[Cu(NH3)4](SO4)2 + 5H2O
Kristal yang diperoleh digunakan untuk pengukuran menggunakan spektrofotometri dan untuk
titrasi. Titrasi ini bertujuan untuk menganalisis rumus kimia kompleks Cu yang diperoleh
berdasarkan perbandingan jumlah mol. Titrasi pertama adalah titrasi kompleks Cu dengan Pbasetat. Kompleks Cu dilarutkan dengan HNO3 6M menghasilkan larutan biru muda HNO3
berfungsi untuk melarutkan kompleks Cu. Dari titrasi ini akan diketahui mol SO 4. Kristal
kompleks Cu dilarutkan dengan HNO3 karena ion-ion dalam kompleks tersebut akan terurai
sempurna. Setelah dititrasi dengan pb-asetat pada larutan terdapat endapan putih, ini menunjukan
bahwa proses titrasi selesai. Endapan putih ini adalah CuSO 4. Dari hasil perhitungan diperoleh
mol SO4 0,001.
Titrasi yang kedua adalah titrasi kompleks Cu menggunakan larutan HCl. Kristal kompleks Cu
dilarutkan dengan aquades menghasilkan larutan warna biru pekat. Dari titrasi ini akan diperoleh
mol NH3. Pada bagian ini kristal tidak dilarutakan dengan HNO 3 karena akan dititrasi dengan HCl,
jika dilarutkan dengan asam kemudian dititrasi dengan asam juga tidak akan terjadi reaksi
sehingga mol yang diinginkan tidak akan diperoleh. Indikator yang digunakan dalam titrasi ini
adalah indikator metil merah karena titrasi yang dilakukan adalah titrasi basa lemah dengan asam
kuat. Ammonia termasuk kedalam basa lemah sehingga larutan kompleks bersifat basa. Ketika
proses titrasi terjadi perubahan warna dari biru tua menjadi hijau kemudian jingga dan warna
akhir titrasi merah. Warna ini menunjukan bahwa mol asam dan mol basa tepat habis bereaksi.
Volume HCl yang digunakan untuk titrasi sangat banyak ini menunjukan bahwa dalam larutan
kompleks Cu terdapat banyak NH3. Reaksi yang terjadi adalah:
[Cu(NH3)4](SO4)2 + 4HCl
CuSO4 + 4NH4Cl
absorbansinya terlebih dahulu dibuat larutan standar CuSO4.5H2O berbagai konsentrasi. Data dari
larutan standar standar dapat dibuat kurva larutan stndar dan kurva tersebut dapat digunakan
untuk menentukan konsentrasi Cu dalam senywa kompleks.Kurva larutan standar CuSO4.H2O
dapat dilihat pada point analisis data.Dari hasil perhitungan data dari grafik dan titrasi diperoleh
mol Cu (2), mol NH3 (15) dan mol SO4 (1). Jadi senyawa kompleks hasil sintesis mempunya
rumus kimia [Cu2(NH3)15]SO4.
B. Sintesis besi-askorbat
Sintesis ini dilakukan dengan melarutkan vit C dalam larutan FeSO 4.7H2O. Vitamin C
digunakan karena vitamin C tersebut adalah asam askorbat sehingga bisa dijadikan sebagai ligan.
Setelah dilarutkan dengan larutan Fe diperoleh larutan warna hijau dan berbau. Larutan
disentrifugasi untuk memisahakan endapan, kemudian disaring sehingga diperoleh larutan coklat
kekuningan. Filtrat yang dihasilkan didiamkan dalam air es untuk memicu terbentukya kristal,
tetapi ketika ditambahkan aseton kristal tidak terbentuk, ini berarti sintesis gagal. Walaupun gagal
perlakuan selanjutnya dilakukan sampai diperoleh padatan warna putih seberat 0,4 gram.
Harusnya kristal besi askorbat berwarna kuning tetapi pada percobaan ini kristal berwarna putih.
Sintesis besi-askorbat berikutnya menggunakan pelarut HNO3. Serbuk besi askorbat dan
FeSO4.7H2O dicampurkan kemudian dilarutkan dengan HNO3 menghasilkan larutan warna
kuning. Perlakuan nya sama seperti diatas tetapi setelah di sentrifugasi tidak terdapat endapan
hanya larutan kental ini karena larutannya terlalu jenuh. Larutan disaring dan diperoleh filtrat
berwarna kuning. Setelah suhularutan sama dengan suhu es kedalam larutan ditambahkan aseton
dan terdapat butiran-butiran putih yang melayang. Butiran-butiran ini adalah kristal besi askorbat
sehingga didiamkan agar terbentuk lebih banyak, tetapi setelah didiamkan lama butiran putih
tersebut menjadi hilang. Karena tidak terbentuk kristal maka dilakukan pemanasan sambil diaduk,
pada ssat pemanasan terjadi perubahan warna dari kuning menjadi coklat kemudian hijau dan
akhirnya menjadi coklat. Harusnya ketika larutan berubah warna menjadi hijau pemanasan
dihentikan dan langsung disimpan didalam air es agar kristal terbentuk.
