DISUSUN OLEH
NAMA
: RAHMAT HUSSEIN
NIM
: 14/371428/PPA/04590
<html>
<head>
<style type="text/css">
Body
{
background-color:#d0e4fe;
}
h1
{
color:orange;
text-align:center;
}
P
{font-family:"Times New Roman";
font-size:20px;
}
</style>
</head>
<body>
<h1>CSS example!</h1><p>This is a paragraph.</p>
</body>
</html>
3. JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman berbasis java yang merupakan interface
pembantu dalam pemrograman web. JavaScript populer di internet dan dapat bekerja di
sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox,
Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan
tag SCRIPT.
JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape di bawah
nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi
JavaScript. Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan
para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama
LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya
berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java
dengan JavaScript.
JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek
rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat
Kode JavaScript juga bisa diletakkan di file tersendiri yang berekstensi .js (singkatan dari
JavaScript). Untuk memanggil kode JavaScript yang terdapat di file sendiri, di bagian
awal <head> harus ditentukan dahulu nama file .js yang dimaksud menggunakan contoh
kode seperti berikut:
<script type="text/javascript" src="alamat.js"></script>
Dengan ini akan membuat keseimbangan yang sangat menarik pada aplikasi. Dengan
mengelola suatu kondisi dengan JavaScript, dengan mudah dalam mengatur class yang
sesuai dengan elemen yang diinginkan untuk menangani animasi pada web browser. Di
event transitioned pada bagian element hanya bisa didukung atau dilakukan pada Internet
Explorer versi terakhir atau versi saat ini. Sementara web browser lainnya juga telah
mendukung event ini sejak beberapa waktu yang lalu.
JavaScript membutuhkan event tersebut pada bagian akhir transisi seperti di bawah ini.
var box =
document.querySelector('.box');box.addEventListener('transitionend',
onTransitionEnd, false);
function onTransitionEnd() {
// Handle the transition finishing.
}
Selain itu pada penggunaan transisi CSS, dapat digunakan animasi CSS, yang mana akan
membuat banyak kontrol terhadap keyframe animasi, durasi dan iterasi pada pergerakan
animasi tersebut.
Sebagai pemula untuk memakai animasi, keyframes merupakan istilah lama dari
tulisan tangan animator. Animator akan membuat frame khusus untuk satu bagian action,
yang disebut sebagai keyframe, yang akan merekam hal-hal seperti bagian yang paling
ekstrim dari beberapa gerakan, dan kemudian mereka akan mengatur tentang menggambar
semua frame individual di antara keyframes. Proses yang sama saat ini dengan animasi
CSS, pada web browser nilai properti CSS harus memiliki poin yang diberikan, dan
mengisi kekosongan yang ada.
Sebagai contoh, membuat animasi kotak sama caranya dengan menggunakan transisi,
dapat ber-animasi tanpa interaksi dari user seperti diklik, dan dengan pengulangan yang
tidak terbatas. Dapat juga mengubah nilai properti pada saat yang sama, seperti di bawah
ini.
/**
* This is a simplified version without
* vendor prefixes. With them included
* (which you will need) things get far
* more verbose!
*/.box {
/* Choose the animation */
animation-name: movingBox;
animation-iteration-count: infinite;
/* Causes the animation to reverse
animation-direction: alternate;}
@keyframes movingBox {
0% {
transform: translate(0, 0);
opacity: 0.3;
}
25% {
opacity: 0.9;
}
50% {
transform: translate(100px, 100px);
opacity: 0.2;
}
100% {
transform: translate(30px, 30px);
opacity: 0.8;
}}
-webkit- yang digunakan dalam Safari, Safari Mobile, dan Android Browser. Chrome,
Opera, Internet Explorer dan Firefox tanpa prefix. Banyak tools akan membantu dalam
membuat versi prefix dari CSS yang dibutuhkan, memungkinkan untuk menulis versi
unprefixed dalam file source.
5. Animasi menggunakan JavaScript dan Web Animation API
Membuat animasi menggunakan JavaScript lebih kompleks dibandingkan dengan
membuat transisi CSS atau animasi, tetapi JavaScript menyediakan keunggulan lebih
untuk membuat animasi yang baik. Web Animation API digunakan untuk memakai
properti khusus dari CSS, atau membuat efek pada objek.
Animasi JavaScript sangat penting, sebagaimana menulis dalam baris sebagai bagian
dari kode program. Serta dapat men-engkapsulasi kode di dalam sebuah objek yang
diinginkan. Berikut ini adalah kode JavaScript yang akan dibutuhkan untuk membuat
kembali seperti transisi CSS sebelumnya.
var target = document.querySelector('.box');
var player = target.animate([
{transform: 'translate(0)'},
{transform: 'translate(100px, 100px)'}],
500);player.addEventListener('finish', function() {
target.style.transform = 'translate(100px, 100px)';});
Secara default, Web Animation hanya memodifikasi tampilan elemen. Jika menginginkan
objek berada pada lokasi itu berpindah, maka untuk memodifikasi bagian pokok style
dilakukan pada saat animasi selesai bergerak.
10
2.
3.
4.
5.
11