29
30
Faktor Koreksi
Faktor koreksi berhubungan dengan kekuatan suatu penghantar
dalam mengalirkan arus pada keadaan normal. Pada keadaan normal,
suatu penghantar dapat mengalirkan arus sebesar 100% dari KHA,
31
namun pada kondisi tertentu KHA suatu penghantar dapat menurun.
Menurunnya KHA suatu penghantar dapat dipengaruhi oleh faktor
eksternal.
Pada instalasi
listrik
PT. Macanan
Jaya
Cemerlang
yang
32
GEDU
NG
A
A
A
MESI
N
Lexus
Poton
g
Kanto
r
DAYA
(kW)
16
COS
PHI
0,8
TEGANGAN
(V)
380
9,86
0,8
380
36
0,8
380
f.k.
suhu
1
1
f.k.
tata
letak
0,79
0,79
0,79
a. Lexus
=
P
3Vcos phieff
16000
33800,80,8
=30,38 A
KHA pada mesin Lexus mejadi:
KHA=1,25
KHA=30,381,25
KHA=37,984 A
Maka akan didapatkan KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh
suatu kabel penghantar setelah dikalikan dengan faktor koreksi
adalah
KHA baru=
37,984
10,79
KHA baru=48,08 A
Dengan KHA sebesar 48,08 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 10 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 63 A.
b. Potong
=
P
3Vcos phieff
9860
33800,80,8
33
=18,726 A
KHA pada mesin Potong mejadi:
KHA=1,25
KHA=18,7261,25
KHA=23,4 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
23,4
KHA baru=
10,79
KHA baru=29,6 A
Dengan KHA sebesar 29,6 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 4 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 32 A.
c. Kantor
=
P
3Vcos phieff
36000
33800,80,8
=68,37 A
KHA=85,46 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
85,46
KHA baru=
10,79
KHA baru=108,18 A
34
Dengan KHA sebesar 108,18 A, maka dipakai kabel tanah berinti
tiga dengan luas penampang 25 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 125 A.
Gedung B
Tabel 4.2 Data Beban pada Gedung B
Gedun
g
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
Beban
CD-102
SM-102
SM-102
SM-74
MO
ROLAND
SOLNA 125 A
D-300b
D-300k
D-380
Kompressor
ABC
Pracetak
PPIC
D-30
a.
Daya
(kW)
48
31,56
31,56
35,5
16,44
7,43
4,93
38,13
42,73
40,76
Cos
Phi
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
Tegangan
(V)
380
380
380
380
380
380
380
380
380
380
56,21
18,41
11
41,42
0,8
0,8
0,8
0,8
380
380
380
380
f.k.
suhu
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
f.k.
tata
letak
0,79
0,79
0,79
0,79
0,79
0,79
0,79
0,79
0,79
0,79
0,79
1
1
1
0,79
0,79
0,79
CD-102
P
3Vcos phieff
48000
33800,80,8
=91,16 A
KHA=113,95 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
35
KHA baru=
113,95
10,79
KHA baru=144,24 A
Dengan KHA sebesar 144,24 A, maka dipakai kabel tanah berinti
tiga dengan luas penampang 35 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 150 A.
b.
SM-102
P
3Vcos phieff
31560
33800,80,8
=59,94 A
KHA=74,92 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
74,92
KHA baru=
10,79
KHA baru=94,84 A
Dengan KHA sebesar 94,84 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 25 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 100 A.
c.
SM-74
P
3Vcos phieff
35500
33800,80,8
36
=67,42 A
KHA pada mesin SM-74 mejadi:
KHA=1,25
KHA=67,421,25
KHA=84,276 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
84,276
KHA baru=
10,79
KHA baru=106,68 A
Dengan KHA sebesar 106,68 A, maka dipakai kabel tanah berinti
tiga dengan luas penampang 25 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 125 A.
d.
MO
P
3Vcos phieff
16440
33800,80,8
=31,2 A
KHA=39,03 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
39,03
KHA baru=
10,79
KHA baru=49,4 A
37
Dengan KHA sebesar 49,4 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 10 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 63 A.
e.
ROLAND
P
3Vcos phieff
7430
33800,80,8
=14,11 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
17,64
KHA baru=
10,79
KHA baru=22,32 A
Dengan KHA sebesar 22,32 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 2,5 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 32 A.
f.
