Disentri
Disentri
1 Latar Belakang
Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya dan
s e r i n g k a l i menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain. Penyakitini
dapat disebabkan oleh bakteri (disentri basiler) dan amoeba (disentri amoeba)
(1)
. Di Amerika Serikat, insiden disentri a moeba me ncapai 1-5%
s e d a n g k a n disentri basiler dilaporkan kurang dari 500.000 kasus tiap tahunnya.
Sedangkanangka kejadian disentri amoeba di Indonesia sampai saat ini masih belum
ada,akan tetapi untuk disentri basiler dilaporkan 5% dari 3848 orang penderita
diare berat menderita disentri basiler.
(2)
Di dunia sekurangnya 200 juta kasus dan 650.000 kematian terjadi akibatd i s e n t r i b a s i l e r p a d a
a n a k - a n a k d i b a w a h u m u r 5 t a h u n . K e b a n y a k a n k u m a n penyebab disentri basiler
ditemukan di negara berkembang dengan kesehatan lingkungan yang masih kurang. Disentri
amoeba tersebar hampir ke seluruh duniaterutama di negara yang sedang berkembang yang berada di
daerah tropis. Hal inidikarenakan faktor kepadatan penduduk, higiene individu, sanitasi lingkungan
dankondisi sosial ekonomi serta kultural yang menunjang. Penyakit ini
biasanyamenyerang anak dengan usia lebih dari 5 tahun.
(2)
Spesies
Entamoeba
menyerang 10% populasi didunia. Prevalensi yang tinggi mencapai 50 persen di Asia, Afrika
dan Amerika selatan
(6)
. Sedangkan padashigella di Ameriksa Serikat menyerang 15.000 kasus. Dan di Negaranegara
1
berkembang
Shigella flexeneri dan S. dysentriae
menyebabkan 600.000 kematian per tahun.
(7)
I.2 Tujuan Penulisan
Untuk dapat mengetahui definisi, etiologi, epidemiologi, patofisiologi dang e j a l a k l i n i s
s e h i n g ga d a p a t me n e g a k k a n d i a g n o s i s d i s e n t r i
s e r t a penatalaksanaannya secara tepat.
BAB IITINJAUAN PUSTAKAII.1 Definisi
Disentri berasal dari bahasa Yunani , y a i t u
dys
(gangguan) dan
enteron
(usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas dengan gejala buang air besar
dengan tinja berdarah, diare encer dengan volume sedikit, buangair besar dengan tinja
bercampur lender (mucus) dan nyeri saat buang air besar (tenesmus).
(2)
Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan s a k i t p e r u t d a n
b u a n g a i r b e s a r y a n g e n c e r s e c a r a t e r u s m e n e r u s ( d i a r e ) y a n g bercampur lendir
dan darah.
(3)
Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka
y a n g me n ye babkan tukak terbatas di colon ya n g ditandai dengan gejala khas
y a n g disebut sebagai sindroma disentri, yakni:
1
) s a k i t d i p e r u t y a n g s e r i n g d i s e r t a i dengan tenesmus,
2
) berak-berak, dan
3
) tinja mengandung darah dan lendir.
(4)
II.2 Epidemiologi
Di Amerika Serikat, insidensi penyakit ini rendah. Setiap tahunnya kurangdari 500.000 kasus yang
dilaporkan ke Centers for Disease Control (CDC). Di Bagian Penyakit Dalam RSUP
Palembang selama 3 tahun (1990-1992) tercatat dic a t a t a n m e d i s , d a r i 7 4 8 k a s u s y a n g
dirawat karena diare ada 16 kasus yang
3
disebabkan oleh disentri basiler. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan di beberapa
rumah sakit di Indonesia dari Juni 1998 sampai dengan Nopember 1999,dari 3848 orang penderita
diare berat, ditemukan 5% shigella.Prevalensi amebiasis sangat bervariasi, diperkirakan 10
persen populasiterinfeksi. Prevalensi tertinggi di daerah tropis (50-80%). Manusia
merupakan
host
dan
reservoir
utama. Penularannya lewat kontaminasi tinja ke makanan danm i n u m a n , d e n g a n p e r a n t a r a
l a l a t , k e c o a k , k o n t a k i n t e r p e r s o n a l , a t a u l e w a t hubungan seksual anal-oral. Sanitasi
lingkungan yang jelek, penduduk yang padatdan kurangnya sanitasi individual mempermudah
penularannya.
