Kumpeni Final Release
Kumpeni Final Release
Pembukaan
1.
Pengantar
Audit Efisiensi dan Efektifitas didasarkan pada Netherlands Court of Audit
1.1.1 Sudahkah Objektifitas terpenuhi?
1.1.2 Sudahkah tujuan kelompok tercapai?
1.1.3 Audit Efektifitas
1.1.4 Audit Efisiensi
1.2
Rangkuman
2.
Kerangka Umum Audit Efisiensi dsan Efektifitas
2.1
Pengantar
2.2
Kerangka Legislatif
2.2.1 Tugas Netherlands Court of Audit
2.2.2 Kekuasaan Netherlands Court of Audit
2.2.3 Tanggungjawab Administratif
2.2.4 Dari kebijakan politik sampai akuntabilitas politik
2.2.5 Data Kinerja dan Evaluasi pembelajaran peraturan Pemerintah Pusat
Belanda
3.
3.1
3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.3
3.4
3.4.1
3.4.2
3.4.3
3.4.4
3.4.5
4.
Strategi Audit
Pengantar
4.2 Objektif, permasalahan, dan pertanyaan audit
4.2.1 Objektif
4.2.2 Permasalahan
4.2.3 Pertanyaan Audit
4.2.4 Hipotesis
4.2.5 Detail lain dan betuk Audit
4.3 Audit
4.3.1 Pilihan Metode Audit
4.3.2
4.3.3
Metode
Metode Matrik
5.
Analisis Tujuan dan Informasi Kebijakan
Pengantar
Tujuan Kebijakan
Umum
Renkonstruksi dan Operasionalisasi Tujuan Kebijakan
Standar Tujuan Kebijakan
Penyusunan Formulasi Tujuan Kebijakan
Rekomendasi
Informasi Kebijakan
Umum
Arti Informasi Kebijakan?
Sumber Informasi dalam keluaran dan Manfaat
Kualitas Informasi Kebijakan (sebagai Produk)
Kualitas Informasi kebijakan (sebagai Proses)
Penyusunan manfaat pembuatan informasi kebijakan
Pemeriksaan untuk penyusunan tujuan kebijakan dan informasi kebijakan
Pembagian Informasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Poin menarik lainnya
Rekomendasi
6
6.1
6.2
6.2.1
6.2.2
6.2.3
6.2.4
6.2.5
6.2.6
6.3
6.3.1
6.3.2
6.3.3
6.3.4
6.3.5
6.3.6
7
Audit Efektifitas
Pengantar
Permasalah Audit dan pertanyaan Audit
Kriteria
Desain Audit
Metode Audit
Indikatoe Efektifitas
Rekomendasi
8
8.1
8.2
8.2.1
8.2.2
8.2.3
8.2.4
8.3
8.3.1
8.3.2
8.3.3
8.3.4
8.4
8.4.1
8.4.2
8.5
8.5.1
8.5.2
8.5.3
8.5.4
8.5.5
8.6
8.6.1
8.6.2
8.6.3
AuditEfisiensi
Pengantar
Format Audit Efisiensi
Objektif
Definisi permasalahan dan pertanyaan audit
Kriteria
Rekomendasi
Istilah
Manfaat,keluarandanmasukan
Perbandingan
Kualitas
Penjelasan
Pengertian batasan dari subjek audit
umum atau operasional objektif?
Kaluaran atau manfaat?
Pengumpulan data
Kualitas data
Data dalam manfaat atau keluaran
Masukan
Kualitas
Menemukan dan menggunakan penjelasan
Perhitungan Efisiensi
Indikator Efisiensi
FDH, DEA dan SFA
Akuntansi Diferensial dalam efisiensi
Pendahuluan
Audit daya guna dan tepat guna yang dilaksanakan oleh Pengadilan Audit
Belanda sudah sangat berubah sejak Audit Capaian Manual yang pertama telah
diterbitkan 1996. Tentu saja, proses perubahan ini masih berlangsung, sebagian besar
dalam kaitan dengan faktor internal dan eksternal yang utama. Faktor eksternal yang
utama telah menjadi pengundangan dari Undang-undang Akuntansi Pemerintah tahun
2001 dan penerbitan suatu dokumen kebijakan berjudul dari anggaran kebijakan ke
tanggung-jawab kebijakan.
Faktor internal yang paling utama telah menjadi misi dan strategi pengadilan
tersebut. Manual ini telah dipahami/dikandung sebagai strategy-neutral dokumen, dan
berisi informasi atas analisa sasaran hasil kebijakan dan informasi kebijakan, dan
studi keluaran, hasil dan penjelasan. pokok ini mungkin untuk mempengaruhi ke
tingkat derajat yang lebih besar atau lebih sedikit atas strategi yang diadopsi oleh
pengadilan itu. Gagasan adalah bahwa auditor harus mampu untuk memilih dari
bagian manual yang mempunyai hubungan erat atas audit yang mereka
sedang
dan bagaimana rencana Anda untuk menelitinya seperti yang dapat Anda lakukan saat
menjawab pertanyaan audit itu.
Standard penyimpanan yang diatur oleh Pengadilan Audit Belanda untuk
tindakan pemerintah adalah suatu faktor penting ketika saat untuk merumuskan
kesimpulan. Audit Daya guna dan tepat guna datang dengan standard yang telah
ditetapkan untuk memperbaiki assesing perumusan sasaran hasil kebijakan ( lihat
bagian 5.2.3) dan mutu informasi kebijakan ( lihat bagian 5.3.4). Tidak ada ukuran
umum yang telah di-set untuk menaksir cara yang ditempuh oleh keluaran dan hasil
yang telah dirumuskan. Dalam hal ini, Anda akan harus merumuskan standard yang
spesifik milik Anda, berdasarkan pada sasaran hasil yang dinyatakan dan pengaturan
buatan relevan bidang kebijakan ( lihat juga bagian 6.2.2). Penerapan yang sama
berlaku secara umum bisa dikatakan kepada penilaian efektivitas kebijakan
pemerintah ( lihat bagian 7.3). Dalam rangka menjamin konsistensi didalam cara yang
perumusan standard, telah disusun (UU) dalam wujud suatu database standard; tiaptiap regu audit berkewajiban mengkonsultasikan database ini ketika penyusunan suatu
proposal audit dan untuk menyuling nya satu kali ketika audit telah diselesaikan.
Audit Capaian Manual Ini menggantikan Audit Capaian Manual ( 1996), Audit
Keluaran Kebijakan Manual ( 1997) dan Audit Efisiensi Manual ( 2001). Pengarang
dari manual ini sudah menggunakan material dari semua tiga manual sebelumnya.
Manual telah dirancang untuk menghubungkan dengan material menggunakan kursus
atas metode dan teknik audit.
1 Pengenalan
1.1 Audit Daya guna dan tepat guna yang diselenggarakan oleh Pengadilan Audit
Belanda
Audit Daya guna dan tepat guna yang diselenggarakan oleh Pengadilan Audit
Belanda dirancang untuk mengukur keluaran dan hasil. Ada sejumlah jalan yang
berbeda untuk melihat keluaran dan hasil, bagaimanapun: kita dapat meneliti tingkat
derajat itu kepada badan mana yang dimasalahkan telah mencapai sasaran hasil nya,
kita dapat meneliti efektivitas kebijakan dan kita dapat meneliti efisiensi hasil dan
keluaran.
Ini jenis
Suatu audit prestasi sasaran hasil melibatkan analisa situasi sosial yang nyata
atas kebijakan yang telah diterapkan, dan membandingkan sasaran hasil kebijakannya,
yaitu. Menciptakan kebijakan situasi social yang diterapkan. Tidaklah mungkin,
bagaimanapun, untuk menetapkan suatu peristiwa kebetulan menghubungkan antara
capaian pemerintah dan derajat tingkat efek tertentu yang mana telah diproduksi.
Dengan kata lain, itu tidak mengijinkan Anda untuk membuat pengumuman apapun
tentang tingkatan yang mana dari suatu kebijakan menteri yang telah menjadi sukses
atau tidak. Audit jenis ini terutama relevan sekali kepada pengadilan Irimkan ( yaitu.
meningkat;kan operasi pemerintah pusat dan/atau para orang tentang undang-undang
dengan tugas menurut undang-undang) jika itu adalah layak untuk diharapkan, badan
pemerintah yang bermasalah telah menikmati, hanya membatasi sukses dalam
mencapai tujuan nya atau jika Anda ingin membangun suatu platform untuk suatu
analisa yang mendalam mengenai efektivitas kebijakan pemerintah.
Karena alasan ini, strategi yang diuraikan di bab 6 untuk menaksir prestasi sasaran
hasil adalah seterbuka mungkin ke audit efektivitas yang lebih tepat. 2
Dalam beberapa kasus, itu adalah hal baik untuk terlalu awal maupun mustahil
untuk pertimbangan lain menetapkan apakah sasaran hasil yang terakhir telah dicapai, dalam
1
Ada juga jenis audit keempat: suatu analisa tingkatan target kelompok telah dicapai. Audit
jenis ini dibahas bab 6; lihat juga bagian 1.2.2 di bawah
2
hal mana saja yang mungkin berguna bagi usaha dan menetapkan apakah auditee telah
mencapai tonggak mil tertentu yang sudah dikenal sepanjang jalan. Ini dapat juga menjadi
penting ketika suatu menteri tidaklah bertanggung jawab atas prestasi mengenai tujuan yang
ditentukan, tetapi adalah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tonggak tertentu
dicapai.
dalam
suatu
pengaturan
di
mana
pembuatan
kebijakan
telah
orang. Ini berarti target kelompok yang sudah dikenal harus berhubungan dengan kebijakan
itu dalam beberapa cara yang lain.
Selagi pencapaian kelompok target itu bukanlah juga suatu kondisi yang
cukup untuk menuju keberhasilan sasaran hasil kebijakan tersebut, itu sangat mau
tidak mau bahwa ini akan dicapai jika, baik kelompok target maupun para perantara
relevan belum dicapai. Secara teoritis, itu adalah mungkin untuk meliputi dampak
audit apapun dari kebijakan pemerintah adalah suatu pengujian tingkatan auditee yang
telah sukses didalam mencapai baik target nya maupun para perantara relevan.
1.1.3 Audit Efektivitas
Ketika Pengadilan melaksanakan suatu audit efektivitas, tujuannya adalah
untuk menetapkan apakah kebijakan pemerintah yang bermasalah pasti mempunyai
efek yang diinginkannya. Istilah ' efek' meliputi keluaran kedua-duanya dan hasil
yang dicapai atas pertolongan keluaran ini.
Audit Efektivitas begitu kompleks, sebagiannya karena kebijakan rantai mungkin
lama dan sebagiannya lagi karena mungkin ada faktor eksternal di tempat kerja, itu dapat
mempengaruhi tujuan terakhir dari kebijakan yang bermasalah. Seringkali suatu rangkaian
langkah-langkah yang utuh antara keluaran pemerintah dan situasi sosial yang akhirnya
diciptakan. 3 Semakin banyak langkah ada didalam rantai yang mendorong ke arah hasil atau
keluaran ditentukan, semakin sulit untuk menetapkan hubungan peristiwa kebetulan dengan
kebijakan pemerintah. Dalam banyak kesempatan, hasil bukan sekedar hasil kebijakan yang
dikejar oleh menteri, tetapi dipengaruhi oleh factor yang lain. Sebagai contoh, apakah wanitawanita dewasa sukses kembali ke pasar pekerja? tergantung tidak hanya pada ukuran yang
diambil untuk meningkatkan jasa penempatan untuk wanita-wanita seperti itu , tetapi juga
pada berbagai faktor ekonomi-sosial.
Tunjangan lingkungan adalah contoh. Rantai dari keluaran ke dampak sosial meliputi satu
rangkaian langkah-langkah intermediate seperti pembayaran tunjangan, kesadaran kelompok
target akan keberadaan tunjangan, keputusan yang diambil oleh kelompok target untuk
membeli produk yang bermasalah, penggunaan produk oleh kelompok target, dan perubahan
lingkungan.
orang-orang tidak hanya tertarik apakah suatu output dari suatu kebijakan tercapai,
tetapi juga seberapa banyak mereka mengeluarkan biaya dan apakah biaya dapat
dikurangi.
Karena itu pentingnya dari pelaksanaan audit efisiensi, sebagai tambahan dari audit
keluaran dan hasil. Jadi audit boleh terkonsentrasi baik pada hasil dan keluaran yang
dihasilkan dari implementasi kebijakan pemerintah. Pada kasus sebelumnya, audit
dicocokkan ke arah menetapkan keefektifan biaya hasil kebijakan pemerintah, sedang
tujuan kasus berikutnya adalah untuk mengukur efisiensi keluaran yang dihasilkan
oleh implementasi kebijakan pemerintah, pertanyaannya adalah apakah:
Hasil atau keluaran yang sama bisa diperoleh dengan sumber daya yang lebih sedikit,
atau
Sumber daya yang sama bisa memberikan hasil atau keluaran yang lebih
Pada praktiknya, istilah efisiensi kebijakan dan efisiensi manajemen operasional
digunakan juga. Yang awal berhubungan dengan kebijakan, sedang yang terakhir
berhubungan dengan keluaran kebijakan.
Throughput
Proses
produksi
Output
Produk dan servis
Outcomes
dampak
Bab 3 membahas objek dari audit: apa yang merupakan langkah proses produksi pada
sector public, dan tipe keluaran dan hasil seperti apa yang diperiksa oleh pengadilan
dalam auditnya? Bab ini juga menjelaskan bagaimana untuk memilih antara tipe audit
yang berbeda: audit pencapaian tujuan, audit pencapaian kelompok target, audit
efektivitas dan audit kinerja.
