Struktur Sedimennya
Mekanisme Pengendapan
Pengendapan endapan turbidit terjadi sesaat setelah arus
kehilangan tenaga, yang pertama kali diendapkan adalah fraksi-
fraksi kasar pada bagian bawah, sedangkan bagian atas mungkin
arus masih mengalir.Karena sifat dari arus densitas maka
pengendapan terjadi sekaligus sehingga pasir yang diendapkan
sangat buruk sortingnya (pemilahannya).Dan butir-butir yang kasar
akan terendapkan terlebih dahulu daripada yang lebih halus.Ini
akan membentuk struktur sedimen graded bedding dan pada
pemilahan yang lebih baik akan membentuk struktur sedimen
horizontal stratification.
Fraksi yang lebih halus akan lebih lama dalam arus densitas
sebagai suspensi.Pengendapan dapat terjadi diatas fraksi kasar
yang lebih dulu terendapkan atau dapat pula mengendap pada
tempat yang lebih jauh.pengendapan ini menghasilkan struktur
sedimen “current ripple” dan “convolute lamination”.Pada akhir dari
siklus sedimentasi material dalam bentuk suspensi terendapkan
membentuk struktur sedimen “pararel laminasi”. Pada fase
sedimentasi selanjutnya akan terbentuk sedimen pelagik.
Contoh endapan turbidit
Bouma (1962) mengemukakan sebuah sequen turbidit ideal
yang disebut dengan Bouma Sequence.Sequnce turbidit ini secara
ideal terdiri dari lima unit struktural.Sebagian besar endapan
turbidit ini tidak lengkap seluruh unit strukturalnya.Tebal, turbidit
berbutir kasar cenderung berkembangan dengan baik pada unit A
dan B, tetapi pada unit C sampai E biasanya jarang brkembang atau
bahkan tidak ada.Tipis, berbutir halus terlihat berkembang dengan
baik pada unit C sampai E, dan tidak berkembang atau absen pada
unit A dan B.Faktanya Hsϋ (1989) mengklaim bahwa Bouma unit D
jarang sekali terjadi dan turbidit dapat dibagi hanya dalam dua
unit : bagian bawah, unit terlaminasi secara horizontal ( A + B) dan
bagian atas, unit cross laminasi (unit C).UnitE menjadi masalah
karena pelagic shale dan bukan merupakan bagian dari unit arus
turbidit.