Anda di halaman 1dari 4

Agar Do'a Makbul

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Pada suatu hari Saad bin Abi Waqqas bertanya kepada Rasulullah, "Ya
Rasulullah, doakan aku kepada Allah agar aku dijadikan Allah orang yang
makbul doanya." Rasulullah menjawab, "Hai Saad, makanlah yang baik,
(halal) tentu engkau menjadi orang yang makbul doanya. Demi Allah yang
memegang jiwa Muhammad, sesungguhnya seorang yang pernah
melemparkan sesuap makanan haram ke dalam mulutnya (perutnya), maka
tidaklah akan dikabulkan doanya selama selama 40 hari. Siapa saja manusia
yang dagingnya tumbuh dari makanan yang haram, maka nerakalah yang
berhak untuk orang itu." (HR. Alhaafidh Abubakar bin Mardawih dikutip oleh
Alhaafidh Ibnu Kathin dalam tafsirnya).
Sudah lelah rasanya berdoa dan memunajat, namun mengapa Allah tidak
pula memperkenankan. Permohonan dan permintaan tidak pula Dia
kabulkan. Kadang kecewa dan putus asa bila demikian adanya. Bahkan
timbul penilaian, Allah telah ingkar janji dengan perkataan-Nya sendiri.
Padahal Dia telah menyatakan, "Ud'uunii astajiblakum", berdoalah kepadaKu, niscaya Ku-kabulkan. Tapi mana buktinya!
Inilah ucapan orang-orang yang tidak pernah mempelajari Al-Qur'an dan Al
Hadits. Mereka tidak mengerti bahwa berdoa itu tidak dikerjakan secara
sembrono dan sembarangan, tetapi perlu adab-adab dan syarat-syarat
tertentu. Mereka menganggap berdoa itu pekerjaan yang sepele dan
gampang. Sehingga mereka sering meremehkan dan akibatnya doa tak
pernah terkabulkan. Kemudian timbul persangkaan buruk kepada Allah.
Jadi, apa yang menyebabkan doa tidak dikabulkan? banyak hal yang
menyebabkan permohonan dan permintaan tidak dikabulkan? Banyak hal
yang menyebabkan permohonan dan permintaan tidak diperkenankan Allah.
Sudahkan kita menghindari perut kita dari makanan dan minuman yang
diharamkan Allah? Bila masih tatap saja perut kita terisi dengan hal-hal yang
haram, tentulah doa yang kita panjatkan tak pernah Allah kabulkan.
Sesuap makanan saja, akan mengakibatkan doa kita selama 40 hari tidak
terkabul, apabila bila makanan haram yang masuk ke perut kita lebih dari
sesuap bahkan berkali-kali sehingga tak terhitung lagi, sudah tentu sampai
matipun kita berdoa, Allah tak akan mengabulkannya.
Untuk itu agar doa dikabulkan Allah, perlu pengetahuan dalam tata cara
berdoa yang diberitakan Rasulullah. Bagaimana sunnahnya agar
permohonan dan permintaan diperkenankan.
Langkah pertama, hindari perut dari kemasukan barang-barang haram.
Jangan sampai sesuap pun makanan haram yang kita telan. Jangan
setegukpun minuman haram yang kita minum. Selektiflah dalam memilih
makanan, yang meragukan sebaiknya ditinggalkan. Pilih saja makanan atau
1

