Anda di halaman 1dari 5

WOC FRAKTUR

Trauma
(beban mekanik
yang berlebikan)

Kerusakan tulang
krn proses penyakit

merusak tulang normal


kelebihan pertahanan
tulang kortikal
FRAKTUR
Cedera otot
Spasme/
Memendek

Kerusakan periosteum
Sumsum tulang

integritas kulit
terganggu

Kerusakan penekanan
serat saraf

emboli lemak
Ginjal

Otak

perdarahan
hematom

Ggn sensasi

PO2 menurun

Deformitas

kehilangan cairan
eksrasel ke jar
yg rusak

jar nekrosis
Gagal ginjal

Perubahan status
Mental

alkalosis respiratori
asidosis respiratoris

Edema
Respon inflamasi

SDPD
Proses penyembuhan fraktur
Gagal jantung
Peralatan immobilisasi

Kerusakan pemb
darah
Ekstravasasi
Syok

PENDAHULUAN
Diantara karakteristik yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah kemampuan mempertahankan postur tubuhnya
yang bisa tegak dan bergerak yang diatur oleh sistem muskuloskeletal. Sistem muskuloskeletal tersebut bekerja membuat gerakan
dan tindakan yang harmoni sehingga manusia menjadi seorang yang bebas dan mandiri. Sistem muskuloskeletal terdiri dari
tulang/kerangka,
otot,
tulang
rawan
(cartilago),
ligamen,
tendon,
fascia,
bursae
dan
persendian.
1.
TULANG
Sistem skelet (tulang) dibentuk oleh sebuah matriks dari serabut-serabut dan protein yang diperkeras dengan kalsium, magnesium
fosfat, dan karbonat. Bahan bahan tersebut berasal dari embrio hyalin tulang rawan melalui osteogenesis kemudian menjadi
tulang, proses ini oleh sel-sel yang disebut osteoblast. Terdapat 206 tulang di tubuh yang diklasifikasikan menurut panjang,
pendek, datar, dan tak beraturan, sesuai dengan bentuknya. Permukaan tulang bagian luar yang keras disebut Periosteum,
terbentuk dari jaringan pengikat fibrosa. Kualitas kerasnya tulang merupakan hasil deposit kalsium. Periosteum mengandung
pembuluh darah yang memberikan suplai oksigen dan nutrisi ke sel tulang. Rongga tulang bagian dalam diisi dengan sumsum
kuning dan sumsum merah. Sumsum tulang merah adalah tempat hematopolesis yang memproduksi sel darah putih dan merah
(RBCs;
WBCs)
serta
platelet.

1.
2.
3.
4.
5.

Fungsi
tulang
adalah
sebagai
berikut,
yaitu
Menahan
jaringan
tubuh
dan
memberi
bentuk
kepada
kerangka
Melindungi
organ
organ
tubuh
(contoh
tengkorak
melindungi
Untuk
pergerakan
(otak
melekat
kepada
tulang
untuk
berkontraksi
dan
Merupakan
gudang
untuk
menyimpan
mineral
(contoh
Hematopoiesis
(tempat
pembuatan
sel
darah
merah
dalam
sum-sum

:
tubuh
otak)
bergerak)
kalsium)
tulang)

Menurut
bentuknya
tulang
dibagi
4
(empat),
yaitu
:
1. Tulang panjang (tulang paha ,tulang lengan atas ) terdiri dari bagian tengah dan bagian tepi (epifise). Bagian tengah terdiri dari
tulang padat; bagian epifise dari tulang karang (cancellous atau trabecular),trabecular memberi tenaga kepada tulang ketika
menurun
bobotnya
2.
Tulang
pendek
(carpals)
bentuknya
tidak
tetap
dan
didalamnya
terdiri
dari
tulang
karang
,bagian
luar
terdiri
dari
tulang
padat.
3. Tulang ceper (adalah tulang tengkorak) terdiri dari dua tulang karang di sebelah dalam dan tulang padat di sebelah luar.
4.
Bentuk
yang
tidak
beraturan
(vertebrae)
sama
seperti
tulang
pendek
2.
OTOT
Otot dibagi kedalam tiga kelompok utama menurut fungsi kontraksi dan hasil gerakan dari seluruh bagian tubuh.
Pengelompokannya
adalah
sebagai
berikut
:
Otot rangka (striated/otot lurik ) terdapat pada sistem skelet ,memberikan pengontrolan pergerakan, mempertahankan postur
tubuh
dan
menghasilkan
panas
Otot visceral (otot polos) terdapat pada saluran pencernaan, saluran perkemihan, pembuluh darah. Otot-otot ini mendapat
rangsangan
dari
saraf
otonom
berkontraksi
diluar
kesadaran

