Anda di halaman 1dari 16

A.

Pengertian Isometri
Isometri adalah suatu transformasi atas Refleksi (pencerminan), Translasi
(pergeseran), dan Rotasi (perputaran) pada sebuah garis yang mempertahankan jarak (panjang
suatu ruas garis). Transformasi U merupakan Isometri bila dan hanya bila pasangan titik P
dan Q dipenuhi PQ =PQ dengan P = U (P) dan Q = U (Q).
Contoh soal 1:
Misalkan diketahui garis g pada bidang V dan transformasI T di tetapkan sebagai
berikut:
i. Jika p g maka T (p) = p
ii. Jika p g maka T (p) = p ,sehingga g sumbu dari pp
Apakah tras formasi T ini merupakan suatu isometri?
Penyelesaian:
Ambil dua titik sebarang P dan Q anggota V misalkan T (p) = p dan T (Q) = Q ,
sehingga di peroleh :
1. g sumbu dari pp , misalkan g

pp = { N } , maka PN = Np

2. g sumbu dari QQ , misalkan g

QQ

= { M } ,maka QM = MQ

Perhatikan gambar berikut:


M

1. Perhatikan

PNM dengan

PNM (siku-siku), maka PNM

PNM. Karena PN = NP,

PNM

PNM akibatnya :

a. PM = PM
b.

PNM PNM

2. Perhatikan PQM dengan PQM.


Karena PM = PM, PMQ

PQM dan QM = QM, maka PQM

PQM , akibatnya PQ = PQ
Karena P dan Q di ambil sembarang titik pada V dapat di simpulkan bahwa untuk
setiap pasangan titik P dan Q pada V ,di peroleh PQ = PQ sehingga transformasi T yang
ditetapkan di atas adalah suatu isometri .
Contoh soal 2:
Asumsi bahwa sebuah sistem koordinat membangun sebuah budang (datar). Daqn
pemetaan T didefinisikan untuk suatu titik P (x,y) oleh :
T (P) = P'
= (x,-y)
Apakah T suatu isometric ?
Penyelesaian:
Akan dibuktikan bahwa T suatu transformasi menunjukkan T suatu isometri, ambil
sepasang titik A' (a1,-a2) dan B' (b1,-b2), kemudian akan dibuktikan bahwa A' B' = AB.
Y

A (a1,a2)

B (b1,b2)

B' (b1,-b2)

A' (a1,-a2)

Dengan rumus jarak, diperoleh :

a1 b1 2 a1 (b2 ) 2
A' B' =

a1 b1 2 b2 a 2 2
=

a1 b1 2 a 2 b2 2
=

a1 b1 2 a 2 b2 2
=
= AB
Jadi , T adalah isometri.
Sofat-sifat isometri :

Teorema 1 :
Setiap isometric bersifat :
1. Isometri adalah kolineasi
Suatu Transformasi dikatakan kolineasi bila hasil Transformasi sebuah garis lurus
akan tetap berupa garis lagi atau jika g sebuah garis dan T suatu isometri. Kita akan
membuktikan bahwa T(g) = h adalah suatu garis juga.
Bukti :
Andaikan g sebuah garis dan T suatu isometri.
Akan dibuktikan bahwa T( g ) = h adalah suatu garis juga.

B
A

Ambil sembarang A g dan B g . Maka A = T ( A ) h , B = T ( B ) h ;


melalui A dan B ada suatu garis, misalnya h.
Akan di buktikan h = h .

Untuk ini akan dibuktikan h' h dan h h'


1) Bukti h'h
Ambil X h. oleh karena bidang kita adalah Bidang Euclides, maka kita
andaikan (A X B), artinya : A X+ XB = A B. oleh karena T suatu isometri.
Jadi suatu transformasi maka ada X sedemikian sehingga T (X) = X dan Oleh
karena T suatu isometric maka AX = AX ; begitu pula XB = XB. Jadi pula
AX + BX = AB Ini berarti bahwa A, X, B segaris pada g. Ini berarti lagi bahwa
X = T(X) h. Sehingga h'h sebab Bukti serupa berlaku untuk posisi X
dengan (X A B) atau (A B X)
2) Bukti h h'
Ada lagi Y h
Maka ada Y g sehingga T(Y)=Y dengan Y misalnya (A Y B), artinya Y g dan
AY + YB = AB. Oleh karena T sebuah Isometri maka AY = AY,

YB= AB.

