PENDAHULUAN
Drg. Awan berencana membuat praktek dokter gigi di daerah perkotaan dengan
lokasi tempat praktek di pinggir jalan dan aksesnya mudah. Tempat tersebut terdiri
dari 2 kamar ukuran 3x3, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi dan tempat parker yang
cukup luas, tetapi tempat tersebut masih memerlukan banyak renovasi agar
memenuhi prinsip ergonomik. Penduduk di wilayah tersebut rata-rata menengah
ke atas tapi masih ada penduduk miskin. Penduduk dengan usia balita dan anakanak cukup banyak yang bermasalah dengan giginya. Di wilayah tersebut terdapat
3 praktek dokter gigi umum yang praktek swasta pribadi, 1 praktek dokter gigi
spesialis ortodontik dan 1 puskesmas. Drg. Awan hanya mempunyai dana untuk
membeli 1 dental unit, alat-alat material kedokteran gigi, serta sarana universal
precaution. Sarana pengolahan limbah belum tersedia. Sumber daya manusia yang
ada hanya 2 dokter gigi dan 1 perawat gigi. Pembuatan surat ijin praktek sedang
dalam proses melengkapi persyaratan yang belum terpenuhi. Rekam medis dan
informed consent belum disiapkan untuk kebutuhan administrasi dan menghindari
masalah etik dan hokum kesehatan/kedokteran. Untuk menjalankan praktek drg.
Awan masih mempertimbangkan model praktek yang sesuai dengan sumber daya
yang tersedia dan strategi pemasaran yang tepat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa drg Awan mengalami
masalah-masalah dalam merencanakan pendirian praktek dokter gigi, yaitu:
1
Dana terbatas
Sarana kurang (dental
unit kurang 1)
Tempat praktek harus
direnovasi
Kondisi wilayah
tempat praktek
BAB II
ISI
1. Tahapan studi kelayakan
1.1 Penemuan Ide
Drg. Awan berencana akan membuka praktik dokter gigi swasta. Praktik
gigi ini akan didirikan di daerah perkotaan dengan lokasi tempat praktik di
pinggir jalan dan aksesnya mudah.
1.2 Penelitian (Pengolahan dan Analisis Data)
Data yang diperoleh dari wilayah tempat praktik yang akan didirikan oleh
drg. Awan dikelompokkan berdasarkan aspek-aspek studi kelayakan di
antaranya :
1) Aspek Pasar dan Pemasaran
(1) Tingkat kebutuhan masyarakat terhadap jasa pelayanan kesehatan
cukup tinggi karena rata-rata penduduk di wilayah tersebut penduduk
menengah ke atas walau masih terdapat penduduk miskin, serta
penduduk usia balita dan anak-anak banyak mengalami masalah gigi.
3
(2) Di wilayah tersebut terdapat 3 praktik dokter gigi umum yang praktik
swasta pribadi , 1 praktik dokter gigi spesialis orthodontik, dan 1
puskesmas.
2) Aspek Teknis dan Pelayanan
(1) Bentuk pelayanan yang diberikan berupa mass product yakni
pelayanan untuk meminimumkan biaya pelayanan rata-rata. Hal ini
merupakan salah satu usaha untuk menarik pelanggan (pasien) tanpa
mengabaikan sikap profesionalisme dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
(2) Dana yang tersedia hanya untuk membeli 1 dental unit, alat-alat dan
material kedokteran gigi.
(3) Sarana pengolahan limbah belum tersedia.
(4) Pengaturan jadwal kerja dengan mempertimbangkan faktor kebutuhan
dan kemmapuan pnyediaan pelayanan agar tidak terjadi perselisihan di
antara 2 dokter gigi.
3) Aspek Finansial (Keuangan)
(1) Dana pribadi
(2) Dana yang tersedia hanya untuk membeli 1 dental unit, alat-alat dan
material kedokteran gigi, serta sarana universal precaution.
4) Aspek Yuridis (Hukum)
(1) Pembuatan surat izin praktek sedang dalam proses melengkapi
persyaratan yang belum terpenuhi.
