PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(Depdikbud 1988) memiliki dua
pengertian, yaitu: Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu di bidang(pengetahuan)
tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi, dan sebagainya.
Ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal duniawi,
akhirat, lahir batin, dan sebagainya, seperti ilmu akhirat, lahir, batin, dan
sebagainya.
Pengetahuan dapat diartikan secara luas mencakup segala sesuatu yang
diketahui. Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu, yang terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu.
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran
agama Islam,sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya
tunduk patuh,mempunyai makna tunduk patuh kepada kehendak atau
ketentuan Allah. Dalam Surat Ali Imran ayat 83, Allah menegaskan bahwa
seluruh isi jagat raya, baik di langit maupun di bumi, selalu berada dalam keadaan
islam, artinya tunduk patuh kepada aturan-aturan Ilahi. Allah memerintahkan
manusia untuk meneliti alam semesta yang berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu
manusia takkan mampu menunaikan perintah Allah itu jika tidak memiliki ilmu
pengetahuan. Itulah sebabnya, kata alam dan ilmu mempunyai akar huruf yang
sama lain.
Ilmu
bukan
sekedar
pengetahuan
(knowledge),
tetapi
merangkum
Dan ingatlah tatkala kami berkata kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada
Adam! Maka sujudlah mereka, kecuali iblis enggan dia dan menyombongkan diri,
karena dia adalah dari golongan makhluk yang kafir.
Dengan surat tersebut menjelaskan bahwa kemampuan berfikir itulah yang
membuatmanusia dijadikan sebagai khalifah dimuka bumi ini jika dibandingkan
dengan malaikatyang kita ketahui sebagai makhluk yang maksum dari dosa. Bisa
disimpulkan bahwauntuk menjadi khalifah tidak hanya bertasbih menyebut asmaNya tapi jugakemampuannya dalam mengenali lingkungannya dan berfikir.Ini
adalah karunia yangbesar bagi kita.Seharusnya kita bersyukur dan mampu
memanfaatkannya dengan baik.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. sudut pandang islam tentang ilmu pengetahuan
Islam juga menghendaki umatnya untuk memiliki ilmu pengetahuan, baik
ilmu pegetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum. Dalam pandangan
Islam, ilmu itu tergolong suci. Ilmu merupakan barang yang sangat berharga
bagi kehidupan seseorang, Ilmu itu bagaikan lampu atau cahaya. Bahwa tidak
dapat seseorang berjalan di malam yang gelap, kecuali dengan lampu.
Demikian pula halnya, tidak dapat seseorang membedakan yang baik dengan
yang buruk, kecuali dengan ilmu.
Pada zaman Nabi Muhammad Swt. pada permulaan abad VII Masehi negeri
yang terjauh yang terkenal di Arab adalah Cina tempat asal barang-barang
mewah seperti kain sutra, porselin atau keramik. Ilmu itu amatlah luas. Jika
dipelajari tidak pernah akan selesai. Selama bumi masih berpurtar, selam
hayat di kandung badan, selama itu pula manusia memerlukan ilmu
pengetahuan. Islam tidak hanya cukup pada perintah menuntut ilmu, tetapi
menghendaki agar seseorang itu terus-menerus, melakukan belajar.
Manusia hidup di dunia perlu senantiasa menyesuaikan dengan alam, dan
perkembangan zaman terus berkembang, maka manusia akan tertinggal oleh
zaman, sehingga tidak dapat hidup layak sesuai dengan tuntutan zaman. Ilmu
dunia yang terlalu luas ini memungkinkan manusia tersesat. Oleh karena itu,
perlu diimbangi dengan ilmu agama untuk memilih dan memilih mana yang
baik dan yang benar, untuk mengetahui mana yang haram dan mana yang
halal.
Untuk menjadikan kebudayaan yang islami maka jadikanlah Alquran dan
Sunnah sebagai sumber atau dasar dalam menentukan status undang-undang
dan hukum tindakan tersebut.
Ilmu
pengetahuan
bertujuan
untuk
mengonseptulisasikan
fenomena-
terjadinya
penyimpangan
dalam
mencari
kebenaran.
Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk
menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani Metodos
yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang
digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu
objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan
logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
alam
ini.Bacalah
Al
Qur'an
ini.Bacalah
buku-buku
ilmu
sangat
menghargai
ilmu
pengetahuan
sebagaimana
yang
sehingga setiap orang Islam baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan untuk
menuntut ilmu.
Sabda Nabi : "Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan
perempuan" (HR. Ibnu Abdil Bar). Dimanapun ilmu berada, Islam memerintahkan
untuk mencarinya. Sabda Nabi : "Carilah ilmu meskipun di negeri Cina" (HR Ibnu
'Adi dan Baihaqi). Menuntut ilmu dalam Islam tidak berhenti pada batas usia
tertentu, melainkan dilaksanakan seumur hidup. tegasya dalam hal menuntut ilmu
tidak ada istilah "sudah tua". Selama hayat masih dikandung badan, manusia
wajib menuntut ilmu.Hanya caranya saja hendaklah disesuaikan dengan keadaan
dan kemampuan masing-masing.Perintah menuntut ilmu sepanjang masa ini
diterangkan dalam Hadits Nabi SAW. "Carilah ilmu sejak buaian sampai ke liang
lahad".
Dengan memiliki ilmu, seseorang menjadi lebih tinggi derajatnya
dibanding dengan yang tidak berilmu. Atau dgn kata lain, kedudukan mulia tidak
akan dicapai kecuali dengan ilmu.
