Volume, 2 nomor 6
Januari, 2015
Latar Belakang
Menurut UU 41 Tahun 1999 tentang
kehutanan. hutan adalah kesatuan ekosistem
berupa lahan berisi sumberdaya alam hayati
yang
didomonasi
pepohonan
dalam
persekutuan alam dan lingkungan yang satu
dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
Sebagai fungsi ekosistem, hutan sangat
berperan dalam berbagai hal seperti penyedia
sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup
berjuta flora dan fauna, dan peran
penyeimbang lingkungan, serta mencegah
timbulnya pemanasan global. Secara umum
proses perencanaan tataguna lahan dapat
WARTA RIMBA
Volume, 2 nomor 6
Januari, 2015
lokasi pembuangan limbah, dan lain
sebagainya. (Jamria 2012).
Sumber daya hutan memiliki peran yang
sangat penting dalam menjaga kelangsungan
hidup manusia. Hutan dapat memberikan hasil
kayu, nonkayu, perlindungan siklus air,
penyerapan
karbon,
pemeliharaan
keanekaragaman hayati dan habitat, serta
berfungsi sebagai tujuan rekreasi. (Winata dan
yuliana 2010).
Desa Nupabomba merupakan suatu desa
yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah,
dan terdapat hutan produksi didalamnya. Dari
sisi Topografi Desa Nupabomba terdiri atas
27,056 ha (20%) dataran dan 108,224 ha
(80%) Perbukitan. dengan Ketinggian dari
permukaan laut kurang lebih 750 meter.
Potensi pohon di kawasan hutan tersebut
sangat baik sehingga perlu di lakukan
penelitian mengenai potensi tegakanya,dan
perlu di pertahankan sehingga dapat di
kembangkan pada masa yang akan datang.
Jumlah penduduk yang semakin bertambah
dan begitu juga tuntutan akan standar hidup
yang lebih baik merupakan factor yang
menyebabkan meningkatnya permintaan
hasil-hasil hutan dan industry kehutanan,
termaksud kertas, kayu bangunan, kayu bakar
dan banyak yang lainnya yang di cerminkan
di dalam pengurasan hutan yang lebih berat.
Perlindungan atas sumberdaya hutan menjadi
semakin penting dan ini mungkin dapat di
galakan melalui perlindungan dan perhatian
kepada
hutan-hutan
yang
melingkupi
gunung,mempengaruhi
tata
air
dan
memperbaiki lingkungan.Semua faktor ini
meningkatkan keharusan pengelolaan hutan
yang lebih baik. (Suharjo 2010)
Potensi vegetasi merupakan salah satu data
dan informasi penting yang diperlukan dalam
pengembangan suatu suatu model pengelolaan
hutan (Arrijani et.,al 2006) dalam Idris dkk.
(2013).
Vegetasi di suatu tempat akan berbeda
dengan vegetasi di tempat lain karena
berbeda pula faktor lingkungannya. Vegetasi
hutan merupakan suatu sistem yang
dinamis, selalu berkembang sesuai dengan
keadaan habitatnya. (Marsono (1997),
WARTA RIMBA
Volume, 2 nomor 6
Januari, 2015
Rumusan Masalah
Desa Nupabomba adalah salah satu desa
yang saat ini belum diketahui secara pasti
mengenai potensi tegakan yang terkandung di
dalam kawasan hutannya.
Berdasarkan
masalah di atas peneliti ingin mengetahui
bagaimana potensi tegakan di kawasan hutan
produksi tersebut dalam rangka pengelolaan
kawasan hutan dimasa yang akan datang.
Tujuan dan Kegunaan
penelitin ini bertujuan untuk mengetahui
potensi tegakan di kawasan hutan produksi
sekaligus memetakan tegakan hutannya, di
Desa Nupabomba Kecamatan Tanantovea
Kabupaten Donggala
Kegunaan dari penelitian ini agar dapat
dijadikan sebagai informasi untuk mengetahui
bagaimana tentang analisis potensi tegakan
dikawasan hutan produksi tersebut.