minuman yang benar-benar halal dan baik. Allah berfirman, "Hai sekalian
manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan, karena sesungguhnya
syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. al-Baqarah : 168)
Memakan makanan yang halal dan baik merupakan salah satu bentuk dari
ketaatan kita kepada Allah dalam memenuhi segala perintah-Nya. Bila kita
selalu taat kepada Allah dan dalam mengarungi kehidupan ini senantiasa
berada dalam kebenaran, tentulah segala apa yang kita mohon, kita
panjatkan, dan kita minta pastilah Allah akan mengabulkannya.
"Aku mengabulkan mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila
ia berdoa kepadaku maka hendaklah mereka itu memenuhi segala
perintahKu dan hendaklah mereka berikan kepadaKu, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran." (QS. al-Baqarah :186)
Langkah kedua, Karena doa ini pekerjaan yang agung dan sangat utama,
sebagai inti ibadah, maka dalam pelaksanaannya harus khusyu'dan serius
tidak dengan main-main. Usahakan dalam berdoa ini dengan penuh
keyakinan, penuh harap dan rasa takut. Merendahkan diri dengan suara
yang lirih, tenang, tidak tergesa-gesa, dengan keimanan, dan tahu akan
hakikat yang diminta. Allah telah menyatakan,
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang
lembut .." (QS. al-A'raf : 55)
Langkah ketiga, mengetahui waktu-waktu doa dikabulkan. Walaupun berdoa
ini bisa dilakukan sembarang waktu, namun ada waktu-waktu yang memang
disunnahkan. Insya Allah pada waktu-waktu ini segala doa akan
diperkenankan dan dikabulkan.
Ditengah malam yang sunyi dimana orang-orang terlelap dengan tidurnya,
ditemani mimpi-mimpi, kita terjaga, berdiri, ruku', sujud, dan memunajat
kepada-Nya dengan penuh kekhusyukan dan penuh harap, tentulah Allah
akan mendengar dan memperkenankan ratapan, permintaan, dan
permohonan kita.
Di akhir-akhir shalat fardhu, di waktu tahiyyat akhir (sebelum), adalah
waktu-waktu yang sangat tepat untuk berdoa. Doa apa saja, yang mengarah
pada kebaikan, tentu Allah akan mengabulkannya. Rasulullah SAW ditanya,
"Pada waktu apa doa manusia lebih didengar Allah?" Lalu Rasulullah
menjawab, "Pada tengah malam, pada akhir tiap shalat fardhu." (Mashabih
Assunah).
Selain tengah malam dan akhir shalat fardhu, ada juga waktu-waktu yang
dimakbulkan doanya sudah tidak diragukan lagi, dan ini pun merupakan
sunnah-sunnah Rasulullah SAW. Seperti di sepertiga malam sampai fajar,
diantara adzan dan iqamat, di waktu sujud, di bulan Ramadhan, dan di
malam lailatul qadar.
2

Langkah keempat, orang-orang tertentu yang dikabulkan doanya. Walaupun


setiap orang yang berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan
memenuhi persyaratan-persyaratannya akan dikabulkan, namun ada orang
yang doanya dijamin diperkenankan Allah. Setiap ratapan doanya didengar
dan dikabulkan. Segala permintaan dan permohonannya mesti diberikan
tanpa terkecuali. Allah ridha kepada mereka dan begitu menaruh perhatian
yang sangat. Allah istimewakan mereka, karena pengorbanan dan
pengabdiannya yang tiada tara, akhlak yang mulia dan juga ketabahannya
dalam menapaki kebenaran.
Allah istimewakan kedua orang tua yang mengasuh, mendidik, dan
menafkahi anaknya dengan penuh kasih sayang. Mereka bimbing anaknya
menuju jalan yang diridhai Allah, sampai usia anak dewasa. Orang tua
seperti inilah yang segala permintaan dan permohonannya dikabulkan.
Musafir yang bepergian untuk maksud baik dan tujuan mulia, orang yang
menolong orang lain yang dalam kesempitan, seorang muslim yang
mendoakan teman-temannya yang tidak hadir, dan orang shalih, doanya
akan diperkenankan dan dikabulkan Allah SWT. Seperti halnya orang tua
yang mangasuh anaknya tadi.
Di samping orang-orang yang telah disebut di atas yang dikabulkan doanya,
ada juga doa orang-orang yang diangkat Allah ke atas awan, dibukakan
pintu langit, dan Allah tidak menolak doanya, yaitu orang yang berpuasa
sampai dia berbuka, penguasa yang adil dan orang yang teraniaya.
"Ada tiga orang yang tidak ditolak doa mereka: orang yang berpuasa sampai
dia berbuka, seorang penguasa yang adil, dan doa orang yang teraniaya.
Doa mereka diangkat Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit
dan Allah bertitah, 'Demi keperkasaan-Ku, Aku akan memenangkanmu
(menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Attirmidzi)
Dari rangkaian ulasan tentang doa di atas, nyatalah bahwa berdoa itu tidak
sembarangan dan main-main, tapi memerlukan syarat-syarat yang harus
dipenuhi, sehingga janji-janji Allah yang akan mengabulkan doa-doa hambaNya akan menjadi kenyataan. namun harus diingat bahwa Allah dalam
mengabulkan doa seseorang hamba, ada yang langsung terkabul di dunia,
ada yang ditabung sampai di akhirat, dan ada pula diganti dengan
mencegahnya dari bencana.
"Tiada seorang berdoa kepada Allah dengan suatu doa, kecuali dikabulkanNya dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat
terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di
akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang
serupa." (HR. Atthabrani).

