn = Tingkat natalitas per satuan waktu
dt
(angka kelahiran absolut per satuan waktu)
d Nn = Tingkat natalitas atau angka kelahiran per satuan waktu
Ndt
per individu
N dlm rumus diatas kurang tepat, karena dianggap seluruh
anggota populasi, mestinya hanya anggota yg mampu
berproduksi saja, yaitu betina.

Natalitas berbeda dengan tingat pertumbuhan


suatu populasi. Tingkat natalitas selalu positif / nol
(d Nn), karena parameter yg digunakan hanya
angka kenaikan neto, dimana angka kematian dan
perpindahan populasi tidak dipertimbangkan.
Tingkat pertumbuhan populasi (dN) positif, nol
atau negatif.
Jumlah progeny seekor serangga betina antara
beberapa ekor s/d jutaan. Ratu rayap dapat
menghasilkan 30 telur per menit dan dapat
hidup 10 tahun.
Seekor ratu lebah madu per hari dapat bertelur
2000 telur.

b. Mortalitas
1) Pengertian
Tingkat kematian (latin = mortalis =
dapat mati)
Dalam ekologi istilah mortalitas
digunakan utk menunjukkan
kemampuan suatu populasi menjadi
lebih kecil karena kematian.
Mortalitas lawan Natalitas.

2) Rumus
d Mn
= banyaknya individu yg mati dlm suatu
M
populasi
d Mn = Tingkat mortalitas per satuan waktu
dt
d Mn = Tingkat mortalitas per satuan waktu
Ndt
per individu dlm suatu populasi.

Tingkat mortalitas tdk mungkin = nol,


disebabkan walaupun lingkungan baik,
kematian tetap ada.
Kematian serangga dapat disebabkkan oleh
umur dan tua, walaupun kondisinya ideal.
Variasi mortalitas, sehubungan umur tiap sp
serangga berbeda.
Ada sp serangga, mortalitas banyak terjadi
pada stadium telur/larva, tetapi sp lain pada
stadium pupa / imago.

c. Migrasi

1) Pengertian
Kata lain migrare, berarti perpindahan dari tempat
yg
satu ke tempat yg lain.
Dalam populasi ada faktor kematian &
kelahiran,
tetapi
sering kali terjadi perubahan jumlah anggota
populasi
karena ada perpindahan anggota dari
populasi ke
populasi lain dari sp yang sama.
2) Bentuk Perubahan
a. Imigrasi (latin : in = ke dlm & migrate)
yaitu kedatangan individu-2 baru ke dlm
batas-2 tempat populasi, sehingga populasi
bertambah.
b. Emigrasi (latin : e = ke luar, dan migrare).
yaitu kepergian individu dari luar batas-2 tempat
populasi tadi sehingga populasinya
berkurang.

KESIMPULAN
Kepadatan

populasi atau disebut


populasi suatu organisme (hewan)
dalam ruang dan waktu tertentu
ditentukan oleh hubungan angka
kelahiran, kematian, imigrasi dan
emigrasi.

Keempat

angka diatas disebut penentu


kepadatan populasi.

5. Kelompok Populasi
Ada 3 kelompok populasi, yaitu :
a.
Populasi Konstan
Generasi ke generasi jumlah individu dlm populasi tetap.
Potensial berkembang biak (reproductive potentials)
perlawanan thd lingkungan (environmental resistance).

b. Populasi Osilasi
Populasi berubah tanpa penambahan dari luar daerah. Jadi
pengaruh faktor biotik (parasit, predator) dan Abiotik (suhu,
kelembaban, pakan) salah satu atau lebih ada yang
membantu.
c.

Populasi Areal
Populasi ada penambahan jumlah dari luar daeah (imigrasi),
sehingga sulit diprediksi.