100 m
100 m
B
100 m
100 m
Diameter ( D) =
Keterangan :
D = Diameter (m)
K = Keliling (m)
= Tetapan (
22
7 atau 3,14 )
1
D2 .(t x fk)
4
Volume =
Keterangan :
V = Volume pohon
= Tetapan (
22
7 atau 3,14 )
D = Diameter pohon
t = Tinggi total pohon (m)
WARTA RIMBA
Volume, 2 nomor 6
Januari, 2015
fk= factor koreksi (untuk hutan alam 0,7
dan untuk hutan tanaman 0,8).
Skema Alur Penelitian Analisis Potensi
Tegakan dikawasan hutan seperti gambar
dibawah ini :
Pengambilan Data
No
1
2
3
4
5
Nama Lokal
Mada
Kume
Kenanga
Gambir
Pangi
Nama Ilmiah
Phoebe sp.
Palaquium obovatum (griff) engl.
Gonithalamus sp.
Ficus sp.
Pengium edule reinw.
6
7
8
9
10
Alupang
Ganjeng-ganjeng
Kayu kapur
Copeng
Bayur
Dysoxylum sp
Celtis philliippensis blanco
Chisocheton sp.
Syzygium sp
Pterospermum celebicum miq.
Famili
Lauraceae
Sapotaceae
Annonaceae
Moraceae
flacourtiacea
e
Meliaceae
Cannabaceae
Meliaceae
Myrtaceae
Malvaceae
Jumlah
Jumlah
15
8
7
6
6
5
4
3
2
1
57
WARTA RIMBA
Volume, 2 nomor 6
Januari, 2015
Hasil
pengukuran
volume
pohon
20 29
12
dilapangan pada bagian timur gunung dapat
30 39
16
dilihat pada Tabel 7.
40 49
6
Tabel 7. Distribusi Volume Pohon Pada
50 59
10
Bagian Timur Gunung
60 - 69
6
70 - 79
5
No
Volume (M3)
Jumlah Pohon
80 - 89
3
1
0,4 2,7
28
Jumlah
58
2
2,8
5,1
17
Pada tabel 5. terlihat bahwa distribusi
3
5,2
7,5
3
diameter pada bagian timur gunung
4
7,8
10,1
7
menunjukkan jumlah diameter yang paling
5
10,2 12,5
1
banyak nampak pada diameter
30-39 Cm
6
12,6
14,9
1
Sebanyak 16 Pohon. Diantaranya Sterculia
7
14,10
16,4
1
sp,Celtis
phillippensis
Blanco,Ficus
Jumlah
58
Minahassae (Teijsm.&Vriese Miq,Palaquium
Pada tabel 7. terlihat bahwa distribusi
Obovatum (Griff.) Engl, Goniothalamos
Sp,Litsea Sp,Pangium Edule Reiw. Sedangkan volume pohon pada bagian timur gunung
pada diameter yang paling sedikit nampak menunjukkan volume pohon yang paling
pada diameter 80 - 89 yaitu sebanyak 3 banyak yaitu 0,4 2,7 sebanyak 28 pohon.
pohon. Yaitu diantanya Palaquium obovatum Diantaranya Sterculia Sp,Sizygium Sp, Celtis
(Griff.) Engl, Goniothalamos sp, Sterculia sp, Phillippensis Blanco, Ficus Minahassae
(Teijsm.& Vriese) Miq, Palaquium Obovatum
Litsea sp.
(Griff) Engl, Litsea Sp,Goniothalamus
Distribusi Tinggi
Hasil pengukuran tinggi pohon di lapangan Sp,Pangium Edule Reinw,Chisocheton Sp.
pada bagian timur gunung dapat dilihat pada Sedangkan volume pohon yang paling sedikit
yaitu 10,2 12,5, 12,6 14,9, dan 14,10
Tabel 6 .