Otot
cardiac
hanya
terdapat
pada
jantung,
berkontraksi
diluar
pengendalian

Seperti
1.
2.
3.

halnya

tulang,
Untuk

Otot
Untuk
Untuk

juga

mempunyai
mempertahankan

beberapa
menggerakkan
menghasilkan

fungsi,
sikap

antara

lain

:
skelet
panas
badan

Jaringan otot memiliki karakteristik yang unik mengenai konstraktilitas, ekstensibilitas, elastisitas, dan iritabilitas. Karena otot
bersifat elastis maka dalam bekerja, otot-otot ini berpasangan namun memiliki aksi yang berlawanan; ketika satu otot
berkontraksi (penggerak yang utama) maka yang lain akan mengendor (antagonis). Gerakan terjadi karena otot menarik tulang
yang
berfungsi
sebagai
tangkai
dan
persendian
bekerja
sebagai
engsel.
Kekuatan setiap gerakan atau kontraksi tergantung pada panjang asli dari serabut-serabut, jumlah serabut yang diaktifkan oleh
sistem
syaraf
dan
keadaan
metabolik
otot.
Kontraksi
otot
yang
tidak
normal
dapat
terjadi
dalam
bentuk
:

Spasmus,
suatu
kontraksi
yang
tidak
sengaja,
dalam
waktu
yang
singkat
dan
tiba-tiba.
Kejang/kram, spasme yang menimbulkan rasa nyeri kram, merupakan reaksi tetanus yang sempurna.

Kontraksi
tetanus,keseluruhan
serabut
berkontraksi

Konktraktur,
otot
berkontraksi
tetapi
tidak
bisa
kembali
ke
bentuk
semula.
3.
CARTILAGO
(TULANG
RAWAN)
Tulang rawan terdiri dari serat-serat yang di letakkan pada suatu gelatin yang kuat , tetapi fleksibel tidak memiliki vaskuler.
Nutrisi mencapai kartilago melalui proses disfusi gel / perekat dari kapiler yang berada pada perichondrium (serabut yang
membentuk kartilago) melalui cairan sinovial. Jumlah serabut collagen yang terdapat pada kartilago menentukan bentuk fibrous,
hyalin atau elastisitas, fibrous (fibrocartilago) memiliki paling banyak serabut dan karena itu memiliki kekuatan meregang. Fibro
kartilago menyusun diskus intervertebralis artikular (hyaline) kartilago halus, putih, mengkilap dan kenyal membungkus
permukaan persendian dari tulang dan berfungsi sebagai bantalan. Kartilago yang elastis memiliki sedikit serat dan dapat di
temukan
pada
daerah
telinga
luar
.

4.
LIGAMEN
(SIMPAY)
Ligamen adalah suatu susunan serabut yang terdiri dari jaringan ikat keadannya kenyal dan fleksibel. Ligamen mempertemukan
kedua ujung tulang dan mempertahankan stabilitas. Contoh ligamen medial, lateral colateral dari lutut yang mempertahankan
diolateral dari sendi lutut serta ligamen cruciate anterior dan posterior didalam kapsul lutut yang mempertahankan posisi anterior
posterior yang stabil. Ligamen pada daerah tertentu melengket kepada jaringan untuk mempertahankan struktur, contoh ligamen
ovarium
yang
melalui
ujung
tuba
ke
pritoneum.
5.
TENDON
Tendon adalah ikatan jaringan fibrosa yang padat yang merupakan ujung dari otot dan menempel kepada tulang. Tendon
merupakan ekstensi dari selaput fibrosa yang membungkus otot dan bersambung dengan periosteum. Selaput tendon berbentuk
selubung dari jaringan ikat yang menyelubungi tendon tertentu, terutama pada pergelangan tangan dan tumit. Selubung ini
bersambung
dengan
membran
synovia
yang
menjamin
pelumasan
sehingga
mudah
bergerak.

6.
FASCIA
Fascia adalah suatu permukaan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung di bawah kulit sebagai fascia superficial,
atau sebagai pembungkus tebal jaringan penyambung fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah yang demikian
disebut
fascia
dalam
7.
BURSAE
Bursae adalah kantong kecil dari jaringan ikat yang berisi cairan yang memudahkan gerakan pada suatu sendi. Misalnya terdapat
diantara tulang dan kulit, antara tulang dan tendon atau diantara otot-otot. Bursae dibatasi oleh membran sinovial dan
mengandung cairan sinovial. Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti pada olekranon bursae,
terletak antara prosesus olekranon dan kulit Bursa dapat terganggu oleh radang yang disebut bursitis.
8.
PERSENDIAN
Persambungan, sendi atau artikulasio adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang
dari
kerangka.

