Anda di halaman 1dari 6

Kelabu di Februariku

yesterday is a history, tomorrow is a mystery, and today is a gift.

Kadang, kita selalu mempercayakan diri sepenuh nya kepada


sahabat, karena sahabat itu, adalah tempat dimana kita mengalami
susah, kita berlindung kepada sahabat di pelukan ia kita merasa
nyaman. Namun, sakit sekali jika sahabat yang kita percaya sudah
lama, mengkhianati kita apa lagi masalah nya tentang cowok ? Oh
no, seperti bunga mawar merah merona, kokoh tubuhnya, indah di
pandang. tetapi kita belum lihat, dibawah nya duri yang siap
menanti untuk kita.
Semilir angin di bulan Februari memang terasa berbeda. Sejuknya
membawa aroma tersendiri yang begitu khas dengan kesan cinta.
Mengapa? Tentu saja karena hari valentine. Februari memang indah.
Menambahkan kesan romantis bagi mereka yang sedang berkasih mesra,
bagi mereka yang tengah kasmaran. Namun bagiku, Februari memiliki
kesan tersendiri. Karena semilir angin di bulan Februari itu selalu
membuatku teringat pada kenangan cinta yang amat pahit. Dalam
ritmenya yang sangat mencengangkan, kenangan itu tepat di tanggal
8februari, masih dapat dengan jelas kurasakan. Hingga saat ini.
Sendiri ku disini
Menunggu akan dirimu
Ditengah hujan deras, hatiku menangis
Setiap malam di saat sepi memori itu kembali
Akankah kau kembali kepadaku?
Menepati semua janji itu
Kembali ke pelukanku..
Aku merindukanmu...

Matahari pagi ini membangunkan diriku dari tidur nyenyakku. Pagi


ini aku tidak segirang biasanya, mengingat apa yang telah terjadi padaku
semalam. Seperti biasa aku memeriksa telepon genggamku, tidak ada

pesan atau pun telepon yang tak terjawab. Kemudian aku memutuskan
untuk mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. Di kamar mandi lagilagi aku terdiam, merenung mengingat apa yang telah terjadi padaku. Aku
berpikir salahkah keputusan yang sudah kubuat kemarin sore? Namun aku
langsung menghilangkan pikiran itu dan cepat-cepat untuk mandi. Pukul
06.35 aku berangkat sekolah seperti biasa, namun dengan perasaan yang
tidak biasa.
Sesampainya di sekolah aku langsung mengahmpiri teman-temanku
seperti biasa, saat aku sampai mereka langsung menodongku dengan
berbagai macam pertanyaan.
Kok bisa sih? Kenapa? Kamu nangis gak? seperti itulah kira-kira
pertanyaan mereka. Dan aku hanya menjawab dengan senyuman dan
bekata, Nangis lah! mereka pun langsung menenangkanku
semampunya mereka. Tapi memang pada saat itu aku sedang tidak ingin
menangis.
Tak terasa bel berbunyi, yang menandakan jam pelajaran saat itu
dimulai. Aku langsung masuk kelas dan termenung di bangkuku. Selama 8
jam pelajaran tidak ada satu pelajaran pun yang dapat dicerna oleh
otakku dan akhirnya waktu untuk pulang datang juga. Ini yang
membuatku sangat berbeda dengan hari biasanya. Tidak ada kata pamit
yang keluar dari bibirku untuknya saat itu. Di perjalanan menuju tempat
les teman-teman memaksa aku untuk bercerita apa yang terjadi padaku
kemarin sore, dengan nada sedikit malas aku putuskan untuk bercerita
kepada mereka.
Mereka pun langsung berkomentar, Hadduh, sabar yaa. dan Wiw,
kok dia gitu? masih banyak lagi sebenarnya. Mendengarnya aku hanya
senyum saja, tanpa berkata apa-apa.
Pada malam hari setelah aku menjalani hari yang cukup berat aku
merasa sangat kesepian, tak ada lagi pesan di telepon genggamku yang
berisi perhatian-perhatian darinya untuku, tak ada lagi kata-kata puitis
yang keluar dari bibirnya, tak ada lagi yang membacakn doa sebelum
tidur yang dia berikan hanya untuku.
Setelah kejadian itu aku merasa menjadi seseorang yang sangat
berbeda, menjadi orang yang pendiam, semakin tidak peduli dengan
lingkungan sekitar, dan yang sangat terlihat aku menjadi orang yang
cengeng dari sebelumnya. Aku juga tidak memahami apa yang
sebenarnya terjadi pada diriku ini. Aku jadi lebih sering memikirkan orang
lain yang notabenenya adalah sahabat ku dan sebagai mungkin pengganti