Firman Allah SWT : "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat" (Al Mujadilah : 11)
Dan firman Allah SWT : "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui" (Az-Zumar : 9). Sementara itu,
penghormatan terhadap penuntut ilmu dijelaskan pula dalam beberapa Hadits
Nabi SAW. diantaranya : "Tidaklah suatu kaum berkumpul disalah satu rumah
Allah, sambil membaca al Qur'an dan mempelajarinya kecuali mereka dinaungi
oleh para malaikat, mereka diberikan ketenangan, disirami rahmat dan selalu
diingat Allah".
"Sesungguhnya, malaikat akan meletakkan sayapnya (menaungi) pada pencari
ilmu karena senang apa yang sedang dituntutnya".
Ilmu atasar dan pengaruhnya tetap abadi dan lestari selama masih ada orang
yang memanfaatkannya, meskipun sudah beberapa ribu tahun. Tetapi orang yang
melakukan shalat, puasa, zakat, haji, bertasbih, bertakbir dll tetap diberi pahala
oleh Allah SWT, akan tetapi semua ini segera berakhir dengan berakhirnya
pelaksanaan dan kegiatan.
Sabda Nabi : "Jika manusia meninggal dunia, semua amalnya terputus kecuali tiga
: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendo'akan
kedua orang tuanya" (HR. Muslim).
Marilah kita perhatikan intisari ajaran Al-Quran tentang sains dan teknologi.
Pertama, Allah menciptakan alam semesta dengan haqq (benar) kemudian
mengaturnya dengan hukum-hukum yang pasti (Al-A`raf 54, An-Nahl 3, Shad
27).Kedua, manusia diperintahkan Allah untuk meneliti dan memahami hukumhukum Allah di alam semesta (Ali Imran 190-191, Yunus 101, Al-Jatsiyah
13).Ketiga, dalam memanfaatkan hukum-hukum Allah di alam semesta yang
melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia harus berwawasan
lingkungan dan dilarang untuk merusak atau membuat pencemaran (Al-Qasas 77,
Ar-Rum 41).Dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kita harus memiliki sikapsikap intelektual yang diperintahkan Allah dalam Al-Quran.
Pertama, kritis terhadap permasalahan yang dihadapi, sebagaimana tercantum
dalam Surat Al-Isra ayat 36: Dan janganlah engkau ikuti sesuatu yang tiada
padamu pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan isi
hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.Kedua, bersedia menerima
kebenaran dari mana pun datangnya, sebagaimana tercantum dalam Surat AzZumar ayat 18: Maka gembirakanlah hamba-hamba-Ku yang menginventarisasi
pendapat-pendapat, lalu mengikuti yang terbaik. Mereka itulah yang memperoleh
petunjuk Allah dan mereka itulah kaum intelektual.Ketiga, menggunakan daya
nazhar (nalar) semaksimal mungkin, sebagaimana tercantum dalam Surat Yunus
ayat 101: Katakan: nalarilah apa yang ada di langit dan di bumi. Dan tidaklah
berguna segala ayat dan peringatan itu bagi kaum yang tidak percaya.
Menurut Surat Ali Imran 191-194, seorang ilmuwan atau intelektual Muslim
harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Terdapat tiga alasan pokok, mengapa kita perlu menguasai iptek, yaitu :
a. Ilmu pengetahuan yg berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh negaranegara barat. Ini fakta, tidak bisa dipungkiri.
b. Negara-negara barat berupaya mencegah terjadinya pengembangan IPTEK di
negara-negara Islam. Ini fakta yang tak dapat dipungkiri.
c. Adanya upaya-upaya untuk melemahkan umat Islam dari memikirkan
kemajuan IPTEK-nya, misalnya umat Islam disodori persoalan-persoalan
klasik agar umat Islam sibuk sendiri, ramai sendiri dan akhirnya bertengkar
sendiri.
itu (QS.17:36)
f. Kamu hanya mempunyai ilmu tentang ruh sedikit sekali (QS.17:85)
g. Memohonlah kepada Allah supaya ilmu bertambah (QS.20:114)
h. Ilmu mereka (orang yang menolak ajaran agama) tidak sampai tentang
akhirat (QS.27:66)
i. Hanyalah orang-orang berilmu yang bisa mengerti (QS.29:43)
j. Yang takut kepada Tuhan hanyalah orang-orang berilmu (QS.35:28)
k. Tuhan meninggikan orang-orang beriman dan orang-orang berilmu
beberapa tingkatan (QS.58:11)
l. Tuhan mengajarkan dengan pena (tulis baca) dan mengajarkan kepada
manusia ilmu yang belum diketahuinya (QS.96:4-5)
Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus,
diungkapkan Allah dalam ayat-ayat berikut:
Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang
tidak berilmu? Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran. (QS. Az-Zumar [39] : 9).
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
a. Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerapkan gejala-gejala tertentu di bidang(pengetahuan) tersebut, seperti
ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi, dan sebagainya.
b. Pengetahuan dapat diartikan secara luas mencakup segala sesuatu yang
diketahui. Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu, yang terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu.
c. Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran
agama Islam,sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya
tunduk patuh,mempunyai makna tunduk patuh kepada kehendak atau
ketentuan Allah.
d. Alquran dan Al Sunnah merupakan sumber ilmu pengetahuan yang utama
dalam islam.
e. Islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan mewajibkan kepada
ummatnya untuk senantiasa mencari ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Ravertz, Jerome R. 2007. Filsafat Ilmu: Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan.
Banda Aceh: Pustaka Pelajar UNSYIAH.
The Liang Gie. 1998. Lintasan Sejarah Ilmu. Yogyakarta: PUBIB.