16,4
masing - masing sebanyak 1 pohon.
Tabel 6. Distribusi Tinggi Pohon Pada
Yaitu Ficus Minahassae (Teijsm.& Vriese)
BagianTimur Gunung
Miq, Palaquium Obovatum (Griff) Engl, Dan
No Tinggi (m)
Jumlah ohon
Litsea Sp.
1
15 18,22
10
Setelah dilakukan pengukuran maka dapat
2
18,23 21,45
2
disimpulkan
bahwa volume pohon pada
3
21,46 24,68
6
bagian
timur
gunung
yaitu sekitar 251.84
4
24,69 27,91
7
3
m /ha
5
27,92 31,14
18
Bagian Barat
6
31,15 34,37
12
Berdasarkan hasil pengukuran pada bagian
7
34,38 37,6
3
Barat gunung dengan bantuan program
Jumlah
58
ArcGis 10.1, diperoleh hasil berupa peta
Pada tabel 6. terlihat bahwa distribusi tegakan yang dapat dilihat pada gambar 4
pohon
pada
bagian
timur
gunung berikut :
menunjukkan jumlah tinggi pohon yang
paling banyak yaitu 27,92 31,14 m sebanyak
18
pohon.
Diantaranya
Sterculia
sp,Pterospermum
celebicum miq,Celtis
phllippensis Blanco,Chisocheton sp,Ficus
minahassae (Teijsm.& Vriese) miq,Palaquium
obovatum
(Griff)
Engl,Goniothalamos
sp,Pangium edule Reinw, dan Litsea sp.
Sedangkan pada tinggi pohon yang paling
Gambar 4. Peta Sebaran Pohon Pada Bagian
sedikit yaitu 18,23 21,45 m sebanyak 2
Barat Gunung.
pohon. diantaranya Pangium edule Reinw,
Pada Gambar 4 terlihat bahwa peta sebaran
dan Litsea sp.
pohon pada bagian timur gunung dengan
Distribusi Volume
1
2
3
4
5
6
7
WARTA RIMBA
Volume, 2 nomor 6
Januari, 2015
jumlah pohon sebanyak 49 pohon dan memiliki
jarak yang bevariasi.Pada peta sebaran pohon
gambar 4, nampak jenis yang paling banyak
muncul yaitu jenis Phoebe sp. (Lauraceae)
dengan jumlah 10 pohon atau sekitar 29.4%,
jenis Plaquium obovatum (Griff.) Engl.
(Sapotaceae) dengan jumlah 9 pohon atau
sekitar 26.46%, jenis Dysoxylum sp.
(Meliaceae), jenis Syzygium sp. (Myrtaceae),
dan jenis Myristica fatua subps. Affnis (Warb)
W.J de Wilde. (Myristiceae) Masing-masing
berjumlah 5 pohon atau sekitar 14,70%, jenis
Goniothalamus sp. (Annonaceae) dengan
jumlah 4 pohon atau sekitar 11,76%, jenis
Pangium edule Reinw. (Flacourticeae), jenis
Pterospermum celebicum miq.(Malvaceae), dan
jenis
Bischofia
javanica
Blume.
(Phyllanthaceae) masing-masing berjumlah 3
pohon atau sekitar 8,82%, dan yang terakhir
yaitu jenis Celtis phillipensis Blanco.
(Cannabaceae) dengan jumlah 1 pohon atau
sekitar 2,94%.
Hasil penelitian dilapangan ditemukan
jumlah pohon pada Bagian barat gunung adalah
48 pohon yang terdiri atas 10 jenis dan 10
famili. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Penelitian Jumlah Pohon Pada
Bagian Barat Gunung.
No
Nama Lokal
Nama Ilmiah
Famli
Jumlah
Mada
Phoebe sp.
Lauraceae
10
Kume
Palaquium obovatum
(Griff) Engl.