Sehingga AY+YB = AB.Ini berarti bahwa A, Y, B segaris, yaitu garis yang


melalui A dan B.
Oleh karena h satu-satunya garis yang melalui A dan B. Maka Y h, Jadi
haruslah Bukti h h'
Bukti serupa berlaku untuk keadan (Y A B) atau (A B Y) sehingga h h'. jadi
kalau g sebuah garis maka h = T (g) adalah sebuah garis.
2. Mengawetkan besarnya sudut antara dua garis
Ambil sebuah sudut ABC

Perhatikan ABC dan ABC


Karena U isometric berarti

AB= AB
AC= AC
BC= BC

Karena sisi, sisi, sisi berarti


Akibatnya

ABC A' B' C'

mCAB mC ' A' B '


mABC mA' B' C '
mACB mA' C ' B'

Jadi isometri mempertahankan besar sudut.


3. Isometri Mengawetkan kesejajaran dua garis

Kita harus memperlihatkan bahwa a b . Andaikan a memotong b disebuah titik


P jadi P a dan P b. oleh karena T sebuah transformasi maka ada P sehingga T(P) = P
dengan P a dan P b. Ini berarti bahwa a memotong b di P ; jadi bertentangan dengan yang
diketahui bahwa a b Maka Pengandaian bahwa a memotong b SALAH. Jadi haruslah
a b.
Contoh soal:

{ ( x , y ) y =x } , dan garis h = { ( x , y ) y =2 x3 } . Apabila

Diketahui garis g =

Mg adalah refleksi pada garis g. Tentukanlah persamaan garis h' = Mg (h).


Penyelesaian :
Oleh karena Mg sebuah refleksi pada g jadi suatu isometri, maka menurut sifat
isometri h' adalah sebuah garis. Garis h' akan melalui titik potong antara h dan g.
Persamaan y = 2x 3
Misalkan, y = 0
y = 2x 3
0 = 2x 3
-2x = -3
x=

3
2

3
2

,0)

Misalkan, x = 0
y = 2x 3
y = 2 (0) 3
y = -3 (0, -3 )
kemudian di refleksikan menjadi (0,
rumus persamaan garis :
y y 1
y2 y1

( 32 )
3
0(
2 )

xx 1
x 2x 1

x0
30

3
2

) dan ( 3, 0)

y+

( 32 )

3
2

( ( ))
y+

3y +

x
3

3
2

9
2

( 32 ) x
3
x
2

kedua ruas di kali 2

6y + 9 = 3x
-3x + 6y + 9 = 0

kedua ruas di kali -3

x 2y -3 = 0

dengan demikian persamaan h' adalah : h' =

{ ( x , y ) x2 y3=0 }

seperti pada gambar berikut :

Teorema 2 :
Apabila garis g dan h saling tegak lurus dan T suatu isometri maka T(g) dan T(h)
juga saling tegak lurus .
Bukti:
Ambil garis k, l, m sehingga antara sudut k dan m adalah 90 ke A. Menurut teorema
8.1 bagian 2) karena T kesebangunan, maka T mengawetkan ukuran sudut. Karena T(k) = k

dan T(m) = m dan sudut antara k dan m adalah 90 maka sudut antara k dan m adalah 90
atau k

m. Jadi mengawetkan ketegaklurusan dua buah garis.

Teorema 3
Komposisi dua buah isometri adalah sebuah isometri .
Bukti : Ambil dua isometri , T1 dan T2 terjadi komposisi dari , T1 dan T2 yaitu:
a.

T1 T2

b.