Bab 4 adalah tentang mengumpulkan dan menganalisis data untuk tujuan audit
efisiensi dan efektivitas. Bergantung pada masalah yang dihadapi dan tipe audit yang
dipilih, kamu bisa menggunakan bermacam-macam cara pengumpulan data untuk
membuat pengumuman tentang hasil dan keluaran. Bergantung dari metode
pengumpulan yang kamu pakai, kamu dapat menggunakan macam-macam metode
analitis untuk membuat penjelasan yang mungkin dari pertentangan dari hasil dan
keluaran. Macam-macam metodenya dibahas dalam bab ini.
Bab 5 menggarisbesarkan macam-macam metode untuk mengaudit tujuan kebijakan
(yaitu hasil dan keluaran apa yang ingin diproduksi) dan menjelaskan standar yang
digunakan untuk menilai informasi kebijakan.
Bab 6 sampai 8 menjelaskan bagaimana kamu dapat menggunakan baik informasi
kebijakan atau data yang kamu kumpulkan sendiri untuk mengaudit hasil dan
keluaran. Definisi masalah, standar, desain audit dan rekomendasi yang mungkin
didiskusikan untuk semua tipe audit.
2. kerangka umum untuk audit efisiensi (daya guna) dan efektivitas (tepat
guna).
2.1 pendahuluan
Konstitusi belanda menjamin independensi pengadilan audit belanda dalam sistem
Negara konstitusional. Wewenang dan tugasnya diatur dalam peraturan akuntansi
pemerintah 2001.
2.2 kerangka legislatif
2.2.1 tugas dari pengadilan audit belanda
Konstitusi belanda melaporkan bahwa pengadilan audit belanda akan bertanggung
jawab untuk menguji pendapatan dan pembelanjaan Negara. Di bawah konstitusi,
organisasi, komposisi dan wewenang dari pengadilan audit belanda diatur oleh
keputusan parlemen yaitu peraturan akuntansi pemerintahan 2001. Peraturan
berikutnya juga berisi rincian audit dimana pengadilan diberi wewenang untuk
melaksanakan. Konstitusi juga melaporkan bahwa hukum khusus mungkin akan
ditetapkan dalam rangka menugaskan kewajiban tambahan dari pengadilan audit.
Berdasar pasal 85 dari peraturan akuntansi pemerintah, pengadilan audit diperlukan
untuk menguji efisiensi dan efektivitas dari yang ditargetkan oleh kebijakan, dan
efisiensi dari dari finansial dan manajemen material, dari arsip untuk tujuan ini dan
dari organisasi pemerintah pusat.
Berdasar pasal 91 peraturan akuntansi pemerintah 2001, pengadilan mempunyai kuasa
audit tertentu dalam hubungannya terhadap badan hukum dengan tugas menurut
undang-undang atau memiliki hubungan finansial dengan Negara.
Pasal 92 dari peraturan akuntansi pemerintah 2001 memberi kuasa pada pengadilan
untuk mengaudit organisasi yang telah diberi dana EU.
Yang terakhir, pasal 90 dari peraturan akuntansi pemerintah 2001 memberikan
pemerintah kekuasaan untuk meminta pengadilan untuk menyelesaikan audit spesifik
tertentu.
2.2.2 wewenang dari pengadilan audit belanda
Pengadilan audit belanda memiliki jangkauan kekuasaan yang luas dalam
melaksanakan audit terhadap departemen pemerintah. Berdasar pasal 87 dari
peraturan akuntansi pemerintah 2001, pengadilan audit belanda boleh, sepanjang
wewenang ini sebagai hal yang penting bagi capaian tugas-tugasnya, memeriksa
semua barang, arsip, dokumen, dan informasi pengangkut lainnya dengan cara yang
mungkin mengatur. Menteri juga berkewajiban memenuhi pengadilan audit belanda
dengan informasi-informasi yang membantu yang dianggap penting dalam pencapaian
dari kewajibannya. Pengadilan juga memiliki kekuatan tertentu untuk mengaudit
badan yang berhubungan dengan negara. Jika negara membayar sejumlah uang
kepada suatu organisasi untuk tujuan tertentu, pengadilan diberi kuasa untuk mencari
tahu untuk apa uang tersebut sebenarnya digunakan. Pada kasus dari badan hukum
dengan tugas menurut undang-undang , wewenang pengadilan sebatas untuk
memeriksa pencapaian dari tugas menurut undang-undang dengan mengajukan
pertanyaan (yang berarti bahwa tidak berhak untuk melihat aktivitas lain yang
dilakukan oleh organisasi yang sama).
Pengadilan audit belanda tidak menerbitkan suatu keputusan tiap tahun atas efisiensi
dan efektivitas yang ditargetkan pemerintah. Ketiadaan efisiensi atau efektivitas
dalam usaha pencapaian kebijakan tidak dengan sendirinya membentuk alasan-alasan
suatu keberatan formal, karena adanya kuasa untuk mengambil tindakan ketika
melakukan suatu audit keteraturan. Jika auditor pengadilan menolak manajemen
material dan finansial yang ditargetkan, atau pada pernyataan yang berkaitan (lihat
pasal 88 dan 89 dari peraturan akuntansi pemerintah 2001).
2.2.3 tanggung jawab administratif
Prinsip yang mendasari audit yang dilaksanakan oleh pengadilan audit belanda adalah
bahwa menteri bertanggung jawab atas peraturan pemerintah (lihat artikel 42 dari
konstitusi) dan, pada kasus audit dari badan hukum dengan tugas menurut undangundang, bahwa badan yang mengatur entitas itu bertanggung jawab atas tindakannya.
Banyaknya pasal pada peraturan akuntansi pemerintah 2001 secara rinci disesuaikan
pada tanggung jawab menteri untuk efisiensi dan efektivitas kebijakan pemerintah.
Berdasar pasal 20 (1) dari undang-undang, pemerintah bertanggung jawab atas
efektivitas dan efisiensi kebijakan yang mendasari anggaran mereka. Cara yang
ditempuh oleh tanggung jawab kementrian umum ini diterjemahkan ke dalam
tindakan praktis tergantung pada tingkat dimana berbagai operasional dikembangkan,
baik pada badan hukum dengan tugas menurut undang-undang maupun otoritas lokal.
Pengertian dari tanggung jawab umum ke khusus adalah elemen pemandu yang
penting pada audit efektivitas dan efisiensi dari pengadilan (lihat bab 3 untuk info
lebih jauh mengenai aspek ini). Pasal 20 (2) dari undang-undang mengatur bahwa
menteri bertanggung jawab untuk memimpin audit reguler dari efektivitas dan
efisiensi kebijakannya. Departemen keuangan dan masalah ekonomi berperan
mengkoordinasikan peran dalam semangat ini (lihat keputusan departemen keuangan
dan masalah ekonomi). Berdasar pasal 20 (3) undang-undang, menteri diperlukan
untuk menginformasikan pengadilan audit Belanda dalam waktu yang tepat te4ntang
efisiensi dan efektivitas audit yang mereka pesan, dan tentang penemuan mereka.8
Tingkat tanggung jawab yang dilahirkan oleh dewan manajemen tentang undangundang dengan tugas menurut undang-undang untuk aplikasi uang pemerintah yang
dibayar kepada mereka atau untuk pemecatan dari tugas-tugas menurut undangundang mereka ( sepanjang mereka seperti/ketika dibiayai dari retribusi menurut
undang-undang) yang menentukan lingkup pelaksanaan audit entities.
2.2.4 Dari anggaran kebijakan ke tanggung-jawab kebijakan
Suatu dokumen kebijakan pemerintah berjudul Dari anggaran kebijakan ke
tanggung-jawab kebijakan ( VBTB) telah diterbitkan akhir tahun 1990 dengan tujuan
memperkuat aspek kebijakan pernyataan anggaran. Model manajemen yang
mendasari operasi VBTB adalah result-based: pemerintah seharusnya mulai bertindak
sebagai jawaban atas capaian kementerian dan dampak capaian mereka.9
Tentang keterkaitan tertentu pada manual ini atas audit efisiensi dan efektivitas
adalah bagian kebijakan di dalam laporan tahunan dan anggaran yang baru. Artikel
kebijakan, yang merupakan bagian dari sektor kebijakan, dimaksudkan untuk
menjawab pertanyaan yang berikut:
Apa yang kita inginkan untuk mencapai ( yang dinyatakan dalam kaitan
dengan hasil kebijakan yang telah dirancang)? Sudahkah kita mencapai yang
ingin kita capai?
Apa yang kita lakukan untuk mencapai tujuan? Sudahkah kita melakukan apa
yang seharusnya kita lakukan?
Berapa banyak kemungkinan biayanya? Sudahkah biaya tersebut seperti apa
yang kita perkirakan?
2.2.5 Data Kinerja Pemerintah pusat Belanda dan peraturan studi evaluatif
Data Kinerja Pemerintah Pusat Belanda dan Peraturan Studi Evaluatif telah
diterbitkan Februari 2001.10Hal ini secara jelas dihubungkan dengan dokumen
kebijakan atas operasi VBTB.Peraturan dari menteri keuangan, menyediakan lebih
terperinci informasi atas sejumlah ketentuan dalam Peraturan Pertanggungjawaban
pemerintah, yang juga berhubungan erat dengan pengadilan audit efisiensi dan
efektivitas. Halaman 9 berisi instruksi untuk:
48 Perbandingan tanggung jawab dalam hubungannya dengan manajemen operasional yang di set dalam Sector 21 Peraturan Akun Pemerintah tahun 2001
9
Metodologi mutu alat evaluasi dan cara yang ditempuh oleh informasi
kebijakan disiapkan
Cara yang ditempuh oleh menteri, menyatakan para sekretaris dan pegawai
sipil senior
diberitahukan penemuan tentang evaluasi reguler, dan
Masing-Masing tanggung jawab kementerian untuk memastikan bahwa tugas
ini diterapkan
dengan baik.
Pesanan mengambil istilah alat evaluasi yang mencakup sistem yang menyediakan
informasi data kinerja standar dan evaluasi reguler. Kedua informasi persediaan atas
efisiensi dan efektivitas pada kebijakan menteri ( dan atas efisiensi suatu manajemen
operasional kementrian), dimana mengapa mereka adalah sumber informasi yang
penting untuk pengadilan dalam menaksir informasi kebijakan dan jenis informasi
lainnya.
Staf,perala
tan dan
uang
Proses
produksi
Produk dan
jasa
dampak
waktu yang sama, output jenis ini , seperti perancangan suatu sistem komputer untuk
merekam surplus pupuk, bisa jadi sungguh satu-satunya jenis aktivitas pemerintah
pusat yang mungkin layak diharapkan untuk melaksanakan suatu pemberian dalam
bidang kebijakan. Dalam hal ini juga relevan output untuk mencapai suatu outcome
eksternal tertentu.
Dukungan pelayanan disajikan terutama sekali dalam hubungan dengan kebijakan
yang telah didesentralisasi di dalam terminologi fungsional atau mengenai ilmu bumi
yang manapun . Dalam hal ini, output eksternal yang riil yaitu. outcome yang
dikirimkan ke warganegara, organisasi masyarakat sipil dan perusahaan firma yang
membentuk target audit efisiensi dan efektivitas yang utama yang dilakukan oleh
badan pemerintah pusat seperti otoritas lokal, badan hukum dengan tugas menurut
undang-undang dan otoritas administratif otonomi.11 5
Lihat juga De Groot dan Goudriaan (1991) untuk informasi pada pembedaan antara produk
pertengahan dan produk akhir
12
Pemberhentian ini menjadi kasus ketika Basic Childcare Provision Act yang baru member pengaruh.
Pendanaan sekarang disediakan secara langsung melalui para orang tua.
13
Lihat Turksema (2000)
14
Informasi lainnya dari badan hukum dengan tugas menurut UU (contohnya,dalam definisi, standard
an proposal audit) bisa ditemukan pada situs Intranet yang relevan.
15
Lihat Pengadilan Audit (2001a) sebagai contoh.
sebagai contoh, suatu peningkatan dalam banyaknya para ibu yang tinggal membayar
pekerjaan setelah melahirkan anak-anak.13
Di bawah kuasa-kuasa yang diwarisi untuk itu, pengadilan berhak untuk melakukan
audit yang terpisah dari capaian badan hukum dengan tugas menurut undang-undang.
Pada prinsipnya, seperti audit adalah tunduk kepada aturan yang sama ketika berlaku
bagi audit capaian badan pemerintah pusat. Sesuatu yang ganjil untuk audit tentang
badan hukum dengan tugas menurut undang-undang, bagaimanapun, fakta bahwa,
sebagai lawan audit dari yang lain bukan badan pemerintah pusat yang bekerja untuk
mendukung kebijakan pemerintah, pengadilan juga berhak mengaudit manajemen
operasional mereka.14
Output heterogen
Output yang dikirimkan oleh pemerintah pusat dan non-badan pemerintah pusat
mungkin adalah heterogen, berarti sebagai contoh bahwa mereka boleh berbeda
kedua-duanya kompleksitas dan kualitasnya. Di mana jika output adalah heterogen,
adalah penting untuk membedakan maka, sebagai contoh dengan pembagian output di
atas sejumlah kategori homogen ( untuk informasi lebih lanjut pada bagian ini, lihat
bagian 4.3.2.1)15
Adalah penting bagi auditor untuk memperhatikan mutu dan kompleksitas output
yang mereka periksa. Hal ini adalah mungkin, sebagai contoh, bahwa suatu kenaikan
di dalam volume output mungkin punya suatu akibat sampingan yang tak diinginkan
dalam wujud suatu kemunduran dalam mutu mereka.
