Anda di halaman 1dari 6

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR

NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI


PADA ACARA
SOSIALISASI PEDOMAN PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG TEPAT UNTUK DAERAH
Assalammualaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua,
Saudara Saudara Peserta Sosialisasi, yang saya hormati,
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya kita
dapat hadir mengikuti acara Sosialisasi Pedoman Perhitungan jumlah
kebutuhan Pegawai Negeri Sipil Yang Tepat untuk Daerah dalam
keadaan sehat walafiat.
Tujuan diselenggarakannya sosialisasi ini.
Pertama, untuk menyamakan persepsi tentang kondisi pegawai
negeri sipil baik secara jumlah, kualitas komposisi dan distribusi PNS
yang ada pada instansi Daerah untuk mampu menyelenggarakan tgas
pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan terhadap
masyarakat.
Kedua, agar setiap instansi Daerah memiliki standar minimal jumlah,
kualitas, komposisi dan distribusi pegawai yang tepat sesuai
kebutuhan unit kerja organisasi dalam rangka melaksanakan tugas

pokok dan fungsi untuk mencapai visi, misi dan tujuan organisasi
yang telah ditetapkan dalam Rencana kerja tahunan, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang;
Ketiga, untuk menyamakan pemahaman terhadap Peraturan
Men.PAN dan RB Nomor : 26 Tahun 2011 tentang Pedoman
Perhitungan Jumlah Kebutuhan PNS Yang Tepat Untuk Daerah
sehingga secara bersama sama kita mampu melakukan perhitungan
kebutuhan PNS yang tepat untuk masing - masing daerah.
Keempat, untuk memahami manfaat dari perhitungan jumlah
kebutuhan PNS yang tepat untuk daerah dalam perumusan kebijakan
terkait dengan jumlah kualitas, distribusi, komposisi dan belanja
pegawai PNS baik dalam APBD maupun APBN secara nasional.
Saudara Saudara sekalian peserta sosialisasi yang saya
hormati
Kondisi PNS saat ini :
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Distribusi PNS tidak proporsional dengan tugas fungsi organisasi


pemerintah baik antar satuan organisasi dalam suatu instansi
daerah maupun antara satu daerah dengan daerah lain.
Komposisi antara jabatan teknis dengan tenaga administratif
belum proporsional.
Sebagian besar Daerah Belanja Pegawainya dibanding Belanja
Publik dalam APBD sudah di atas 30%.
Missmatch antara kompetensi PNS dengan persyaratan yang
dibutuhkan jabatan.
Disparitas (kesenjangan) antara kebutuhan PNS dengan
ketersediaan tenaga kerja di lapangan.
Kontribusi dan kinerja PNS belum mencapai standar yang
diharapkan (kinerja PNS masih rendah).
Penegakan disiplin belum berjalan sesuai dengan sistem, masih
tergantung kepada komitmen pejabat.
Penghasilan PNS belum terwujud secara adil dan layak sesuai
dengan beban kerja dan tanggung jawabnya.

Mencermati keadaan tersebut terutama mengenai rasio jumlah PNS


dibandingkan dengan belanja pegawai dan belanja publik dalam
APBD, Bapak Presiden RI dalam retreat ke III, Kabinet Indonesia
Bersatu yang diperluas dengan para Gubernur, di Bogor pada tanggal
5-6 Agustus 2010, memberikan arahan agar
Kepada
Menteri
Dalam
Negeri
dan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta
unsur daerah untuk merumuskan jumlah pegawai yang tepat untuk
di daerah. Yang penting tugas dapat dilaksanakan dengan baik
secara optimal, tapi tetap dalam batas kemampuan anggaran serta
melihat kembali PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah
Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden tersebut telah ditetapkan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor : 26 Tahun 2011 tentang Pedoman
Perhitungan Jumlah Kebutuhan PNS yang Tepat untuk Daerah, yang
akan disosialisasikan pada hari ini.
Berdasarkan pedoman tersebut Kementerian PAN-RB, bersama
Kementerian Dalam Negeri dan Badan Kepegawaian Negara
melakukan sosialisasi untuk menghitung jumlah kebutuhan PNS yang
tepat bagi daerah.
Selanjutnya Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota menghitung
kebutuhan PNS pada masing masing Daerah dan dapat
diasisteni/bimbingan teknis oleh BKN.
Dengan hasil perhitungan tersebut diharapkan akan diketahui jumlah
kebutuhan PNS masing masing daerah, dengan standar perhitungan
yang sama untuk
memudahkan perumusan kebijakan dalam
menyelesaikan salah satu permasalahan PNS dan masa mendatang
secara bertahap dan berkelanjutan guna mewujudkan jumlah PNS
yang proporsional pada tahun 2014 sesuai dengan target yang
ditetapkan dalam Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi.