Berdarakan Undang-undang No. 29 Tahun 2004 BAB VI mengenai
Regsitrasi Dokter dan Dokter Gigi pada pasal 29 dijelaskan bahwa setiap
dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia
wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi
dokter gigi. Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter
gigi diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter dan surat tanda
registrasi dokter gigi harus memenuhi persyaratan berupa memiliki ijazah
dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis, mempunyai
surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi,
4
tempat
praktik
kedokteran
atau
kedokteran
gigi
daerah
kabupaten/kota
atau
kepala
dinas
kesehatan
kabupaten/kota.
Pada pasal 26 dijelaskan bahwa untuk mendapatkan izin mendirikan,
penyelenggara klinik harus melengkapi persyaratan identitas lengkap
pemohon, salinan/fotokopi pendirian badan hukum atau badan usaha,
kecuali untuk kepemilikan perorangan, salinan/fotokopi yang sah sertifikat
tanah, bukti kepemilikan lain yang disahkan oleh notaris, atau bukti surat
kontrak minimal untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, dokumen SPPL untuk
Klinik rawat jalan, atau dokumen UKL-UPL untuk Klinik rawat inap
sesuai ketentuan peraturan perundangundangan, dan profil Klinik yang
5
(2) Perlu ada pembagian tugas karena sumber daya manusia yang tersedia
terdiri dari 2 dokter gigi dan 1 perawat.
2) Analisis
Aspek
Teknis
dan
Pelayanan,
dilakukan
dengan
1.
ASPEK
INDIKTOR
METODE
SUMBER
KRITERIA
PENILAIAN
PENILAIAN
ANALISIS
DATA
PENILAIAN
STUDI
STUDI
STUDI
KELAYAKAN
KELAYAKAN
Karakteristik
Data
Tingginya
dan
primer
tingkat kesadran
sosial ekonomi
dari survei
kesehatan
dan
masyarakat
potensial
pemasaran
skunder
b. Pertumbuhan
Perilaku
Data
Tingginya angka
tingkat
konsumsi
permintaan
terhadap
survei
pasar
Ketersediaan
Data
Pasar yang
pelayanan
skunder
terbuka dan
pelayanan
kesehatan
c. Kondisi
persaingan
kesehatan yang
ada
10
sehat
d. Kebijakan
pemasaran
Strategi pesaing
Data
Strategi
dan terobosan
survei
pasar yang
efektif
2.
Tingkat
Data
dan
kemudahan
pelayanan
untuk mencapai
survei
lokasi klinik
b. Skala
pelayanan
mudah
terjangkau
Analisis
Data
Pelayanan yang
perbandingan
skunder
terjangkau
biaya
c. Teknologi
Lokasi yang
secara ekonomis
Analisisi biaya
Data
Teknologi yang
yang
dan tingkat
skunder
mampu dibayar
digunakan
kembalian
oleh pasien
investasi
d. Pengaturan
jadwal kerja
Metode time
Data
Skedul kerja
and motion
skunder
yang realistis
study
dan sesuai
keinginan klien
3.
Aspek
keuangan
a. Biaya
investasi
Metode penilian
Data
Profitabilitas
investasi
skunder
komersial cukup
tinggi
b. Sumber dana
Metode
Data
Likuiditas dan
pemilihan
skunder
rentabilitas yang
11
sumber dan
cukup tinggi
penggunan
modal
c. Taksiran
Metode aliran
Data
Tingginya
pendapatan
anggaran kas
skunder
kemampuan
dan rugi/laba
(cash flow)
memenuhi
kewajiban
financial
d. Proyeksi
Analisis titik
Data
Ketepatan waktu
kembalian
impas (break
skunder
untuk
investasi
event point)
mengendalikan
dana investasi
4.
Aspek
manajemen
a. Manajemen
Analisis
Data
Pembangunan
pembangunan
efisiensi biaya
skunder
fasilitas yang
klinik
dan efektivitas
efektif dan
waktu
efisien
Struktur
organisasi
organisasi yang
b. Manajemen
organisasi
skunder
usaha
sesuai dengan
kebutuhan
c. Manajemen
Analisis jabatan
Data
Jabatan beban
sumber daya
dan pembagian
skunder
kerja yang
manusia
beban kerja
sesuai dengan
kemampuan
12
5.
