OLEH:
HASANNUDIN / C 111 01 160
PEMBIMBING:
Dr. SHINTYA DJAYAKUSLI
SUPERVISOR:
Dr. AHMAD AFIFUDDIN, Sp.M
PENDAHULUAN
Retinoblastoma
Semula
ANATOMI RETINA
FISIOLOGI
Fungsi
Fotoreseptor
ETIOLOGI
Retinoblastoma
terjadi karena
kehilangan kedua kromosom dari satu
pasang alel dominan protektif yang
berada dalam pita kromosom 13q14,
bisa karena mutasi atau diturunkan.
PATOFISIOLOGI
Retinoblastoma dapat tumbuh keluar
(eksofitik) atau ke dalam (endofitik).
Pertumbuhan Endofitik
meluas
ke dalam korpus vitreum
Pertumbuhan Eksofitik
menginfiltrasi membrana bruch sampai
koroid dan menginvasi pembuluh
darah dan nervus ciliaris
GEJALA KLINIK
Leukoria
dan strabismus
tanda
yang sering muncul pada
retinoblastoma.
Bisa juga terjadi neovascularisasi dan
munculnya rasa sakit.
Akibat glaukoma yang lama dapat
menyebabkan pelebaran dari mata
(buphthalmos)
Pupil
Retinoblastoma,
glaucomatous stage
Retinoblastoma,
extraocular stage
Retinoblastoma,
DIAGNOSIS
Diagnosis Retinoblastoma didasarkan atas :
Anamnesis : kejadian retinoblastoma
dalam keluarga
Pemeriksaan Fisis :Leukocoria (Cats
eye refleks), Strabismus, glaukoma,
Proptosis,
Ophtalmoscop untuk dapat melihat
massa tumor.
Pemeriksaan
ultrasound
mengkonfirmasi keberadaan tumor dan
mengevaluasi ukuran tumor.
CT Scan
sejauh mana
determinasi dari massa tumor mata ke
daerah luar mata seperti otak
MRI
melihat mata, saccus mata
dan otak untuk mengetahui apakah
kankernya telah meluas
Grup
PENATALAKSANAAN
Intraokular retinoblastoma
Enukleasi
External beam radiation
Cryotherapy
Light coagulation (photocoagulation)
Brachytherapi dengan radioactive plaque
Chemoreduction
Ekstraokular retinoblastoma
Penatalaksanaannya standar berupa
penyinaran dan kemoterapi, namun
efektifitas dari terapi tersebut masih
belum jelas.
PROGNOSIS
Semakin