Peserta sosialisasi yang saya hormati


Pemerintah saat ini tengah melaksanakan program Reformasi
Birokrasi, hal ini dilakukan dalam upaya mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain,
reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun
aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam
mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional,
Pelaksanaan reformasi birokrasi pada instansi pemerintah
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor : 81 Tahun
2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi dan Peraturan
Men.PAN-RB Nomor 20 tahun 2011 tentang Road Map Reformasi
Birokrasi.
Oleh karena itu segenap aparatur negara harus melakukan
pembenahan birokrasi secara internal dan melakukan inovasi di
bidang pelayanan publik, sehingga mampu mendongkrak
pertumbuhan ekonomi dan mendatangkan investasi yang membawa
pengaruh positif bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan
kesejahteraan PNS pada khususnya.
Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan harus memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap peningkatan kinerja dan
reformasi
pelayanan publik. Semua aspek pendayagunaan aparatur negara,
baik kelembagaan, SDM Aparatur, ketatalaksanaan (bussines
process), akuntabilitas dan pengawasan diarahkan kepada
peningkatan kualitas pelayanan publik.

Saudara saudara peserta sosialisasi yang saya hormati,


Untuk mewujudkan program reformasi birokrasi tersebut dan
dalam upaya mewujudkan organisasi pemerintahan yang memiliki
sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
organisasi, maka diperlukan perencanaan sumber daya manusia yang
akurat. Melalui perencanaan yang rasional dan sistematis dengan
metode analisis jabatan dan perhitungan beban kerja diharapkan
memperoleh jumlah dan kualitas pegawai yang secara riil dibutuhkan
oleh organisasi.

1. Perumusan jumlah kebutuhan Pegawai Negeri Sipil


berdasarkan perhitungan beban kerja telah diatur dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 jo Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 dan petunjuk
pelaksanaannya serta Keputusan Menpan : Nomor Kep :
75/M.PAN/7/2004, namun
dalam kenyataanya belum
banyak instansi yang benar-benar melakukan perhitungan
secara cermat dan akurat, hal ini kemungkinan terjadi karena
keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten,
kesulitan memahami peraturannya maupun keterbatasan
waktu dan anggaran. Oleh karena itu dilakukan terobosan
(sasaran antara) dengan Peraturan Men.PAN-RB Nomor : 26
Tahun 2011, dapat digunakan sebagai alat untuk
menghitung jumlah kebutuhan PNS minimal dengan cara
yang lebih cepat, hal lain yang perlu juga harus dilakukan
dalam penataan manajemen SDM Aparatur adalah tahapan
tahapan sebagaimana diamanatkan dalam Road Map
Reformasi Birokrasi yaitu yang meliputi:
a. analisis jabatan
b. evaluasi jabatan
c. penyusunan standar kompetensi jabatan
d. penataan sistem rekrutmen pegawai
e. assessmen individu berdasarkan kompetensi
f. penerapan sistem penilaian kinerja individu
g. pembangunan/pengembangan data base pegawai
h. pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai
berbasis kompetensi
Peserta Rapat Sosialisasi yang saya hormati,
Untuk mewujudkan perhitungan jumlah PNS yang tepat
tersebut,
saya
mengharapkan
agar
peserta
Sosialisasi
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Birokrasi merupakan alat pemerintah untuk menyelenggarakan
tugas tugas pemerintahan dalam mencapai tujuan bernegara
harus didukung oleh SDM Aparatur yang profesional, berintegritas,
jujur, berkinerja tinggi dan akuntabel, sehingga mampu merespon
dengan cepat dan tepat terhadap perubahan lingkungan strategis
yang berorientasi kepada masyarakat.

2. Reformasi Birokrasi khususnya reformasi di bidang manajemen


sumber daya manusia aparatur ditujukan untuk penyempurnaan
sistem manajemen sumber daya manusia aparatur yang dapat
memacu peningkatan profesionalisme, integritas, jujur, berkinerja
tinggi, netral, akuntabel dan sejahtera serta yang dapat memacu
produktivitas kerja aparatur.
3. Memperhatikan dan mencermati informasi yang dijelaskan,
terutama simulasi perhitungan yang diberikan oleh para
narasumber sehingga akan memudahkan dalam melakukan
perhitungan pada instansi masing masing.
Sebagai akhir kata, dengan sosialisasi ini para peserta dapat
memahami secara baik dan mampu mengimplementasikan pada instansi
masing-masing, semoga mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa
dalam membangun bangsa dan negara melalui pendayagunaan aparatur
negara.

Demikian dan terima kasih, selamat mengikuti sosialisasi.


Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
danReformasi Birokrasi

ttd
E.E. Mangindaan

Anda mungkin juga menyukai