Anda di halaman 1dari 10

GOAL PROGRAMMING

Berbeda dengan LP yang hanya mempunyai satu fungsi tujuan, banyak persoalan yang
melibatkan lebih dari satu fungsi tujuan.Dalam kasus seperti ini kadang tidak ada titik yang
feasibel yang bisa mengoptimalkan semua tujuan. Untuk mengatasi ini, teknik goal
programming bisa digunakan. Sebagai contoh,

Perusahaan biasanya mempunyai lebih dari satu tujuan, misalnya


maksimasi total profit,
maksimasi market share,
mempertahankan full employment,
memberikan quality ecological management,
minimasi noise level dan
memenuhi tujuan noneokonomis yang lain.

Untuk LP tidak memungkinkan mempunyai multiple goals kecuali semua diukur


dalam unit yang sama (misalnya rupiah),
a highly unusual situation.

Salah satu teknik penting dalam optimasi yang sudah dikembangkan adalah
goal programming.

Goal programming satisfices,


as opposed to LP, which tries to optimize.
Satisfice berarti berusaha sedekat mungkin mencapai tujuan/goal

Fungsi tujuan dala perbedaan utama antara goal programming dan LP.

Dalam goal programming, tujuannya adalah meminimasi variabel deviasi


Yang menjadi satu-satunya variabel dalam fungsi tujuan.

Harrisons management ingin mencapai tujuan berikut:

Goal 1: to produce as much profit above $30 as possible during the production period.

Goal 2: to fully utilize the available wiring department hours.

Goal 3: to avoid overtime in the assembly department.

Goal 4: to meet a contract requirement to produce at least seven ceiling fans.

Need a clear definition dari deviational variables, such as :

d1 = pencapaian dibawah profit target

d1+ = pencapaian di atas profit target

d2 = idle time in the wiring dept. (underused)

d2+ = overtime in the wiring dept. (overused)

d3 = idle time in the assembly dept. (underused)

d3+ = overtime in the wiring dept. (overused)

d4 = pencapaian di bawah the ceiling fan goal

d4+ = pencapaian diatas ceiling fan goal


A key idea in goal programming is that one goal is more important than another.
Priorities are assigned to each deviational variable.
Priority 1 is infinitely more important than Priority 2, which is infinitely more
important than the next goal, and so on.

d1 + d1+ + d2 +d2+ +d3 +d3+ +d4 +d4+

7x1 + 6x2
2x1 + 3x2 12
6x1 + 5x2 30

Goal Programming Versus Linear Programming

Multiple goals (tidak hanya satu goal)

Deviational variables minimasid (instead dari maximizing profit or minimizing cost


dari LP)

Satisficing (instead dari optimizing)

Deviational variables are real (and replace slack variables)

P1

P2

P4

P3

x1

x2

d1-

d2-

d3-

d4-

d1+

d2+

d3+

d4+

RHS

-1

-1

30

X5 0

-1

12

-1

30

-1

x1

x2

d1-

d2-

d3-

d4-

d1+

d2+

d3+

d4+

RHS

-1

-1

30/7

X5 0

-1

12/7

30/7

Contoh
Taman Remaja Surabaya (TRS) mengadakan acara khusus untuk menarik
pelanggan potensial. Dua pertunjukan
yang paling populer yang nampak
menarik anak-anak belasan tahun (remaja), kelompok usia menengah/muda,
dan penduduk dewasa adalah pertunjukan musik serta pertunjukan sirkus. Biaya
untuk pertunjukan musik dan sirkus berturut-turut 1500 (juta) dan 3.000 (juta).
Total anggaran tahunan (pas/tidak boleh lebih atau kurang) yang dialokasikan
untuk kedua pertunjukan tersebut adalah 15.000 (juta). Manajer TRS
memperkirakan kehadiran penonton pada kedua pertunjukan ini adalah sbb:

Kegiatan
Pertunjukan Musik
Pertunjukan Sirkus

Jumlah kehadiran setiap pertunjukan


Remaja
Pemuda
Dewasa
200
100
0
0
400
250

Manajer mempunyai target tahunan minimal 1000, 1200 dan 800 untuk kehadiran masingmasing untuk remaja, pemuda, dan penduduk dewasa. Formulasikan masalah tersebut
sebagai model Goal Programming.
JAWABAN
Misalkan:
Variabel keputusan:
X