SOLNA 125
P
3Vcos phieff
4930
33800,80,8
38
=9,36 A
KHA pada mesin SOLNA 125 mejadi:
KHA=1,25
KHA=9,361,25
KHA=11,7 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
11,7
KHA baru=
10,79
KHA baru=14,81 A
Dengan KHA sebesar 14,81 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 1,5 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 16 A.
g.
D-300b
P
3Vcos phieff
38130
33800,80,8
=72,42 A
KHA=90,52 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
90,52
KHA baru=
10,79
KHA baru=114,58 A
39
Dengan KHA sebesar 114,58 A, maka dipakai kabel tanah berinti
tiga dengan luas penampang 25 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 125 A.
h.
D-300k
P
3Vcos phieff
42730
33800,80,8
=81,15 A
KHA pada mesin D-300k mejadi:
KHA=1,25
KHA=81,151,25
KHA=101,44 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
101,44
KHA baru=
10,79
KHA baru=128,4 A
Dengan KHA sebesar 128,4 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 35 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 150 A.
i.
D-380
P
3Vcos phieff
40760
33800,80,8
=77,41 A
40
KHA pada mesin D-380 mejadi:
KHA=1,25
KHA=77,411,25
KHA=96,76 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
96,763
KHA baru=
10,79
KHA baru=122,49 A
Pracetak
P
3Vcos phieff
18410
33800,80,8
=34,96 A
KHA pada beban kantor Pracetak mejadi:
KHA=1,25
KHA=34,961,25
KHA=43,7 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
43,7
KHA baru=
10,79
KHA baru=55,32 A
Dengan KHA sebesar 55,32 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 10 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 63 A.
41
k.
PPIC
P
3Vcos phieff
11000
33800,80,8
=20,9 A
KHA pada beban ruang PPIC mejadi:
KHA=1,25
KHA=20,91,25
KHA=26,1 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
26,1
KHA baru=
10,79
KHA baru=33,05 A
Dengan KHA sebesar 33,05 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 4 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 40 A.
l.
D-30
P
3Vcos phieff
41420
33800,80,8
=78,66 A
42
KHA=98,33 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
98,33
KHA baru=
10,79
KHA baru=124,47 A
Gedun
g
C
C
C
C
Gedung C
Tabel 4.3 Data Beban pada Gedung C
Beban
UV
LIPAT
Jahit
Benang
Gathering
a.
Daya
(kW)
32,87
23,01
Cos
Phi
0,8
0,8
Tegangan
(V)
380
380
7,89
10,85
0,8
0,8
380
380
f.k.
suhu
1
1
1
f.k.
letak
0,79
0,79
0,79
0,79
tata
UV
P
3Vcos phieff
32870
33800,80,8
=62,43 A
KHA=78,03 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
43
KHA baru=
78,03
10,79
KHA baru=98,77 A
Dengan KHA sebesar 98,77 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 25 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 100 A.
b.
LIPAT
P
3Vcos phief f
23010
33800,80,8
=43,7 A
KHA=54,63 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
54,63
KHA baru=
10,79
KHA baru=69,15 A
Dengan KHA sebesar 69,15 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 10 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 80 A.
c.
Jahit Benang
P
3Vcos phieff
7890
33800,80,8
44
=14,98 A
KHA pada mesin jahit benang mejadi:
KHA=1,25
KHA=14,981,25
KHA=18,73 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
18,73
KHA baru=
10,79
KHA baru=23,7 A
Dengan KHA sebesar 23,7 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 2,5 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 25 A.
d.
Gathering
P
3Vcos phieff
10850
33800,80,8
=20,6 A
KHA=25,76 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
25,76
KHA baru=
10,79
KHA baru=32,6 A
45
Dengan KHA sebesar 32,6 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 4 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 40 A.
Gedun
g
D
D
D
Gedung D
Tabel 4.4 Data Beban Pada Gedung D
Beban
TIGRA
YOSHINO
STARBIND
ER
a.
Daya
(kW)
25,64
24,98
Cos
Phi
0,8
0,8
Tegangan
(V)
380
380
19,72
0,8
380
f.k.
suhu
1
1
1
f.k.
tata
letak
0,79
0,79
0,79
Tigra
P
3Vcos phieff
25640
33800,80,8
=48,7 A
KHA=60,87 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
60,87
KHA baru=
10,79
KHA baru=77,05 A
Dengan KHA sebesar 77,05 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 16 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 80 A.
b.