Auditabilitas
Hal ini biasanya diperlukan menjadikan agar lebih mudah untuk mengukur output
dibanding outcome. Yang terpenting adalah bahwa informasi atas output biasanya
telah tersedia atau secara wajar mudah untuk dikumpulkan. Bagaimanapun,
kementerian mungkin berharap untuk mengetahui output apa yang mereka sudah
kirimkan dalam menerapkan kebijakan mereka sendiri. Yang sama mungkin adalah
diharapkan dari badan pemerintah pusat melibatkan implementasi kebijakan
pemerintah, seperti para badan hukum dengan tugas menurut undang-undang dan
otoritas provinsial dan lokal. Pemerintah pusat akan harus mengatur badan ini agar
memastikan bahwa ia disediakan bersama dengan informasi yang penting, yang mana
itu kemudian bisa diproses seperti yang diharapkan.
3.2.2
Manfaat (outcomes)
Manfaat
Manfaat kebijakan merupakan hasil yang dapat terlihat secara umum
dijalankan oleh pemerintah pusat atau badan legal dengan tugas menurut
undang-undang. Contoh dari manfaat adalah pengurangan emisi CO 2 (yakni
hasil yang diharapkan dari kebijakan pemerintah dalam perubahan iklim),
pertambahan jumlah masyarakat yang merasakan keamanan di jalan (yakni
hasil yang diharapkan dari kebijakan pemerintah dalam hukum dan tata tertib)
dan perkembangan dalam penyatuan etnis minoritas (yakni hasil yang
diharapkan kebijakan penyatuan penduduk).
Auditabilitas
Manfaat sangat sulit untuk diaudit, sebagian karena sulit untuk dijumlahkan
(contoh fasilitas kesehatan publik di Netherlands) dan sebagian karena ini
seringkali sulit untuk menentukan apakah manfaat tersebut dikarenakan
kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah pusat atau oleh badan legal dengan
tugas menurut undang-undang. Selain itu, faktor lain berasal dari kementrian
(atau bagian lain yang terlibat dalam implementasi kebijakan) yang
kemungkinan dalam pekerjaannya membawa bagian dalam manfaat yang
diberikan. Hal ini termasuk tren demografis (kependudukan) dan keadaan
dalam pasar tenaga kerja. Diasumsikan, sebagai contoh, pemerintah pusat
mendirikan Pusat Lapangan Pekerjaan untuk tempat bagi pengangguran
mendapatkan pekerjaan. Apakah Pusat tersebut dapat memberikan pekerjaan
bagi mereka tidak hanya tergantung pada kinerja Pusat itu sendiri, tetapi juga
keadaan dalam pasar tenaga kerja (dalam istilah jumlah lowongan pekerjaan)
dan, serupa dengan hal itu, iklim perekonomian secara umum( yakni tingkat
ekonomi yang lebih baik, akan lebih banyak pekerjaan yang ditawarkan).
Secara berurutran untuk mengukur efektifitas dari kebijakan, akan tetapi, anda
perlu untuk mengeliminasi pengaruh dari faktor luar. Ini adalah tugas yang
sulit, dimana terkadang lebih mudah untuk mengukur keluaran. Hal ini
disayangkan, oleh karena itu, kami merekomendasikan, walaupun hal ini sulit,
anda seharusnya mengukur keduanya baik keluaran maupun manfaat yang
dihasilkan oleh mereka.6 Selain itu, kaluaran tidak membutuhkan hasil dari
dampak sosial yang diharapkan. Sebaiknya, mereke membutuhkan keadaan,
tetapi bukan keadaan yang cukup, untuk memperoleh harapan dari hasil akhir.
Pendapat audit terhadap manfaat juga penting karena menaikkan ketertarikan
publik dan relevan dengan pertanyaan audit. Selain itu, warga negara tidak
terlalu tertarik terhadap keluaran sebagai tingkat untuk memastikan bahwa
permasalahan sosial telah terselesaikan. Tentu saja, kementrian dapat
menyelenggarakan perhitungan untuk itu.
Alasan katiga untuk mengukur manfaat karena resiko dari kinerja yang
dijalankan manajemen mungkin menyimpang jauh dari tujuan utama
kebijakan. Hal ini dikenal sebagai performance paradox. Sebagai contoh,
jika pendanaan universitas didasarkan pada jumlah kelulusan, hal ini mungkin
menghasilkan kecenderungan untuk menjatuhkan standar akademis.
Keseluruhan rantai audit dari keluaran dan manfaat seharusnya
mengidentifikasikan tren ini, sebagai contoh karena generasi lulusan akan
6
Sebagai contoh kasus dimana perhatian maksimum dari manfaat dan keluaran terhadap subsidi
pembayaran gaji tenaga kerja terhadap seluruh deretan merupakan audit pekerjaan lapangan pada tahun
1996. Audit ini melihat jangklauan dari alat untuk mengurangi pengangguran dan mengukur keduanya
baik keluaran maupun manfaat, antara lain kreasi pekerjaan tambahan, sejumlah orang keluar dari
pekerjaan tambahan dan masuk ke dalam pekerjaan reguler.
lebih sulit dalam menemukan pekerjaan seteleh kekelulusan (Semua hal lain
menyisakan hasil serupa).
Efek Samping
Bersamaan dengan anda memeriksa keluaran dan manfaat, ini mungkin
penting untuk mengambil berbagai efek samping yang tidak terlihat, baik yang
layak maupun tidak layak. Hal ini khususnya lebih relevan terhadap efek
samping yang tidak layak.
Pengujian efek samping sangat rumit oleh karena secara teoritis bentuknya
sangat terbuka, tidak dibatasi oleh tujuan kebijakan. Salah satu jalan yang
mungkin untuk membatasi audit adalah dengan memfokuskan dalam efek
samping dimana kebijakan pemerintah yang lain mencari cara untuk
melawannya (antara lain dampak terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan dikarenakan kebijakan ekonomi).
3.2.3
Sistem (throughput)
Istilah throughput (yakni aktivitas) mengaju kepada semua tindakan yang
diambil oleh kementrian atau badan pemerintah non-pusat dalam mengubah
input(masukan) (yakni sumber daya) menjadi kebijakan nyata-relasi
outputs(keluaran). Dalam kata lain, sistem (throughput) berelasi ke
implementasi dari kebijakan daripada hasil kebijakan tersebut (dimana
dinyatakan sebagai keluaran dan/atau manfaat). Contoh dari sistem
(throughput) adalah perancangan lisensi aplikasi, penyelenggaraan kursus
pelatihan dan perekrutan anggota.
Bersamaan dengan pemeriksaan keluaran dan manfaat, ini mungkin penting
juga untuk mengambil sistem (throughput) yang tidak terlihat. Selain itu,
pilihan yang buruk dari aktivitas mungkin menyediakan penjelesan untuk
keluaran dan/atau manfaat yang buruk.
3.2.4
Masukan (Input)
Masukan terdiri dari sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
manfaat atau keluaran. Sumber daya diantaranya termasuk anggota, peralatan,
pelayanan dari luar, dan pengeluaran dalam keduanya baik instrumen
kebijakan keuangan maupun non-keuangan (antara lain bantuan, pinjaman dan
operasi untuk informasi publik). Ini dipergunakan keduanya baik untuk
pemerintah pusat maupun badan pemerintah non-pusat.
Secara berurutran utuk mengukur efisiensi dengan sumber daya yang telah
digunakan, semua jenis sumber daya perlu untuk dinyatakan dalam cara yang
sama. Cara paling mudah dalam menyatakannya dalah dengan istilah moneter.
Ada dua cara untuk melakukan hal ini: dalam istilah biaya dan belanja.
Belanja didefinisikan sebagai pembayaran yang digerakkan dengan obligasi.
Biaya, dalam hal lain, adalah nilai dari sumber daya yang dibutuhkan untuk
tujuan dari manajemen operasional.
3.3
Penjelasan penyebab
Ketika pemerikasaan keluaran dan/atau manfaat, anda perlu mendapatkan
gambaran mengenai penyebab potensial dari kinerja yang buruk atau
ketidakefisienan. Anda mungkin membutuhkan informasi mengenai penyebab
secara benar untuk membuat rekomendasi yang relevan kepada kementrian,
pejabat resmi dengan tugas menurut undang-undang dan/atau Dewan
Perwakilan Rakyat. Penyebab dari kinerja yang buruk atau ketidakefisienan
berasal dari dalam( internal) atau luar (eksternal).
Penyebab internal adalah penyebab yang beasal dari kementrian itu sendiri
dan/atau pada badan pemerintah non-pusat yang terlibat dalam implementasi
kebijakan pemerintah.Penyebab diantaranya termasuk penyusunan formula
kebijakan objektif yang tidak jelas atau berlebihan, menggunakan instrumen
kebijakan yang salah, aktivitas kinerja yang salah dan menciptakan
ketidakcukupan kondisi untuk efektifitas. Akan tetapi, karakteristik organisasi
seperti tingkat keanggotaan dan kulitas anggota, juga hal yang merupakan
penyebab internal.
Faktor Eksternal, yakni faktor dibawah kontrol dari pemerintah pusat atau
badan pemerintah non-pusat dan sulit untuk dipengaruhi, mungkin juga
berasal dari penyebab kinerja buruk atau ketidakefisienan. Contoh dari faktor
eksternal adalah ketidakcukupan dukungan bagi kebijakan, kerumitan
administratif (contoh kerumitan sistem keamanan sosial, kebijakan yang
terdesentralisasikan dalam keduanya baik fungsiopnal maupun term geografis,
tekanan pasar dan privatisasi), kesempatan yang tidak setara untuk
memperkuat manfaat, tren lain dan kebijakan baru yang menetralisir berbagai
dampak positif yang dibuat oleh kebijakan dan tren ekonomi.
Kami mempunyai penggabungan matrik untuk menyajikan jangkauan luas dari
penjelasan yang mungkin. Sumbu vertikal terbagi dalam dua bagian,
tergantung pada pengaruh dari pemerintah pusat yang mampu mempengaruhi.
Dalam kenyataan, apa yang kami bicarakan mengenai hal ini adalah tanggung
jawab dari kementrian. Sumbu Horisontal juga terbagi dari dua bagian, satu
untuk kinerja yang buruk dalam istilah dari ketidakcukupan keluaran dan yang
lainnya untuk kinerja yang buruk dalam istilah ketidakcukupan manfaat. Kami
mengintepretasikannya dalam kata outputs(keluaran). Selain itu, hal ini tidak
berarti apa-apa bagi warga negara apakah kementrian atau badan eksekutif
yang tidak mengerjakan pekerjaannya secara benar.
Yang
berada
diluar
pengaruh
langsung
mentri.
KETERLIBATAN DAN
PENERAPAN OLEH BADAN
PEMERINTAH NON-PUSAT.
Kurangnya dukungan dari para
pemegang saham (didalam
/diluar pengaruh-harus
ditentukan kasus per kasus).
Kebijakan yang bertentangan
pada bagian dari
EU/provinsi/kota
Perwakilan pemerintah tidak
dapat melaksanakan apa yang
memadai
(ketidakcukupan pilihan
instrumen atau tidak ada
perhitungan mengenai
efek samping)
Kurangnya adaptasi
dalam merespon
perubahan keadaan.
Output pemerintah pusat
yang tidak memuaskan.
FORCE MEJEURE
Kejadian dramatis
seperti perang,
kecelakaan dan
bencana alam.
Perkembangan
ekonomi, demografi
dan iklim.
Kebijakan yang
bertentangan pada
bagian pemerintah
pusat, provinsi dan
ingin dicapai.
kota.
Keempat kategori didalam acuan tidak saling terpisah : ada beberapa tingkatan
saling melengkapi, sebagai contoh dalam hal untuk menyediakan dukungan
pemegang saham yang memadai ( sebagai contoh, apakah menteri
bertanggung jawab akan hal ini, ataukah perhatian dari para pemegan saham
saham sangat berbeda, sehingga sangat tidak bijaksana untuk menerima sang
menteri untuk dapat memaksakanpengaruh langsung pada mereka?). Implikasi
berlanjut menjadi bahwa kegagalan untuk menghasilkan output dapat juga
menjelaskan mengapa outcome tidak tercapai.
3.4
3.4.1
Jika informasi tersedia dan memiliki kualitas yang baik, anda dapat
menggunakannya untuk membuat keputusan, sebagai contoh, mengenai output
dan atau outcome yang dicapai oleh pemerintah pusat maupun daerah.
3.4.2. Bagaimana anda memutuskan tipe audit mana yang akan digunakan?
Saat mengukur output dan outcome, anda harus memilih dari keempat tipe
audit yang berbeda yang telah didiskusikan diatas, sebagai contoh audit dari
apakah sasaran telah tercapai, audit dari apakah sekelompok target telah
tercapai, audit efektifitas dan audit efesiensi.
Yang mana dari keempat tipe yang anda pilih bergantung pada faktor-faktor
berikut, diantaranya:
Keadaan politik;
Jelas, ini adalah poin-poin yang anda harus anda masukkan kedalam catatan
anda ketika anda membuat proposal audit.
Semua audit efektivitas harus mencari jawaban dari dua pertanyaan berikut
ini:
1. Apakah kebijakan yang dipertanyakan benar-benar memilki pengaruh
seperti yang diharapkan? (ini adalah pertanyaan yang sama yang telah
kita bahas dalam hubungan dengan audit yang diarahkan untuk
membuat apakah sasaran objektif telah tercapai.)
2. Apakah fakta bahwa sasaran telah atau belum dicapai disebabkan oleh
kebijakn yang ditanyakan?
Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut, anda perlu memperoleh informasi
pada keadaan atau tingkah laku yang mana kebijakan itu itu dapat memberikan
pengaruhnya, ang lebih baik pada saat waktu yang berbeda-beda (sebagai
contoh, jumlah pemuda yang datang ke kursus latihan sebelum dan sesudah
adanya dorongan pemerintah ). Anda juga harus membuat gambaran jelas dari
faktor yang ada yang dapat mempengaruhi keadaan (seperti situasi pasaran
buruh) dan menemukan cara membedakan antara pengaruh yang diakibatkan
oleh kebijakan yang ditanyakan dengan pengaruh yang diakbatkan oleh faktor
lain.