T2 T1

Karena

T1 T2 = T2 T1 adalah isometric maka akan di buktikan T1 T2

adalah isometric. Ambil dua titik sebarang A, B

V, misalkan

T2 (A) = A1, T2(B) = B1 dan

T1(A1) = A, T1(B1) = B . Maka


T1 T2 (A) = T1 [ T2 (A) ] = T1(A1) = A
T2 T1 (B)= T2 [ T2 (B) ] = T1(B1) = B
Karena T2 isometri, maka A B = AB, dan karena T1 isometri maka B A =
A1B1, karena A B = A1 B1 ,dan A1 B1 = AB, maka AB = AB. Jadi T1 T2 suau isometric.
Contoh soal:
1. Misalkan v bidang Eucilid,A sebuah titik tertentu pada v.Transpormasi T yang di
tetapkan sebagai berikut:
a. T(A) = A

b. Apabila p v dan p A, T(P) = Q dengan Q merupakan titik tengah


ruas garis

AP

apakah transformasi T ini suatu isometri ?

2. Di berikan suatu titik A dan transformasi T yang di tetapkan sebagai berikut , p v


a. Apabila p = A maka T (p) = p
b. Apabila p A maka T(p) = Q dengan A titik tengah PQ . Apakah
transformasi T ini merupakan isometri ?

Penyelesaian :
1.
P
P

Ambil P, R V, misalkan Q = T (P) dan R = T , maka AQ = QP dan AR

= R R. Akibatnya R P =

1
2

RP. Jada T bukan suatu isometri.

2. Perhatikan gambar di bawah ini P,Q v


P
R

A
R
Q

Misalkan T (P) = Q dan T (R) = R ,sehingga QA = AP dan P,A,Q kolinear , dan RA


= A R R,A, R kolinear . RAP dan QA R , karena QA = AP, PAR

QA R dan RA

= A R maka RAP QA R , akibatnya PR = R Q. Jadi T suatu isometri.

Teorema 4
Transformasi yang inversnya adalah transformasi itu sendiri dinamakan involusi.
Suatu isometri involusi langsung adalah setengah putaran : suatu isometri involusi lawan
adalah refleksi.
Bukti :
Terdapat dua transformasi T dan I serta komposisi TL. Berdasarkan pengetahuan yag
lalu maka dapat dinyatakan
(TL)-1 = L-1 T-1
Maka (TL) = (L-1 T-1) = [(TL)L-1] T-1
= [T(LI-1)] T-1
= [TI] T-1
= TT-1
=I
Dengan cara yang sama diperoleh (L-1T-1) (TL) = I

Teorema 5 :
Jika P sebuah titik, m sebuah garis dan T isometric maka TS pT-1 = ST(P) dan
1

= MT(m).
Bukti :
Akan dibuktikan TSpT-1 = ST(P)
Ambil T isometric langsung (atau lawan)
TSpT-1

isometri langsung .. (1)

( TSpT-1) . ( TSpT-1 ) = TSp( T-1 .T ) SpT-1


= T Sp SpT-1
= T ( Sp . Sp ) T-1

TMmT-

= T T-1
= T.T-1
= 1. (2)
Dari (1) dan (2) didapat TSpT-1 adalah isometric involusi langsung, berarti TSpT-1
adalah setengah putaran atau TSpT-1 = Sx untuk x V.

TS T-1 (x) = S (x)


p
x

Ambil y = x
T-1.
( T-1. T )

{T S p T 1 ( x)}

= T-1 (x)

{ S p T 1 (x )}

= T-1 (x)

S p T (x) = T-1 (x)


T-1 = P
T

{T 1( x)}

= T(P1)

(TT-1) (x) = T(P)


x = T(P)
Jadi, terbukti bahwa TSpT-1 = ST(P)
Akan dibuktikan TMmT-1 = MT(m)
Ambil T isometric langsung (atau lawan)
Maka TMmT-1 adalah isometric lawan (1)
(TMmT-1). (TMmT-1) = TMm (T-1T) MmT-1
= TMm MmT-1
= TMm. MmT-1
= T (Mm Mm)T-1
= T T-1
= 1 .(2)

Dari (1) dan (2) didapat TMmT-1 adalah isometric involusi lawan, berarti TMmT-1
adalah isometric involusi lawan. Brarti TMmT-1 adalah refleksi. Atau TMmT-1 = Mk
untuk k sembarang garis V.
P V T M T-1 (P) = M P
m
k