Sapotaceae
Alupang
Dysoxylum sp
Meliaceae
Copeng
Myrtaceae
Darah Darah
Myristiceae
Kenanga
Syzygium sp
Myristica fatua subps.
Affnis (warb) W.J de
Wilde
Goniothalamos sp
Annonaceae
Malvaceae
Flacourticeae
Phyllanthace
ae
Cannabaceae
Jumlah
49
Bayur
Pangi
Balintuma
10
Ganjeng Ganjeng
Pterospermum
celebicum miq.
Pangium edule Reinw.
Bischofia javanica
Blume.
Celtis phillipensisi
Blanco
Diameter (cm)
20
31,14
31,15 42,29
42,30 53,44
53,55 64,59
64,60 75,74
75,75 86,89
86,90 98,04
Jumlah
Jumlah pohon
12
9
4
10
9
4
2
50
WARTA RIMBA
Volume, 2 nomor 6
Januari, 2015
KESIMPULAN
5
6
7
26,44 29,29
3
23,90 32,15
23
32,16 35,01
6
Jumlah
50
Pada tabel 10. terlihat bahwa distribusi
tinggi pohon pada bagian barat gunung
menunjukkan jumlah pohon yang paling
banyak yaitu 23,90 32,15 m berjumlah 17
pohon. Diantaranya Aglaia Sp,Palaquium
Obovatum (Griff.) Engl, Bischofia Javanica
Blume,
Litesa
Sp,Dysoxylum
Sp,
Pterospermum Celebicum Miq, Syzygium Sp,
dan Goniothalamos Sp. Sedangkan yang
paling sedikit yaitu
20,72 23,57 yaitu
berjumlah 1 pohon yaitu Litsea Sp.
Distribusi Volume
Hasil pengukuran volume pohon pada
bagian barat gunung dapat dilihat pada Tabel
11.
Tabel 11. Distribusi volume pohon pada
bagian barat
No
Volume (M3)
Jumlah Pohon
1
0,33 2,92
19
2
2,93 5,52
14
5,53 8,12
10
8,13 10,72
10,73 13,32
13,33 15,92
15,93 18,52
Jumlah
50
Pada tabel 11. terlihat bahwa distribusi
volume pohon pada bagian barat gunung
menunjukkan jumlah pohon yang paling
banyak yaitu 0,33 2,92 m3 berjumlah 22
pohon. Diantaranya Pterospermum Celebicum
Miq, Palaquium Obovatum (Griff.) Engl,
Aglaia Sp, Celtis Phillippensis Blanco, Litsea
Sp, Syzygium Sp, Pangium Edule Reinw,
Sterculia Sp, Bischofia Javanica Blume.
Sedangkan jumlah volume yang paling sedikit
yaitu 10,73 13,32, 13,33 15,92 dan 15,93
18,52 dengan 16 19 m3 masing masing
berjumlah 1 pohon yaitu Pterospermum Sp,
Goniothalamos Sp, Dan Ficus Minahassae
(Teijsm.& Vriese Miq).
Setelah dilakukan pengukuran diatas maka
dapat disimpulkan bahwa volume pohon pada
bagian barat gunung yaitu sekitar 253.18
m3/ha
WARTA RIMBA
Volume, 2 nomor 6
Januari, 2015
Suharjo (2010). Analisis Potensi Tegakan
Pada Berbagai Kelerengan Di
Hutanlindung Di Desa Tilung
Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi
Moutong Provinsi Sulawesi Tengah
Subiakto (2005). Pedoman Pembibitan Jenis
Dipterokarpa
http://www.scribd.com/doc/71939212/
Atok-Subiakto#scribd
Stevenson (2012). Proses Pemetaan Hasil Tata
Batas Fungsi Kawasan Hutan Pada
Kantor Dinas Kehutanan Provinsi
Sulawesi Tengah. Laporan Magang
(tidak dipublikasikan)