Aspek
hokum
a. Bentuk badan
usaha
b. Jaminan usaha
yang dimilki
Mempelajari
Data
Memilih bentuk
badan usaha
skunder
yayasan atau
yang paling
perseroan
sesuai
terbatas
Inventarisasi
Data
Jaminan usaha
jaminan usaha
skunder
besar dan
yang dimilki
memiliki
pemodal
kepastian
hukum
c. Perizinan,
Pengurusan
Data
Kepastian
kontak
skunder
hukum dari
kerjasama dan
kontrak
akte
kerjasama
bentuk
kerjasama
5.
b. Dampak
sosial
1.4
Analisis
Data
Tingginya
penyesuaian
skunder
dampak positif
manfaat
terhadap
komersial
ekonomi daerah
Analisis
Data
Rendahnya
manfaat dan
skunder
dampak negatif
pengorbanan
terhadap kondisi
sosial
masyarakat
Penyusunan Laporan
13
14
2.
Faktor Persaingan
1) 3 praktek dokter gigi umum yang praktek swasta pribadi.
2) 1 praktek dokter gigi spesialis ortodontik.
3) 1 puskesmas.
Analisis Lingkungan Usaha
1) Analisis Lingkungan Eksternal
(1) Karakteristik pasar dan kelompok pasar sasaran
i. Penduduk menengah ke atas, tapi masih ada
penduduk miskin.
ii. Penduduk usia balita dan anak-anak banyak.
(2) Segmen pasar : menurut kelompok pendapatan dan
kelompok umur.
(3) Pesaing
i. 3 praktek dokter gigi umum yang praktek swasta
pribadi.
ii. 1 praktek dokter gigi spesialis ortodontik.
iii. 1 puskesmas.
15
K
Strategi Balik Arah
E
L
E
Strategi Pertahanan
M
A
H
A
N
Strategi agresif
PELUANG
Strategi Diversivikasi
16
K
E
K
U
A Tantangan
T
A
N
3. Model Praktik
Model praktik yang digunakan adalah Model Praktik Gigi Bersama.
Keuntungan dari model praktik bersama antara lain:
1) Pengeluaran modal awal dari masing-masing dokter gigi dapat
2)
3)
4)
5)
6)
dapat diandalkan.
Tanggung jawab manajemen tempat praktek lebih kecil.
17
apotek.
18
Rp120.000.000,00
7% x Rp120.000.000,00 : 5 = 0,07 x
Rp24.000.000,00 = Rp1.680.000,00
Cicilan /bulan
Goals
Survival
Growth
3.
Profitability
Tahun Kerja
2 3 4 5
x
x
19
x
x
Keterangan
Thn
Jumlah
Satuan
1.
Sewa Gedung
25.000.000
10.850,7
2.
Renovasi
15.000.000
2.170,1
3.
2.000.000
434,0
4.
Lampu Ruangan
300.000
130,2
5.
Selang Kompressor
50.000
21,7
6.
1.000.000
108,5
7.
Pasang Listrik
600.000
86,8
8.
1.500.000
130.2
9.
800.000
69,4
10.
Emergency Lamp
300.000
65,1
11.
Pasang Telepon
500.000
72.3
12.
Kompressor
3.000.000
434,0
13.
Continuing Education
5.000.000
2.170,1
14.
Dental Unit
10
80.000.000
3.472,2
20
15.
700.000
60,8
16.
ATK
1 bulan
200.000
1.041,7
17.
Listrik
1 bulan
600.000
3.125
18.
Air
1 bulan
150.000
781,25
19.
Telepon
1 bulan
250.000
1.302,1
20.
1 bulan
1.200.000
6.250
21.
Resepsionis
1 bulan
800.000
4.166,7
TOTAL 36.942,85
Nama Barang
Jumlah
Harga
Perpasien
Pasien
1.
Sarung Tangan
50
45.000
900
2.
Masker
100
35.000
350
3.
