Di susun :
Yuni mayasari
1102009308
Pembimbing :
dr. Sofie Minawati Sp.S
BAB I
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. G
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Status : Menikah
Pendidikan :S1
Pekerjaan :PNS
Alamat :Samanggen wanaraja
Tanggal Masuk : 28- 09-2015
ANAMNESIS
Keluhan utama:
OBJEKTIF
Status Present
Kesadaran :
compos mentis
GCS (E4, V5, M6)
TD : 160/ 100
N : 80 x/menit
S : 36,2 C
RR : 20 x /menit
Status Interna
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea
midclavicula kiri
Perkusi : Batas jantung kanan
: ICS 4
parasternal kanan
Batas jantung atas : ICS 2 parasternal
Batas jantung kiri
: ICS 5 midclavicula
kiri
Auskultasi: BJ I II murni reguler, murmur (-)
gallop (-)
Paru
Inspeksi
: Simetris hemitoraks kanankiri saat statis dan dinamis
Palpasi
: Simetris hemitorak kanan-kiri
pada fremitus fokal dan taktil
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: Suara nafas vesikuler, ronkhi
-/-,
wheezing -/
Abdomen
Inspeksi
: Permukaan cembung
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani pada keempat quadran
abdomen
Palpasi : NT/NL : -/-. Hepar, lien, ginjal
dalam batas normal.
Status
Psikis
Status Neurologis
KEPALA
Bentuk
:
Nyeri tekan
Simetris
Pulsasi
:
LEHER
Sikap
:
Pergerakan
Kaku kuduk
normocephalus
: tidak ada
: (+)
(-)
dalam batas normal
: dalam batas normal
: (-)
NERVUS KRANIALIS
N. I (olfaktorius)
Daya pembau normal
N. II (optikus)
Tajam penglihatan
>6/60
>6/60
Melihat warna
N
N
Lapang penglihatan
N
N
Fundus okuli
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N. III (oculomotor)
Sela Mata N
Pergerakan Bulbus (Sulit
dinilai)
Strabismus(-)
Nistagmus(-)
Ukuran pupil(3 mm)
Bentuk pupil(Isokor)
Reflek cahaya langsung(+/+)
Reflek cahaya konsekuil(Sulit
dinilai)
Reflek konvergen (Sulit
dinilai)
N. IV (trochlearis)
Pergerakan mata (bawah-dalam)
: normal
Melihat kembar
: tidak dilakukan
N. V (trigeminus)
Membuka mulut
:normal
Menguyah
: normal
Mengigit
: normal
Reflek kornea
: (+/+)
Sensibilitas muka
: (+/+)
N.VI (abducens)
Pergerakan mata (ke lateral)
: normal
Melihat kembar
: -/-
Motorik:
- sudut mulut
- menutup mata
- mengerutkan dahi
- mengangkat alis
- lipatan nasolabial
Daya perasa
Tanda chvostek
Kanan
Kiri
Keterangan
turun
(+)
(+)
(+)
dangkal
(+)
(-)
normal
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(-)
N.VIII ( vestibulo
Detik arloji
:
Suara berbisik
Tes Weber
:
Tes Rinne
:
Tes Swabach
cochlear)
tidak dapat dinilai
: tidak dilakukan
tidak dilakukan
tidak dilakukan
: tidak dilakukan
N.IX (glosofaringeus)
Perasaan lidah
(1/3 bagian belakang)
: normal
Sensibilitas faring : tidak dilakukan
N.X (vagus)
N.XI (asesorius)
Menengok
: +/+
Mengangkat bahu : +/+
Kanan
Motorik
Menjulurkan lidah
Trofi
Tremor
fasikulasi
Melemah
Eutropi
(-)
(-)
Kiri
Normal Eutrofi
(-)
(-)
Keterangan
Motorik
Pemeriksaan
Kekuatan
Parese kanan
Tonus
Atrofi
Fasikulasi
Baik/baik
Baik/baik
( 2/5)
Parese kanan
( 1/5 )
Hemiparese dextra
Sensorik
Pemeriksaan
kanan
kiri
Batang tubuh
hemiestesi dextra
Kiri
Drop hand
Pitchers hand
Warna kulit
Coklat
Coklat
Claw hand
Kontraktur
Kiri
Drop foot
Udem
Warna kulit
Coklat
Coklat
Kontraktur
Refleks patologis
Babinsky : (+/-)
Chaddock : (-/-)
Openhaeim : (-/-)
Gordon
: (-/-)
Schaefer : (-/-)
Mendel Bechtrew : tidak dilakukan
Rosolimo : tidak dilakukan
Klonus paha : (-/-)
Klonus kaki
: (-/-)
Test Laseque : (-)
Test brudzinsky I/II/III : (-)
Test kernig
: (-)
Meningeal Sign : kaku kuduk (-)
Patrick : tidak dilakukan
Kontra patrick : tidak dilakukan
DIAGNOSIS
Stroke e.c Stoke ec infark AT sc sinistra dengan faktor resiko
hipertensi
Rencana
PROGNOSIS
Quo Ad sanactionam:
vitam: dubia ad
fungsionam:
dubia
bonam
ad
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
EPIDEMIOLOGI
Di negara industri penyakit stroke umumnya merupakan
penyebab kematian No 3 pada
Di Indonesia stroke merupakan salah satu penyebab
kematian dan kecacatan neurologis yang utama.