II.3 Etiologi
Etiologi dari disentri ada 2, yaitu :
(2)
Disentri basiler, disebabkan oleh
Shigella,sp
.S h i g e l l a a d a l a h b a s i l n o n m o t i l , g r a m n e g a t i f ,
f a m i l i enterobacteriaceae. Ada 4 spesies Shigella, yaitu S.dysentriae,
S.flexneri,S . b o n d i i d a n S . s o n n e i . Te r d a p a t 4 3 s e r o t i p e O d a r i s h i g e l l a .
S . s o n n e i adalah satu-satunya yang mempunyai serotipe tunggal. Karena kekebalant u b u h y a n g
didapat bersifat serotipe spesifik, maka seseorang dapatterinfeksi beberapa
kali oleh tipe yang berbeda. Genus ini me milikikemampuan menginvasi sel
epitel intestinal dan me n ye babkan infeksidala m ju mlah 10
2
-10
3
organisme. Penyakit ini kadang-kadang bersifatringan dan kadang-kadang berat. Suatu
keadaan lingkungan yang jelek a k a n m e n y e b a b k a n m u d a h n y a p e n u l a r a n
penyakit. Secara klinis
mempunyai tanda-tanda berupa diare, adanya lendir dan darah dalam tinja, perut terasa sakit dan
tenesmus.Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan
Entamoeba hystolitica
.
E.histolytica
m e r u p a k a n p r o t o z o a u s u s , s e r i n g h i d u p s e b a g a i mi kroorganisme
ko me ns a l ( a pat oge n) di us us be s a r ma nus i a. Apa bi l a k o n d i s i m e n g i j i n k a n
d a p a t b e r u b a h m e n j a d i p a t o g e n d e n g a n c a r a membentuk koloni di dinding usus
dan menembus dinding usus sehinggamenimbulkan ulserasi. Siklus hidup amoeba ada 2
bentuk, yaitu bentuk trofozoit yang dapat bergerak dan bentuk kista.Bentuk trofozoit ada 2
macam, yaitu trofozoit komensal (berukuran< 10 mm) dan trofozoit patogen (berukuran > 10 mm).
Trofozoit komensaldapat dijumpai di lumen usus tanpa menyebabkan gejala penyakit.
Bila p a s i e n m e n g a l a m i d i a r e , m a k a t r o f o z o i t a k a n k e l u a r b e r s a m a
t i n j a . Sementara trofozoit patogen yang dapat dijumpai di lumen dan dinding u s u s
(intraintestinal) maupun luar usus (ekstraintestinal)
d a p a t men gakibatkan gejala disentri. Dia metern ya lebih besar dari
t r o f o z o i t komensal (dapat sampai 50 mm) dan mengandung beberapa eritrosit
didalamnya. Hal ini dikarenakan trofozoit patogen sering menelan
eritrosit(haematophagous trophozoite). Bentuk trofozoit ini bertanggung jawabterhadap
terjadinya gejala penyakit namun cepat mati apabila berada di luar tubuh manusia.Bentuk
kista juga ada 2 macam, yaitu kista muda dan kista dewasa.Bentuk kista hanya dijumpai di
lumen usus. Bentuk kista bertanggung
5
jawab terhadap terjadinya penularan penyakit dan dapat hidup lama di luar tubuh manusia serta tahan
terhadap asam lambung dan kadar klor standarddi dalam sistem air minum. Diduga kekeringan
akibat penyerapan air disepanjang usus besar menyebabkan trofozoit berubah menjadi kista.
(6)
II.4 Patogenesis dan Patofisiologi
a. Disentri basiler Semua strain kuman
Shigella
menyebabkan disentri, yaitu suatu keadaan y a n g d i t a n d a i d e n g a n d i a r e , d e n g a n
k o n s i s t e n s i t i n j a b i a s a n y a l u n a k , d i s e r t a i eksudat inflamasi yang mengandung leukosit
polymorfonuclear
(PMN) dan darah.Kuman
Shigella
secara genetik bertahan terhadap pH yang rendah, maka d a p a t m e l e w a t i b a r r i e r
a s a m l a m b u n g . D i t u l a r k a n s e c a r a o r a l m e l a l u i a i r , makanan, dan lalat yang
tercemar oleh ekskreta pasien. Setelah melewati lambungdan usus halus, kuman ini menginvasi
sel epitel mukosa kolon dan berkembang biak didalamnya.