Yoshino
46
P
3Vcos phieff
24980
=47,4
33800,80,8
KHA pada mesin D-30 mejadi:
KHA=1,25
KHA=47,41,25
KHA=59,3 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
59,3
KHA baru=
10,79
KHA baru=75,06 A
Dengan KHA sebesar 75,06 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 16 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 80 A.
c.
Starbinder
P
3Vcos phieff
19720
33800,80,8
=37,45 A
KHA pada mesin starbinder mejadi:
KHA=1,25
KHA=37,451,25
KHA=46,8 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
47
KHA baru=
46,8
10,79
KHA baru=59,3 A
Dengan KHA sebesar 59,3 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 10 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 63 A.
Gedung E
Jahit Kawat
+
Kompressor
Potong
Poni A dan B
E
E
E
Daya
(kW)
Cos Phi
Tegangan
(V)
f.k.
suhu
13,15
0,8
380
0,79
24,98
7,89
0,8
0,8
380
380
1
1
0,79
0,79
Beban
P
3Vcos phieff
13150
33800,80,8
=24,97 A
KHA pada mesin jahit kawat dan kompresor mejadi:
KHA=1,25
KHA=24,971,25
KHA=31,22 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
31,22
KHA baru=
10,79
KHA baru=39,52 A
48
Dengan KHA sebesar 39,52 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 6 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 50 A.
b. Potong
=
P
3Vcos phieff
24980
33800,80,8
=47,44 A
KHA pada mesin starbinder mejadi:
KHA=1,25
KHA=47,441,25
KHA=59,3 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
59,3
KHA baru=
10,79
KHA baru=75,06 A
Dengan KHA sebesar 75,06 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 16 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 80 A.
c. Poni A dan B
=
P
3Vcos phieff
7890
33800,80,8
=14,98 A
49
KHA pada mesin Poni A dan B mejadi:
KHA=1,25
KHA=14,981,25
KHA=18,73 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
18,73
KHA baru=
10,79
KHA baru=23,71 A
Dengan KHA sebesar 23,71 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 2,5 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 25 A.
Gedung F
Tabel 4.6 Data Beban Pada Gedung F
Gedun
g
F
Beba
n
Shrin
k
Daya
(kW)
Cos
Phi
Tegangan
(V)
16,44
0,8
380
f.k.
suhu
1
f.k.
tata
letak
0,79
a. Shrink
=
P
3Vcos phieff
16440
33800,80,8
=31,22 A
KHA=39,03 A
KHA akhir yang harus mampu ditahan oleh suatu kabel penghantar
dengan faktor koreksi adalah
50
KHA baru=
39,03
10,79
KHA baru=49,4 A
Dengan KHA sebesar 49,4 A, maka dipakai kabel tanah berinti tiga
dengan luas penampang 6 mm2, dan pengaman MCB yang
digunakan dengan kapasitas 63 A.
L 3I
V =
Dengan :
V
: panjang (feet)
Rc
Xc
Gedung A
a) Lexus
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin lexus menggunakan
kabel dengan luas penampang 10 mm2. Berikut perhitungan jatuh
tegangan pada penghantar:
51
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,66630,8+0,027453,13)
V =
16.404 330,38
V = 0,595 volt
b) Potong
Hasil perhitungan
penghantar
kabel
pada
mesin
potong
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(1,680,8+0,0 353,13)
V = 16.404 318,7268
V = 0,724 volt
c) Kantor
Hasil perhitungan penghantar kabel pada kantor menggunakan kabel
dengan luas penampang 25 mm2. Berikut perhitungan jatuh tegangan
pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
52
(0,2 6 50,8+ 0,02553,13)
V =
16.404 368,37
V = 0,441 volt
Gedung B
a) CD-102
Hasil perhitungan
penghantar
kabel
pada
mesin
CD-102
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,190,8+0,02 553,13)
V =
16.404 391,16
V = 0,432 volt
b) SM-102
Hasil perhitungan
penghantar
kabel
pada
mesin
SM-102
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,2650,8+0,02553,13)
V =
16.404 359,93
V = 0,386 volt
c) SM-74
53
Hasil
perhitungan
penghantar
kabel
pada
mesin
SM-74
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,2650,8+0,02 553,13)
V =
16.404 367,4
V = 0,434 volt
d) MO
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin MO menggunakan
kabel dengan luas penampang 10 mm2. Berikut perhitungan jatuh
tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,66630,8+0,027453,13)
V =
16.404 331,22
V = 0,482 volt
e) Roland
Hasil perhitungan
penghantar
kabel
pada
mesin
Roland
54
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(2,70,8+0,0 353,13)
V = 16.404 314,11
V = 0,873 volt
f) Solna 125 A
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin Solna 125 A