Masih tentang Lebaran


Setelah hilang penat kita mengurus lebaran, maka kini tiba saatnya bagi kita
untuk mendengar berbagai kalkulasi dari peristiwa besar itu. Salah satu
yang perlu kita mengerti, bahwa ternyata ummat Islam telah
membelanjakan uang dalam jumlah yang luar biasa selama menjelang dan
saat berlebaran. Nilai belanja untuk pakaian berlipat tiga puluh kali,
sedangkan untuk makanan antara empat puluh hingga lima puluh kali!
Sebuah rekor yang layak untuk dipertanyakan. Betapa borosnya kita?
kesempatan itu telah dimanfaatkan oleh mereka yang mengerti persis
kebiasaan kaum muslimin, dan kebetulan mereka mempunyai kesempatan
maupun fasilitas. Banyak produk yang hanya habis di saat lebaran, padahal
di waktu-waktu yang lain selalu menumpuk di gudang. bahkan ada pula
jenis pakaian tertentu yang diproduksi selama setahun hanya untuk
memenuhi permintaan selama lebaran itu.
Hal ini bisa terjadi karena tidaklah mungkin melayani melonjaknya
kebutuhan belanja ummat Islam selama ramadhan dan Syawal hanya
dengan produksi beberapa saat sebelumnya. Bahkan momen itu bisa
dimanfaatkan untuk menghabiskan persediaan-persediaan afkiran, yang
semestinya sudah tidak layak jual.
Beberapa kerugian yang diderita ummat Islam dari kebiasaan ini di
antaranya, mereka gampang tertipu barang jelek dengan harga tinggi.
Menjelang lebaran orang biasanya tidak terlalu ambil pusing dengan harga
yang berlipat. yang penting beli. Apalagi dicantumkan di sana discount
sekian persen. Tidak ada yang peduli, bahwa tanpa didiscount di luar
Ramadhan dengan didiscount di bulan Ramadhan ternyata masih lebih
mahal yang didiscount.
barang yang kurang baik, pada saat semua orang butuh, gampang
dicampurkan dengan barang-barang yang baik, sehingga tertutupi cacatnya.
Sementara berjubelnya orang di toko-toko semakin tidak memungkinkan
mereka memilih secara lebih teliti dan hati-hati. Alhasil, sesampai di rumah,
mereka dapati kekurangannya di sana-sini. Atau ternyata tidak seawet yang
diperkirakan.
Fenomena ini patut menjadi perhatian kita. Sekalipun kita masih bisa
memaklumi, mengingat banyak diantara ummat Islam yang hanya memiliki
kelapangan rizki menjelang Idul Fitri. Tetapi bila dibiarkan justru kalangan
yang hidupnya pas-pasan itulah yang akan tertimpa lebih banyak kerugian.
Mereka tidak mampu berbelanja di bulan lain, lalu pada saat harus membeli,
harga telah jauh lebih tinggi.
Satu hal lain, kebiasaan yang kemudian mendongkrak harga itu jelas akan
meningkatkan angka inflasi atau penurunan nilai uang. Yang ini merupakan
kerugian bagi semuanya.
4

Anda mungkin juga menyukai