(2)
Kolon merupakan tempat utama yang diserang
Shigella
namun ileumt e r m i n a l i s d a p a t j u g a t e r s e r a n g . K e l a i n a n y a n g t e r b e r a t b i a s a n y a
d i d a e r a h sigmoid, sedang pada ilium hanya hiperemik saja. Pada keadaan akut dan
fatalditemukan mukosa usus hiperemik, lebam dan tebal, nekrosis superfisial,
tapi biasanya tanpa ulkus. Pada keadaan subakut terbentuk ulkus pada daerah
folikell i m f o i d , d a n p a d a s e l a p u t l e n d i r l i p a t a n t r a n s v e r s u m d i d a p a t k a n u l k u s
y a n g dangkal dan kecil, tepi ulkus menebal dan infiltrat tetapi tidak berbentuk
ulkus bergaung.
S.dysentriae, S.flexeneri,
dan
S.sonei
menghasilkan eksotoksin antara lainShET1, ShET2, dan toksin Shiga, yang mempunyai sifat
enterotoksik, sitotoksik,d a n n e u r o t o k s i k . E n t e r o t o k s i n t e r s e b u t m e r u p a k a n s a l a h
satu faktor virulens e h i n g g a k u m a n l e b i h m a m p u m e n g i n v a s i s e l
e p t i t e l m u k o s a k o l o n d a n menyebabkan kelainan pada selaput lendir yang
mempunyai warna hijau yangkhas. Pada infeksi yang menahun akan terbentuk selaput yang
tebalnya sampai 1,5cm sehingga dinding usus menjadi kaku, tidak rata dan lumen usus
mengecil.Dapat terjadi perlekatan dengan peritoneum.
(6)
b. Disentri AmubaTrofozoit yang mula-mula hidup sebagai komensal di lumen usus
besar d a p a t b e r u b a h m e n j a d i p a t o g e n s e h i n g g a d a p a t m e n e m b u s m u k o s a u s u s
d a n menimbulkan ulkus. Akan tetapi faktor yang menyebabkan perubahan ini sampaisaat ini belum
diketahui secara pasti. Diduga baik faktor kerentanan tubuh pasien,sifat keganasan (virulensi)
amoeba, maupun lingkungannya mempunyai peran.A m o e b a y a n g g a n a s d a p a t
m e m p r o d u k s i e n z i m f o s f o g l u k o m u t a s e d a n lisozim yang dapat mengakibatkan kerusakan
dan nekrosis jaringan dinding usus.Bentuk ulkus amoeba sangat khas yaitu di lapisan mukosa
berbentuk kecil, tetapidi lapisan submukosa dan muskularis melebar (menggaung).
Akibatnya terjadiulkus di permukaan mukosa usus menonjol dan hanya terjadi reaksi radang
yangminimal. Mukosa usus antara ulkus-ulkus tampak normal. Ulkus dapat terjadi disemua bagian
usus besar, tetapi berdasarkan frekuensi dan urut-urutan tempatnyaadalah sekum, kolon asenden,
rektum, sigmoid, apendiks dan ileum terminalis.
(2)
7
II.5 Gejala Klinis
a. Disentri Basiler Masa tunas berkisar antara 7 jam sampai 7 hari. Lama gejala rerata 7
haris a m p a i 4 m i n g g u . P a d a f a s e a w a l p a s i e n m e n g e l u h n y e r i p e r u t b a w a h ,
diaredisertai demam yang mencapai 40
0
C. Selanjutnya diare berkurang tetapi tinja masih mengandung darah dan lendir, tenesmus, dan
nafsu makan menurun.
(6)
Bentuk klinis dapat bermacam-macam dari yang ringan, sedang sampai y a n g b e r a t .