6. Dinamika Populasi
a. Pengertian :
Dinamika Populasi (DP) adalah naik turunnya
jumlah serangga dalam suatu populasi.
Penyebab naik turunnya jumlah populasi
serangga dipengaruhi oleh kelahiran, kematian,
imigrasi dan emigrasi.
DP mempelajari fluktuasi ukuran populasi
hewan (serangga) dan tumbuhan.

b. Struktur Umur
Secara ekologis, setiap organisme memiliki 3
macam bentuk umur :
1) Praproduktif
2) Produktif
3) Lewat / Post produktif
Manusia Ketiga jenis umur sama panjang.
Serangga Praproduktif (panjang), produktif
(pendek) & lewat produktif (tidak ada).

Contoh :
Lasioderma serricorne (Coleoptera) (hama
bubuk tembakau) :
Telur : 4 14 hari
Larva : 35 45 hari
Pupa : 7 15 hari
Imago : 14 hari
Tanaman memiliki 2 macam fase tumbuh :
1. Fase vegetatif
2. Fase generatif (berbunga & berbuah).

Ada 3 macam struktur umur suatu populasi :


1. Populasi cepat berkembang Porsi kelompok
muda besar.
2. Populasi stasioner Porsi penyebaran umur
praproduktif, produktif dan lewat produktif
merata.
3. Populasi menurun / decline population Porsi
kelompok umur tua lebih besar.

c.

Bentuk Pertumbuhan
Growth)

Populasi

(Population

1) Pertumbuhan Populasi Eksponensial


Pertumbuhan eksponensial sering dikenal sbg
pertumbuhan
geometrik
atau
pertumbuhan
Malthus.
Jenis pertumbuhan populasi ini terjadi pd populasi
sp yang memenuhi asumsi sbb :
a) Individu-2 di dlm populasi seragam dgn laju
reproduksi yg tetap sepanjang waktu.
b) Tidak ada persaingan diantara individu-2 di
dlm populasi.
c) Selalu ada ruang dan pakan yg cukup.

Pertumbuhan populasi secara eksponensial,


dibuat rumus oleh Malthus sbb :
Nt
No
Nt
e
r
dN
dt

= No ert atau dN = r N
dt
= Jumlah populasi awal, pd waktu t = 0
= Jumlah populasi pada waktu t
= Dasar logaritma natural
= Konstante / kecepatan instrinsik
pertumbuhan scr wajar.
= Kecepatan berubah populasi / waktu pd
saat tertentu.
= Interval waktu

2) Pertumbuhan Populasi Logistik / Sigmold


Menurut Verhulst rumusnya :
Nt = No er (K N) t atau dN = r N (K N)
K
dt K
N
No
Nt
K
e
t
r

= jumlah individu di dlm populasi (pd sembarang


waktu/saat)
= populasi pada saat awal pengamatan.
= populasi pada saat waktu t.
= jmlah maksimum yg dapat dicapai oleh suatu
populasi dgn kondisi-2 tertentu atau besarnya
populasi pd harkat asimtotnya (taraf kejenuhan).
= dasar logaritma dasar.
= waktu
= kecepatan intrinsik dari pertambahan secara wajar.

Indek r dapat dijelaskan sebagai perbedaan


antara angka kelahiran spesifik dan angka
kematian spesifik.
r=bd
Konstanta r sangat berpengaruh.
Jika r > 0 Nt merupakan fungsi naik dan
grafiknya cekung keatas.
Jika r = 0 Nt = No = Konstan.
Jika r < 0 Nt merupakan fungsi turun dan
grafiknya cekung keatas,
turunan pertama Nt = negatif,
sedang turunan kedua Nt bernilai
positif.

Gambar Grafik Nt = No e rt

Model r > 0 model pertumbuhan eksponensial.


r < 0 model peluruhan eksponensial.
Model pertumbuhan populasi eksponensial
meramalkan ukuran populasi terus naik tanpa
batas.
Model pertumbuhan populasi eksponensial dalam
jangka panjang tidak realistik, karena kalau ini
terjadi dunia ini sudah dipenuhi makhluk hidup.