Membuat perbandingan antara titik waktu yang berbeda-beda (sebelum dan
sesudah penerapan kebijakan yang baru) dan atau kelompok orang yang
berbeda (yang kepada mereka kebijakan telah berpengaruh pada tingkatan
yang berbeda) adalah faktor vital dalam menjawab pertanyaan diatas. Kita
harus kembali pada poin ini lebih detail pada bagian 7.4.
Cara terbaik dalam membuat perbandingan adalah melakukan percobaan,
sebagai contoh dengan membuat perbandingan antara titik waktu yang
berbeda dan perbandingan antara suatu jangkauan kelompok yang mirip (lihat
bagian 4.3.3.2)
Ini adalah suatu yang secara umum tidak mungkin diterapkan dalam praktek,
bagaimanapun, dalam kasus ini anda harus berbalik pada solusi yang kurang
menarik, seperti survei yang dilakukan pada titik waktu spesifik dan
perbandingan dengan informasi lain pada situasi sebelum pengenalan
kebijakan baru. Dimana, bagaimanapun, resiko bahwa pilihan yang dibuat
oleh pendahulu anda dalam memperoleh informasi, sebagai contoh dalam
syarat mengenai jenis pertanyaan yang ditanyakan dan responden yang mereka
pilih, agak kurang relevan dengan pertanyaan yang anda cari jawabannya.
Apa yang juga dapat anda lakukan adalah menanyakan masyarakat tentang
keadaan sebelum pengenalan kebijakan baru. Dalam kasus ini, tentunya, anda
mendapat resiko bahwa mereka lupa dan mereka memberikan jawaban yang
ingin anda dengar bukan jawaban yang sebenarnya.
Saat tidak ada solusi yang dapat mengatasi semua masalah, ada beragam cara
untuk mengurang batas resiko. Pada dasarnya, itu adalah pertanyaan untuk
mengetahui dengan apa anda memperbandingkan. Dengan kata lain, anda
harus memberikan perhatian lebih pada komposisi kelompok yang anda
perbandingkan,dan menemukan cara dan menghilangkan perbedaan antara
mereka. Anda harus meminta penasehat audit efektifitas pada biro untuk
European and Government-wide Performance Audits (ERDMO) untuk
memberikan saran mengenai cara terbaik untuk jenis audit ini.
Ada beberapa jenis tehnik untuk menemukan apakah perubahan tertentu
adalah akibat dari kebijakan baru dan bukan akibat faktor lain, dan beberapa
dari cara tersebut adalah dengan saling melengkapi. Pertama-tama, anda dapat
merancang audit dengan jalan membatasi peran faktor lain kedalam
kemungkinan yang dapat diperkirakan. Anda dapat melakukannya dangan
membandingkan dua kelompok yang diambil secara acak dari kelompok yang
lebih besar (sebagai contoh, dengan melempar koin). Satu kelompok adalah
yang tidak tersembunyi terhadap kebijakan, dan yang lainnya tidak. Ini adalah
bentuk asli dari pelaksanaan suatu percobaan.
Percobaan semu dan percobaan yang lazim adalah teknik yang kedua. Kedua
percobaan ini berbeda dari percobaan asli, yaitu respondennya tidak
dialokasikan secara acak kedalam percobaan dan grup-grup pengawas.
Kelebihan dari tipe ini adalah dapat disajikan segera setelah kebijakan yang
baru telah berlaku, dimana memungkinkan informasi atas pengaruh dari
kebijakan tersebut didapatkan secara relatif murah.
Ada pemikiran ke-3, dan ini membutuhkan pemikiran pendahuluan yang amat
cermat, contohnya dengan membaca sebanyak mungkin laporan audit,
mengenai faktor lain yang memegang peran dan kemudian mencari untuk
menetapkan secara sistematis apakah mereka sungguh-sungguh memegang
peran. Appendix 6, berisi sebuah contoh tentang tipe pendekatan sistematis ini.
Karena tidak mungkin untuk mengadakan sebuah percobaan yang asli ketika
memeriksa sebuah kebijaksanaan yang telah diperkenalkan. Umumnya anda
akan menemukan diri anda menggunakan teknik yang kedua dalam
prakteknya, misalnya percobaan semu dan percobaan yang lazim.
Kapan seharusnya anda melakukan audit efisiensi?
Jenis yang sama dari kondisi berlaku untuk sebuah keputusan untuk
mengadakan sebuah audit efisiensi seperti yang berlaku pada audit efektivitas.
Lapangan melakukan audit efisiensi hanya jika :
Sebuah pertanyaan tentang keuntungan efisiensi yang potensial adalah
kepentingan yang
khusus.
dari
pemeriksaan
adalah
perbandingan.
Dikarenakan efisiensi relatif dalam dua tanggapan. Pertama, ini adalah tentang
saling berhubungannya antara sumber yang digunakan, volume dari output
atau outcome dan kualitas mereka. Supaya menghasilkan informasi atas
efisiensi segala macam yang kompleks harus berkaitan satu sama lain. Kedua,
efisiensi dapat diukur hanya dalam relasi dalam poin yang berkenaan, sebagai
contoh, sebuah organisasi hanya dapat menjadi lebih atau kurang efisien ketika
dibandingkan dengan orang lain atau sebuah poin atau titik di masa lalu.
Seperti yang akan dijelaskan secara detail di chapter 8, anda dapat sesekali
melakukan tipe audit ini dengan bantuan indikator-indikator. Bagaimanapun,
ada juga teknik ekonometri yang lebih kompleks. Faktor yang menyulitkan
dalam hal ini adalah fakta bahwa anda perlu memiliki setidaknya 50 observasi
pembanding sebagai sebuah basis.
informasi kebijakan yang relevan atas suatu aspek tertentu menyangkut keseluruhan rantai
kebijakan. Pengadilan dapat menggunakan informasi ini untuk menghimbau menteri,
sebagai bagian dari tanggung jawabnya yang tidak langsung, untuk mendorong
pihak lokal untuk mewujudkan peningkatan yang pasti.
Penjelasan pengadilan menemukan kinerja yang buruk dari pemerintah pusat,
seperti ketidakefektifitasan output pemerintah pusat, yang membawanya untuk
memberikan hukuman pada menteri. Hal ini setaraf dengan peran pengadilan
sebagai penilai dari kinerja pemerintah pusat (dan orang yang sah berdasarkan
undang-undang). Penjelasan pengadilan menemukan kinerja yang buruk dari
otoritas lokal yang membawanya untuk menghimbau menteri untuk mengadopsi
suatu kebijakan yang yang bertujuan untuk mengalihkan halangan yang dipermasalahkan.
3.4.5 bagaimana cara mengaudit hasil dan keluaran dimana bukan pemerintah pusat
badan yang bertanggung jawab?
Dalam rangka mengaudit keluaran dari kebijakan desentralisasi geografis hasilnya,
pengadilan boleh memutuskan untuk memperoleh informasi secara langsung dari para
pihak local yang bersangkutan. Dalam hal ini, yang harus dilakukan:
Jika otoritas lokal bertanggung jawab untuk menerapkan suatu kebijakan pemerintah
tertentu, yang pertama Anda harus menentukan dimana tanggung jawab menteri
dengan tepat seharusnya berada. Kemudian Anda harus menentukan apa
yang telah menteri lakukan (contohnya keluaran apa yang telah ia
hasilkan) dalam rangka memastikan bahwa otoritas lokal dapat secara efektif
menerapkan kebijakan. Anda harus menemukan dalam waktu yang sama apakah
menteri telah mengumpulkan informasi kebijakan yang cukup atas keluaran
pemerintah pusat ini.
menemukan apakah menteri mempunyai akses ke informasi yang bermutu tinggi dan
bagaimana implementasi dari kebijakan ini meningkat (termasuk data keluaran
dan hasil). Jika menteri tidak mempunyai informasi, pengadilan dapat
memutuskan untuk mengumpulkan informasi sendiri jadi hal ini dapat
menarik kesimpulan cukup beralasan pada tingkat mana pemerintah pusat sedang
menuju keberhasilan hasil atau keluaran tertentu dan apakah kebijakan tersebut
efektif. Di antara audit berikut ini telah dilaksanakan pokok atas berikut:
pencegahan
dan
pemberantasan
tindak
kriminal,
persiapan
Satu penjelasan yang mungkin untuk suatu kegagalan pada pihak otoritas lokal,
sebagai contoh, untuk mencapai keluaran tertentu atau untuk suatu ketidakhadiran
hasil
sosial,
mungkin
kebijakan
yang
dikejar
oleh
pemerintah
pusat
kemungkinan
penjelasan
tersebut.
Setelah
semua
itu
Dalam kondisi yang umum, ketika menteri sedang bekerja untuk menciptakan sebuah
sistem yang dapat memastikan bahwa keterkaitan hasil dan keluaran dapat
dikirimkan (contohnya kemampuan menteri untuk meletakkan kondisi sesuai dengan
tempatnya) dan informasi dalam hasil dan keluaran tersebut dikumpulkan.
4 Strategi Audit
4.1 Pendahuluan
Bab 4.2 dengan singkat mendiskusikan bagaimana cara menguraikan tujuan dari audit Anda
dan menggambarkan masalah yang sedang Anda cari petunjuknya. Keberhasilan sebuah
audit sangat tergantung pada perhatian yang kritis Anda dalam memutuskan
tujuan dan masalah audit. Berdasarkan pada masalah dan jenis audit yang telah
Anda pilih (contohnya suatu audit apakah sasaran dari badan yang dimasalahkan telah
dicapai, kelompok target telah dicapai, audit yang efektif atau audit yang efisien), ada
berbagai macam metode -beberapa penyelidikan, atau lebih cocok dengan
sebutan menguji- yang dapat Anda gunakan untuk membuat pengumuman
tentang keberhasilan audit dalam mengirimkan hasil dan keluaran yang pasti, dan
alasan untuk hal tersebut. Metode-metode tersebut akan didiskusikan di bab 4.3.
Pada bab 4.4, akhirnya, kita kembali ke matriks penjelasan di bab 3.3, meilih
metode audit yang disenangi, ke derajat yang lebih besar atau lebih kecil, ke
masing-masing jenis penjelasan.
4.2 Sasaran, permasalahan, dan pertanyaan audit
Sifat alami audit, dan temuannya menghasilkan, sebagian bergantung pada
dimana masalah diputuskan. Dengan kata lain, ini merupakan aspek yang vital
dari proses audit dan layak untuk diberi perhatian yang penuh. Di waktu yang
sama, hal tersebut telah jelas dari pengalaman masa lalu bahwa auditor tidak banyak
mengalami kesulitan untuk menggambarkan dengan jelas baik masalah maupun sasaran.
Dalam kenyataanya, hal ini bisa jadi adalah salah satu aspek yang paling sering
dilewatkan menyangkut proses audit.
Ketidakhadiran dari kejelasan masalah dan sasaran hasil adalah satu penyebab utama
permasalahan di dalam proses audit. Sebagai contoh, ketidakhadiran dari definisi yang
jelas sering menyebabkan penundaan, seorang auditor cenderung untuk memperluas
lingkup audit mereka untuk menutupi semakin banyaknya isu dalam percobaan untuk
melaksanakan suatu audit yang menyeluruh.
Itu adalah semua daftar keberatan etik dan praktis dalam percobaan kebijakan.
Sebagai contoh, pemerintah tidak dapat mencegah sebuah kelompok tukang kebun
melanggar pajak untuk memastikan apakah mereka akan mengubah konsumsi energi
Sebagai contoh, kasus dalam studi perbandingan kasus bisa dipilih dengan
basis dari satu atau lebig variabel independen. Peneliti kemudian dapat
mengoptimalkan sampai pada variasi minimal atau maksimal dengan
menghargai variabel tersebut. Kasus juga dapat dipilih dengan basis dari satu
atau lebih variabel dependen. Ini biasa dilakukan dengan memberi
keleluasaan variasi maksimal (Swanborn, 1999: 60-66). Dengan kata lain,
sebuah studi kasus yang baik memerlukan pengetahuan yang baik mengenai
kasus yang ada.
Sebuah perbedaan yang umum dibuat dalam hubungan dengan desain studi
kasus adalah antara sebuah desain sistem yang paling sama (MSSD) dan
sebuah desain sistem yang paling berbeda (MDSD). Ini digunakan, sebagai
contoh, dalam pengetahuan politik untuk menjelaskan sebuah fenomena
yang terjadi pada konteks yang berbeda, seperti munculnya macan ekonomi,
coups detat dan revolusi. Ini digunakan untuk menemukan faktor penjelasan
yang umum bagi semua situasi seperti itu, walaupun fakta mengatakan
bahwa negara yang melibatkan perbedaan secara luas dari masing-masing.