S a k i t p e r u t t e r u t a m a d i b a g i a n s e b e l a h k i r i , t e r a s a m e l i l i t d i i k u t i pengeluaran
tinja sehingga mengakibatkan perut menjadi cekung. Bentuk yang b e r a t ( f u l m i n a t i n g
c a s e s ) b i a s a n y a d i s e b a b k a n o l e h S . d y s e n t r i a e . G e j a l a n y a timbul mendadak dan
berat, berjangkitnya cepat, berak-berak seperti air dengan lendir dan darah, muntah-muntah,
suhu badan subnormal, cepat terjadi dehidrasi,renjatan septik dan dapat meninggal bila tidak
cepat ditolong. Akibatnya timbul rasa haus, kulit kering dan dingin, turgor kulit berkurang karena
dehidrasi. Mukamenjadi berwarna kebiruan, ekstremitas dingin dan viskositas darah
meningkat(hemokonsentrasi). Kadang-kadang gejalanya tidak khas, dapat berupa
sepertigejala kolera atau keracunan makanan.Kematian biasanya terjadi karena gangguan
sirkulasi perifer, anuria dank o m a u r e m i k . A n g k a k e m a t i a n b e r g a n t u n g
p a d a k e a d a a n d a n t i n d a k a n pengobatan. Angka ini bertambah pada keadaan
malnutrisi dan keadaan darurat m i s a l n y a k e l a p a r a n . P e r k e m b a n g a n p e n y a k i t i n i
s e l a n j u t n y a d a p a t m e m b a i k secara perlahan-lahan tetapi memerlukan waktu penyembuhan
yang lama.Pada kasus yang sedang keluhan dan gejalanya bervariasi, tinja biasanya
lebih berbentuk, mungkin dapat mengandung sedikit darah/lendir. Sedangkan pada
kasus yang ringan, keluhan/gejala tersebut di atas lebih ringan. Berbeda d e n g a n
kasus yang menahun, terdapat serangan seperti kasus akut
s e c a r a menahun. Kejadian ini jarang sekali bila mendapat pengobatan yang baik.
(2)
b. Disentri Amuba
Carrier (Cyst Passer)
Pasien ini tidak menunjukkan gejala klinis sama sekali. Hal ini disebabkankarena amoeba yang berada
dalam lumen usus besar tidak mengadakan invasi kedinding usus.
Disentri amoeba ringan
Timbulnya penyakit (onset penyakit) perlahan-lahan. Penderita biasanya mengeluh perut
kembung, kadang nyeri perut ringan yang bersifat kejang. Dapattimbul diare ringan, 4-5 kali sehari,
dengan tinja berbau busuk. Kadang juga tinja b e r c a m p u r d a r a h d a n l e n d i r . Te r d a p a t
sedikit n yeri tekan di daerah sig moid, jarang n yeri di daerah epigastriu m.
K e a d a a n t e r s e b u t b e r g a n t u n g p a d a l o k a s i ulkusnya. Keadaan umum pasien biasanya baik,
tanpa atau sedikit demam ringan(subfebris). Kadang dijumpai hepatomegali yang tidak atau sedikit
nyeri tekan.
Disentri amoeba sedang
Keluhan pasien dan gejala klinis lebih berta dibanding disentri ringan, t e t a p i p a s i e n
m a s i h m a m p u m e l a k u k a n a k t i v i t a s s e h a r i - h a r i . T i n j a b i a s a n y a disertai lendir
dan darah. Pasien mengeluh perut kram, demam dan lemah badan disertai hepatomegali
yang nyeri ringan.
Disentri amoeba berat
9
K e l u h a n d a n g e j a l a k l i n i s l e b i h b e r t a l a g i . P e n d e r i t a m e n g a l a m i d i a r e disertai
darah yang banyak, lebih dari 15 kali sehari. Demam tinggi (40
0
C-40,5
0
C)disertai mual dan anemia.
Disentri amoeba kronik
Gejalanya menyerupai disentri amoeba ringan, serangan-serangan diarediselingi dengan
periode normal atau tanpa gejala. Keadaan ini dapat berjalan b e r b u l a n - b u l a n h i n g g a
b e r t a h u n - t a h u n . P a s i e n b i a s a n y a m e n u n j u k k a n g e j a l a neurastenia. Serangan diare
yang terjadi biasanya dikarenakan kelelahan, demamatau makanan yang sulit dicerna.
(6)
II.6 Pemeriksaan Penunjang
Disentri amoebaPemeriksaan tinjaPemeriksaan tinja ini merupakan pemeriksaan
laboratorium yang sangat p e n t i n g . B i a s a n y a t i n j a b e r b a u b u s u k ,
b e r c a m p u r d a r a h d a n l e n d i r . U n t u k pe meriksaan mi kroskopik diperlukan
t i n j a y a n g s e g a r . K a d a n g d i p e r l u k a n pemeriksaan berulang-ulang, minimal 3 kali
seminggu dan sebaiknya dilakukansebelum pasien mendapat pengobatan.Pada pemeriksaan
tinja yang berbentuk (pasien tidak diare), perlu dicari bentuk kista karena bentuk trofozoit
tidak akan dapat ditemukan. Dengan sediaanlangsung tampak kista berbentuk bulat dan berkilau
seperti mutiara. Di dalamnyaterdapat badan-badan kromatoid yang berbentuk batang dengan
ujung tumpul,sedangkan inti tidak tampak. Untuk dapat melihat intinya, dapat digunakan larutan
lugol. Akan tetapi dengan larutan lugol ini badan-badan kromatoid tidak tampak.Bila jumlah kista
sedikit, dapat dilakukan pemeriksaan menggunakan metodekonsentrasi dengan larutan
seng sulfat dan eterformalin. Dengan larutan sengsulfat kista akan terapung di
permukaan sedangkan dengan larutan eterformalin kista akan mengendap.Dalam tinja
pasien juga dapat ditemukan trofozoit. Untuk itu diperlukan t i n j a y a n g m a s i h s e g a r
d a n s e b a i k n y a d i a m b i l b a h a n d a r i b a g i a n t i n j a y a n g mengandung darah dan lendir.
