Anda di halaman 1dari 15

Motor Listrik

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan tugas praktikum ini dengan baik. Tak lupa
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan agama yang penuh
keselamatan dan kesejahteraan bagi kita semua. Dalam kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak yang telah membantu penulisan tugas
praktikum ini sehingga dapat berjalan dengan baik, yaitu kepada:

Bapak Ir.Slamet Riyadi Selaku dosen mata kuliah motor listrik Politeknik
Enjinering Indorama. Terimakasih telah banyak membantu saya dan memberikan
masukan dan bimbingannya.

Hasil praktikum yang telah dilaksanakan dari beberapa bagian yaitu mulai dari proses
wiringan motor AC 1 fasa hingga tersusun menjadi sebuah laporan. Dalam pembuatan
laporan ini diharapkan agar penulis dapat memahami bagaimana sistem kerja dari pengendali
motor AC 1 fasa dan cara membalik arah putaran motor.
Semoga pembuatan laporan ini dapat bermanfaat bagi praktikan selanjutnya dalam
melakukan praktikum ini. Penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, kepada para pembaca penulis mohon agar para
pembaca dapat menyampaikan kritik dan saran untuk perbaikan pembuatan laporan
selanjutnya.

Purwakarta, 21 November 2014

Penulis

Motor Listrik
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................1
Daftar Isi.............................................................................................................2
Tujuan ................................................................................................................3
Pendahuluan........................................................................................................3
Peralatan..............................................................................................................7
Langkah Kerja ....................................................................................................7
Evaluasi...............................................................................................................13
Kesimpulan.........................................................................................................14
Daftar Pustaka.....................................................................................................15

Motor Listrik

Menjalankan Motor 1 Fasa


dengan Saklar Magnet
1. Tujuan
Diharapkan setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu untuk :

Memasang dan menjalankan motor 1 fasa dengan saklar magnet.


Memutar motor 1 fasa searah jarum jam (CW) dan berlawanan arah jarum jam (CCW).
Memahami prinsip kerja dari dari rangkaian pengendali motor 1 fasa.

2. Pendahuluan
motor listrik AC 1 fasa, terdiri dari beberapa jenis diantaranya :
A.

Motor fase belah (split phase motor )

Motor fase belah terdiri atas dua kumparan stator yaitu kumparan utama dan kumparan
bantu. Antara kumparan utama dan kumparan bantu berbeda arus 90 derajat listrik. Untuk
memperoleh arus utama (Iu) dan arus bantu (Ib) yang tidak sefase dapat dilakukan dengan
cara :

Lilitan utama atau kuparan utama terdiri dari jumlah lilitan yang sedikit dengan
penampang kawat yang besar .
Lilitan bantu terdiri dari jumlah lilitan lebih banyak dan penampang kawat yang lebih
kecil.

Prinsip Kerja
Jika kumparan utama dan kumparan bantu dihubungkan ke sumber tegangan maka arus
mengalir ke kumparan utama dan bantu dengan berbeda fase. Perbedaan fase tersebut
ditimbulkan medan magnit antara medan stator kumparan utama dan kumparan bantu. Hasil
kedua medan kumparan utama dan kumparan bantu menghasilkan medan putar pada stator
dan selanjutnya menyebabkan rotor berputar. Saklar sentrifugal akan bekerja memutuskan
arus pada kumparan bantu secara otomatis jika putaran motor mencapai 70 80 % dari
kecepatan nominal.
3

Motor Listrik
Motor fase belah mempunyai torsi awal yang sedang dengan arus awal yang rendah . Motor
ini digunakan pada : mesin cuci, pompa sentrifugal, kipas angin, food mixer.

B. Motor Kapasitor

Motor Kapasitor Start


Motor kapasitor start merupakan motor fase belah tetapi pada saat distart perbedaan
fase antara kedua arus diperoleh melalui sebuah kapasitor yang dipasang seri dengan
kumparan bantu. Dengan adanya kapasitor, diperoleh torsi awal yang lebih besar jika
dibandingkan dengan motor fase belah. Motor kapasitor start banyak digunakan
terutama : fan, AC, pompa, peralatan pendingin, mesin cuci, dan penggerak kompresor.

Motor Kapasitor Start dan Run


Motor kapasitor jenis ini mempunyai dua kapasitor, satu berfungsi hanya pada saat motor
sedang dihidupkan (Cs) dan kapasitor lainnya (Cr) bekerja terus menerus. Setelah putaran
motor mencapai 70 80 % dari putaran nominalnya Cs terlepas dan Cr tetap terhubung.
Beda fase antara flux utama dan bantu menurun sehingga torsi motor juga menurun. Besarnya
kapasitor start biasanya 300 F dan kapasitor run 40 F untuk motor 0,5 HP. Motor ini
penggunaannya sama seperti motor kapasitor start, hanya perbedaanya mempunyai torsi dan
efesiensi yang lebih besar. Selain itu dapat mempertinggi kemampuan motor dari beban lebih
dan putarannya lebih halus. Pada gambar 3 menunjukkan rangkaian motor kapasitor start dan
run.