diriku di hatinya. Sampai aku pernah marah-marah padanya, sehingga


hubungan persahabatn kita rusak, dan aku memutuskan untuk tidak
pernah lagi menghubunginya.
Jujur, butuh waktu yang lama untuk menyadari bahwa itu semua
salah dan menerima semuanya dengan lapang dada. Aku bingung, ini
karena dia akan menjalani hubungan baru dengan sahabatku, atau karena
aku tidak ingin berpisah dengannya itu sama sekali tidak aku mengerti.
Apa lagi yang awalnya aku tidak memiliki perasaan yang istimewa hingga
sangat menyayanginya, membuat semakin sulit melepaskannya. Setiap
aku membuka salah satu social site itu, aku selalu menyempatkan untuk
masuk ke profilnya. Terlalu istimewa dirinya untukku, terlalu indah
kenangan-kenangan yang aku lalui bersamanya, dia terlalu sabar untuk
menghadapi sifat manjaku ini, banyak hal baru yang aku dapat dari dia,
dia mengajarkan banyak hal yang membuat aku lebih dewasa. Selama ini
aku tidak pernah menjalin hubungan dengan pria yg lebih muda dariku,
tapi dia bisa menghadapiku dengan sabar selama ini, bisa membuat aku
begitu menyayanginya, dan terlebih bisa membuatku terjatuh sampai
seperti ini. Salut untuknya.
pergilah bersamanya di sana, dengan dia yang ada segalanya,
bersenang-senanglah sepuasnya biarkan di sini ku menyendiri, terlintas
keinginan tuk dapat hilang ingatan agar semua terlupakan, dan ku berlari
sekencang kencangnya, tuk melupakanmu yang tlah berpaling. (Rocket
Rokers - Ingin Hilang Ingatan)
Sepenggal lagu diatas sangat menggambarkan perasaanku saat itu.
10 hari setelah kejadian itu dia menemukan pengganti diriku di hatinya,
dia adalah wanita yang notabenenya sahabatku, aku pun tak menyangka
sahabatku benar-benar menanggapinya. Aku tau awalnya memang aku
yang mengenalkannya dengan sahabatku, tapi aku tak menyagka
sahabatku juga menanggapinya sampai sejauh ini. Meskipun dia sudah
mendapatkan pengganti diriku, kita masih berteman sangat baik,
walaupun sering sekali bertengkar. Jelas, bagaimana tidak ia slalu
menceritakan tentang cewek-cewek yang sedang ia dekati. Sampai saat ia
baru dari rumah sahabatku, ia pun cerita padaku. Satu yang benar-benar
keterlaluan waktu ia menceritakan ia menjemput sahabatku saat hujanhujan demi mengantarkannya pulang, apa maksud dia sebenarnya
menceritakan itu semua padaku. Tapi satu hal yang kdang membuatku
tersenyum kita masih suka membahas hal yang seharusnya tidak perlu
dibahas lagi. Hal-hal itu sebenarnya membuatku makin sulit untuk