Pada sediaan langsung dapat dilihat trofozoit yangmasih bergerak aktif seperti keong dengan
menggunakan pseudopodinya yangs e p e r t i k a c a . J i k a t i n j a b e r d a r a h , a k a n
t a m p a k a m o e b a d e n g a n e r i t r o s i t d i dalamnya. Bentik inti akan nampak jelas bila
dibuat sediaan dengan larutan eosin.
(2)
Pemeriksaan sigmoidoskopi dan kolonoskopiP e m e r i k s a a n i n i b e r g u n a u n t u k m e m b a n t u
d i a g n o s i s p e n d e r i t a d e n g a n gejala disentri, terutama apabila pada pemeriksaan tinja tidak
ditemukan amoeba.Akan tetapi pemeriksaan ini tidak berguna untuk carrier. Pada
pemeriksaan inia k a n d i d a p a t k a n u l k u s y a n g k h a s d e n g a n t e p i m e n o n j o l ,
t e r t u t u p e k s u d a t kekuningan, mukosa usus antara ulkus-ulkus tampak normal.
(2)
Foto rontgen kolonP e m e r i k s a a n r o n t g e n k o l o n t i d a k b a n y a k m e m b a n t u k a r e n a
s e r i n g k a l i ulkus tidak tampak. Kadang pada kasus amoebiasis kronis, foto rontgen
kolondengan barium enema tampak ulkus disertai spasme otot. Pada ameboma nampak filling defect
yang mirip karsinoma.
(2)
11
pada pasien yang datang dengankeluhan nyeri abdomen bawah, dan diare. Pemeriksaan mikroskopik
tinjam e n u n j u k k a n a d a n y a e r i t r o s i t d a n l e u k o s i t P M N . U n t u k
m e m a s t i k a n diagnosis dilakukan kultur dari bahan tinja segar atau hapus rektal.
Padafase akut infeksi
Shigella
, tes serologi tidak bermanfaat.P a d a d i s e n t r i s u b a k u t g e j a l a k l i n i s n y a s e r u p a
d e n g a n k o l i t i s ulserosa. Perbedaan utama adalah kultur
Shigella
yang positif dan
p e r b a i k a n k l i n i s y a n g b e r m a k n a s e t e l a h p e n g o b a t a n d e n g a n a n t i b i o t i k yang
adekuat.
(6)
Disentri amubaPemeriksaan tinja sangat penting di mana tinja penderita amebiasistidak banyak
mengandung leukosit tetapi banyak mengandung bakteri. Diagnosis pasti baru dapat
ditegakkan bila ditemukan amoeba (trofozoit).A k a n t e t a p i d i t e m u k a n n y a a m o e b a
b u k a n b e r a r t i m e y i n g k i r k a n ke mungkinan pen ya kit lain karena
a m e b i a s i s d a p a t t e r j a d i b e r s a m a a n dengan penyakit lain. Oleh karena itu, apabila
penderita amebiasis yangtelah menjalani pengobatan spesifik masih tetap mengeluh
nyeri perut, perlu dilakukan pemeriksaan lain, misalnya endoskopi, foto kolon dengan barium
enema atau biakan tinja.A b s e s h a t i a m e b a s u k a r d i b e d a k a n d e n g a n a b s e s p i o g e n i k
d a n neoplasma. Pemeriksaan ultrasonografi dapat membedakannya denganneoplasma,
sedang ditemukannya echinococcus dapat membedakannyadengan abses piogenik. Salah
satu caranya yaitu dengan dilakukannya pungsi abses.
