Pengendali stress akibat migren, sindrom lesu kronis dan gangguan emosi
lainya, sehingga dikenal sebagai
DEFINISI
Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah
sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan
Sebaian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak
terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya tidak
disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Oleh
sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk mencegah
kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh normal.
Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks.
Vitamin B-kompleks terdiri dari sepuluh faktor yang saling berkaitan fungsinya
didalam tubuh dan terdapat didalam bahan makanan yang hampir sama.
Fungsinya terkait dalam proses metabolisme sel hidup, baik pada tumbuhtumbuhan maupun hewan sebagai koenzim dan kofaktor.
1. B.
KLASIFIKASI
Vitamin C
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak
karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas.
Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam
larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin
yang paling labil.
Fungsi Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Diantaranya adalah :
1. Sintesis Kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin,
bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa
protein yang mempengaruhi integritas struktur sel disemua jaringan ikat, seperti
pada tulang awan, matriks tulang, dentin gigi, membrane kapiler, kulit dan
tendon (urat oto). Dengan demikian, vitamin C berperan dalam penyembuhan
luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan di gusi.
1. Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain.
Karnitin memegang peran dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang
kedalam mitikondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada devisiensi vitamin
C yang disertai rasa lemah dan lelah.
1. Absorbsi dan Metabolisme Besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di
absorbs. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang sukar
dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam
bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C
berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin
hati.
1. Absorpsi Kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium
berada dalam bentuk larutan.
1. Mencegah Infeksi
Mg
Bahan Makanan
Mg
Daun singkong
275
197
Daun Katuk
200
Gandaria (masak)
110
Daun Melinjo
150
Jambu Biji
95
Daun Pepaya
140
Pepaya
78
Sawi
102
Mangga Muda
65
Kol
50
41
Kol Kembang
65
Durian
53
Bayam
60
Kedondong (masak)
50
Kemangi
50
Jeruk Manis
49
Tomat Masak
40
Jeruk Nipis
27
Kangkung
30
Nanas
24
30
Rambutan
58
Diare
Mual
Muntah
Mulas
Kram perut
Sakit kepala
Insomnia
Batu Ginjal
Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah 2000
mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika
seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen
dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan
mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian
secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga
menyebabkan penyakit kudisan.
1. 2.
Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen
(amine). Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya
tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin
B1mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan
bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan
dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
Fungsi Vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai
koenzim berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk
dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya
substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk pembentukan energy.
Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan precursor penting
lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal system
saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi
oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk
dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa-ketoglutarat dan 2-ketokarboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin,
isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase yang
berfunfsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur alternative oksidasi glukosa.
Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolism lemak, protein dan asam
nukleat, peranan utamanya adalah dalam metabolism karbohidrat.
Sumber Bahan Makanan
Sumber makanan vitamin B1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacangkacangan, semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas
dan ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh
terdapat didalam sekam (lapisan aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari
gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin.
Dampak Kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang.
Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras poles
(polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit
yang kaya akan thiamin. Beri- beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan
otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal
jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan
Dampak Kelebihan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini
karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala,
sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena
denyut nadi menjadi cepat.
1. 3.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan
panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar
ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
Fungsi Vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk
menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin
berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.
Sumber Bahan Makanan
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara lain susu,
keju, ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau.
Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya
meningkatkan konsumsi riboflavin.
Dampak Kekurangan
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan
keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas
yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan
keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin antara lain mata panas dan gatal, tidak
tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan
panas, pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat pula
mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.
Kelebihan Vitamin B2
Belum diketahui tanda-tanda kelebihan ribovlafin.
1. 4.
Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah
nikotinamida (niasin amida). Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari
tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali,
dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan normal, kecuali
kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudan diubah menjadi
bentuk aktif nikotinamida.
Fungsi Niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP
(NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan
dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak,
pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan
menerima atom hydrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin
membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
Sumber Bahan Makanan
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu
dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak
merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan.
Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat
dianggap mengandung 1% triptofan.
Dampak Kekurangan Niasin
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot,
anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat
menyebabkan Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti
dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal
1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah,
pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis
simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Dampak Kelebihan Niasin
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak
darah dan gula darah. Gejala gejala seperti muntah, lidah membengkak dan
pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati
dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah. Vitamin B 6 (Piridoksin,
piridoksal, piridoksamin)
1. 5.
Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang
bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat.
Biotin tahan panas, larut air dan alcohol serta mudah dioksidasi.
Fungsi Biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut
penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif.
Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian
pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2 dari asam-asam amino tertentu,
terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan
dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolic,
biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam pantetonat, dan vitamin B 12.
Sumber Bahan Makanan
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis
oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia,
khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu
(jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan buah-buahan
merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologic biotin sebagian
ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur mentah biotin diikat
kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan di lepas. Devidin mengalami
denaturasi dan tidak berbahaya.