Motor Listrik
Motor Kapasitor Tetap
Pada motor ini terdapat kapasitor yang dipasang tetap sebagaimana yang dapat dilihat pada
gambar di atas Torsi awal motor kapasitor sangat sukar diukur namun denikian terdapat suatu
pendekatan untuk menafsirkan besarnya torsi awal tersebut. Misalnya untuk memperoleh
jumlah putaran motor yang sangat lambat dibutuhkan sumber V1dan menghasilkan torsi
keluaran T1. Maka untuk tegamgan sumber V2, torsi awal motor dapat ditafsirkan dengan
perhitungan sebagai berikut:
T Start pada T2 =(

)2 . T1 (N m)

C. motor kutub bayangan (Motor Shaded Pole)


Motor ini mempunyai kutub bayangan (shaded pole) dan kutub utama sementara rotornya
adalah rotor sangkar tupai. Medan putar dihasilkan karena adanya induksi pada cincin
hubung singkat yang terdapat pada kutub bayangan. Motor kutub bayangan kebanyakan
digunakan pada alat-alat yang tidak memerlukan torsi yang besar seperti : kipas angin kecil,
alat foto copy, pompa kecil dan alat pengering rambut. Motor kutub bayangan terdapat satu
kutub yang bercelah dan pada bagian kutub yang lain, dipasang cincin hubung singkat
(kumparan bantu).

Prinsip Kerja :
Apabila motor tersebut dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik pada kumparan
kutub, poros akan bergerak dari kutub utama ke kutub bayangan. Bergesernya poros medan
magnet menyebabkan seakan-akan kutub itu bergerak. Oleh sebab itu, rotor berputar dari
kutub utama ke kutub bayangan. Dan berdasarkan hukum Faraday, lilitan yang dihubung
singkat yang ada pada kutub magnet akan terbentuk GGl induksi dan arus induksi. Arus yang
timbul akan menghasilkan flux magnet yang arahnya selalu melawan flux utama, bagian ini
disebut kutub bayangan.
5

Motor Listrik
D. Motor Universal
Motor Universal dapat digunakan pada sumber arus searah atau sumber arus bolak-balik.
Jika motor universal dihubungkan pada sumber arus bolak-balik, maka pada lilitan penguat
magnet akan terbentuk ggl induksi, sehingga pada rotor berlaku suatu persamaan :

Untuk membalik arah putaran ditukar salah satu kawat yang ke sikat. Perhatikan
Gambar 10a dan 10b.

Untuk mengatur putaran motor universal dilaksanakan dengan memasang tahanan seri
terhadap kumparan penguat (Lihat gambar 12). Pada motor mesin jahit control tersebut
selain sebagai pengatur putaran sekaligus saklar on/off karena pada posisi tertinggi
(maksimum) tahanan pengatur terputus.

Motor Listrik
3. Peralatan
Utama : PB change switch indikator lamp
MCB 1 phase
Motor induksi 1 Phase

PTE-045-007 1 Unit
PTE-045-011 1 Unit
PTE-045-012 1 Unit

Supply contactor

PTE-045-013 1 Unit

Thermo relay

PTE-045-014 1 Unit

ELCB 1 phase

PTE-045-021 1 Unit

Kabel penghubung

4. Langkah Kerja
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ,pada setiap awal pekerjaan,
pastikan bahwa sumber listrik ke ( PLN ) tidak tersambung.

1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan percobaan 16.


2. Pasangkan instalasinnya untuk rangkaian daya dan rangkaian pengendali Seperti
gambar berikut.

Motor Listrik

3. Setelah selesai merangkai , periksakan rangkaian pada instruktur/Guru.


4. Setelah disetujui instruktur/Guru, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan.
5. Tekan tombol S2
Pada saat switch S2 ditekan maka contactor K1 akan terhubung dan mendapat
tegangan dari sumber kemudian otomatis kontak K1 ( yang terhubung dengan lampu
) akan ikut menyala dan menjadi tertutup (close) sehingga lampu menyala karena
mendapat supply power.

Motor Listrik
6. Tekan tombol S1
Pada saat S1 ditekan yang mulanya normally close menjadi open (terbuka)
sehingga S1 tidak mendapat supply power maka otomatis contactor relay mati dan
lampu pun ikut mati.