(2)
II.9 Komplikasi
Disentri amoebaBeberapa penyulit dapat terjadi pada disentri amoeba, baik berat
maupunringan. Berdasarkan lokasinya, komplikasi tersebut dapat dibagi menjadi :
(2)
15
Komplikasi intestinal
Perdarahan usus
. Terjadi apabila amoeba mengadakan invasi ke dinding usus besar dan merusak pembuluh
darah.
Perforasi usus
. H a l i n i d a p a t t e r j a d i b i l a a b s e s m e n e m b u s l a p i s a n m u s k u l a r dinding usus
besar. Sering mengakibatkan peritonitis yang mortalitasnya tinggi. Peritonitis juga dapat
disebabkan akibat pecahnya abses hati amoeba.
Ameboma
. Peristiwa ini terjadi akibat infeksi kronis yang mengakibatkan reaksiterbentuknya
massa jaringan granulasi. Biasanya terjadi di daerah sekum dan rektosigmoid. Sering
mengakibatkan ileus obstruktif atau penyempitan usus.
Intususepsi
. Sering terjadi di daerah sekum (caeca-colic) yang
m e m e r l u k a n tindakan operasi segera.
Penyempitan usus (striktura).
D a p a t t e r j a d i p a d a d i s e n t r i k r o n i k a k i b a t terbentuknya jaringan ikat atau
akibat ameboma.
Komplikasi ekstraintestinal
Amebiasis hati
. Abses hati merupakan komplikasi ekstraintestinal yang paling sering terjadi. Abses dapat
timbul dari beberapa minggu, bulan atau tahun sesudahinfeksi amoeba sebelumnya. Infeksi di
hati terjadi akibat embolisasi ameba dan dinding usus besar lewat vena porta, jarang lewat
pembuluh getah bening.Mula-mula terjadi hepatitis ameba yang merupakan stadium dini abses
50
0
C selama 5 menit.Penting sekali adanya jamban keluarga, isolasi dan pengobatan
carrier.C a r r i e r d i l a r a n g b e k e r j a s e b a g a i j u r u m a s a k a t a u s e g a l a
p e k e r j a a n y a n g berhubungan dengan makanan. Sampai saat ini belum ada vaksin
khusus untuk pencegahan. Pemberian kemoprofilaksis bagi wisatawan yang akan
mengunjungidaerah endemis tidak dianjurkan.
(2)
Disentri basiler Belum ada rekomendasi pemakaian vaksin untuk Shigella. Penularan disentri basiler
dapat dicegah dan dikurangi dengan kondisi lingkungan dan diri yang b e r s i h s e p e r t i
membersihkan tangan dengan sabun, suplai air yang
t i d a k terkontaminasi, penggunaan jamban yang bersih.
(2)
BAB IIIKESIMPULAN
Disentri merupaka peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan
buang air besar encer yang bercampur lendir dan darah.E t i o l o g i d a r i d i s e n t r i a d a 2 ,
yaitu disenstri basiler yang disebabkan oleh
Shigella,sp
. Dan disentri amuba yang disebabkan oleh
Entamoeba hystolitica
.Manifestasi klinis disentri basiler berupa diare berlendir, alkalis, tinja kecil-kecil dan
banyak, darah dan tenesmus serta bila tinja berbentuk dilapisi lendir.Manifestasi klinis disentri amuba
berupa tinja biasanya besar, asam, berdarah dantenesmus jarang.Diagnosis dari disentri dapat
ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lanjutan.
23
DAFTAR PUSTAKA
A n o n i m , 2 0 0 8 .
Disentri
.
D i a k s e s
d a r i http://id.wikipedia.org/ wiki/Disentri_Amuba.Syaroni A., Hoesadha Y., 2006.
Disentri Basiler
. Buku Ajar Penyakit Dalam. FKUI:Jakarta.H e m b i n g , 2 0 0 6 .
J a n g a n An g g a p R e me h D i s e n t r i
. D i a k s e s d a r i http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed.S i m a n j u n t a k
C . H . , 1 9 9 1 .
Epidemiologi Disentri
. D i a k s e s d a r i http://www.kalbe.co.id/files/cdk .O e s m a n , N i z a m . 2 0 0 6 .
Buku Aja r Il mu Pe n ya ki t Da l a m e dis i I II
. F a k u l t a s kedokteran UI.: Jakarta.D a v i s K . , 2 0 0 7 .
Amebiasis
. D i a k s e s d a r i http://www.emedicine.com/med/topic116.htm.K r o s e r A . J . ,
2007.
Shigellosis
. D i a k s e s d a r i http://www.emedicine.com/ med/topic2112.htm.