Anda di halaman 1dari 2

3.

Tanda-tanda Beresiko Bunuh Diri


Bunuh diri merupakan salah satu bentuk kegawatdaruratan psikiatri. Meskipun
suicide (bunuh diri) adalah perilaku yang membutuhkan pengkajian yang komprehensif
pada

kasus

depresi,

penyalahgunaan

NAPZA,

skizofrenia,

gangguan

kepribadian( paranoid, borderline, antisosial), suicide tidak bisa disamakan dengan


penyakit mental. Ada 4 hal yang krusial yang perlu diperhatikan oleh perawat selaku tim
kesehatan diantaranya adalah:
1. Bunuh diri merupakan perilaku yang bisa mematikan dalam seting rawat inap di
rumah sakit jiwa
2. Faktor faktor yang berhubungan dengan staf antara lain : kurang adekuatnya
pengkajian pasien yang dilakukan oleh perawat, komunikasi staf yang lemah,
kurangnya orientasi dan training dan tidak adekuatnya informasi tentang pasien.
3. Pengkajian bunuh diri seharusnya dilakukan secara kontinyu selama di rawat di rumah
sakit baik saat masuk, pulang maupun setiap perubahan pengobatan atau treatmen
lainnya.
4. Hubungan saling percaya antara perawat dan pasien serta kesadaran diri perawat
terhadap isyarat perilaku pasien yang mendukung terjadinya resiko bunuh diri adalah
hal yang penting dalam menurunkan angka bunuh diri di rumah sakit.
Sebagai perawat perlu mempertimbangkan bahwa pasien memiliki resiko apabila
menunjukkan perilaku sebagai berikut :
1. Menyatakan pikiran, harapan dan perencanaan tentang bunuh diri
2. Memiliki riwayat satu kali atau lebih melakukan percobaan bunuh diri
3. Memilki keluarga yang memiliki riwayat bunuh diri
4. Mengalami depresi, cemas dan perasaan putus asa
5. Memiliki ganguan jiwa kronik atau riwayat penyakit mental
6. Mengalami penyalahunaan NAPZA terutama alkohol
7. Menderita penyakit fisik yang prognosisnya kurang baik
8. Menunjukkan impulsivitas dan agressif

Dr. Dedy sukmo anggoro

9. Sedang mengalami kehilangan yang cukup signifikan atau kehilangan yang bertubitubi dan secara bersamaan
10. Mempunyai akses terkait metode untuk melakukan bunuh diri misalnya pistol, obat,
racun.
11. Merasa ambivalen tentang pengobatan dan tidak kooperatif dengan pengobatan
12. Merasa kesepian dan kurangnya dukungan sosial.

Dr. Dedy sukmo anggoro

Anda mungkin juga menyukai