Introduksi Cochlea adalah organ sensoris yang terletak
pada telinga bagian dalam.
Cochlea juga berfungsi sebagai stimulasi pendengaran dan keseimbangan. Organ Corti mewakili sensor koklea untuk mengubah dan memperkuat rangsangan mekanik untuk impuls listrik.
Perubahan vaskular makro yang terjadi pada
hipertensi meliputi peningkatan sintesis
utama komponen jaringan ikat , elastin dan kolagen oleh sel-sel otot polos , yang berkontribusi pada penebalan dinding arteri. sel otot polos di media pembuluh darah juga mengalami perubahan seperti hiperplasia dan hipertrof
ada kemungkinan perubahan patologis yang
serupa yang terjadi di pembuluh darah telinga
dalam pada pasien yang menderita retinopati hipertensi karena hipertensi kronis , sehingga menghasilkan penurunan sensor pendengaran saraf dan gejala vestibular sejak pasokan arteri ke telinga bagian dalam juga adalah arteri akhir
Subjek dan Metode
Penelitian itu dilakukan pada 100 pasien , 50
dari yang terbukti melakukan pengobatan
hipertensi dan menghadiri departemen THT. 50 pasien lainnya yang mempunyai penyakit lain, dimana mereka membantah memiliki riwayat hipertensi dan tekanan darah yang normal dipilih sebagai kontrol.
Semua pasien pada kedua kelompok
kemudian diarahkan untuk Tympanometry,
Distortion product Otoacoustic emissions ( DpOAE ), pure tone audiometry ( PTA ) and vestibular function tests. Pasien dengan ditemukannya hasil pada Timpanometri akan dikecualikan.
Hasil Terdapat 100 pasien pada studi ini dengan
umur sekitaran dari 45 67 tahun.
Ambang batas pendengaran meningkat di semua frekuensi bersamaan dengan gangguan fungsi vestibular pada pasien hipertensi dan berkolerasi dengan perubahan pada pasien dengan hipertensi retinopati.
Diskusi Dari studi ini, kita mencari efek dari hipertensi
pada ambang batas pendengaran, fungsi
vestibular, pada retina, dan menghubungkannya dengan telinga dalam yang disuplai oleh arteri akhir. Hipertensi kronis menyebabkan penurunan kebisingan pada fungsi cochlea dan pengembangan kerusakan cochlea
patologi vaskuler yang disebabkan oleh
hipertensi mempengaruhi pembuluh darah di
telinga bagian dalam untuk merusak fungsinya dengan cara yang sama seperti retinopati hipertensi
Kesimpulan Dari studi ini menyimpulkan bahwa rata rata
ambang batas pendengaran pada pasien
hipertensi lebih tinggi di semua frekuensi ( kecuali 250Hz ) dibandingkan pasien dengan tekanan darah normal.