Pemicu terbentuknya senyawa kompleks adalah dengan pemanasan, komposisi yang sesuai
antara pereaksi-pereaksi nya dan proses pendinginan. Tidak berhasil nya percobaan ini mungkin
disebabkan oleh komposisi dari pereaksi yang tidak sesuai. Reaksi yang terjadi pada sintesis besi
askorbat adalah:
FeSO4.7H2O + 2C6H8O6
[Fe(H2O)2(C6H8O6)2]
Besi askorbat biasanya digunakan sebagai obat anemia, karena penyakit anemia disebabkan oleh
kekurangan zat besi dalam tubuh. Pemberian suplemen tablet besi dan suplemen vitamin C secara
bersamaan berpengaruh secara signifikan terhadap kadar hemoglobin. Oleh karena itu sintesis besi
askorbat sangat dibutuhkan.
C. Fe-sitrat
Sintesis kompleks ini dilakukan dengan mencuci botol bekas yang berwarna kuning dengan
larutan asam sitrat-etanol. Botol bekas yang terdapat warna kuning dibagian dalamnya apabila
tidak bisa dibersihkan dengan sabun dan air maka warna kuning tersebut menunjukan adanya besi.
Setelah dipakai untuk mencuci botol larutan asam sitrat-etanol tidak mengalami perubahan warna,
tetap berupa larutan tidak berwarna. Pada percobaan ini yang menjadi ion pusat adalah logam dan
asam sitrat merupakan ligan karena asam sitrat mempunyai kemampuan untuk mengkelat logam.
Asam sitrat yang mempunyai 4 pasang elektron bebas pada molekulnya yaitu pada gugus karboksilat yang dapat
diberikan pada ion logam sehingga menyebabkan terbentuknya ion kompleks yang dengan mudah larut dalam
air. Asam sitrat secara simultan mengkoordinasi keempat tempat pada sebuah atom logam (Fe) dengan empat
bilangan koordinasi yang merupakan kompleks yang mantap (Rivai, 1995).
Senyawa kompleks Fe-sitrat yang terbentuk tidak berwarna, kompleks yang dihasilkan tidak berwarna
berarti kompleks ini tidak menyerap menyerap cahaya pada sinar tampak atau semua cahaya diteruskan.
Kompleks yang tidak berwarna juga disebabkan oleh ligan, bertambahnya kekuatan ligan akan menghasilkan
warna senyawa kompleks semakin pudar.
Penentuan konsentrasi Fe dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis. Larutan kompleks
diukur absorbansinya pada panjang gelombang 380-800 nm dengan rentang 30 nm. Absorbansi larutan yang
diukur pada panjang gelombang tersebut sangat rendah, ini menunjukan bahwa kadar Fe dalam larutan
kompleks tersebut sangat sedikit. Reaksi yang terjadi adalah:
Fe + C6H8O7
[Fe(C6H8O7)]
Sintesis Fe-sitrat juga dilakukan tanpa menggunakan etanol tetapi pada saat pengukuran absorbansinya
diperoleh nilai absorbansi larutan tersebut min (-) sehingga sintesis nya gagal. Ini karena adanya campuran
etanol dengan air sehingga mengganggu kompleks tersebut, bisa tercampurnya etanol dengan air karena tempat
yang awalnya digunakan larutan etanol tidak dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan untuk sintesis tanpa
etanol.
Kurva hasil absorbansi larutan terhadap panjang gelombang adalah terdapat pada point analisis data. Hasil
perhitungan dari grafik diperoleh konsentrasi Fe dalam senyawa kompleks Fe-sitrat adalah 2500
ppm.
Kesimpulan
1.
2.
3.
Senyawa kompleks besi askorbat diperoleh dengan mereaksikan asam askorbat dengan
FeSO4.5H2O yang dilarutkan dengan air menghasilkan kristal warna putih seberat 0,4 gram
dengan % rendemen 53,3049 %.
4.
Fe yang terdapat pada botol minum dapat dibersihkan dengan asam sitrat karena kemampuan
asam sitrat yang dapat mengkhelat logam sehingga menghasilkan kompleks Fe-sitrat yang
tidak berwarna.