Mssd, dalam hal lain, digunakan untuk membandingkan
Contoh : pemerintah lokal dan bantuan khusus
Asumsikan bahwa kita ingin mencari tahu bagimana pemerintah lokal menggunakan kebebasan yang
telah diberikan untuk menentukan bagaimana caranya menghabiskan dana bantuan khusus. Asumsikan
juga kita ingin mencari tahu bagaimana pemerintah lokal menggunakan kebebasannya meskipun yang
lain tidak. Jika kita menggunakan meta-evaluasiuntuk mengidentifikasi faktor kesuksesan dan
kegagalan dalam proses desntralisasi, kemudian kita dapat menggunakan hasilnya untuk memilih kasus
secara hati-hati dan untuk mengarahkan penelitian kita pada tujuan yang sangat spesifik. Hal ini akan
mengubah studi kasus menjadi penilaian secara mendalam.
o Benchmarking
Benchmarking adalah sebuah metode yang memperbolehkan unit-unit organisasi
untuk diperbandingkan satu sama lainnya lalu dilakukan suatu studi kasus
perbandingan. Meskipun hasilnya menjadi lebih dangkal jika dibandingkan dengan
apa yang dihasilkan dari suatu studi kasus. Dewan Administrasi Publik Belanda
mengartikan Benchmarking sebagai berikut : suatu investigasi atas kinerja (dan
dampak sosial) secara sistematis terhadap proses-proses pokok dan metode operasi
yang digunakan oleh satu atau lebih penunjukan pimpinan organisasi khususnya yang
ada di lapangan, dan membandingkan kinerja organisasi dan metode operasi dengan
prakteknya yang terbaik, dengan tujuan untuk mencapai suatu peringkat dan
memoerbaiki kinerja organisasi.
Contoh : perbedaan antara pusat pekerjaan dan pendapatan
Pemerintah pusat diharapkan untuk mengakhiri cara yang dipisah pada tuntutan subsidi bagi
pengangguran, subsidi orang tidak mampu dan bantuan sosial yang ditangani dan dinilai. Pada tanggal
1 Januari 2002, seluruh penilik tempat kerja dan layanan social kota telah digabungkan untuk
membentuk 130 pusat pekerjaan dan pendapatan. Meskipun seluruh pusat tersebut beroperasi dengan
basis yang sama, beberapa diantaranya meraih nilai reintegrasi yang lebih tinggi daripada lainnya.
Mengapa begini?
ini lalu digunakan untuk menganalisa masalah dan mengidentifikasi titik intervensi
dalam system yang dapat digunakan untuk mendesain strategi-strategi untuk
mengatasi masalah. Apabila tipe kuantitatif digunakan, Causal loop diagramnya di
konversikan menjadi diagram arus dan persediaan selanjutnya kita bisa
mengukurnya, setelah simulasi mana yang dapat digunakan dengan model dan
efektifitas dan kekuatan solusi yang potensial diuji.
Lembaga Audit Belanda boleh menggunakn GMB, misalnya, dalam mencari
penjelasan atas masalah yang berkelanjutan di dalam bidang kebijakan yang kompleks
seperti perawatan kesehatan. GMB akan meliputi membawa semua kelompok yang
terlibat untuk melihat efektifitas kebijakan. Apakah unsur-unsur dan para pelaku telah
memainkan perannya? Unsur dan pelaku manakah yang telah memenuhi kebijakan?
Dan apakah hal ini telah berjalan secara efektif?
Yang penting adalah untuk mengetahui bahwa GMB membutuhkan komitmen
yang tinggi dari para pelaku yang terlibat, dan juga pengetahuan khusus yang luas,
dimana Lembaga audit Belanda tidak memilikinya. Berarti lembaga ini menyewa
konsultan eksternal.
4.4
Metode Matrix
Internal
Output
Audit kinerja
Outcome
Analisa teori kebijakan
Percobaan
Eksternal
Analisa waktu
organisasi swasta
Analisa kejadian
Analisa
jaringan
dan
stakeholder
Menganalisa
tujuan
kebijakan
dan
informasi
kebijakan
5.1
Pendahuluan
Bab ini mendiskusikan analisa tujuan kebijakan dan informasi kebijakan.
Seluruh audit kinerja didasarkan pada tujuan kebijakan yang dirumuskan oleh
kementrian atau ahli hukum. Saat ini, tujuan kebijakan umum kementrian
dikemukakan dalam anggaran VBTB.
Berdasarkan publikasi dari dokumen kebijakan pemerintah yang berjudul Dari
anggaran kebijakan menuju akuntabilitas kebijakan (VBTB), Berbagai macam
anggaran kementrian telah diubah dari anggaran yang banyak mengandung informasi
menjadi anggaran yang mengandung tujuan spesifik dari kebijakan. Kementrian
diharuskan membuat hal berikut dalam anggaran VBTB nya :
1) Apa yang ingin dicapai
2) Apakah maksud dari pembentukan hal ini
3) Berapa biaya yang dibutuhkan
Hasilnya, bentuk anggaran ini adalah bentuk yang ideal untuk Lembaga audit kinerja.
Kenyataannya, tujuan yang dirumuskan dalam artikel kebijakan anggaran umumnya
terlalu abstrak yang digunakan dalam menganalisa tujuan kebijakan. Faktanya dokumen
kebijakan dan surat parlemen mengandung informasi spesifik yang lebih banyak, tujuan
kebijakan. Tujuan ahli hukum mungkin dapat ditemukan dalam perundang-undangan
(mereka, bagaimanapun juga, organisasi dengan kewajiban konstitusional) atau dalam
anggaran kementrian, kegiatan penggabungan atau laporan tahunan yang dikeluarkan entitas
tersebut.
5.2.2 Rekonstruksi dan pengoperasionalan tujuan kebijakan
Meskipun diharuskan untuk mempublikasikan anggaran yang diminta oleh operasi
VBTB, seorang menteri gagal untuk merumuskan tujuan kebijkannya dengan baik, lembaga
akan mencoba untuk merekonstruksi atau mengoperasikan tujuan ini. Selain itu, penting
artinya untuk meminta kementrian untuk memberikan persetujuannya pada setiap bagian
proses rekonstruksi dan operasinalisasi.
Merekonstruksi tujuan kebijakan
Untuk mengidentifikasi tujuan kebijakan berarti tidak hanya menguji dokumen
kebijakan, tetapi juga berkonsultasi dengan pemeriksa. Wawancara cenderung untuk
menunjukkan tujuan kebijakan tidak hanya menggambarkan tujuan pemeriksa yang akurat
atau dapat diandalkan. Tujuan kebijakan mungkin membuktikan secara tidak jelas, terlalu
berambisi, kurang berambisi atau ketinggalan jaman. Meskipun, hal ini selalu mendasarkan
pada nilai auditnya dalam tujuan kebijakan.
Bahkan apabila pihak yang diperiksa berusah unutk mencapai tujuan yang tidak
konsisten dengan tujuan kebijakannya, bentuk terakhir dari sumber utama kekuasaan dari
kebijakan dalam proses demokrasi. Dari pandangan pengendalian demokratis, sampai saat itu,
tujuan kebijakan untuk menyediakan titik refrensi. Celakanya, penemuan dan kesimpulan itu
tidak dapat dirumuskan tentang ketidaksesuaian yang ditemukan antara tujuan kebijakan yang
aktual dengan yang resmi.
Salah satu cara dalam merekonstruksi tujuan kebjakan adalah dengan membuat
pohon kebijakan. Pohon kebijakan digunakan sebagai alat penghubung dengan tujuan
kebijakan yang kedua dan yang terakhir. Membuat pohon kebijakan tidaklah mudah. Sebagai
balok bangunan digunakan untuk membuat pohon kebijakan seringkali diambil dari dokumen
kebijakan, sangat berharga untuk mengkonsultasikan pohon ini dengan auditee.
Mengoperasionlakan tujuan kebijakan
Hal yang sangat mudah untuk mengoperasikan tujuan kebijakan apabila hal ini telah
dirumuskan dalam syarat-syarat yang kelihatan dengan segera, seperti menurunkan
kecepatan rata-rata di jalan, yaitu menjadi x kilometer per jam. Pada beberapa kasus,
meskipun tujuan kebijakan dirumuskan dalam syarat- adalah pencegahan pemborosan
Apa yang perlu anda lakukan adalah untuk mencoba dan mendesain petunjuk yang
menggambarkan tujuan yang dirumuskan oleh pembuat kebijakan yang seakurat dan
selengkap mungkin,dan benar-benar telah dapat diukur. Selain itu, Anda harus bertanya pada
diri anda sendiri pertanyaan berikut ini :
Apakah indikator kebijakan telah melingkupi semua bidang dari tujuan kebijakan?
Misalnya, apakah indikator hanya berhubungan dengan pencegahan kuantitas pemborosan
(pencegahan kuntitatif) atau juga mengukur usaha untuk mengurangi bahaya pemborosan
utamanya pada lingkungan (pencegahan kualitatif)?
Adakah hubungan yang cukup kuat antara tujuan kebijakan yang anda coba kendalikan dan
indikator yang telah anda pilih untuk tujuan audit anda?
Misalnya, indikator didefinisikan sebagai pengurangan jumlah pemborosan yang dihasilkan
oleh perusahaan hanya menyediakan petunjuk terbatas dari luasnya pemborosan yang telah
dicegah. Hal ini dikarenakan jumlah produksi pemborosan tidak hanya bergantung pada
pengukuran pencegahan. Hal ini juga bergantug pada faktor otonomi seperti tingkat
pertumbuhan ekonomi.
Adakah faktor yang mengubah gambaran indikator dari tujuan kebijakan?
Misalnya, ketika tujuan kebijakan didefinisikan sebagai pencegahan pemborosan yang
berbahaya yang dijalankan sebagai indikator yang didefinisikan sebagai mengubah jumlah
pemborosan berbahaya yang dilaporkan perusahaan. Indikator ini mengabaikan perubahan
perlakuan pelaporan perusahaan. Dengan kata lain, apabila perusahaan kurang cermat dalam
melaporkan pemborosan yang berbahaya, hasilnya mungkin berupa penolakan jumlah
pemborosan berbahaya yang benar-benar dilaporkan tanpa pemberian petunjuk pencegahan
pemborosan yang berbahaya.
5.2.3 Standar tujuan kebijakan
Tujuan kebijakan harus SMART yaitu Spesific (spesifik), Measurable (dapat diukur), agreedupon (disetujui), Realistic (realistis) dan Time-related (Berorientasi waktu). Lebih khususnya
ini berarti bahwa:
SMART
Keterangan
Specific
Measurable
diharapkan
untuk
dihasilkan?
manakah
kelompok
target
Agreed-upon
Realistic
Tujuan kebijakan harus dibuat sejalan dengan tujuan yang akan dicapai
Time-related
Komplit
Persiapan informasi
Bertujuan untuk membuat informasi kebijakan apakah disediakan oleh
system untuk menghasilkan penerapan standar data atau evaluasi sesuai dengan
6 standar yang ditunjukkan. Anda biasanya akan memerlukan kehati-hatian
untuk mengetahui pada 3 tahapan informasi. Informasi disiapkan berdasarkan 3
tahapan :
Ketiga tahapan ini tidak boleh terlepas satu sama lain. Setelah itu semua,
pemerintah atau organisasi lain berharap untuk mendistribusikan informasi
yang sesuai dengan kebutuhan dan pengumpulan keduanya (tahap 1) dan
tahapan pengumpulan dan pemrosesan (tahap 2) harus sesuai standar.
Contohnya, untuk mendistribusikan informasi terkait, departemen dan
organisasi lain seharusnya memakai rasional, analisa, untuk menjangkau
pengumpulan data (bagian dari hasil kebijakan). Ini berati bahwa hal itu harus
diformulasikan dab dijalankan dengan objektif, dan penentuan kinerja data
(termasuk data dari outcome).
Ketika suatu proses dari bagian atau organisasi lain (seperti agragat secara
keseluruhan, sintesa, dll) informasi dasar, penting untuk menjaga integritas.
Artinya, metode pemrosesan juga membutuhkan untuk mematuhi kebutuhan
akan kepercayaannya, keabsahannya, kereaturan dan auditabilitas. Jika anda
menilai tingkat kepercayaan atau keabsahan dari suatu informasi yang tersedia,
anda harus dapat memberikan jamionan dengan mengajukan pertanaan ke
bagian dan organisasi. Dalam hal ini, contohnya, jenis yang tepat dari keahlian
yang tidak dibutuhkan, bahwa pemisahan tugas telah diterapkan, prosedur yang
jelas telah diterapkan dan semua data telah dicatat dengan semestinya
(sehingga ada pertimbangan audit yang memadai). Jika bagian atau organisasi
tidak memproses data sendiri, mereka harus puas bahwa pihak lain memproses
datanya dengan tepat.
Persyaratan yang berhubungan dengan peraturan.
Klausa 5.1 dari peraturan mengenai data dan evaluasi kinerja pemerintah pusat
Belanda menyatakan bahwa sistem informasi (untuk data kinerja standar) serta
alat evaluasi digunakan untuk tujuan penganggaran dan pelaporan harus sesuai
dengan persyaratan dalam hubungannya deangn keabsahan, kepercayaan,
keakkuratan, dan kegunaan.
Persyaaratan ini dijabarkan secara terperinci pada pp. 34-37 dari peraturan
mengenai data dan evaluuasi kinerja pemerintah pusat Belanda. Klausa 5.2
menyatakan bahwa informasi kebijakan meliputi anggaran dan laporan tahunan
seharusnya disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan bentuk yang mudah
diperiksa. Harus jelas bagaimana menggabungkan informasi yang relevan:
informasi yang jelas seharusnya diberikan pada pilihan yang mendasari
persiapan suatu informasi. Sistem untuk data kinerja standar dan prosedur
untuk pemrossesan data harus dicatat dalam suatu cara yang dapat dinilai oleh
entitasnya. Harus memungkinkan untuk menilai kualitas dan sikap yang
memihak dari suatu evaluasi dengan bantuan data audit.
Penilaian sistem untuk penialain kinerja.
Langkah pertama untuk melakukan evaluasi sistem informasi kinerja adalah
menentukan apakah tujuan organisasi yang disiapkan oleh sistem. Denga kata
lain, apakah kegiatan sebagai ukuran netral, pencatatan sederhana dari tujuan
jangka panjang tanpa menimbulkan dampak terhadap organisasi? Atau
memainkan peranan penting dalam sistem kontrol dan perencanaan informasi?
