25 Januari 2010
Salam Sahabat
Penasehat:
BANK ADALAH SAHABAT ANDA
Direksi
S
ahabat itu lebih dari sekedar teman, Ia setia pada persaudaraan dan merupakan curahan rasa disaat
Redaksi:
suka dan duka. Pengusaha dan Bank harus rajin-rajin membina hubungan. Saling berteman dan jadi-
Dharmawan E. Ochner kanlah sahabat. Salah satu rekanan pengusaha adalah pemilik dana. Bisa pemasok modal, bisa sau-
dara, orang tua, atau bisa juga lembaga keuangan seperti bank. Bagaimana pengusaha bisa menjalin
E-mail: persahabatan dengan bank ? Atau bagaimana bank bisa bersahabat dengan kita ?
salamsahabat Saya tertawa kecil sambil menyeruput kopi panas dari cangkir yang terbuat dari bahan kaleng cukup antik.
@bankpurbadanarta.com Baik pengusaha maupun bank harus punya komitmen untuk menjalani hubungan antar mereka sebagai
sahabat. Yang namanya sahabat, berarti ada kata “saling” Saling menghargai, saling menghormati, saling
bersedia mengerti, saling jujur satu sama lain, saling me-
menuhi janji. Salah satu hubungan persahabatan antara bank
dengan pengusaha adalah ketika si bank menjadi pemberi
pinjaman kepada pengusaha. Sebagai pengusaha kita harus
“Hidup itu mulai dari niat baik, bahwa kita pinjam uang untuk mengem-
bangkan usaha, dan kita akan memenuhi segala kewajiban
membutuhkan yang ditetapkan bank. Apa buktinya ? Buktinya adalah uang
hasil pencairan hanya kita gunakan untuk keperluan usaha,
kerjasama. Kita tidak dan menghindari untuk dipakai untuk keperluan lain. Selan-
jutnya pengusaha juga mesti terbuka ketika berbicara men-
akan bisa hidup tanpa
genai kondisi usaha, keuangan dan rencana ke depan serta
orang lain, dengan kendala yang ada. Kenapa ? Agar bank tidak salah dalam
memberikan masukan maupun pinjaman dana yang dibutuhkan pengusaha. Tidak perlu ada yang ditutupi.
kerjasama sesuatu Semakin kita menyembunyikan kondisi yang ada, maka kerugian akan ada di kedua pihak yaitu bank dan
pengusaha. Kok pengusaha juga bisa rugi ? Ya, karena bisa pertimbangan bank atas kebutuhan dana pen-
yang tidak mungkin
gusaha bisa menjadi salah. Akibatnya kalau pinjaman mengucur, bisa jadi jumlahnya kurang, bisa juga berle-
menjadi mungkin” bihan sehingga menggoda untuk bersikap konsumtif dan tanpa rencana.
Bisa membayangkan kalau dokter, salah member obat atas penyakit kita ? “Malpraktik” dalam pemberian
kredit atau pinjaman bisa terjadi juga lho ! Usaha yang seharusnya cocok diberi kredit modal kerja, diberi
kredit investasi. Yang semestinya rekening Koran dan plafond tetap, terpaksa harus mengangsur pokok
setiap bulan. Kita yang rugi bukan ? Sudah obatnya salah, bisa-bisa kita tidak mampu menebus harga obat
yang salah itu. Runyam kan ?
Bank juga rugi karena, pinjaman yang diberikan pada akhirnya tidak mampu membuat usaha nasabahnya
berkembang. Belum bayangan tunggakan angsuran yang mungkin sekali terjadi. Padahal, uang bank adalah
titipan masyarakat yang juga harus dikembalikan. Dalam perjalanan kreditnya bank juga harus bisa menjadi
mitra bahkan pemberi solusi jika pengusaha mengalami kendala dalam usahanya.
Bank yang baik juga tidak akan menutup mata dengan catatan kredit nasabah yang baik. Berbagai fasilitas
bisa digunakan sebagai bentuk penghargaan. Fasilitas tambahan kredit adalah salah satunya.
Inti dari semuanya, kembali kepada hakikat persahabatan. Niat baik, jujur dan terbuka, saling menghargai di
segala situasi, serta menepati janji adalah komitmen persahabatan. Jika selama ini kita pernah, atau bahkan
saat ini tengah merasakan indahnya persahabatan dengan seseorang, maka percayalah persahabatan antara
pengusaha dengan bank tak akan kalah indahnya. Usaha anda maju maka usaha bank pun akan maju.
Edisi 3, Tahun 2010
Halaman 2
INSPIRASI
A
pa yang menentukan keberhasilan atau kesuksesan kita ? Hal yang harus kita tahu bahwa keberhasilan atau kesuksesan tidak
ditentukan dari jenis pekerjaan atau bisnis yang kita geluti, tapi lebih ditentukan oleh bagaimana kita menggeluti pekerjaan
tersebut. Banyak orang meremehkan dan mengabaikan beberapa pekerjaan yang sepertinya tidak berprospek (tidak memiliki
masa depan), padahal jika digarap dengan serius, memiliki peluang yang luar biasa. Justru jenis pekerjaan yang biasanya dire-
mehkan, diabaikan, dan dihindari oleh banyak orang, memiliki masa depan yang menjanjikan karena berarti tingkat persaingan dalam
pekerjaan atau bisnis tersebut tidak seketat lainnya.
Ada orang yang meraih sukses justru melalui bisnis yang sederhana dan cenderung dihindari banyak orang. Misalnya bisnis sedot tinja. Bisnis
ini dianggap jenis pekerjaan yang kotor, jorok, dan menjijikkan. Siapa sangka melalui bisnis ini seseorang justru bisa meraih kesuksesan
hidup. Bisnis sampah sering juga diremehkan. Tapi tahukah anda bahwa banyak orang mengeruk untung sangat besar dari bisnis ini ? Meski
harus berurusan dengan para pemulung, dengan sampah yang menggunung, kotor dan berserakan, omzetnya per bulan bisa mencapai
puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Selama bisnis atau pekerjaan tersebut halal, sepertinya kita tidak perlu merasa malu atau gengsi menjalankan “bisnis kelas dua” tersebut.
Sebuah ungkapan bijak berkata, “Jika anda mau melakukan apa yang tidak mau dilakukan orang lain, anda akan bisa mendapatkan apa
yang tidak didapat orang lain.” Mulai hari ini kita harus bisa lebih mensyukuri dan menghargai pekerjaan atau bisnis yang selama ini kita
geluti. Jika kita melakukan apapun dengan sungguh-sungguh hasilnya pasti maksimal, bahkan bisa melebihi mereka yang bekerja di tempat
“bergengsi” tetapi malas-malasan. Sekali lagi, bukan jenis pekerjaan apa yang kita geluti, tetapi bagaimana kita menggeluti pekerjaan terse-
but.
TIPS
Semarang Jakarta
Jl. Veteran No. 7 Wisma Staco Lt. 7
Semarang, Jawa Tengah Jl. Casablanca Kav. 18, Jakarta Selatan
Telp: 024-8413914 Telp: 021-8355599
Fax: 024-8313795 Fax: 021-8352121
Kantor Pusat Operasional:
Jl. Pamularsih No. 17 Tegal Yogyakarta
Semarang 50194 Jl. Karanganyar Raya No. 54 B Jl. Bugisan No. 37, Patangpuluhan,
Telp: 024-7622280 Tegal, Jawa Tengah Wiroprajan, Yogyakarta, DI Yogyakarta
Fax: 024-7622651 Telp: 0283-323352 Telp: 0274-389881