7. Ulangi Langkah ke 5 dan 6.


8. Lepaskan hubungan rangkaian ke sumber tegangan.
9. Hubungkan kontak bantu no.53 dan 54.
10. Hubungkan kembali rangkaian ke sumber tegangan.
Pada saat kontak bantu no.53 dan 54 dihubungkan maka contactor K1 akan
menyala karena mendapat supply, lampu H1 ikut menyala (menyala sebelum switch
ditekan)

Motor Listrik
11. Tekan tombol S1.
Pada saat S1 ditekan maka K1 (kontak bantu no.53 dan 54 yang sudah terhubung)
tidak mendapat supply power maka lampu H1 mati. Dan pada saat S1 dilepaskan
lampu kembali menyala karena switch S1 kembali ke posisi semula ( normally close )
dan contactor kembali mendapat tegangan, lampu menyala.

12. Tekan tombol S2.


Pada saat S2 ditekan lampu tetap menyala (tidak berubah) karena S2 dipasang paralel
dengan K1 (kontak bantu no.53 dan 54 yang sudah terhubung)

10

Motor Listrik
13. Ulangi langkah ke 11 dan 12.
14. Lepaskan penghubung kontak bantu no.53 dan 54 kembalikan seperti rangkaian awal.
15. pasangkan output rangkaian kendali ke Amperemeter secara seri pada fasa.
16. Kemudian pasangkan motor secara paralel pada fasa dan netral, fasa dihubungkan
dengan V1 dan netral dihubungkan dengan C1. untuk memutar motor searah jarum
jam (CW) pasangkan konfigurasi pada motor AC 1 fasa : U1-V1; V2-C2-C3; Z1-C4;
U2-Z2-C1;

17. Tekan swirch untuk menyalakan motor


18. Lihat putaran rotornya apakah searah jarum jam atau tidak. Dan lihat arus yang
mengalir pada motor
Arus yang mengalir pada putaran searah Jarum (CW) adalah lebih dari 10 Ampere.
19. Matikan motor,MCB dan ELCB
20. Ulangi langkah no. 16 dan 17 dengan arah putaran motor berlawanan arah jarum jam
(CCW). untuk memutar motor berlawanan arah jarum jam (CCW)
pasangkan konfigurasi pada motor AC 1 fasa : U1-Z1; V2-C2-C3; Z1-C4; U2-V1C1;
Arus yang mengalir pada motor sebesar 8 Ampere.

11

Motor Listrik

21. Selesai melaksanakan percobaan, lepaskan hubungan dari sumber tegangan rapihkan
peralatan kembali pada tempat semula.
22. Selesaikan laporan.

12

Motor Listrik
5. Evaluasi
1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian pengendali berikut ini :
Ketika F2 (MCB) diaktifkan maka arus mengalir ke F3 yang dalam kondisi
awalnya NC (normaly close). Arus terputus di S1 karena S1 dalam kondisi NO
(normaly open) dan ketika S1 ditekan arus mengalir tetapi tertahan di S2 yang
dalam kondisi awalnya NO (normaly open) maka S1 dan S2 harus di tekan agar
relay K1 menjadi aktif dan kontak relay K1 pun aktif dan menghidupkan lampu
H1
Akan tetapi ketika 53 dan 54 dihubungkan maka jika S1 tidak ditekan pun arus
tetap mengalir karena S1 dipasang paralel terhadap 53 dan 54. Kemudian arus
diteruskan oleh S2 yang ditekan dan mengaktifkan relay K1 dengan kontak
relaynya sehingga menghidupkan lampu H1

2. Apa yang terjadi jika kontak K1 53 dan 54 dilepas.


Ketika MCB diaktifkan maka arus mengalir ke F3 yang dalam kondisi
awalnya NC (normaly close). Arus terputus di S1 karena S1 dalam kondisi NO
(normaly open) dan ketika S1 ditekan arus mengalir tetapi tertahan di S2 yang
dalam kondisi awalnya NO (normaly open) maka S1 dan S2 harus di tekan agar
relay K1 menjadi aktif dan kontak relay K1 pun aktif dan menghidupkan lampu
H1
3. Apa yang terjadi jika kontak K1 53 dan 54 dihubung singkat.
Ketika 53 dan 54 dihubungkan maka jika S1 tidak ditekan pun arus tetap
mengalir karena S1 dipasang paralel terhadap 53 dan 54. Kemudian arus
diteruskan oleh S2 yang ditekan dan mengaktifkan relay K1 dengan kontak
relaynya sehingga menghidupkan lampu H1.

13

Motor Listrik
6. Kesimpulan
Untuk menyalakan motor diperlukan rangkian pengendali untuk mengatur arah
putaran motor.
Rangkaian pengendali terdiri dari relay, kontaktor, ELCB dan MCB sebagai
pengaman.
Untuk memutar motor AC fasa CW diperlukan kombinasi :
U1-V1; V2-C2-C3; Z1-C4; U2-Z2-C1;
Untuk memutar motor AC fasa CCW diperlukan kombinasi :
U1-Z1; V2-C2-C3; Z1-C4; U2-V1-C1;

14

Motor Listrik

Daftar Pustaka
http://luqman96.files.wordpress.com/2009/07/motor-ac-asinkron-1fasa1.ppt

15

Anda mungkin juga menyukai