Cotton Roll
20
15.000
750
4.
Cotton pellet
20
5.000
250
5.
Sabun cuci
300
12.000
400
6.
Alkohol
120
15.000
125
7.
Instrumen Diagnosis
10.000
600.000
60
8.
Larutan Saline
50
20.000
400
9.
Tissue
25
15.000
600
10.
Tang
10.000
5.000.000
500
11.
Spuit
1500
1500
12.
Bahan Anestesi
100
250.000
2500
21
13.
Bein
10.000
250.000
25
14.
Sitoject
2000
1.500.000
750
15.
Cryer
10.000
300.000
30
16.
Zink oxide
500
25000
50
17.
Spongostan
50
150.000
2000
18.
Benang jahit
500
50.000
100
19.
Jarum jahit
2000
2000
20.
Needle holder
2500
25.000
10
21.
Slaber
100
150.000
1500
TOTAL 14.800
36.942,85
14.800
Jasa medik
100.000
TOTAL BIAYA
151.742,85
Nama Barang
Jumlah
Harga
Perpasien
Pasien
1.
Sarung Tangan
50
45.000
900
2.
Masker
100
35.000
350
22
3.
Cotton Roll
20
15.000
750
4.
Cotton pellet
20
5.000
250
5.
Sabun cuci
300
12.000
400
6.
Alkohol
120
15.000
125
7.
Instrumen Diagnosis
10.000
600.000
60
8.
Tissue
25
15.000
600
9.
Bur
20
180.000
9.000
10.
Alat poles
10
120.000
1.200
11.
Spuit
1500
1.500
12.
Bahan Anestesi
100
250.000
2.500
13.
Slaber
100
150.000
1.500
14.
Light cure
5000
1.500.000
3.000
15.
Bahan komposit
100
500.000
5.000
16.
Instrumen plastik
2000
120.000
60
TOTAL 27.195
36.942,85
27.195
Jasa medik
100.000
TOTAL BIAYA
164.137,85
No.
Nama Barang
Jumlah
Harga
Perpasien
Pasien
1.
Sarung Tangan
50
45.000
900
2.
Masker
100
35.000
350
3.
Cotton Roll
20
15.000
750
4.
Cotton pellet
20
5.000
250
5.
Sabun cuci
300
12.000
400
6.
Alkohol
120
15.000
125
7.
Instrumen Diagnosis
10.000
600.000
60
8.
Tissue
25
15.000
600
9.
Instrumen scaling
2.000
500.000
250
10.
Betadine
20
7.000
140
11.
Minosep
20
10.000
500
12.
Alat poles
20
100.000
5.000
13.
Slaber
100
150.000
1.500
14.
Pasta gigi
50
8.000
160
TOTAL 10.985
36.942,85
10.985
Jasa medik
100.000
TOTAL BIAYA
147.927,85
Tempat praktik terdiri dari satu ruang pemeriksaan, satu ruang sterilisasi,
satu kamar mandi dan satu ruang tunggu.
25
batas
Gambar 1.3
Pembagian zona
kerja
Ada 4 zona pada
posisi kerja
berdasarkan arah
1. Zona operator
jarum jam:
berada pada posisi
26
2. Tempat pembuangan air kumur & saliva siram dengan Larutan Natrium
hipoklorit 0,5% lalu bilas dengan air mengalir, hingga seluruh cairan Natrium
hipoklorit terangkat.
4.1.3 Prosedur Pembuangan Limbah
1. Pemisahan limbah
Sebelum dilakukan pembuangan akhir, harus dilakukan pemisahan
antara limbah medis dan limbah non medis.
Limbah nonmedis adalah limbah yang dihasilkan dari rumah
sakit/pelayanan kesehatan lainnya di luar medis yang berasal dari dapur,
perkantoran,taman,dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali jika
tersedia teknologinya.
Sedangkan limbah medis adalah bahan yang dihasilkan dari diagnosis
pasien, perawatan atau imunisasi dalam fasilitas medis ataupun dental.
Limbah infeksius adalah bagian kecil (diperkirakan 3% dari total) limbah
medis yang menunjukkan kemampuan mentransmisikan penyakit infeksius.