Saat ini diperkirakan sekitar 17 juta orang di dunia telah
meninggal akibat penyakit stroke dan kardiovaskular setiap
tahunnya. Kasus kematian terbanyak akibat kedua penyakit
ini terjadi di negara berkembang. Kecacatan yang
ditimbulkan dari penyakit ini sangat besar. Penyakit
kardiovaskuler bertanggung jawab terhadap 10% penyebab
kecacatan di negara berkembang sedangkan 5 juta dari 15
juta orang di dunia yang menderita stroke harus merelakan
sisa umurnya dalam kecacatan (WHO, 2013).
PATOGENESIS
PATOGENESIS
Infark serebri
FAKTOR RESIKO
Faktor
KLASIFIKASI
Berdasarkan Patologi Anatomi dan Penyebabnya
Stroke Iskemik/Infark
Aterotrombotik
Tromboemboli
Kardioemboli
Stroke Hemoragik
Perdarahan intra serebral (PIS)
Perdarahan subarakhnoid (PSA)
Perdarahan intrakranial yang disebabkan AVM
Klasifikasi (WAKTU)
TIA
Hipertensi
Jejas endotel kronik atau berulang merupakan hal pokok yang mendasa
Merokok
Merokok adalah faktor risiko
potensial pada stroke iskemik
(Manolio et al, 1996, Rodriguez et al,
2002).
Merokok meningkatkan risiko stroke
melalui efek terbentuknya trombus
dan pembentukan aterosklerosis
pada pembuluh darah (Burns, 2003).
GEJALA KLINIS
Gejala umum
DIAGNOSIS KLINIS
Untuk menegakkan diagnosis stroke, terlebih
dahulu dilakukan anamnesis mengenai gejala
awal, perkembangan gejala, riwayat penyakit
sebelumnya,
faktor
risiko
yang
ada,
pengobatan
yang
sedang
diajalani.
Berikutnya adalah melakukan pemeriksaan
neurologis
lengkap
untuk
mengetahui
kemungkinan letak lesi.
Pemeriksaan CT Scan kepala merupakan
pemeriksaan gold standar untuk menegakkan
diagnosis stroke (Rumantir, 2007).
Laboratorium
Roentgen
CT
Elektrokardiografi
Duplex
MRA
EEG
Scan
(atas
(atas
sonografi
/ MRI
Toraks
indikasi)
indikasi)
otak
Karotis/ Trans Cranial Do
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN
PROGNOSIS
25% langsung
40%
10%
15%
penderita
pulih
mengalami
membutuhkan
dengan
meninggal
stroke
pemulihan
kelemahan
perawatan
mengalami
setelah
sedang
minimum
oleh
pemulihan
serangan
sampai
perawatberat
stroke
hampir
pribadi
tidak
sempurna
dirumah
membutuhkan
atau fasip
TERAPI
Trombolisis
Terapi
American
trombolisis
Heart Association
digunakandan
untuk
American
melarutkan
Academ
sum
Anti
Agregrasi
Trombosit
Pemberian
Obat yang termasuk
anti agregrasi
anti agregra
trombo
Daftar Pustaka