Jika P k TMmT-1(p) = p
T-1{ TMmT-1 (p)} = T-1(p)
{(T-1 T) (MmT-1(p))} = T-1(p)
Mm T-1 (p) = T-1(p)
T-1 (p) m

T . T-1 (p) T(m)


P T(m)
P T(m)

T (m)

P k
Jadi, TMmT-1 = MT(m)

B.PARITY
Parity adalah kesamaan suatu isometri dalam bentuk komposit refleksi-refleksi.
Suatu isometri yang merupakan komposisi sejumlah genap dari refleksi-refleksi disebut
isometri langsung, sedangkan isometri yang merupakan komposisi sejumlah ganjil dari
refleksi-refleksi disebut isometri lawan.

Definisi :
Misalkan ( P, Q, R ) adalah ganda tiga titik yang tidak koliniear (tidak segaris).
Apabila urutan perputaran P, Q, R sesuai dengan perputaran jarum jam maka P, Q, R di sebut
memiliki orientasi negatif. Sedangkan apabila urutan perputaran P, Q, R berlawanan dengan
arah perputaran jarumjam maka P, Q, R memilki orientasi positif.
Definisi :
Suatu Transformasi T disebut langsung jika dan hanya jika transformasi itu
mempertahankan orientasi. Sedangakan Transformasi T disebut transformasi lawan jika dan
hanya jika transformasi itu mengubah arah orientasi.
Definisi :
Misalkan T suatu transformasi. T disebut mempertahankan orientasi apabila untuk
setiap Ganda tiga titik A, B, C yang tidak koliner(tak segaris) orientasinya sama dengan
orientasi dari petanya. Sedangakan lainnya disebut mengubah orientasi.
Isometri lawan
misalnya sebuah refleksi (pencerminan)
P

P'

Q'

R'

PQR berlawanan dengan jarum jam (+) sedangkan P'Q'R' searah dengan
jarum jam (-).
Isometri langsung
misalnya suatu rotasi (perputaran)
P

R'

P'

Q'

PQR berlawanan dengan jarum jam (+) sedangkan P'Q'R' tetap


berlawanan dengan jarum jam (+).
Sifat yang penting dalam geometri transformasi ialah :
a. Setiap refleksi (pencerminan) pada garis adalah suatu isometri lawan.
b. Akan tetapi tidak setiap isometri adalah isometric lawan, ini dapat dilihat pada
gambar di atas yaitu rotasi (perputaran) adalah isometri langsung.
c. Setiap isometri adalah sebuah isometri langsung atau sedbuah isometri lawan.
Contoh Soal:
Perhatikan transformasi yang ditetapkan dalam gambar di bawah ini, sudah
ditentukan bahwa transformasi T ini merupakan suatu isometri. Apakah T ini merupakan
isometric langsung atau isometric lawan?

Penyelesaian:
Misalkan ambil tiga titik koliner sebarang, A,B,dan C.
Kemudian kita cari T(A), T(B), dan T(C).
Misalkan : T(A) = A, T(B) = B, dan T(C) = C.
Kerena (A,B,C) berorientasi positif,sedangkan (A, B , C) berorieantasi negative,
maka transformasi T merupakan transformasi lawan.Akibatnya T suatu isometri
lawan .

C.Persamaan isometric
Teorema 1:
Persamaan isometric dari GAB dengan A( a1, a2 ) dan B( b1, b2 ) adalah :
x = x + ( b1 - a 1 )
y = y + ( b2 - a2 )

Teorema 2:
Persamaan umum untuk isometric pada bidang Cartesius adalah :
x = ax + by + c
y =

bx

ay + d

dengan: a2 + b2 = 1
Persamaan umum isometric
x = ax + by + c
y =

bx

ay + d

dapat dinyatakan dengan bentuk matriks :

( xy ) = [ab ba ] ( xy )

(dc )

Persamaan matriks isometric :

a
b
b a

=A

Untuk isometric langsung, det (A) = a2 + b2 = 1

Untuk isometric lawan, det (A) = a2 - b2 = -1

Anda mungkin juga menyukai