: Jumlah pertunjukan musik dalam satu tahun

: Jumlah pertunjukan kesenian dalam satu tahun

Fungsi Tujuan
Target pengunjung remaja
200X +

0Y

>

1000

Targat pengunjung pemuda


100X +

400Y >

1200

Target pengunjung dewasa


0X

250Y >

800

Fungsi Kendala
Anggaran
1500X +

3000Y =

15000

Untuk masing-masing tujuan kita ingin agar tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar
dari targetnya. Untuk itu perlu ditambahkan varaibel baru yang kita namakan variabel deviasi
Si+=besarnya kelebihan dari target
Si-=besarnya kekurangan dari target
Jika fungsi target kita melibatkan tanda , maka kita akan berusaha meminimumkan
kelebihan dari target atau penyimpangan/deviasi ke atas, Si+. Sebaliknya jika fungsi target
menggunakan tanda , maka kita akan meminimumkan variabel deviasi Si-. Dalam goal
programming, tujuan yang ingin dicapai, dijadikan pembatas bersama pembatas aslinya.
Untuk kasus ini, fungsi pembatas yang berasal dari fungsi tujuan dengan variabel deviasi dan
fungsi pembats anggaran adalah sbb:
200X +

0Y

S1+

S1-

1000 (remaja)

100X +

400Y -

S2+

S2-

1200 (pemuda)

0X

250Y -

S3+

S3-

800 (dewasa)

15000

>

1500X +

3000Y
X, Y

S1+, S1-, S2+, S2-, S3+, S3-

>

Kemudian kita ingin meminimasi nilai varaibel deviasi, karena kita ingin memenuhi target.
Fungsi Objektif
Minimasi

S1-

S2-

S3-

Contoh
Panitia penerimaan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya memproses lamaran siswa yang
baru tamat untuk tahun akademik yang akan datang. Lamaran dikelompokkan ke dalam tiga
kategori, yaitu: penduduk lokal, dalam propinsi dan penduduk luar propinsi. Perbandingan
pria-wanita pada pelamar lokal dan dalam propinsi berturut-turut 1:1 dan 3:2. Untuk
mahasiswa luar propinsi perbandingannya adalah 8:1. Nilai NEM untuk tiga mata pelajaran
adalah faktor penting dalam penerimaan mahasiswa baru. Statistik menunjukkan bahwa ratarata nilai (skor) NEM untuk mahasiswa lokal, dalam propinsi dan luar propinsi berturut-turut
adalah 27, 26 dan 23. Komite penerimaan mempertimbangkan bebarapa tujuan (goal) untuk
kelas baru sebagai berikut:
a. Mahasiswa baru setidaknya 1200 mahasiswa.
b. Rata-rata nilai NEM mahasiswa baru setidaknya 25
c. Mahasiswa luar propinsi setidaknya 10%
d. Perbandingan pria-wanita setidaknya 4:3
e. Mahasiswa yang berasal dari dalam propinsi setidaknya 20%.
Formulasikan problem tersebut sebagai model Goal Programming.
JAWABAN
Misalkan:
Variabel keputusan:
X

: Jumlah mahasiswa baru lokal

: Jumlah mahasiswa baru dari propinsi lain

: Jumlah mahasiswa baru internasional

Fungsi tujuan:
Total jumlah mahasiswa baru
X

>

1200

Rata-rata nilai NEM mahasiswa baru


(27X

+26Y +23Z) /(X + Y + Z) >25

Menjadi
2X+Y -2Z > 0
Jumlah mahasiswa luar propinsi
Z

>

1/10(X+Y+Z)

Menjadi
1/10X +

1/10Y -

9/10Z <

Perbandingan pria wanita


1/2X

+3/5Y + 8/9Z >4/7(X + Y + Z)

Menjadi

1/3X

-1/6Y +20/3Z

<

Mahasiswa dalam Propinsi


Y

>

1/5(X+Y+Z)

4/5Y

1/5Z

<0

Menjadi
1/5X

Fungsi Tujuan menjadi


X

>

1200

2X

2Z

>

1/10X +

1/10Y -

9/10Z <

1/2X

1/5Y

20/9 Z <

1/5X

4/5Y

1/5Z

<0

Fungsi kendala yang berasal dari fungsi tujuan dengan variabel deviational adalah sbb:
X

S1+

S1-

1200

2X

2Z

S2+

S2-

9Z

S3+

S3-

1/3X

1/6Y

20/3 Z -

S4+

S4-

1/5X

4/5Y

1/5Z

S5+

S5-

X, Y, Z >

S1+, S1-, S2+, S2-, S3+, S3-, S4+, S4-, S5+, S5-

>

Fungsi Objective
Minimasi

S1+-

S2

S3-

S4-

S5-

Anda mungkin juga menyukai