Gambar Hubungan potensi biotik dan hambatan


lingkungan dalam menentukan harkat populasi yg
dapat dicapai oleh suatu sp (Kendeigh, 1962)

Van Der Plank (1963) :


r = 1 x ln Nt
t
No
r = laju pertumbuhan populasi (ekor/minggu)
t = waktu pertumbuhan populasi
(satuan/minggu)
Nt = populasi serangga pada waktu t
No = populasi awal (waktu nol)

A:
B:
C:

Kurva potensi biotis = kurva eksponensial (keadaan


serba ideal).
Kurva sigmoid, dalam keadaan jenuh (pop mantap /
konstan).
Kurva populasi dengan frekuensi menurut musim (ada
hambatan lingkungan).
Gambar Kurva Kecepatan Tumbuh Populasi dalam
keadaan Ideal maupun Wajar

Ada perhitungan versi ahli lain, yaitu Thompson (1925).


Jumlah progensi = p . Zn
p = populasi awal
Z = keperidian x seks faktor
n = generasi yang dihitung
Contoh :
Hama lalat buah misalnya keperidian lalat betina = 35,
lama hidup setelah menetas dari pupa = 47 hari.
Nisbah kelamin 1 : 1, seks faktor = 0,5.
Dengan demikian lalat buah satu tahun menurunkan :
365 = 8 generasi
47
Jumlah progeni satu tahun = 1 x (35 x )8
= 8.767.700.496 ekor
(ini tanpa gangguan)

d. Fluktuasi Populasi
Ciri populasi adalah adanya perubahan setiap waktu
atau disebut fluktuasi.
Didalam ekosistem pertanian, ada fluktuasi serangga
musiman dan tahunan.
Hal tersebut dipengaruhi oleh musim tanam/buah atau
perbedaan tahunan dalam lingkungan/fisis. Serangan
belalang ke daerah pertanian ada dugaan kuat adanya
siklus tahunan.

Ambang ekonomis (economic threshold) : batas terendah


populasi serangga yang dapat mengakibatkan kerusakan
tanaman maupun kerugian secara ekonomis.

HUBUNGAN POPULASI DAN


SERANGAN MAUPUN PRODUKSI
1. Serangga Nematoda, Tungau,
Tikus, Keong Mas sebagai Hama.
Berbicara populasi hewan diatas,
berarti semakin banyak / meningkat
populasinya akan mengakibatkan
kerusakan / serangan pada tanaman
yg semakin besar.

2.

Serangga, Ikan, Ternak dan Unggas.


Serangga yg berguna seperti lebah madu,
ikan, sapi, kerbau, kambing, ayam, itik, dll,
berarti semakin banyak / meningkat
populasinya berarti akan menghasilkan
produk yang lebih tinggi.

3.

Serangga, Hewan yg Hidupnya Parasit


atau Predator.
Serangga, hewan yang hidupnya predator
atau parasit pada hewan / serangga yg
merusak tanaman, kalau semakin tinggi
populasinya berarti membantu semakin
mengurangi populasi serangga atau hewan
yang menjadi hama tanaman.

4. Tanaman
Tanaman seperti padi, tebu, pepaya, mangga,
kubis, dll, kalau populasinya semakin banyak
berarti akan menghasilkan produksi yang
semakin banyak.

Tetapi hal diatas sangat dipengaruhi oleh


jarak tanam, karena setiap tanaman guna
menghasilkan produk yang maksimal
dipengaruhi oleh jarak tanam yang optimal
dan varietasnya.

Contoh :
Tanaman jagung hibrida, memiliki jarak tanam
optimal 40 x 20cm, dan setiap lubang tanam 1 biji.
Kalau ditanam dengan jarak tanam 20 x 25cm
misalnya, dan 1 lubang diisi benih 2 biji, produksi
belum tentu lebih tinggi, walaupun populasi tanaman
lebih banyak.
Tanaman kelapa jarak tanam optimalnya 8 x 8
m, bila di tanam dengan jarak tanam 6 x 6 m berarti
populasinya lebih banyak, tetapi belum tentu
produksinya lebih tinggi dari pada jarak tanam 8 x 8
m.

Anda mungkin juga menyukai