melupakan dan merelakannya. Seperti saat itu, dia mengingatkan aku


bahwa ia akan menepati janji-janjinya, ia akan kembali padaku saat ia
benar-benar serius menjalani suatu hubungan. Jahat memang, dia
mengingatkanku tanpa bisa memberi hal itu padaku, hanya harapan dan
harapan. Ingin sekali aku membencinya, melupakannya, dan menjadikan
dia orang yang paling kubenci di hidupku. Namun janji itu slalu
menguatkanku, harapan itu slalu memenuhi fikiranku, rasa sayang itu
slalu membelenggu hati ini sehingga tak bisa kubuka untuk orang lain.
Pada awalnya aku tidak merelakan kepergiannya, namun akhirnya
aku menyadari bahwa akan tiba saatnya dimana aku harus berhenti
mencintainya bukan karena dia tidak mencintaiku, tapi saat aku sadar
bahwa dia akan lebih bahagia tanpa aku. Walaupun aku menyadarinya
tapi aku belum tahu kapan hal itu akan terjadi.
semua tentangmu, selalu membekas di hati ini, cerita cinta kita
berdua akan selalu, semua kenangan tak mungkin bisa kulupakan
kuhilangkan, takan mungkin kubiarkan cinta kita berakhir, ku tak rela ku
tak ingin kau lepaskan semua ikatan tali cinta, yang tlah kita buat selama
ini . (Vierra-Semua Tentangmu)
Aku masih mengharapkan dia kembali, mengingat dia pernah
berkata bahwa saat dia siap untuk menjalani semuanya dengan serius,
dia akan kembali padaku. Aku sering bepikir salahkah jika aku masih
mengharapkan dan menunggunya untuk kembali? Haruskah aku
mempercayainya?? Haruskan aku slalu menunggunya??? Aku pun belum
mendapatkan jawabannya.
Namun saat ini aku sudah sedikit merelakannya, seperti pepatah
bilang cinta tak harus memiliki. Aku menyadari mungkin aku bukan yang
terbaik untuknya, aku tidak bisa membuatnya bahagia seperti apa yang
pernah dia katakan pada saat itu, tepatnya sehari sebelum kejadian itu
terjadi. Sekarang sudah tidak ada dendam dihatiku. Dia akan lebih
bahagia tanpa aku. Semua itu terjadi karena aku percaya bahwa disaat
orang yang kita sayangi pergi, biarkan dia pergi. Karena suatu saat nanti
dia pasti akan memohon padamu untuk menjadi orang yang terpenting
dalam hidupmu lagi. Mungkin terdengar seperti aku masih
mengharapkannya, tapi biarlah waktu yang menjawab.
terus melangkah melupakanmu, lelah hati perhatikan sikapmu, jalan
pikiranmu buatku ragu, tak mungkin ini terus bertahan, perlahan mimpi
terasa mengganggu, kucoba untuk terus menjauh, perlahan hati ku
terbelenggu, kucoba untuk lanjutkan hidup. engkau bukanlah segalaku,

bukan tempat tuk hentikan langkahku, sesudah semua berlalu biar hujan
menghapus jejakmu. (Peterpan-Menghapus Jejakmu)
Bukan hal mudah untuk melakukan semuanya. Tapi jika aku tidak
mencoba, aku tidak akan tahu hasilnya apakah aku lupa akan dirinya atau
tidak. Aku paham bahwa aku harus melangkah maju. Aku tidak mau dan
tidak bisa begini terus. Terjebak dalam situasi yang tidak aku suka.
Sekarang aku sudah cukup bahagia dengan apa yang sudah aku dapatkan
saat ini, teman-teman, keluarga. Penggantinya? Aku belum memikirkan
hal itu, luka ini terlalu dalam, lebih baik membenahi diriku sendiri, agar
menjadi pribadi yang lebih baik dahulu, biarkan sang waktu yang
menjawab. Sekarang kucoba tak komunikasi dengannya, hati ini lelah
mendengar semua cerita yang menyakitkan hatiku. Sakit? Dekat ataupun
jauh darinya itu pasti akan menyisakan luka. Biarkan sang waktu yang
menjawab semuanya.
Aku akan meridukanmu
Tak sedetikpun hatiku luput
Dari denyut perih karena kehilanganmu
Aku akan merindukanmu
Dan aku tahu, mulai hari ini
Perasaan ini akan senantiasa menyiksaku
Tertutup sudah buku itu, bersama diary darinuya yang habis
halamannya. Akan kujalani hidup baru bersama ataupun tanpanya. Akan
ku isi lembar-lembar baru dengan buku baru, dan dengan cerita yang
kuharap lebih indah dan menyenangkan. Menjadikan semua itu
pengalaman yang paling indah, dan menjadikannya pelajaran agar aku
bisa menjadi manusia yang lebih baik di kemudian hari. Dia saja bisa
bahagia, kenapa aku tidak??
yang paling menyakitkan dari mencintai seseorang itu adalah saat orang
yang kita cintai memberikan cintanya kepada orang lain dan kita
menyadari bahwa dia tidak bahagia saat bersama kita.
Tersenyumlah saat kau mengingatku
karna saat itu aku sangat merindukanmu
jangan menangis saat kau merindukanku
karna saat itu aku tak berada di sampingmu
tetapi...pejamkan mata indahmu itu
karna saat itu aku akan terasa di dekatmu

hati...cinta dan rinduku adalah milikmu


cintamu takkan pernah membebaskanku
bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta lain?
saat sayap-sayap ku telah patah karnamu
cintamu akan tetap tinggal bersamaku
kesunyian..kesendirian..dan kesedihanku
kini aku telah kehilangganmu...
Sampai jumpa pangeranku

Anda mungkin juga menyukai