Klasifikasi
Persendian
:
1.
Berdasarkan
Fungsinya
dibagi
menjadi
:
a. Sendi Fibrus atau Sinartrosis (sendi yang tidak bergerak). Tulang yang dihubungkan dengan jaringan fibrosa atau tulang rawan
(cartilago),
seperti
pada
tulang
tengkorak
yang
tidak
dapat
melakukan
pergerakan.
b. Sendi Sinovial atau Diartrosis (sendi yang bergerak) adalah persendian yang dapat bergerak lebih leluasa, seperti sendi panggul,
lutut, bahu, siku. Bagian akhir yang berdekatan dibungkus oleh hyalin cartilago dan dikelilingi oleh fibrous kapsula sendi yang
dibatasi oleh membran synovial yang mensekresi cairan synovial untuk melumas sendi. Ligamen, tendon dan otot berperan dalam
stabilitas
sendi.

Bentuk-bentuk
pergerakan
sendi
antara
lain,
adalah
:
No
Gerakan
Definisi
Contoh
1.
Fleksi
Gerakan
menjauhi
posisi
nol
Kebanyakan
sendi
2.
Ekstensi
Gerakan
kembali
ke
posisi
nol
Kebanyakan
sendi
3. Dorsofleksi Gerakan dalam arah permukaan dorsal Pergelangan kaki, jari kaki, pergelangan tangan, jari tangan
4.
Plantar
(atau palmar) fleksi Gerakan dalam arah permukaan plantar (atau) palmar Pergelangan kaki, jari kaki, (pergelangan tangan, jari
tangan)
5. Aduksi Gerakan ke arah gais tengah Sendi bahu, pinggul, metakarpofalangeal, metatarsofalangeal
6. Abduksi Gerakan menjauhi garis tengah Sendi bahu, pinggul, metakarpofalangeal, metatarsofalangeal
7.
Inversi
Memutar
permukaan
plantar
kaki
ke
dalam
Sendi
subtalar
dan
midtarsal
kaki
8.
Eversi
Memutar
permukaan
plantar
kaki
ke
luar
Sendi
subtalar
dan
midtarsal
kaki
9.
Rotasi
internal
Memutar
permukaan
anterior
ekstremitas
ke
dalam
Bahu,
pinggul
10.
Rotasi
eksternal
Memutar
permukaan
anterior
ekstremitas
ke
luar
Bahu,
pinggul
11. Pronasi Rotasi sehingga permukaan palmar tanan mengarah ke bawah Siku pergelangan tangan

12.

Supinasi

Rotasi

sehingga

permukaan

palmar

tanan

mengarah

ke

atas

Siku

pergelangan

tangan

CATATAN
:

Jika
gerakan
melebihi
posisi
nol,
dikatakan
ada
Hiperekstensi
Pada tangan atau kaki, garis tengah adalah garis yang berturut-turut ditarik melalui jari tengah tangan atau kaki
c. Sendi Amfiartrosis adalah persendian yang dapat bergerak sedikit, seperti persendian antar vertebra. Pada persendian ini tidak
terdapat rongga sendi tetapi jaringan (fibrous, tulang rawan atau tulang) ditemukan diantara permukaan articular.
2.
a.
b.

Berdasarkan
Ada
Jenis

Bentuknya
tidaknya

sendi
rongga
jaringan

dibagi
atau
pengikat

menjadi
celah

:
sendi
tulang

3.
Berdasarkan
Pengikatnya
sendi
dibagi
menjadi
:
a. Pengikat jaringan fibrosa. Sendi ini tidak mempunyai celah. Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa dan berubah
sifatnya. Contoh : tulang tengkorak dari fibrosa menjadi tulang dan hubungan ini disebut sutura.
b. Sindermosis. Jaringan fibrosa membentuk ligamentum. Misalnya hubungan anatara fibula dan tibia atau hubungan antara
radius
dan
ulna.
c. Glomphosis. Sendi ini ada pada gigi. Penghubungnya adalah tulang rawan/kartilago. Mungkin ada gerakan atau tidak.
Hubungannya disebut sinkondrosis. Terdapat pada tulang iga dan tulang dada. Juga pada simpisis pubis dan diantara ruas-ruas
ada sendi yang mempunyai celah, terdapat cairan sinovial, cairan ini berfungsi sebagai pelumas.

Anda mungkin juga menyukai