Pengembangan Bolpoint Dengan Metode QFD
Pengembangan Bolpoint Dengan Metode QFD
AKPRIND YOGYAKARTA
Jln. Kalisahak no 28 Komplek Balapan, Yogyakarta
55222
Pendahuluan
Proses pengembangan produk Bolter yang direncanakan ini dikembangkan berdasarkan
tahapan tahan yang sesuai dengan proses pengembangan berdasarkan metode QFD (Quality
Function Development) dimana tahapan itu adalah sebagai berikut :
Namun dalam tahapan ini kami hanya membatasi produk Bolter sampai pada tahap
produksi saja tidak sampai tahap pemasaran.
Deskripsi produk
Sasaran bisnis kunci
Pasar Utama
Pasar Sekunder
Asumsi-Asumsi
dibawa
kerja
Bolpoint yang saya miliki cepat habis Tinta bolpoint dapat diganti
tintanya
Bolpoint yang saya miliki pasti pecah Bolpoint harus kuat dan tahan lama
kalau keinjak
Kadang saat saat penting susah Warna bolpoint harus mencolok
mencari bolpoint dalam tas
Saya suka bolpoint yang tidak ribet
Dari data mentah diatas hasil wawancara pelanggan maka berdasarkan berbagai pertimbangan
dan pernyataan
Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk Bolter akan diterangkan dalam lembar kerja yang mudah dimengerti
untuk kebutuhan pelanggan dan derajat kepentingan.
No
Kepenting
an
1
2
3
4
5
Bolter
Bolter
Bolter
Bolter
Bolter
3
4
4
3
5
Bolter
7
8
9
10
Bolter
Bolter
Bolter
Bolter
Menanambah kebanggaan
Menarik
Tahan air
Battery tahan lama
5
2
4
3
4
Berikut ini adalah jawaban pengembang (engineer) dari permintaan konsumen di atas.
No Kebutuh
Kepenting
an
an
1
10
Memiliki banyak fitur tambahan
4
2
3
Model kecil dari material non logam
4
3
7
Tombol hanya ON/OFF dan NEXT/BACK
4
4
9
Harga material dan komponen murah
3
5
8
Mudah bongkar pasang
5
6
9
Bahan/material kuat dan sesuai SNI
5
7
8
Desain unik
3
8
6
Tampilan berwarna-warni
4
9
8
Isolator rangkian elektronik
3
10
7
Menggunakan battery hybrid dan bisa di cas
3
Dari spesifikasi produk Bolter berdasarkan permintaan konsumen dan jawaban pengembang
(engineers) maka akan didapatkan House of Quality seperti berikut ini.
Seleksi Konsep
Seleksi konsep yang dilakukan oleh tim pengembang berdasarkan scoring matriks seperti
dibawah ini.
Konsep
Kriteria Seleksi
Kemudahan Penggunaan
Daya tahan
Kemudahan pembuatan
Mudah untuk dibawa
Mudah bongkar pasang
Kelengkapan Fitur
Kecanggihan
A
+
0
0
+
0
-
B
+
0
0
+
-
C
+
0
0
+
-
D
+
0
0
+
+
0
+
E
+
0
0
+
+
+
+
Jumlah +
Jumlah 0
Jumlah Nilai Akhir
Peringkat
Lanjutkan?
2
2
2
3
2
2
2
3
3
0
-2
-1
5
7
2
Gabungkan Tidak Gabungkan
4
3
0
0
3
Ya
5
2
0
0
3
Ya
Kemudahan Penggunaan
Daya tahan
Kemudahan Pembuatan
Mudah untuk dibawa
Mudah bongkar pasang
Kelengkapan fitur
Kecanggihan
10 %
15 %
10 %
5%
15 %
25 %
20 %
Konsep
AC
D
E
Nilai
Nilai
Rating Beban Rating Beban Rating
4
0,4
3
0,3
3
4
0,6
4
0,6
3
4
0,4
3
0,3
2
4
0,2
4
0,2
4
3
0,45
3
0,45
3
2
0,5
3
0,75
5
2
0,4
4
0,8
5
Total Nilai
Peringkat
Lanjutkan?
Nilai
Beban
0,3
0,45
0,2
0,2
0,45
1,25
1
2,95
3,4
3,85
3
Tidak
2
Tidak
1
Kembangkan
Setelah terpilih konsep yang tepat untuk memuaskan kebutuhan pelanggan atau konsumen
maka tahap selanjutnya adalah pengujian konsep.
Pengujian Konsep
Pengujian konsep dilakukan dengan pembuatan prototype berdasarkan konsep yang
terpilih. Prototype dibuat sebanyak lima buah Bolter dari konsep yang terpilih. Tujuan dari
prototype ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan kensep yang telah terpilih.
Pada tahap ini kelemahan akan diperbaiki dan kemudian akan didapatkan spesifikasi akhir
dari produk Bolter yang akan menjawab semua kebutuhan pelanggan.
Proses Pengembangan Lebih Lanjut
sistem manufaktur dan sistem produksi yang sesuai dengan diagram berikut ini. Didalam
system manufaktur tersebut terdapat proses produksi yang urutanya saperti berikut ini.
Dan untuk proses yang lebih lanjut dapat dikembangkan berdasarkan siklus manufaktur yang
lebih komplek.
Daftar Pustaka
Karl T. Ulrich and Steven D. Eppinger, 1995, Product Design and Development 2nd Edition,
McGraw-Hill, Singapore.
Www.google.com/house of quality
Www.google.com/perancangan dan pengembangan produk
Www.MIT.edu
Www.ulrich-eppinger.net