1.
PENDAHULUAN
Hardway pada tahun 1880 pertama kali menguraikan bahwa perubahan
2.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini dapat mengenai semua kelompok umur mulai dari anak-anak
antara umur 5 sampai 75 tahun, tetapi biasanya terjadi pada usia dewasa 30
50 tahun, dan dapat terjadi laki-laki dan wanita, tetapi lebih sering dilaporkan
terjadi pada wanita terutama pada umur pertengahan.2,7,8
Individu dengan prurigo nodularis dapat dibagi menjadi kelompok atopik
dan non atopik. Pada kelompok penderita dermatitis atopik, prurigo nodularis
terjadi pada usia yang lebih muda yaitu usia 19 24 tahun dan kejadian
Prurigo Nodularis (Ucu Karnati)
Page 1
reaktifitas terhadap berbagai alergen lingkungan yang tinggi. Sebaliknya pasienpasien prurigo nodularis tanpa atopik terjadi pada usia yang lebih tua yaitu usia
48 62 tahun tanpa adanya hipersensitivitas terhadap alergen lingkungan. 2,9,10
3.
ETIOPATOFISIOLOGI
Etiologi prurigo nodularis tidak diketahui secara pasti. Stress emosional
dapat menjadi faktor kontribusi pada beberapa kasus. Sekitar 65-80% terjadi
pada pasien-pasien atopik. Pada pasien-pasien ini onsetnya terjadi lebih awal
meskipun tidak ada erupsi eksematous yang tampak. Pada 20% kasus terjadi
setelah
gigitan
serangga.
Sangat
penting
untuk
mempertimbangkan
yang
mendukung
peranan
neuropeptida.
Jumlah
saraf
yang
bagian
atas,
alpha-melanosit-stimulasi
hormon
-MSH)-like
4.
GEJALA KLINIK
Prurigo nodularis merupakan penyakit kulit kronik dan terutama mengenai
5.
PEMERIKSAAAN PENUNJANG
5.1.
Laboratorium
Jika diduga terdapat suatu penyakit sistemik pemeriksaan
darah lengkap dengan analisis differensial, sel mast dan neutrofil,
profil kimia darah yang mencakup tes fungsi ginjal dan hati. Level Ig
E pada serum dapat meningkat pada prurigo nodularis atopik
namun normal pada prurigo nodularis non atopik. 2,7,8,13
5.2.
Histologi
Penebalan
epidermis,
sehingga
tampak
hiperkeratosis,
serat kolagen kasar, yang arahnya tegak lurus terhadap permukaan kulit
(disebut sebagai collagen in vertical streaks).
5.2.3.
dermis bagian atas. Sel-sel tersebut terutama terdiri atas limfosit dan
histiosit.3,4
6.
DIAGNOSIS
Diagnosis prurigo nodularis membutuhkan eleminasi dari berbagai
penyakit dermatologi primer yang ditandai dengan adanya gejala pruritus dan
mencari gangguan yang mendasari.2
Diagnosis dapat ditegakan dari anamnesa dimana pasien yang paling
sering adalah setengah baya, sering pada wanita. Pasien dengan prurigo
nodularis selalu mengeluhkan riwayat perjalanan penyakit yang panjang, tak
henti-hentinya gatal. Nodul jarang mengalami kenaikan atau penurunan ukuran;
resolusi spontan bahkan lebih jarang. nodularis Prurigo biasanya bilateral
Prurigo Nodularis (Ucu Karnati)
Page 5
6.2.
6.3.
HIV
6.4.
atau asma (
7.
DIAGNOSIS BANDING
7.1.
7.2.
Keratosanthoma
Gambar 4: Keratosanthoma.
Sumber: http://emedicine.medscape.com/article/1088032-overview.
Penyakit ini jarang pada badan, sering pada daerah yang terpapar
sinar matahari, seperti wajah, leher, ekstremitas superior bagian dorsal.
Lesi berwarna kulit sampai kemerahan, terdapat nodul yang pada bagian
tengahnya yaitu keratin plug.1,9,11,14
7.3.
Gigitan serangga
8.
PENATALAKSANAAN
Prurigo nodularis merupakan suatu kondisi kronik yang agak susah untuk
mengobatinya. Saat ini belum ada terapi yang memberikan hasil yang efektif,
tetapi beberapa terapi mungkin bisa dicoba.8
8.1.