Dampak Kekurangan Biotin
Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada manusia
atau hewan dapat terjadi jika memakan putih telur mentah berasal lebih dari 24
butir telur sehari. Gejala kekurangan biotin dapat muncul pada pasien rumah
sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti
kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis
tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.
Dampak Kelebihan Biotin
Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam
keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas
kering. Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.
Fungsi Asam Pantotenat
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A.
Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan
glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula
dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang
diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
Dampak Kekurangan
Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan
asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak
enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah,
diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur.
Dampak Kelebihan
Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
1. 7.
1. 8.
Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi
dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim
dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam
amino dan sintesis asam nukleat.
Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel
baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai
pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat
banyak menyembuhkan anemia parnisiosa, namun gejala gastrointestian, dan
gangguan saraf tetap bertahan.
Sumber Bahan Makanan
Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat.
Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata
latinfolium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, bijibijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk menghambat
kerusakan folat.
Sebanyak 75% folat dalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat dan
sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada pemanasa,
dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak
tidak terlalu matang. Diperkirakan hanya 50% folat berasal dari makanan dapat
diabsorpsi. Folat ternyata disintesis dalam jumlah cukup banyak oleh bakteri
usus.
Dampak Kekurangan
1. 9.
Vitamin B12
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran
kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan
bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70%
vitamin B12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil
dank arena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.
Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung
dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan
melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga
berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga
dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan
sel-sel darah merah.
1. C.
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh
tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air yaitu
vitamin B kompleks dan C tidak disimpan, melainkanakan dikeluarkan oleh
sistem pembuangan tubuh. Akibatnya selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut
setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari produk sayur, buah dan produk
hewani. Seringkali makanan yang terkandung dalam makanan atau minuman
tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun
kimia. Proses pencernaan makanan, baik didalam lambung dan usus halus akan
membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh
usus.Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda.
Vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke
hati.
1. D.
Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan
melainkan akan dikeluarkan oleh system pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu
dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari.
Proses Metabolismenya :
Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan
membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus.
Vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke
hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan
pada table berikut.
Tabel Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus
Jenis Vitamin
Mekanisme Penyerapan
Vitamin C
Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin
B2 (Riboflavin)
Difusi pasif
Niasin
Vitamin
B6 (Piridoksin)
Difusi Pasif
Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Thiamin
Vitamin B1
Riboflavin
Vitamin B2
Niacin
Vitamin B6
Folat
Vitamin B12
Kobalamin
Asam pantotenat
Vitamin B5
Biotin
Vitamin B8
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini
ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras poles' (polish rice) tersebar
luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beriberi dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah
irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan
kelumpuhan.
Keracunan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi
hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan
susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
Riboflavin (Vitamin B2)
Kebutuhan
RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk
2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena
vitamin ini penting untuk pertumbuhan.
Sumber-sumber utama
Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk riboflavin.
Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua
sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan
sumber yang baik.
Fungsi
Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim
untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan
pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut
Gejala kekurangan
Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin
dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut
mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal
ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Keracunan
Belum diketahui gejala keracunan akibat riboflavin
Apakah anda tahu?
Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual
dalam gelas transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan
tidak akan merusaknya. Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive, E101.
Niacin (vitamin B3)
Kebutuhan
RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE
merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori
dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg
niacin.
Sumber utama
Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti
dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan
sumber yang paling baik.
Fungsi
Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa
aktivitas metabolis, terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki
keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan.
Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
Gejala kekurangan
Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare
dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan
niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit
dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena
sinar matahari langsung.
Keracunan
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan
gula darah. Gejala gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi.
Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan
darah rendah.
Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Kebutuhan
Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi
sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam
amino. RDA untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2
mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita.
Sumber utama
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber yang
lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6
membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan
dalam produksi sel darah merah.
Gejala kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat
lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi
motorik dan sawan.
Keracunan
Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang
kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki;
selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa.
Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika
konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.
Folat (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat)
Kebutuhan
RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya
sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat
direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam folat
dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya
penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang yang
mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori
juga mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang berhubungan dengan
pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles ,
meningkatkan kebutuhan akan folat.
Sumber utama
Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati
juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit
folat.
Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
Gejala kekurangan
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti
sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini
disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12.
Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan
sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi
sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
Keracunan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis
tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
Vitamin B12 (Kobalamin)
Kebutuhan
Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh
darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak vitamin C
berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan
otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah
anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika
seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka
panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan
vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh
tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
Keracunan
Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan
susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil
yang berlebihan dan membentuk batu ginjal
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot
molekul kecil yang memiliki fungsivital dalam metabolisme setiap organisme,[1] yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine)
yang mengacu pada suatugugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya
vitamin dianggap demikian.[2] Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin
adalahkofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa
vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. [3]
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang
dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B
(tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).[3]Walau
memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin
K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal
dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.[3]
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.
[3]
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain.[2] Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.[4] Contohnya
adalah bila kita kekuranganvitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,
asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme
pada tubuh.[5]