Burden adalah jarak terdekat antara bidang bebas ( free face) dengan lubang tembak
atau ke arah mana batuan yang diledakkan akan terlempar ( Fragmentasi atau arah hamburan
material yang diledakkan ).
Besarnya burden dipengaruhi oleh factor koreksi batuan yang akan diledakkan dan factor koreksi
bahan peledak yang digunakan serta besarnya diameter bit, secara teoritis besarnya burden dapat
ditentukan dengan persamaan yang dikemukakan oleh Anderson :
=
Dimana
12
kb = burden ratio
De = diameter lubang ledak (inci)
2.
Spacing
Spacing adalah jarak antara lubang-lubang bor dirangkai dalam satu baris (row) dan diukur sejajar
terhadap pit wall, biasanya spacing tergantung pada burden, kedalaman lubang bor, letak primer,
dan delay. Besarnya spacing dapat digunakan persamaan sebagai berikut :
S = Ks B ( 36 )
Dimana
S = Spacing ( meter )
B = Burden ( meter )
Besarnya spacing ratio ( Ks ) menurut waktu delay yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
- Long interval delay
- Short periode
- Normal
3.
Ks = 1
Ks = 1 2
Ks = 1,25 1,8
Stemming
Stemming ( T ) adalah bagian dari lubang ledak yang tidak diisi dengan bahan dengan material hasil
pemboran ( Cutting ).
Fungsi stemming adalah untuk mengurung gas yang terbentuk pada saat peledakan dan untuk
mencegah terjadinya flyrock ( batuan yang beterbangan dari suatu peledakan ) yang tinggi pada
saat peledakan. Pengisian stemming harus padat dan rapat agar dapat menghindari terjadinya air
blast yang akan mengakibatkan tekanan peledakan pada lubang ledak berkurang.
Panjang isian stemming tergantung pada stemming ratio ( 0,5 1,0 ) dan burden yang digunakan.
Stemming dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
T = Kt x B
Dimana :
T = Stemming ( meter )
Kt = stemming ratio
B = Burden (meter)
4. Sub Drilling
Sub Drilling adalah penambahan kedalaman pada suatu lubang bor di luar rencana lantai jenjang.
Penggunaan sub drilling dimaksudkan agar batuan dapat terbongkar tepat pada suatu kedalaman
yang ditentukan atau dengan kata lain batuan dapat terbongkar secara full face sebagaimana
yang diharapkan. Apabila batuan tidak terbongkar secara full face akan mengakibatkan lantai
jenjang yang tidak rata atau adanya tonjolan tonjolan (toes) akan menyulitkan setelah dilakukan
peledakan terutama pada kegiatan pemuatan dan pengangkutan.
Untuk menghitung sub drilling, perlu diketahui struktur batuan yang akan diledakkan sehingga dapat
menentukan sub drilling ratio. Sub drilling ratio yang digunakan pada tambang terbuka / Surface
Mining ( 0,2 0,3 ). Dalam kondisi batuan tertentu, seperti banyaknya crack tidak perlu
menggunakan banyak sub drilling.
Dimana :
Dimana:
PC = kolom isian bahan peledak (meter)
H = kedalaman lubang bor (meter)
T = Stemming (meter)
=
= [
+ 1]
Dimana;
Pmin
Sp
Spasi (meter)
Tinggi jenjang digunakan dalam perhitungangeometri peledakan ini berdasarkan pada jangkauan
Excavator Back Hoe dan kemampuan alat bor yang digunakan. Dalam hal ini tinggi jenjang yang
disarankan 6 meter.
9. Powder Factor
=
Di mana untuk enentukan jumlah bahan peledak yang digunakan maka harus diketahi
terlebih dahulu jumlah bahan peledak/lubang. Harga powder factor yang disarankan
untuk peledakan lapisan penutup (overburden) pada tambang batubara adalah berkisar
antara 0,2 kg/BCM 0,3 kg/BCM.
10. Loading density
() = 0.34 2 1.48