Antipruritus
Gatal adalah gejala yang umum yang harus di kontrol sedini
mungkin. Obat yang bisa digunakan anti histamin yang juga sebagai
anxiolitik. Produk seperti hydroxyzine, dipenhydramine, chlorpheniramine,
atau promethazine bisa berguna. Trisiklik anti depressant bisa menjadi
alternatif lain untuk mengontrol gatal karena kuatnya H1 mengikat
senyawa ini. Doxepin atau amitriptiline bisa berguna baik dengan dosis
tunggal atau dosis yang terbagi.1,2,5,9
8.2.
Glukokortikoid
Terapi topikal steroid, dengan metode oklusi dapat mengurangi
Produk Tar
Tar dan ekstrak tar mempunyai kegunaan sebagai anti inflamasi
Konsultasi psikiatrik
Kebanyakan pasien ini menderita dari problem psikologik bila
Antibiotik
Pasien-pasien ini sangat rentan terhadap infeksi sekunder
mendasari pada keadaan ini, untuk itu perlu kerjasama dengan tim dokter
lain yang mengobati penyakit yang mendasari. Bila penyakit yang
mendasari telah diatasi biasanya diikuti dengan resolusi lesi kulit. 1,2
8.7.
Pengobatan lainnya
Calcipotriol ointment (mengandung vitamin D3) dengan dosis 0,05
mg/dl 2 kali sehari dapat lebih efektif daripada steroid topikal pada
beberapa
kasus.
fototerapi
(UVB)
yang
dikombinasikan
dengan
pengobatan
topikal
dan
pengobatan
oral
dilaporkan
memberikan
9.
PROGNOSIS
Prognosis untuk prurigo nodularis bervariasi, tergantung dari penyebab
gatal dan status psikologi dari pasien. Perbaikan pada pruritus dapat diperoleh
dengan jalan terapi penyakit yang mendasari. Penyakit ini bersifat kronis dan
setelah sembuh dengan pengobatan biasanya residif.2,4,11
10.
KESIMPULAN
Pririgo nodularis merupakan penyakit kulit dengan gambaran klinis berupa
nodul multipel yang gatal. Lesinya sering berbentuk folikuler dan berukuran
beberapa milimeter hingga 2 sentimeter. Keluhan utama pada prurigo nodularis
adalah adanya rasa gatal tidak tertahankan, yang berkurang dengan garukan
dan biasanya menimbulkan erosi.
Penyebab pasti prurigo nodularis belum diketahui, namun beberapa faktor
diduga sebagai pencetus antara lain : stres emosional, penyakit kulit seperti
dermatitis atopik. Predileksi prurigo nodularis paling sering mengenai daerah
ekstensor ektremitas tangan dan kaki, dan biasa juga pada badan. Nodul atau
papul dapat menyebar dan simetris.
Pengobatannya membutuhkan waktu yang cukup lama. Pengobatan
daripada prurigo terutama mencegah garukan yang terus-menerus. Hal ini dapat
dilakukan
dalam
berbagai
cara,
termasuk
menggunting
kuku
pasien,
memberikan anti pruritus, glukokortikoid topikal atau intra lesi, produk tar, terapi
oklusi
atau
konsultasi
psikiatrik
dan
mengobati
pasien
menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
1. Clark RAF, Hopkins TT. The other eczemas. In: Moschella SL, Hurley HJ,
editors. Dermatology. 3rd ed. Philadelphia: W.B.Saunders company; 1992.P.4769.
2. Koenig TW, Jones SG, Rencie A, Tausk FA. Noncutaneous manifestasions of
skin. In: Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, KATZ SC,
editors. Fitzpatricks dermatology in general medicine. 6 th ed. New york:
McGraw_Hill; 2003.p.1196-1197.
3. Hogan Daniel J. Prurigo nodularis. Available from:http://emedicine.medscape.
com/article/1088032-overview
4. Wiryadi BE. Prurigo. Dalam Djuanda A, Hamzah M, Aisyah S, Editor. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin: Edisi ke-4. Jakarta: FKUI, 2005: 272-5
5. Habif TP. Clinical dermatology. 4th ed. London: Mosby; 2004. p 68
Prurigo Nodularis (Ucu Karnati)
Page 12