Idealnya, pengumpulan dan analisa data seharusnya dari bagian dan kumpulan
perencanaan dan sistem kontrol, sebagai jaminannya bahwa informasi
digunaskan untuk tujuan merevisi kebijakan dan laporan. Setelah itu, kontrol,
tidak ada artinya mengumpulkan data jika anda tidak melakukan apapun
dengannya.
Pertanyaan kedua yang perlu anda tanyakan yakni apakah, dalam kaitannya
dengan strategi politik dan tujuan operasional dan kinerja yang ditunjukkan
oleh sistem informasi kinerja dalam hal ini, sistem informasi kinerja
mengandung indikator kinerja yang benar. Hal ini karena tujuanh operasional
dan strategis tidak selalu diterjemahkan dalam indikator yang tepat, yanag
mana membuat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi kinerja tidak
cocok untuk digunakan pada kebijakan revisi atatau tujuan pelaporan. Sebagai
contoh, Jika tujuan dari kebijakan pemerintah adalah untuk mencegah produksi
sampah, tingkat data kinerja diartikan sebagai penurunan kuantitas sampah
tidak selalu menyatakan bahwa terjadi penurunan sampah yang diproduksi,
yang mana berariti hal itu bukanlah indikator yang baik atas outcome dari
kebijakan yang dipertanyakan.. bagaimanapun juga jika tujuan diartikan
sebagai mengurangi kuantitas sampah, data kinerja akan menyatakan hasil yang
luar biasa tentang kesuksesan pemerintah dalam mencapai tujuannya, dan
inilah indikator yang baik atas outcome dari suatu kebijakan.
Tahap ketiga meliputi pernyataan apakah indikator kinerja tepat dalam
menentukan sudut
kebijakan yang harus disediakan. Kita telah sepakat bahwa, pada dasarnya,
menteri harus memiliki akses pada informasi kebijakan jenis ini. Pada
kenyataannya, bagaimanapun, hal ini tergantung pembagian tanggung jawab
oleh menteri untuk bidang kebijakan yang diperiksa. Ketika otoritas regulator
telah melakukan tanggung jawab untuk mengawasi bidang yang diperiksa,
sebagai contoh, jenis informasi yang tersedia untuk menteri dapat berbeda
dengan informasi yang tersedia apabila menteri memiliki tanggung jawab penuh
terhadap kebijakan tersebut. Hal ini harus ditelaah satu persatu untuk setiap
bidang kebijakan.
Menilai informasi kebijakan pada tingkat lokal
Ketika National Court of Audit mencoba untuk menilai sistem yang berjalan
untuk menjamin kualitas dari informasi lokal, hal ini berarti memasuki area
dimana mereka tidak memiliki kewenangan yang besar. Hal ini berarti mereka
bergantung pada kerjasama sukarela. Sebagai contoh, terdapat sebuah kasus
audit dengan subyek dengan tujuan melakukan konseling dan menyatukan
kembali siswa putus sekolah, saat Court harus menilai kualitas dari informasi
kebijakan lokal. Kejadian serupa terjadi ketika Court mengaudit kebijakan dari
pemerintah kota-kota besar,yang melibatkan pengamatan terhadap kualitas dari
sarana-sarana pemerintah untuk mengawasi dan memeriksa kebijakan tersebut.
Dalam kedua kasus tersebut, The court secara eksplisit menentukan sasaran
auditnya adalah menteri, pihak yang bertanggung jawab untuk membuat
ketentuan yang efektif mengenai pelaporan informasi.
Pada audit dengan tujuan mencegah dan memerangi kenakalan remaja, dan
menyiapkan rencana pencegahan bencana, The Court juga mengamati jumlah
informasi yang disediakan kepada pejabat lokal yang berwenang. Tujuannya
untuk menilai peran yang dilaksanakan oleh otoritas lokal dalam melakukan
koordinasi dan peran dari badan tingkat propinsi dalam melakukan supervisi.
Walaupun menteri tidak bertanggung jawab secara langsung terhadap tindakan
yang dilakukan oleh pejabat lokal, dia memiliki kewenangan untuk
mempertanyakan apabila terjadi kekurangan-kekurangan yang begitu kentara.
Yang kedua, anda harus mengetahui bagaimana cara untuk menilai informasi
yang dihasilkan oleh penyedia data profesional, misalnya National Institute for
Public Health and the Environment, Statistic Netherland, the Netherland
Bureau for Economic Policy Analysis, dan the Social and Cultural Planning
Office of Netherland. Secara teori, organisasi-organisasi ini harus diperlakukan
sama dengan penyedia data lainnya, dan tidak ada alasan untuk mencegah
auditor menelaah lebih dalam organisasi-organisasi tersebut. Namun pda
kenyataannya, kita harus melihat seberapa jauh yang kita berharap dan seberapa
jauh kita bisa untuk menilai jenis informasi ini. Dan tingkat ketelitian yang akan
kita kejar. Hal yang sama berlaku untuk organisasi-organisasi seperti otoritas
regulator, inspektorat dan lembaga supervisi lainnya.
5.3.10 Rekomendasi
6.1
Pendahuluan
Telah dijelaskan pada bab 3, bahwa terdapat tiga jenis audit kinerja yaitu audit
untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan, audit untuk menilai efektifitas
dan untuk menilai efisiensi. Perbedaan antara ketiga jenis audit diatas terletak
pada masalah pokok yang diperiksa, subyek audit danmetode audit. Bab ini akan
lebih mendalami tipe audit kinerja yang pertama yaitu yang ditujukan untuk
menilai keberhasilan pencapaian tujuan atau pemenuhan sasaran kelompok.
Anda juga dapat memeriksa peran yang dijalankan oleh menteri yang terkait
dengan pencapaian sasaran kebijakan. Berikut ini adalah contoh-contoh audit
qustion untuk jenis audit ini.
Berapa banyak subsidi yang diberikan pada tahun lalu dan apakah
jumlah ini sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh prmerintah? (ini
adalah contoh rekaan )
Apa output yang dihasilkan di lapangan oleh Pesticides Approval
Committee? (NCA 2002f, p 29)
Seberapa baik penatausahaan koleksi yang dilakukan di museum negara,
dan seberapa baik pemeliharaan koleksi tersebut? (NCA, 200b, p 8-9)
6.2.2
Kriteria
Tidak ada kriteria baku untuk pencapaian output dan outcome, yang ada hanya
formulasi dari sasaran informasi kebijakan (lihat bab 5). Intinya, ketika
Perancangan Audit
Audit yang ditujukan untuk menentukan pencapaian tujuan suatu kebijakan
tidak dirancang untuk memastikan apakah tujuan-tujuan tersebut dicapai karena
menggunakan alat kebijakan tertentu. Hal ini berarti tidak dibutuhkan desain
audit yang kompleks.
Yang Anda butuhkan adalah sistem untuk mengukur berbagai output dan/atau
outcome setelah penggunaan alat kebijakan yang relevan, atau kombinasi dari
pengukuran sebelum dan sesudah penggunaan alat kebijakan. Yang pertama
(yakni pengukuran setelah pelaksanaan kegiatan) dibutuhkan jika sasaran resmi
kebijakan adalah sebagai berikut; untuk mencapai nilai teretntu dalam variabel
tertentu (contoh, tingkat kebisingan tidak melebihi X desibel). Kombinasi
pengukuran sebelum dan sesudah kegiatan dibutuhkan jika sasaran resmi
kebijakan adalah sebagai berikut; untuk meningkatkan atau penurunan nilai
dipengaruhi oleh faktor-faktor (contohnya: pengurangan dari x dalam tingkat
kebisingan suara).
Dalam mendaftar berbagai detail rencana dalam hubungan tersebut, anda dapat
membuat pernyataan tentang beberapa output dan /atau outcome dengan dasar
perbandingan.
Perbandingan bersama : teknik ini cocok digunakan untuk situasi dimana
mereka lebih dari satu agen eksekutif dengan salah satunya sama atau
dipersamakan proses produksi dan hasilnya (seperti satu jenis inspektorat
operasi dalam angka daerah yang berbeda); perbandingan kinerja dari target
organisasi dengan organisasi lain sering kali bermakna sebagai tanda usaha
terbaik atau usaha rata-rata adalah tanda dalam penilaian.
Perbandingan urutan : meliputi perbandingan kinerja organisasi saat ini
dengan kinerja sebelumnya. Kriteria umum yang digunakan dalam hal kinerja
saat ini lebih dari kinerja sebelumnya. Dalam membuat perbandingan antar
waktu, anda harus memikirkan tentang perubahan output tidak sesederhana
kinerja organisasi itu sendiri, tetapi selalu dipengaruhi faktor lain (seperti
Indikator kinerja : keluar di akhir produksi produk (saat nomor surat ijin
diberitahukan atau nomor surat ijin ditandatangani).
Di waktu mengartikan indikator, anda harus kritis atas kualitasnya dan jalan mana
yang digunakan dalam produksi. mereka dalam berbagai peristiwa harus menurut
dengan tiga kondisi berikut:
Sebagai contoh seperti halnya indikator adalah angka pasar tukang kebun yang
digunakan mengukur penyimpanan energi.
Di waktu yang sama, data yang telah diambil dan output yang dikirimkanoleh
pemerintah pusat dapat juga digunakan sebagai indikator outcome. Itu dipakai
khususnya dalam hal pengambilan atau output langsung berpengaruh pada prestasi
outcome yang dihasilkan (untuk contohnya, angka dari tempat militer dimana tanah
terkontaminasi sebagai indikator dari perbaikan tanah di tempat militer). Sehingga,
tanpa makna pengambilan atau pengiriman output oleh pemerintah pusat mungkin
menjadi indikator dari outcome akhir yang dihasilkan.
Apakah data kinerja sudah selalu aktual mengatakan berbagai hal tentang outcome
akhir dapat dipercayai harus dalam jalan mana dalam rumusan. Jika kita mengambil
contoh sebelumnya tentang kebijakan pemerintah dalam pemborosan produksi,
dimana objektivitas dari rumusan sebagai pencegah pemborosan produksi, alat
untuk pengurangan jumlah pemborosan tidak aktual mengatakan lebih tentang
pencegahan pemborosan produksi, sehingga dapat diartikan bahwa itu bukanlah
indikator yang baik tentang outcome. Jika, sehingga, yang objektif adalah
merumuskan ulang untuk dapat membaca perubahan jumlah pemborosan, tokohnya
kemudian berkata persetujuan besar tentang luasnya objektifitas yang dicapai dan itu
adalah indikator yang baik untuk outcome.
6.2.6. Rekomendasi
Rekomendasi yang tepat termasuk berikut ini:
Menggunakan alat kerjasama, juga sebagai unsur bahwa anda mencapai tujuan
kebijakan anda di waktu yang akan datang;
kebijakan dalam hal situasi. Itu sebaiknya dirumuskan tujuan kurang ambisius
bahwa datang dengan persetujuan tingkat biaya.
Rekomendasi mungkin harus bertujuan untuk menata-ulang menanggulangi
kegagalan dalam mencapai tujuan kebijakan yang ditetapkan.
6.3.
Berapa besar persentase orang yang tahu dimana dan berapa yang
mengaplikasikan untuk keuntungan perumahan?
Kemudahan
Dalam kasus audit kemudahan, ketentuan permasalahan mungkin diterjemahkan ke
dalam pertanyaan-pertanyaan audit berikut ini:
Pelaku yang mana, sebagian dari pemerintah pusat, yang terlibat dalam
pelaksanaan kebijakan X? Dengan kata lain, apakah sifat dari rangkaian kebijakan
dalam mematuhi kebijakan X?
6.3.3. Kriteria
Agar supaya untuk membuat sebuah pernyataan tentang ukuran dari kelompok target
atau kepastian lanjut yang telah dicapai, atau mengenai perubahan di dalam ukuran
dari kelompok target yang telah dicapai, anda membutuhkan informasi yang rinci
menurut kriteria berikut:
1. Ukuran dari kelompok target yang diharapkan auditan untuk dijangkau, atau
perubahan dari harapan-harapan auditan untuk mencapai ukuran dari
kelompok target yang telah dicapai oleh kebijakan;
2. Jalan yang mana harapan-harapan auditan untuk mencapai kelompok target;
3. Tanggal yang mana harapan-harapan auditan di atas telah tercapai.
1. Ukuran dari kelompok target yang diharapkan auditan untuk dijangkau, atau
perubahan dari harapan-harapan auditan untuk mencapai ukuran dari
kelompok target yang telah dicapai oleh kebijakan.
Langkah pertama adalah menetapkan, dalam bentuk jumlah target yang ditetapkan
(sebagai contoh sebuah persentase atau gambaran pasti untuk ukuran dari kelompok
target atau sebuah kelompok lanjutan), atau sebagai syarat dari sebuah tren yang
diinginkan (misalnya lebih atau kurang), ukuran dari kelompok target atau
tingkatan perubahan harapan-harapan untuk dicapai. Ini bukanlah sebuah hal yang
sederhana atas jumlah bagian, tetapi juga penetapan sifat atas kelompok target atau
lanjutannya. Setelah semua itu, ada sebuah perbedaan yang nyata antara kelompok
target yang dipembandingkan sebagai semua penduduk negara Belanda dan satu
yang ditegaskan sebagai pembanding semua penduduk belanda yang berumur antara
18 dan 24 tahun.
2. Jalan yang mana harapan-harapan auditan untuk mencapai kelompok target.
Tidak diragukan, auditan harus memiliki indikasi berapa harapan untuk
menjangkau kelompok target. Dalam beberapa hal, itu akan didefinisikan dalam
masa dari pengetahuan dan kebiasaan.