Tipe limbah ini disebut juga regulated medical waste atau limbah yang
membutuhkan penanganan khusus, , neutralisasi, dan disposal.
Tabel. Regulated Waste menurut OSHA(Sumber:Miller, C. H. 2014. Infection Control and
Management of Hazardous Materials for the Dental Team. 5th ed. St. Louis: Elsevier Mosby.
Hal 194)
Limbah
OPIM
Benda
terkontaminasi
yang
akan
28
selama penanganannya
Benda tajam yang terkontaminasi
instrumen
tajam
yang
jaringan
yang
rusak, bur
Limbah patologis atau mikrobiologis
Spesimen
biopsi,
Darah atau cairan tubuh lain harus dibuang melalui drainase yang
terhubung ke sistem selokan sanitasi atau septic tanks.
2. Penampungan sementara
Regulated medical waste harus diberi perlakuan khusus biasanya dengan
pengaplikasian panas atau dengan insinerasi. Seandainya praktek drg. Awan
tidak memiliki insinerator, maka harus bekerja sama dengan rumah sakit yang
memilikinya. Oleh sebab itu, perlu diperhatikan mengenai tempat
penampungan sementara sebelum pembuangan akhir.
Limbah patologi yang berpotensi menyebarkan infeksi seperti gigi harus
dimasukkan dalam sebuah wadah tahan bocor dengan kode warna dan label
atau bisa juga dimasukkan dalam sharp container.
29
Bentuk
lain
regulated
medical
waste
yang
diketahui
dapat
tumpah
Jangan melebihi garis batas yang direkomdasikan
Hindari memaksa benda tajam masuk ke dalam wadah
Letakan syringe secara horizontal
Tidak memakai wadah untuk benda lain selain benda tajam
Tutup wadah sebelum dipindahkan
30
2) Secara regular lakukan tes spora dengan steam atau unsaturated chemical
vapor
3) Lakukan prosedur yang direkomendasikan berikut ini:
(1) Tidak boleh melebihi tiga perempat wadah
(2) Biarkan terbuka
(3) Letakan dalam posisi tegak dalam ruang sterilisasi
(4) Wadah diproses selama 40 sampai 60 menit (biasanya dua siklus)
untuk mengakali perbedaan ukuran wadah, tipe, dan fill level, serta
model dan status operasional penggunaan sterilizer
(5) Pindahkan wadah setelah diproses, biarkan mendingin, tutup kembali
3. Transportasi limbah
Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke dalam kendaraan
pengangkut harus diletakkan dalam container yang kuat dan tertutup.
Kantong limbah medis ini harus aman dari jangkauan manusia dan
binatang.Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung
diri yang terdiri dari topi, masker, pelindung mata, pakaian panjang
(coverall), apron untuk industry, pelindung kaki/sepatu boot, dan sarung
tangan khusus (disposable gloves atau heavy duty gloves).
4.2 Organizing
31
JOB ANALYSIS
ORGANIZING
JOB ANALYSIS
REQRUITMENT
TRAINING
SELECTION
INDUCTION
DISCHARGE
CHANNELSOF
COMMUNICATION
1. Analisis Pekerjaan
Penentuan pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap anggota dari dental
praktik dilakukan melalui wawancara. Disini, dokter gigi mewawancara karyawan
yang akan bekerja untuk mengumpulkan informasi dan menganalisisnya, sehingga
dapat ditentukan pekerjaan yang sesuai dari masing-masing karyawan.
2. Reqruitment
Metode reqruitment yang digunakan pada praktik dental ini adalah metode
media periklanan. Dimana metode ini dapat menyebarkan informasi secara cepat
dan luas.
3. Selection
Dokter gigi memilih pegawai dari para pelamar pekerjaan. Pegawai yang
dipilih dengan pertimbangan serius kemudian ditelpon oleh dokter gigi, lalu calon
32
pegawai diminta datang dan diminta mengisi formulir aplikasi pegawai dihadapan
dokter secara langsung. Disini dokter dan calon pegawai dapat mengobservasi
satu sama lain.
