Pendekatan kawasan ini dibagi dua, yakni pengembangan permukiman skala besar
melalui pola pembangunan kasiba (kawasan siap bangun) dan pengembangan
permukiman berdasarkan pola lisiba BS (lingkungan siap bangun berdiri sendiri). Secara
teknis kasiba dan lisiba akan menampung rumah dalam jumlah yang besar. Kasiba
mampu memuat sekitar 3.000 -10.000 unit, lisiba berkisar 1.000 -3.000 unit dan lisiba BS
1.000 - 2.000 unit.
perkembangan kota
2. Kasiba/Lisiba adalah alat bagi penyediaan prasarana dan sarana yang memenuhi
pembakuan pelayanan serta sesuai dengan rencana tata ruang wilayah
3. Kasiba/Lisiba alat untuk penyediaan kavling tanah matang beserta rumah dengan
pola hunian yang berimbang, terencana dan terjangkau bagi seluruh lapisan
masyarakat
4.
Kasiba/Lisiba adalah alat untuk pengendali harga tanah
KRITERIA KASIBA/LISIBA
1. Penyelenggaraan meliputi :
a. Pembentukan panitia penetapan lokasi
b. Pembentukan Badan Pengelola
c. Perolehan tanah
d. Perencanaan dan pengawasan pembangunan
e. Penertiban dan pengawasan pembangunan
2.
Kasiba untuk membangun 3000-10.000 unit
3.
Lisiba untuk membangun 1000-3000 unit
4. Penyelenggara Lisiba yaitu badan usaha Pembangunan Perkim yang dilakukan
melalui kompetisi Persyaratan Kasiba dilengkapi jaringan primer dan sekunder
prasarana lingkungan
2.
4.
JENIS INFRASTRUKTUR
Pada survey jalan irigasi banyak pemukiman warga yang belum mengikuti konsep KASIBA/LISIBA
berhubung area tempat pemukiman merupakan area aliran sungai BEKALA dan merupakn tanah
garapan.