3. Tanggal yang mana harapan-harapan auditan di atas telah tercapai.
Pada akhirnya, auditan sebaiknya memiliki sebuah ide bersih atas tanggal yang mana
diharapkan telah mencapai kelompok target atau lanjutannya. Ini boleh melibatkan
daftar
sebuah
rangkaian
dari
yang
ukuran
atas
kelompok
target
dan
Anda mungkin akan memilih pendekatan kedua bila anda berencana untuk menguji
seperangkat alat kebijakan yang telah digunakan dalam hubungan tujuan kebijakan
tunggal. Dalam beberapa kasus, alat kebijakan tersebut dibuat untuk mempersulit
penilaian terhadap peran dari pelaksana kebijakan individual dalam pemenuhan tujuan
kebijakan tersebut. Yang harus anda lakukan selanjutnya adalah, menilai efektifitas
dari campuran perangkat kebijakan tersebut.
Dengan melakukan pemeriksaan sepanjang jalur ini, auditor harus lebih memilih
untuk menyusun kelompok-kelompok tersebut secara acak sebelum perangkat
kebijakan tersebut resmi digunakan. Sehingga kelompok-kelompok tersebut serupa
dengan kerakteristik yang lain ( yang dimaksud adalah bagian dari pengaruh yang
digunakan pada kelompok-kelompok tersebut dari perangkat kebijakan yang
digunakan). Bila ini tidak memungkinkan, anda juga bisa membandingkan kelompokkelompok tersebut seketika saat kelompok-kelompok tersebut dibentuk. Terdapat
kebijakan yang ada. Ini artinya, standar khusus perlu dibuat untuk setiap pemeriksaan
individual, tergantung dari tujuan kebijakan tersebut menurut reviu yang telah
dilakukan. Sebagai contoh, bila tujuan utama penggabungan antara National Centre
for the Nursing Organisation dengan Home Help Association adalah untuk
mengurangi beban overhead, maka dalam hal pembuatan criteria, perangkat kebijakan
tersebut harus dapat mengarah kepada pengurangan beban overhead (terutama
dengan menggunakan persentase khusus). Ini adalah hal yang logis untuk membuat
dasar dari penilaian efektifitas dari tujuan akhir dalam pencapaian tujuan kebijakan
tersebut. Pada akhirnya, pencapaian dari tujuan tersebut adalah segalanya. Dan pada
saat yang sama, anda dapat dengan mudah menyadari bahwa anda akan dihadapkan
pada suatu dilema bila anda terus berkonsentrasi pada tujuan akhir. Hal ini
disebabkan karena seringkali dalam suatu kasus:
Semakin tinggi anda menapaki pohon kebijakan, maka akan semakin sulit untuk
menentukan hubungan sebab akibat. Ini karena, semakin tinggi yang anda telusuri,
semakin besar kemungkinan faktor pengubah yang ada.
Kehadiran penghalang ini dapat mempengaruhi anda untuk fokus pada tujuan yang
lebih penting (seperti output dari otoritas lokal, yaitu orang-orang yang berwenang
dalam tugas yang berhubungan dengan undang-undang, perusahaan, dan anggota
masyarakat, dan institusi) akan lebih bermanfaat apabila anda dapat menunjukan
hubungan antara tujuan utama dan di tingkat menengah.
Bila anda juga mencari efek samping dari pemeriksaan yang anda lakukan, anda dapat
menetapkan criteria kedua mengenai efektifitas, sepanjang tidak ada efek samping
yang merugikan yang dirasa signifikan.
Kriteria tambahan yang dapat anda terapkan adalah efek berikut yang harus ada, baik
secara lengkap, maupun salah satunya:
Efek Pemberian (Gift Effect) : efek ini terlihat melalui pemberian subsidi, sebagai
contoh. Penerima subsidi akan memiliki pola tingkah laku yang sama, walaupun dia
tidak menerima subsidi tersebut, atau menerima subsidi dalam jumlah yang lebih kecil
dari yang seharusnya. Dalam hal ini, dicontohkan dalam pemberian dana tunggal
kepada setiap kepala keluarga.
Efek Mendesak (Crowding-out Effect): efek ini seringkali terlihat saat perangkat
pasar tenaga kerja digunakan. Selagi sebagian orang mencari pekerjaan yang lebih
baik untuk diri mereka pribadi, mereka melakukannya dengan membebani orang lain.
Walaupun yang dibebani adalah pengangguran ataupun pencari pekerjaan.
Manfaat Merengut (Benefit Snatching): pemasok dari suatu produk yang merupakan
subjek dari subsidi tersebut (ataupun pemasok lain dalam suatu rantai produksi)
menarik keuntungan atas rencana subsidi untuk menaikkan harga barang mereka.
Sebagai contoh, saat PCB digantikan, harga dari limbah pembuangan PCB berlipat
ganda dari periode 1985 hingga 1986. Tidak jelas apakah kenaikan harga secara
keseluruhan berhubungan dengan peningkatan biaya pembuangan limbah.
7.4 Desain Audit
Untuk menilai derajat dari keberhasilan pencapaian suatu kebijakan, bergantung pada
kebijakan itu sendiri. Anda perlu untuk membuat suatu perbandingan. Idealnya,
perbandingan tersebut harus berisi pengukuran yang diambil sebelum dan setelah
penerapan kebijakan tersebut, ditambah dengan pengukuran yang dilakukan oleh
kelompok yang tidak terpengaruh kebijakan tersebut. Namun dalam prakteknya,
seringkali menjadi hal yang sulit untuk dilakukan, dalam membuat perbandingan
sepanjang koridor tersebut, sebagian karena kurangnya data.
Desain audit dapat diatur berdasarkan derajat yang diperbandingkan dengan kondisi
sebab-akibat seperti yang diperlihatkan dalam bagian 4.2.5. Desain tersebut
dijelaskan secara detail dalam literatur. Poin utama yang harus kita titik beratkan
adalah, sangat penting untuk membuat suatu perbandingan untuk mengukur atau
memperkirakan tingkat efektifitas. Ada banyak cara untuk melakukannya. Sebagai
contoh, anda dapat membuat perbandingan :
Waktu ke waktu : pertanyaan mengenai bagaimana nilai sebelum dan sesudah
penyebaran perangkat kebijakan tersebut.
digunakan? Ini dapat anda temukan. Sebagai contoh, berkat penilaian subjektif,
dengan cara menanyakan pertanyaan berupa bila anda tidak menerima subsidi,
apakah anda akan tetap merubah kebiasaan anda sejalan dengan apa yang
dipertimbangkan oleh rencana subsidi yang dilakukan? Metode ini sangat tidak
cocok, dimana terdapat resiko adanya jawaban yang tidak sesuai dengan alasan yang
diutarakan. Bagaimanapun juga, bila pewawancara mampu untuk melanjutkan pada
pertanyaan yang lebih lanjut, hal ini akan memberikan indikasi mengenai efektifitas,
bila digunakan dengan melakukan kombinasi dengan metode lain.
7.5 Metode Audit
Evaluasi ex post facto adalah cara yang terbaik dalam menilai, atau paling tidak
menunjukkan, tingkat kegunaan dari suatu perangkat kebijakan (seperti subsidi,
perjanjian, dan lisensi) dan telah berperan dalam pencapaian tujuan kebijakan tertentu.
Evaluasi tersebut juga memungkinkan anda untuk dapat mengidentifikasi faktor
pengganggu dan menemukan apakah faktor tersebut memiliki pengaruh dalam
masalah ini. Semakin anda dapat mengeluarkan peran dari faktor pengganggu
tersebut, maka akan lebih mudah untuk menunjukan tingkat efektifitas dari berbagai
perangkat kebijakan. Ini adalah inti sari dari modus operandi method (Bahasa latin
dari cara kerja) metode tersebut akan dijelaskan secara lebih detail dalam Bab 6.
Desain yang dibuat dari sudut pandang teknik audit, akan paling sulit untuk
dilaksanakan di lapangan. Sebagai contoh, biasanya akan tidak mungkin untuk
melaksanakan pengukuran pra-kebijakan karena penilai terhubung hingga kebijakan
tersebut diimplementasikan. Alternatifnya, kelompok pengawas tidak bias berperan
sebagai pembuat kebijakan untuk menjawab pertanyaan mengenai manfaat kebijakan
tertentu terhadap suatu kelompok.
Meskipun begitu, kadangkala ada juga peluang untuk memikirkan solusi kreatif :
sebagai contoh, anda dapat menggunakan kelompok orang dalam daftar tunggu untuk
pembandingan tujuan. Anda juga dapat menggunakan lebih dari satu metode - dimana
setiap metode memiliki kelemahan dan kelebihan yang berbeda pada saat yang sama,
ide tersebut dapat menemukan apakah semua kelompok tersebut menunjukan
pengaruh yang sama. Penjelasan rinci mengenai metode dan teknik yang relevan akan
dibahas dalam Bab 4.
7.6 Indikator Efektifitas
Tidak ada satupun indikator efektifitas yang siap pakai, yang digunakan untuk
pencapaian tujuan kebijakan. Hal utama adalah bagaimana indikator efektifitas
tersebut harus dapat menjelaskan, bagaimana suatu kebijakan berkontribusi dalam
suatu outcome sosial, dan ini hanya bisa dinilai dengan bijak dengan menggunakan
evaluasi ex post facto. Dalam prakteknya, indikator yang digunakan untuk
menunjukkan apakah suatu tujuan kebijakan telah tercapai atau tidak, seringkali
menjadi dipresentasikan sebagai suatu indikator yang salah.
7.7 Rekomendasi
Bila anda menemukan suatu kebijakan yang tidak efektif, anda harus dapat
menemukan penyebabnya, dalam rangka membuat rekomendasi untuk perbaikan
suatu. Anda akan perlu untuk mengidentifikasi potensi penjelas pada langkah awal
pemeriksaann sehingga anda dapat memutuskan sepanjang pembelajaran anda
mengenai pemeriksaan, apa yang secara langsung berperan dalam ketidak efektifan
kebijakan tersebut.
Cakupan yang lebih jelas mengenai potensi penjelas terdapat dalam literatur,
termasuk didalamnya asumsi yang tidak akurat, praktek penerapan yang lemah, tujuan
kebijakan yang berlawanan, tujuan kebijakan yang terlalu tinggi, kebijakan organisasi
yang tidak mencukupi, dan badan pemerintah yang bersinggungan dengan badan
pemerintah yang lain. Tergantung kepada kemampuan penerapan dari penjelasan
diatas, dimana anda akan diminta untuk membuat satu dari beberapa rekomendasi
dibawah ini.
dalam
8. AUDIT EFISIENSI
8.1 Pendahuluan
Dalam bab 3 kami telah menjelaskan bahwa ada tiga tipe dasar audit kinerja: audit
yang disusun untuk menghitung nilai penetapan hasil sasaran atau peraihan kelompok
target, audit efektifitas, dan audit efisiensi. Bab ini akan melihat lebih dekat pada tipe
audit yang ketiga dan yang terakhir: audit efisiensi.
Bab ini diawali dengan pendiskusian dari format audit efisiensi (bagian 8.2) dan halhal terkait (bagian 8.3), sebelum melanjutkan pada pembahasan mengenai empat
pertimbangan tingkatan yang meliputi sebuah audit efisiensi, sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
8.2
8.2.1
Sasaran
Sasaran dari audit efisiensi yang ditunjukkan oleh Netherlands Court of Audit bisa di
formulasikan sebagai berikut:
Membantu untuk meningkatkan efisiensi dengan menyediakan informasi pada
tingkat efisiensi dan akuntansi untuk perbedaan dalam efisiensi
Sebagai keuntungan tambahan, dengan menunjukkan kepada organisasi tentang
bagaimana untuk melakukan audit efisiensi, anda dapat memperbaiki cara organisasi
tersebut memonitor efisiensinya sendiri (sebagai contoh penghasilan data efisiensi).
8.2.2 Definisi Masalah dan Pertanyaan Audit
Definisi masalah berikut timbul berdasarkan sasaran yang telah diformulasikan
sebelumnya:
Apa perbedaan dalam efisiensi yang dapat diidentifikasi antara (bagian-bagian
dari) organisasi dan/atau dari waktu ke waktu, dan apakah alasan untuk perbedaan
ini?
diberikan oleh
Seperti yang telah kita sebutkan, perbedaan yang terjadi adalah antara efisiensi dari
outcome dan efisiensi dari output.
Kriteria efisiensi dan data efisiensi
Untuk menentukan efisiensi dari outcome ataupun output, anda harus mengakses data
pada tiga bahan dibawah ini:
Data atas input. Anda harus melihat pada semua input yang
digunakan untuk mengolah output atau outcome dalam bentuk
pertanyaan.
Data atas jumlah kuantitas dari output atau outcome yang
disampaikan. Anda harus menghitung perbedaan-perbedaan dalam
kualitas antara output atau outcome yang diberikan. Kebijakan
output dan outcome haruslah dapat terukur, dan harus dalam suatu
konsekuensi logis dari tujuan kebijakan.
Data dari kualitas output dan outcome yang diberikan. Anda harus
menghitung perbedaan-perbedaan kualitas antara output atau
outcome yang diberikan berbagai macam organisasi atau pada saat
yang berbeda.
Selain itu, efisiensi bersifat relatif. Karena tidak ada standar baku untuk mengukur
tingkat efisiensi.
Kesimpulannya, untuk mengukur efisiensi dan menentukan alasan-alasan atas
perbedaan efisiensi, ada harus menggunakan teknik yang benar dengan cara yang
benar.
Kriteria tersebut didiskusikan lebih detail dalam sisa bab ini.