Daftar Pustaka
BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). 2002. Jeruk Nipis.Jakarta: Tanaman Obat
Indonesia.
Budiansyah, Kun Sri, dkk. 2011. BESI (II) DAN BESI (III) ASKORBAT: SINTESIS DAN
PROSPEK BIOFUNGSI SEBAGAI SUPLEMEN ANTI ANEMIA.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Kun20artikel%20semnas%20Kimia%202011%20.pdf
(diakses pada 03 November 13:00)
Day dan Underwood, A.L.1986. Analisis Kimia Kuantitatif.Jakarta: Erlangga
Effendy. 2007. Perspektif Baru KIMIA KOORDINASI Jilid 1. Malang: Bayumedia Publishing
Rivai. 1995. Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI Press
Suhendar, Dede. 2015. Buku Panduan Praktikum Kimia Anorganik. Bandung: UIN SGD Bandung
Swastika, Lexy Nindia dan Fahimah Martak. 2012. Sintesis dan Sifat Magnetik Kompleks Ion
Logam Cu(II) dengan Ligan 2-Feniletilamin.
25615-1408100082-Paper.pdf (diakses pada 03
Tugas
Bahas semua langkah dari hasil pengamatan yang dilakukan pada prosedur tiap praktikum bagian
ini. Pembahasan harus disertai penjelasan melalui reaksi-reaksi kimia yang mungkin terjadi.
Bahas juga apakan semua senyawa kompleks harus berwarna:
Jawab
A. Sintesis asam sitrat
[Cu(NH3)4](SO4)2 + 5H2O
Kristal kompleks yang diperoleh berwarna biru ini berarti senyawa kompleks tersebut
menyerap sinar tampak pada panjang gelombang 620 nm.
B. Analisis rumus kimia
1.
Titrasi pertama
-
kristal kompleks Cu ditambahkan dengan asam nitrat pekat bertujuan untuk melarutkan
kristal dan menguraikan ion-ion yang ada didalamnya sehingga menghasilkan larutan
biru muda.
titrasi dengan pb-asetat bertujuan untuk mendapaptkan mol SO4, hasil titrasi ini berupa
Titrasi kedua
-
penambahan indikator metil merah bertujuan untuk menunjukan titik akhir titrasi yang
ditandai dengan perubahan warna dari biru peklat menjadi merah
titrasi dengan HCl berfungsi untuk menentukan mol NH3, hasil akhir titrasi berupa
larutan warna merah yang menunjukan bahwa mol asam dan mol basa tepat habis
bereaski.
3.
kristal kompleks Cu ditambahkan asam nitrat yang berfungsi untuk melarutkan kristal
sehingga menghasilkan larutan warna biru yang dapat menyerap cahaya tampak.
pengukuran absorbansi sampel dan larutan standar pada panjang gelombang tertentu akan
menghasilkan absorbansi yang berbeda-beda tergantung pada konsentrasi larutannya,
semakin tinggi konsentrasi larutan maka akan menghasilkan nilai absorbansi yang
semakin besar pula. Tujuan pengukuran absorbansi ini untuk menentukan mol Cu.
C. Sintesis besi askorbat
-
serbuk asam askorbat ditambahkan dengan larutan FeSO4.7H2O berfungsi akag terjadi
reaksi antara ligan askorbat dengan ion pusat Fe sehingga menghasilkan larutan warna
coklat kehijauan.
-
penyaringan berfungsi untuk memisahkan endapan dan filtrat yang mengandung besi
sitrat yang berwarna coklat
penambahan aseton berfungsi untuk mengendapkan kristal besi askorbat yang berwarna
kuning
pengeringan bertujuan untuk memperoleh kristal besi askorbat kering berwarna kuning
[Fe(H2O)2(C6H8O6)2]
D. Sintesis Fe-sitrat
- pencucian botol bekas yang berwarna kuning bertuijuan untuk mengetahui apakah warna
kuning pada botol dapat hilang atau tidak
-
pencucian dengan asam sitrat-etanol berfungsi untuk mengkhelat Fe yang ada pada botol
sehingga diperoleh senyawa kompleks Fe-sitrat yang tidak berwarna
[Fe(C6H8O7)]
Senyawa kompleks tidak semuanya berwarna, warna senyawa kompleks disebabkan oleh ion
logam dan ligan yang mengikatnya. Ligan yang lemah akan menhgasilkan warna senya kompleks
yang lebih gelap sedangkan ligan yang kuat akan menghasilkan senyawa kompleks yang lebih
pucat. Senyawa kompleks yang tidak berwarna berarti tidak menyerap cahaya pada sinar tampak
atau semua cahaya nya ditransmisikan.