Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tri Ayu Widianingsih

Kelas : 4EA26
Npm : 17212445
Kasus-kasus yang terjadi dalam etika profesi Terdakwa kasus pembobolan dana
Citibank
Terdakwa kasus pembobolan dana Citibank, Malinda Dee binti Siswowiratmo (49),
diketahui memindahkan dana beberapa nasabahnya dengan cara memalsukan tanda tangan
mereka di formulir transfer. Hal ini terungkap dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut
Umum di sidang perdananya, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2011).
Sebagian tanda tangan yang ada di blangko formulir transfer tersebut adalah tandatangan
nasabah, ujar Jaksa Penuntut Umum, Tatang sutar
Malinda antara lain memalsukan tanda tangan Rohli bin Pateni. Pemalsuan tanda tangan
dilakukan sebanyak enam kali dalam formulir transfer Citibank bernomor AM 93712 dengan
nilai transaksi transfer sebesar 150.000 dollar AS pada 31 Agustus 2010. Pemalsuan juga
dilakukan pada formulir bernomor AN 106244 yang dikirim ke PT Eksklusif Jaya Perkasa senilai
Rp 99 juta. Dalam transaksi ini, Malinda menulis kolom pesan, Pembayaran Bapak Rohli untuk
interior.
Pemalsuan lainnya pada formulir bernomor AN 86515 pada 23 Desember 2010 dengan
nama penerima PT Abadi Agung Utama. Penerima Bank Artha Graha sebesar Rp 50 juta dan
kolom pesan ditulis DP untuk pembelian unit 3 lantai 33 combine unit, baca jaksa. Masih
dengan nama dan tanda tangan palsu Rohli, Malinda mengirimkan uang senilai Rp 250 juta
dengan formulir AN 86514 ke PT Samudera Asia Nasional pada 27 Desember 2010 dan AN
61489 dengan nilai uang yang sama pada 26 Januari 2011. Demikian pula dengan pemalsuan
pada formulir AN 134280 dalam pengiriman uang kepada seseorang bernama Rocky Deany C
Umbas sebanyak Rp 50 juta pada 28 Januari 2011 untuk membayar pemasangan CCTV milik
Rohli.
Adapun tanda tangan palsu atas nama korban N Susetyo Sutadji dilakukan lima kali,
yakni pada formulir Citibank bernomor No AJ 79016, AM 123339, AM 123330, AM 123340,
dan AN 110601. Secara berurutan, Malinda mengirimkan dana sebesar Rp 2 miliar kepada PT

Sarwahita Global Management, Rp 361 juta ke PT Yafriro International, Rp 700 juta ke


seseorang bernama Leonard Tambunan. Dua transaksi lainnya senilai Rp 500 juta dan 150 juta
dikirim ke seseorang bernamVigor AW Yoshuara. Hal ini sesuai dengan keterangan saksi Rohli
bin Pateni dan N Susetyo Sutadji serta saksi Surjati T Budiman serta sesuai dengan Berita Acara
Pemeriksaan laboratoris Kriminalistik Bareskrim Polri, jelas Jaksa. Pengiriman dana dan
pemalsuan tanda tangan ini sama sekali tak disadari oleh kedua nasabah tersebut.
komentar:
contoh kasus yang saya ambil yaitu tentang pemalsuan tanda tangan nasabah yang dilakukan
oleh melinda dimana Dalam kasus ini malinda melakukan banyak pemalsuan tanda tangan yang
tidak diketahui oleh nasabah tersebut. Dalam kasus ini ada salah satu prinsip-prinsip yang telah
dilanggar yaitu prinsip Tanggung jawab profesi, karena ia tidak melakukan pertimbangan
professional dalam semua kegiatan yang dia lakukan, disini melinda juga melanggar prinsip
Integritas, karena tidak memelihara dan meningkatkan kepercayaan nasabah.

Anda mungkin juga menyukai