Anda di halaman 1dari 4

Buletin Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PD Muhammadiyah Gresik

Edisi : 46

Z
Seputar ibadah qurban

Sesuai isi Maklumat Pimpinan


Pusat Muhammadiyah nomor
05/MLM/I.0/E/2010 tanggal 16 Juli
2010 telah ditetapkan bahwa
tanggal 1 Dzulhijjah 1431 H jatuh
pada hari Sabtu 6 November
2010. Ini berarti Hari Raya Idul
Adha 1431 H akan jatuh pada hari
Selasa 16 November 2010 M. Hari
raya Idul Adha biasa juga disebut
hari Raya Idul Qurban, karena
pada hari itu kita dianjurkan untuk
menyembelih
hewan
qurban.
Secara istilah, qurban berasal dari
kata quruba, yaqrubu, qurbanan.
Artinya pendekatan diri. Menurut
istilah agama, qurban ialah
menyembelih hewan pada hari
nahr dan hari tasyriq, dengan niat
untuk mendekatkan diri kepada
Allah swt dan sebagai realisasi
rasa syukur atas nikmat yang
diberikan Allah. Dari pengertian
tersebut maka tujuan utama
ibadah
qurban
adalah
mendekatkan diri kepada Alah dan
mentaati perintah-Nya, bukan
dengan
maksud
yang
lain.
Sedangkan
pelaksanaannya

dibatasi hanya pada hari nahr (10


Dzulhijjah) setelah shalat ied dan
hari-hari tasyriq (11, 12 dan 13
Dzulhijjah). Oleh karena itu,
apabila penyembelihan dilakukan
sebelun
dan
sesudah
hari
tersebut, sekalipun dimaksudkan
untuk ibadah qurban, maka
tidaklah termasuk dalam kriteria
ibadah qurban.
Mengenai
hukum
malakukan
qurban, para ulama berbeda
pendapat, ada yang mengatakan
wajib, tapi ada juga yang
berpendapat sunnah. Terlepas
adanya
perbedaan
pendapat
mengenai
hukum
melakukan
qurban, tetapi yang jelas bahwa
ibadah qurban itu diperintahkan
oleh Allah swt, sebagaimana
firman-Nya :

Sesungguhnya
Kami
telah
memberikan kepadamu nikmat yang

Mimbar Tabligh, Edisi 46 / Th IV / November 2010 M


__________________________ 1

banyak. Maka dirikanlah shalat


karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang
membenci kamu Dialah yang
terputus. (QS. Al-Kautsar : 1 3).
Dan juga firman-Nya :









)





(

Barang siapa mendapatkan


keluasan (rizki), untuk berqurban
tetapi tidak berqurban, maka
janganlah ia mendekati tempat
shalat kami. (HR. Ahmad dan Ibnu
Majah ).
Sabda
Rasulullah
j
tersebut
menunjukkan
betapa
kuatnya
perintah berqurban itu, sehingga
Nabi j mencela para sahabat beliau
yang mampu berqurban tetapi tidak
mau melaksanakannya, dengan
melarang mendekati mushalanya.
( : )Orang yang diperintah berqurban
Dan telah Kami jadikan untuk kamu
adalah
orang
islam
yang
unta-unta itu sebahagian dari syi'ar
mempunyai kemampuan. Mampu
Allah, kamu memperoleh kebaikan
berqurban
karena
mempunyai
yang banyak padanya, Maka
sendiri hewan qurban atau dengan
sebutlah olehmu nama Allah ketika
cara membeli. Perlu pula difahami
kamu
menyembelihnya
dalam
bahwa perintah qurban itu tidak
Keadaan berdiri (dan telah terikat).
hanya sekali dalam seumur hidup,
kemudian apabila telah roboh
tetapi selama ada kemampuan
(mati),
Maka
makanlah
untuk melakukannnya, maka qurban
sebahagiannya dan beri makanlah
harus dilakukan meskipun setiap
orang yang rela dengan apa yang
tahun.
ada padanya (yang tidak memintaAdapun yang berhak menerima
minta) dan orang yang meminta.
daging qurban ialah fakir miskin dan
Demikianlah
Kami
telah
shahibul qurban (orang yang
menundukkan
untua-unta
itu
berqurban) itu sendiri. Sebagaimana
kepada kamu, Mudah-mudahan
yang dijelaskan di dalam QS. Alkamu bersyukur. (Al-Haj : 36)
Hajj ayat 36. Tidak ada nash yang
Sementara itu di dalam sebuah
sarih (tegas) yang mengatur berapa
hadits yang diriwayatkan imam
bagian yang diberikan kepada fakirAhmad, Rasulullah j bersabda :
miskin dan berapa bagian pula yang
boleh diambil shahibul qurban.
Hanya saja 2010
menurutMpara ulama,
Mimbar Tabligh, Edisi 46 / Th IV / November
sebagaimana
dikemukakan oleh as________________________ 2

