Makalah Implementasi TQM
Makalah Implementasi TQM
I LATARBELAKANG
Menurut sejarah, Frederick Taylor (seorang Amerika) yang
sekaligus diakui sebagai bapak manajemen, pada tahun 1920-an,
mencetuskan gerakan Total Quality Management (TQM). Kemudian
pada tahun 1950 secara gencar Jepang mengembangkan TQM
untuk memperbaiki dan membangkitkan perekonomiannya, setelah
W. Edwards Deming mengajarkan salah satu penekanan dalam
TQM, yaitu kualitas kepada para ilmuwan, insinyur dan eksekutif
perusahaan Jepang. Sejak tahun 1980-an TQM mulai sangat
populer di dunia bisnis. Boleh dikatakan bahwa, TQM lahir di
Amerika Serikat kemudian dibesarkan di Jepang yang selanjutnya
berkembang di Amerika Utara dan Eropa.
Jepang
meyakini
bahwa,
kunci
pokok
perusahaan-
menerus
perusahaan-perusahaan
tersebut
berusaha
Total
Quality
Management
(TQM)
atau
dengan
oriented,
melalui
optimalisasi
dan
aspek-aspek
alumni,
masyarakat
peminat
pendidikan
(calon
kebutuhan
pelanggan
dari
Subbag
Pendidikan
dll.
II PERMASALAHAN
Dari
latarbelakang
di
atas
dapatlah
dirumuskan
meningkatkan
kualitas
pelayanan
Subbag
Pendidikan
untuk
melaksanakan
kegiatan
organisasi/institusi,
tidak
No
.
1.
Nama
NIP
Pend
d.
Gol
.
130 891
776
S1
III/c
Tugas
Pendaftaran wisuda, cek
nilai/transkirp, penyimpanan
Komarulhadi
130 900
882
SLA
III/
b
3.
Okta
SIP.
131 656
828
S1
III/
b
4.
Sawrono, S.Sos.
131 106
040
S1
III/a
5.
Sabardi
130 901
890
SLA
III/a
6.
H. Suhadak
131 656
131
SLA
III/a
7.
Maryani, S.Sos.
132 231
686
S1
III/a
Triswantara,
3.2Produk/Jasa
Sebagaimana
disebutkan
di
atas,
Subbag
Pendidikan
Transkrip akademik
Legalisasi
(transkrip
akademik,
ijasah,
KHS,
surat
keterangan lain)
Pengajuan ijazah
Presensi mahasiswa
Surat-surat keterangan
sebatas
pada
cara
menguraikan. Pengertian
TQM
Boleh
dikatakan
bahwa,
konsep
TQM
adalah
pengertian
yang
dikemukakan
Poerwowidagdo
dihasilkan
melainkan
lebih
melibatkan
seluruh
oleh
suatu
ditekankan
komponen
industri
pada
bentuk
dalam
suatu
atau
perusahaan,
pelayanan
yang
organisasi
guna
perbaikan berkelanjutan
Sedangkan bila meminjam pendapat Tjiptono dan Diana
dilihat
dari
kualitas
manusia,
proses,
peralatan
dan
tekniknya.
Menurut Tjiptono dan Diana (1998: 27) yang mengutip
pendapat Zeithaml, Berry dan Parassuraman, lima rambu-rambu
yang sering digunakan oleh pelanggan dalam menilai/mengevaluasi
kualitas jasa :
tangibles
(bukti
langsung),
meliputi
fasilitas
fisik,
(kehandalan)
yaitu
kemampuan
memberikan
(empati),
meliputi
kemudahan
dalam
melakukan
menciptakan
budaya
kerja
tim
perlu
adanya
bukan
pengembangan
pemberdayaan
dari
staf
sisi
kuantitatif.
Dengan
Subbag
Pendidikan
merupakan
komponen
staf
sehingga
akan
demikian
upaya
memberikan
a.
Competency
(kompetensi),
yang
terdiri
dari
knowledge,
peningkatan
kemampuan
penguasaan
bahan
bidang
administrasi akademik
sehingga
KERIS
berupa
memiliki
(kreatif,
pusaka/pegangan/piandel
efektif/efisien,
respektif,
yang
inovatif,
sensitif)
berwawasan ke depan
dan
pendidikan
formal.
Hanya
sayangnya
aturan
dan
ketentuan
mengenai
disiplin
harus
10
Ilmu
Sosial
dan
Ilmu
Politik
dan
lembaga
induk
universitas.
Pengembangan
kinerja
staf
Subbag
Pendidikan
dalam
kualitas
manusia,
proses,
peralatan/fasilitas,
teknik,
kepada
kualitas/mutu
staf
Subbag
ditujukan/difokuskan
Pendidikan,
kepada
di
mana
pelanggan
(customer)
membangun
komunikasi
secara
vertikal
dan
horisontal
pemberian
kesempatan
kepada
staf
untuk
mengikuti
12
V HAMBATAN-HAMBATAN
TQM
merupakan
pendekatan
yang
sudah
lama
lambannya
kontribusi
pemasok,
baik
dosen
maupun
jaringan
problemshooting
dan
kampus
pengembangan
dalam
penanganan
sistem
jaringan
komputer
VI PENUTUP
Hasil yang diharapkan dari implementasi TQM tidaklah
semudah membalik tangan, melainkan perlu waktu yang panjang.
13
Implementasi
TQM
menuntut
fundamental
atas
budaya
menyangkut
salah
satu
sering/sudah
terkondisi
perubahan
yang selama
unsur
pokok,
dengan
kerja
ini
dan
perombakan
berjalan,
yaitu
manusia
individual
dan
karena
yang
sering
-----------------------
14
SUMBER RUJUKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
15