menggunakan kabel dengan luas penampang 1,5 mm2. Berikut
perhitungan jatuh tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(2,70,8+0,0 353,13)
V =
16.40439,36
V = 0,458 volt
g) D-300b
Hasil perhitungan
penghantar
kabel
pada
mesin
D-300b
55
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,2650,8+0,02 553,13)
V =
16.404 372,41
V = 0,467 volt
h) D-300k
Hasil perhitungan
penghantar
kabel
pada
mesin
D-300k
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,190,8+0,02 553,13)
V =
16.404381,15
V = 0,385 volt
i) D-380
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin D-380 menggunakan
kabel dengan luas penampang 10 mm2. Berikut perhitungan jatuh
tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
56
(0,66630,8+0,027453,13)
V =
16.404 377,41
V = 0,4744 volt
j) Pracetak
Hasil perhitungan
penghantar
kabel
pada
mesin
Pracetak
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,66630,8+0,027453,13)
V =
16.404 334,96
V = 0,685 volt
k) PPIC
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin PPIC menggunakan
kabel dengan luas penampang 4 mm2. Berikut perhitungan jatuh
tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(1,680,8+0,0 353,13)
V =
16.404320,89
V = 0,81 volt
l) D-30
57
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin D-30 menggunakan
kabel dengan luas penampang 35 mm2. Berikut perhitungan jatuh
tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,190,8+0,02 553,13)
V =
16.404378,66
V = 0,373 volt
Gedung C
a) UV
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin UV menggunakan
kabel dengan luas penampang 25 mm2. Berikut perhitungan jatuh
tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,2650,8+0,02 553,13)
V =
16.404362,425
V = 0,402 volt
b) Lipat
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin Lipat menggunakan
kabel dengan luas penampang 10 mm2. Berikut perhitungan jatuh
tegangan pada penghantar:
58
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,66630,8+0,027453,13)
V =
16.404 343,7
V = 0,856 volt
c) Jahit Benang
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin Jahit Benang
menggunakan kabel dengan luas penampang 2,5 mm2. Berikut
perhitungan jatuh tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(2,70,8+0, 353,13)
V = 16.404 314,98
V = 0,927 volt
d) Gathering
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin Gathering
menggunakan kabel dengan luas penampang 4 mm2. Berikut
perhitungan jatuh tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
59
(1,680,8+0, 0353,13)
V =
16.404320,6
V = 0,797 volt
Gedung D
a) Tigra
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin Tigra menggunakan
kabel dengan luas penampang 16 mm2. Berikut perhitungan jatuh
tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,420,8+0,02 653,13)
V =
16.404 348,7
V = 0,486 volt
b) Yoshino
Hasil perhitungan
penghantar
kabel
pada
mesin
Yoshino
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,420,8+0,02 653,13)
V =
16.404 347,44
V = 0,473 volt
60
c) Starbinder
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin Starbinder
menggunakan kabel dengan luas penampang 10 mm2. Berikut
perhitungan jatuh tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,66630,8+0,027453,13)
V =
16.404 337,45
V = 0,734 volt
Gedung E
a) Jahit Kawat dan Kompresor
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin Jahit Kawat dan
Kompresor menggunakan kabel dengan luas penampang 6 mm2.
Berikut perhitungan jatuh tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(1,120,8+ 0,02853,13)
V =
16.404 324,97
V = 0,647 volt
b) Potong
Hasil perhitungan
penghantar
kabel
pada
mesin
potong
61
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(0,420,8+0,02 653,13)
V =
16.404 347,44
V = 0,473 volt
c) Poni A dan B
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin Poni A dan B
menggunakan kabel dengan luas penampang 2,5 mm2. Berikut
perhitungan jatuh tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
(2,70,8+0,0 353,13)
V = 16.404314,98
V = 0,927 volt
Gedung F
a) Shrink
Hasil perhitungan penghantar kabel pada mesin shrink menggunakan
kabel dengan luas penampang 10 mm2. Berikut perhitungan jatuh
tegangan pada penghantar:
V =
phi
phi+ Xcsin
Rccos
L3I
62
(1,120,8+ 0,02853,13)
V =
16.404331,22
0,81
volt