Syayyid Sabiq, dalam Fiqh as Diriwayatkan dari Ali bin AbiThalib


Sunnah-nya,
bahwa
shahibul
ra., ia berkata
: Rasulullah j
qurban berhak menerima sepertiga
menugaskan
saya
mengurus
dari daging qurban. Demikian juga
qurbannya dan membagi-bagikan
tidak ada batasan bahwa fakir
daging, kulit dan bagian-bagian
Mimbar
46 / Thlainnya
IV / November
2010
M dan
miskin
yangTabligh,
berhak Edisi
menerima
kepada fakir
miskin
________________________
3
adalah yang beragama Islam saja.
saya tidak boleh memberi apapun
Oleh karena itu boleh juga fakir
dari hewan qurban itu kepada
miskin yang tidak beragama islam
penyembelihnya. (HSR. Bukhari
diberi daging qurban. Apabila di
dan Muslim)
sekitar tempat penyembelihan tidak
Kulit Hewan Qurban
ada fakir miskin, maka daging
Mengenai penggunaan kulit hewan
qurban harus diberikan kepada fakir
qurban, harus diperhatikan bahwa
miskin di tempat lain.
inti ibadah qurban adalah memberi
Biaya Penyembelihan
sadaqah kepada fakir miskin
Mengenai biaya penyembelihan
berupa daging qurban. Di dalamnya
hewan qurban, pada dasarnya
mengandung unsur ibadah dan
merupakan beban shahibul qurban.
sekaligus unsur menambah protein
Karena itu, apabila seseorang
hewani bagi fakir miskin. Mengenai
menyerahkan
hewan
qurban
boleh atau tidaknya kulit hewan
kepada panitia qurban, dan panitia
qurban dijual, tidak ditemukan ayat
memerlukan
biaya
untuk
Al-Quran yang secara definitif
penyebelihan
dan
pengurusan
mengatur
persoalan
tersebut,
daging qurban, maka panitia bisa
kecuali ayat yang membicarakan
meminta biaya tersebut kepada
tentang kebolehan shohibul qurban
shahibul qurban. Tidak boleh
memakan sebagian dagingnya,
penyembelih diberi upah berupa
yaitu QS. Al-Hajj ayat 36 dan juga
daging qurban. Hal ini sebagimana
ayat 28 yang menyebutkan :
disebutkan dalam hadits Nabi j dari

shahabat Ali ra. :


:
j

Maka
makanlah
sebahagian
daripadanya dan (sebahagian lagi)
berikanlah untuk dimakan orangorang yang sengsara dan fakir.
(QS. Al-Hajj : 28)
Sementara tentang kulit qurban Nabi
j bersabda :




()

Janganlah kamu jual daging


denda haji dan daging qurban,
makanlah
dan
sedekahkanlah
dagingnya itu dan ambillah manfaat
kulitnya dan jangan kamu jual
kulitnya. (HR Ahmad).
Sedang pada hadits yang lain Nabi
j bersabda :

Janganlah kamu jual daging


denda haji dan daging qurban,
makanlah
dan
sedekahkanlah
dagingnya itu dan ambillah manfaat
kulitnya dan jika kamu diberi makan
dagingnya makanlah jika kamu
suka (HR Ahmad).
Khitab dari kedua hadits tersebut
adalah shahibul qurban. Pada
hadits pertama disertai larangan
menjual kulit hewan qurban,
sedang pada hadits kedua tidak
disertai larangan menjual kulit
hewan qurban. Apabila ada dua
dalil yang satu melarang dan yang
lainnya tidak melarang, maka

didahulukan
dalil
yang
mengandung larangan.
Larangan menjual kulit hewan
qurban tersebut ditujukan kepada
shahibul
qurban,
karena
dikhawatirkan
akan
adanya
keinginan memiliki uang dari hasil
penjualan kulit hewan tersebut
untuk kepentingan pribadi. Tetapi
bagaimana kalau penjualan kulit
hewan itu bukan untuk kepentingan
pribadi ? Sementara itu yang
berjalan di masyarakat sekarang ini
bahwa pengelolaan hewan qurban
berikut
penyembelihan
dan
pendistribusian dagingnya ditangani
secara kepanitiaan, sehingga akan
terkumpul kulit hewan yang banyak.
Mengingat hal demikian, maka kulit
hewan qurban dapat dijual dan
uangnya bisa dibelikan daging lalu
dibagikan lagi kepada fakir miskin
atau bisa saja digunakan untuk
kemaslahatan agama. Hanya saja
untuk menentukan mana yang lebih
maslahat dari dua kepentingan
tersebut, diserahkan kepada hasil
musyawarah.
Wallahu alam bish-shawab.
(sumber : Majelis Tarjih PP Muhammadiyah)

KAJIAN AHAD PAGI


Majelis Tabligh dan
Dakwah Khusus
PD Muhammadiyah

Gresik
Ahad,dan
5 Desember
2010,
MIMBAR TABLIGH diterbitkan oleh : Majelis Tabligh
Dakwah Khusus
(MTDK)
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik. Redaksi : H. Wahyani Ahmad, H.
Pukul 06.00 - 07.00 WIB
Mukhtar Bukhori, Rojak, S.Pd. Alamat Redaksi : Jl. Jawa no. 38 GKB Gresik. Telp.
(031) 3979923. E-mail : fillah21@yahoo.com Berlangganan
min. 50 eks.
Infaq
Tempat : Kampus
UMG
Rp. 200,- per lembar. Terbit Jumat ke-2 tiap bulan. Redaksi mengundang penulis
Pembicara
tamu. Tulisan dapat dikirim pada alamat dan e-mail tersebut
di atas. :

Ust. Abu Hilal, Lc.


Mimbar Tabligh, Edisi 46 / Th IV / November 2010 M

Anda mungkin juga menyukai