4. Induksi
Setelah calon pegawai diterima menjadi pegawai, maka ia melakuakn
masa percobaan kerja di dental praktik. Disini dokter gigi mengamati kelemahan
dan kelebihan dari pegawai yang kemudian dijadikan sebagai dasar dalam
melakukan training.
5. Training
Dokter gigi melakukan pelatihan langsung kepada pekerja barunya. Jenis
pelatihan yang dilakukan dapat berupa demonstrasi langsung oleh dokter gigi,
misalnya cara untuk memanipulasi suatu bahan material kedokteran gigi. Tujuan
training ini adalah untuk mengembangkan atau meningkatkan keahlian dari
pekerja
6.Discharge-retirement
Dokter gigi dapat memberikan suatu pujian bila layak dan menguntungkan
bahkan dokter gigi dapat memberikan kenaikan gaji dan tunjangan lainya, namun
sebaliknya jika kinerja pegawai tidak sesuai bisa dilakukan pemecatan
4.3 Actuating / Pelaksanaan Dental Praktik
1. Understanding patient
Untuk mengerti keinginan atau kebutuhan yang dimiliki oleh pasien,
dokter gigi menggunakan teori hierarki kebutuhan maslow dan teori rogers client
33
centered therapy, yang menyatakan bahwa pasien bukan benda atau objek
penelitian melainkan individu yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang tidak
bisa ditekan.
2. Barriers to communication
Hambatan komunikasi terhadap pasien seperti mendengarkan tapi tidak
memperhatikan, keasyikan, ketidakperdulian, dan ketidaksabaran diatasi
dengan cara meninggalkan semua pikiran selain yang berhubungan dengan
praktik saat akan datang ketempat praktik baik bagi dokter gigi maupun
asisten.
3. Pembiayaan pasien
Sistem pembiayaan pasien berbentuk fee of service, dimana pasien
membayar sesuai dengan layanan yang dicari dan diterimanya kepada rumah
sakit atau dokter.
4. Medical record
Rekam medis di tempat praktik ini disimpan sekurang-kurangnya 2 tahun
terhitung dari waktu terakhir pasien berobat. Rekam medik diatur oleh satu
orang khusus (sebaiknya).
5. Etika dan Hukum
Pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh dokter gigi ini harus mengikuti
etika dan hukum yang berlaku. Dokter mengikuti peraturan mengenai
34
35
36
Mengacu pada total nilai pelayanan dental yang telah diberikan. Salah
satu cara untuk mengukur produktivitas adalah dengan membagi
pendapatan dalam waktu satu bulan atau satu tahun dengan jumlah waktu
dokter gigi bekerja.
3) Efisiensi Pengiriman
Penggunaan konsep four handed dentistry yang tepat
4) Kinerja Staf
Selalu mengevaluasi cara kerja staff secara teliti, baik saat diberikan
tugas maupun keahlian mereka dalam menambah ilmu dan kemampuan
baru.
5) Appointment schedule
Appointment atau janji kontrol dibuat di buku appointment dan berisi data
dari pasien yang akan melakukan appointment. Kemudian pasien
dibuatkan kartu appointment yang dapat dibawa pulang, berisi identitas
pasien, identitas dokter waktu appointment dan peraturan pembatalan
appontment.
6) Recall system
Jenis recall system atau penjadwalan kontrol rutin pasien yang digunakan
pada praktik dental ini ada beberapa macam yaitu Advanced appointment
system (recall appointments dijadwalkan sebelum pasien meninggalkan
37
38
BAB III
KESIMPULAN
39
Setelah 1 tahun
evaluasi untuk mengetahui apakah praktik yang dijalankan sudah sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan dalam proses planning sebelumnya. Evaluasi
dilakukan baik dalam aspek keuangan (financial) maupun non-keuangan (nonfinancial).
Dengan melaksanakan seluruh aspek management yang terdiri dari
planning, organizing, actuating, serta evaluating, maka akan mempermudah
seorang dokter gigi untuk membuka tempat praktik yang sesuai dengan aspek etik
dan hukum.
40