8.2.4 Rekomendasi
Audit efisiensi dapat menunjukkan:
Tingkatan
organisasi
dapat
memperbaiki
efisiensinya
dalam
8.3.2 Perbandingan
Efisiensi bersifat relatif. Ini berarti bahwa outcome atau output kebijakan yang
diterima dapat lebih atau kurang efisien ketika dibandingkan dengan yang lainnya,
dengan organisasi yang sebanding atau bila dibandingkan dengan yang telah diraih di
masa lalu. Dalam kata lain, anda dapat mengatakan bahwa sebuah organisasi adalah
lebih atau kurang efisien bila dibandingkan dengan organisasi lain atau dengan
periode lain di masa lalu. Bukanlah hal yang mustahil untuk membuat penilaian yang
pasti tentang efisiensi. Sebagai contoh, apabila laporan tahunan kementerian berisi
indikator yang menunjukkan hubungan antara input di sisi satu dan output atau
outcome di sisi lain, hal itu tidak menyatakan apa-apa tentang efisiensi kementerian
kecuali apabila dibandingkan dengan poin spesifik. Penilaian tentang efisiensi harus
didasarkan atas sebuah perbandingan.
Salah satu bentuk perbandingan adalah perbandingan dengan tahun sebelumnya. Anda
juga dapat memakai perbandingan dengan bulan-bulan sebelumnya, triwulan atau
semester, walaupun hal ini lebih sulit (dan lebih memerlukan banyak dana) dalam hal
mengumpulkan data.
Apabila anda memutuskan untuk membuat perbandingan dengan organisasi lain,
adalah penting untuk mencari organisasi yang benar-benar sebanding. Dengan kata
lain, organisasi tersebut harus mengikuti kebijakan yang sama (sebagai contoh,
dorongan kebijakan wilayah atau sebuah jaringan sosial atau rumah sakit atau
sekolah) atau yang memberikan output yang sebanding (sebagai contoh sebuah
sekolah negeri atau sebuah sekolah swasta).
Kesimpulannya, ada dua tipe dasar dari perbandingan yang bisa anda gunakan:
8.3.3 Kualitas
Ketika mengukur efisiensi, anda harus selalu mempertimbangkan setiap perbedaan
dalam kualitas antara output dan outcome yang diberikan oleh organisasi lain dan/
atau pada waktu yang lain (lihat juga bagian 3.2.1 dalam hubungan ini). Sebagai
contoh, output tertentu yang tampak homogen pada pengamatan pertama bisa saja
terbukti bersifat heterogen setelah dieksaminasi lebih dekat. Sebagai contoh, tidak
semua pajak pengembalian itu serupa, tidak juga semua aplikasi dana. Itu terjadi tanpa
ada sumber daya lebih yang diperlukan untuk memproses pengembalian pajak
kompleks dan dana aplikasi dibanding dengan diperlukan untuk proses pengembalian
standard an aplikasi. Ini akan secara nyata memberikan hasil yang berbeda dari output
organisasi.
Pengalaman juga menunjukkan bahwa perbedaan dalam kualitas sering ikut
mempengaruhi bahkan ketika anda membandingkan output yang diberikan dalam satu
tahun dengan tipe output yang sama yang diberikan pada tahun yang lain, atau ketika
anda membandingkan output yang diberikan organisasi satu dengan yang lainnya.
Anda hanya dapat menarik kesimpulan bahwa sebuah organisasi telah meraih
efisiensinya apabila ia telah memberikan output yang lebih murah dari kualitas yang
sama. Sebagai contoh, apabila biaya dari output lebih rendah daripada tahun
sebelumnya karena telah terjadi penurunan dalam kualitas, hal ini tidak menunjukkan
bahwa telah ada perbaikan dalam efisiensi. Ketika mengukur efisiensi, karena itu,
anda harus menyediakan perbedaan yang mungkin dalam kualitas antara output yang
diberikan, untuk menghindari risiko dari pembentukan risiko yang salah (lihat bagian
8.5.4).
Seringkali sulit untuk mengukur kualitas dari outcome atau output sebagai akibat dari
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemertintah pusat atau perorangan dengan hukum
yang berdasar pada undang-undang, karena hampir semuanya memberikan output
dalam bentuk jasa. Cara umum untuk mengukur kualitas dari output adalah dengan
mengukur tingkat kepuasan pelanggan. kualitas survei yang baik sangat berarti dalam
menghasilkan data yang diperlukan. Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan
survei tersebut, anda dapat mengestimasikan tingkat dari kepuasan pelanggan, sebagai
contoh, dengan menghitung jumlah keluhan.
8.3.4 Penjelasan
Anda dapat mengukur efisiensi tertentu dari hasil atau output kebijakan dengan
menghubungkan mereka pada input yang digunakan dalam memproduksinya, dan
membandingkan rasio hasil dengan rasio ekuivalen pada organisasi sebanding dan/
atau pada waktu yang lain. Hasil efisiensi pada organisasi saat berjalan dengan
efisiensi maksimum dan/ atau pada organisasi saat berjalan dengan baik dapat terlihat
ketika dibandingkan dengan yang lainnya.
Ketika organisasi menunjukkan kinerja yang buruk, penting untuk mencari tahu apa
yang dapat dilakukan untuk memperbaiki efisiensinya. Hal ini penting untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan dalam efisiensi, untuk
memperjelas bagaimana sebuah organisasi dapat memperbaiki efisiensinya sendiri
(lihat juga bagian 3.3). Contoh dari faktor yang mungkin menyebabkan perbedaan
dalam efisiensi adalah komposisi dari penambahan staf (dibagi dalam kategori usia,
dan dalam staf yang kerja part-time dan full-time), pemborosan dan kualitas proses
operasional.
Mari mengambil contoh sebuah situasi dimana anda berharap untuk membandingkan
dua organisasi yang mengeluarkan kebijakan yang sama dalam hal efisiensi. Anda
menemukan bahwa nilai efisiensinya untuk slaah satu dari perusahaan tersebut lebih
tinggi dari pada lainnya. Bila anda selanjutnya menemukan organisasi yang terakhir
memperkerjakan karyawan dua kali lebih banyak sebanyak manajer dan
perndahulunya, dan ada dua departemen dalam organisasi yang bekerja pada tujuan
yang saling bertubrukan, ini adalah faktor-faktor yang dapat menjelaskan perbedaan
efisiensi antara dua organisasi.
8.4 Menentukan Batasan dari Subjek Audit
Apabila anda ingin menghasilkan data efisiensi dalam lapangan kebijakan yang
diberikan, pertama kali anda akan perlu untuk menentukan efisiensi apa yang
sebenarnya ingin anda ukur. Apakah anda ingin mengukur efisiensi dari seluruh
outcome atau output yang diberikan dari kebijakan terpisah atau badan hukum dengan
kekuatan undang-undang, atau apakah anda hanya tertarik dalam mengukur efisiensi
dari sebagian darinya? Apakah anda lebih tertarik pada hasil daripada output, atau
sebaliknya? Pertanyaan ini didiskusikan dalam bagian berikut, bersamaan dengan
proposal analisis bertahap dari efisiensi organisasi.
8.4.1 Tujuan Umum atau Operasional?
Secara nyata, sebuah analisis berawal dengan sasaran kebijakan yang keefisiensinya
akan ukur. Setelah itu, sasaran ini menggambarkan outcome atau output yang
kementerian atau perorangan cari untuk mencapainya dengan bantuan dari pertanyaan
kebijakan.
Keputusan pertama yang perlu anda ambil dalam hubungan dengan kementerian
adalah apakah anda bermaksud untuk mengukur efisiensi dalam sasaran umumnya
(sebagai contoh termasuk sebagian dari outcome dan output) atau dengan tujuan satu
atau lebih (melingkupi suatu output atau outcome). Bila anda bermaksud untuk
mencapai satu atau lebih tujuan operasional, maka anda harus menentukan untuk
berkonsentrasi pada hal yang mana. Bila terdapat beberapa tujuan operasional, dan
anda bermaksud untuk menggunakannya sebagai dasar untuk menghasilkan suatu
data, dalam rangka efisiensi dari kebijakan yang tertera dalam tujuan umum
kementrian, anda akan benar-benar perlu untuk meninjau seluruh tujuan operasional
kementrian dalam menghitung efisiensinya.
Bila tujuan kebijakan kementrian belum diformulasikan secara jelas, (dalam hal
kementrian berniat untuk mengirimkan output dan outcomenya), anda tidak akan
dapat mengukur tingkat efisiensi dari output dan outcome yang ada. Selanjutnya, anda
harus membandingkan antara output dan outcome yang ada, dengan input yang
digunakan. Dan anda tidak akan dapat melakukannya, bila anda tidak memiliki
gambaran mengenai bagaimana output dan outcome yang seharusnya. Dalam kasus
ini, maka kementrian harus terlebih dahulu mengatur tujuan kebijaknnya.
Untuk dapat mengukur tingkat efisiensi dari output dan outcome, maka tujuan
kebijakan harus diperjelas. Spesifik, dan dapat diukur. Panduan dalam hal formulasi
tujuan kebijakan yang efektif, diberikan dalam sub-bab 5.2, sama baiknya dengan
panduan dalam pembuatan tujuan kebijakan dan performa data yang diterbitkan oleh
kementrian keuangan, dan pengadilan memiliki panduan mengenai pelaporan
kebijakan.
Pengalaman di lapangan (2004) menunjukan bahwa kebanyakan dari tujuan umum
suatu kebijakan tidak ditentukan secara nyata. Ini berarti tidak jelas mengenai yang
mana
8.4.2
Anda dapat melakukan audit untuk mengukur efisiensi outcome atau efisiensi output.
Anda tidak akan dapat mengukur efisiensi outcome dalam hubungannya dengan
semua kebijakan sasaran. Beberapa kasus menunjukan hal tersebut akan sangat
memakan biaya. Kasus lain menunjukan bahwa anda tidak akan dapat mengukur
outcome atau menunjukan kebijaksanaan mana yang dapat memberikan sebuah
outcome. Prakteknya, lebih mudah untuk menganalisa hubungan antara input yang
digunakan dengan outputnya. Lihat bagian 3.2 untuk informasi lebih mendalam
terhadap masalah ini.
Pertanyaan kedua yang harus anda jawab adalah, apakah anda menginginkan dan
apakah anda dapat memperoleh informasi dalam hubungan antara input dan outcome
atau antara input dan output? Cara terbaik untuk hal ini adalah dengan memakai
pendekatan langkah demi langkah.
8.5
Pengumpulan Data
Jika anda telah menetapkan subyek yang anda kehendaki atau yang memungkinkan
anda untuk menghimpun efisiensi data, anda harus memulai untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkan pada:
Jelasnya, anda harus memastikan bahwa data tersebut mempunyai kualitas yang
cukup baik, yakni relevan, dapat dipercaya, komparabel (lihat juga bagian 5.3). Kami
akan mulai menjelaskan apa yang dimaksud tersebut.
8.5.1
Kualitas Data
Data dapat digunakan untuk mengukur efisiensi hanya jika data tersebut relevan,
dapat dipercaya, dan komparabel.
Relevan
Tidak boleh ada data yang berlebih. Jenis data yang anda kumpulkan tergantung sifat
dasar dari suatu kebijaksanaan yang dibicarakan, dan pertanyaan yang anda harus
jawab dalam hal ini. Data disebut relevan jika data-data tersebut dengan tepat
menggambarkan kebijaksanaan yang diikuti oleh kegiatan yang dilakukan oleh suatu
depaertemen atau organisasi yang dibicarakan..
Dapat Dipercaya
Sebaiknya data yang anda kumpulkan tidak terdapat ketidakakuratan atau
penghilangan data secara material.
Komparabel
Data yang anda kumpulkan seharusnya memungkinkan anda untuk membuat suatu
pembandingan pada waktu dan/atau antara organisasi yang berbeda.
Bergantung pada bagaimana anda membuat perbandingan, outcome atau output yang
anda ukur efisiensinya dan bagaimana hal-hal yang diperoleh tersebut seharusnya
dapat dijadikan pembanding bagi semua organisasi yang dibicarakan. Demikian juga
halnya indikator efisiensi menggambarkan hubungan antara input di satu sisi dan
outcome dan output di sisi yang lain sebaiknya ditetapkan dengan cara yang sama
bagi semua organisasi dan/ atau untuk semua periode waktu ketika anda ingin
membandingkan. Harus tersedia ketentuan yang seragam untuk data yang anda
perlukan untuk menghitung indikator efisiensi.
sebaiknya
Jika anda ingin membandingkan efisiensi berbagai pusat pekerjaan dan penghasilan,
indikator yang anda gunakan sebaiknya ditetapkan dengan tepat untuk setiap pusat
individu. Misalnya, setiap pusat sebaiknya menetapkan, menghitung dan mencatat
dengan perlakuan yang sama terhadap biayanya dan
Outcome ditetapkan sebagai pengaruh dari suatu kebijaksanaan yang dirasakan oleh
pemerintah umum. Sebagian besar outcome tidak memberi suatu bentuk pengukuran
langsung. Pada beberapa kasus anda perlu untuk membuat perkiraan tentang outcome
dengan menggunakan indikator (juga dikategorikan sebagai PROXY VARIABLE).
Jika anda menggunakan output sebagai indikator outcome (ini bukan ide yang baik),
anda dapat mengukur efisiensi outcome dengan mengukur efisiensi output.
Meskipun secara umum lebih mudah untuk mengukur output, namun tidak selalu
mampu untuk melakukan pengukuran langsung. Lihat bagian 3.2 dan 4.3.2 untuk
ketentuan, contoh dan informasi lebih lanjut tentang pengukuran outcome dan output.
8.5.3
Input
Penting untuk mengetahui dengan tepat input yang mana yang telah digunakan untuk
menghasilkan outcome dan output yang dibicarakan (lihat juga bagian 3.2.4). Ada dua
hal yang anda harus pikirkan dalam hubungan ini.
Pertama, sebaiknya anda mencatat semua input yang telah digunakan untuk
menghasilkan outcome dan output yang dibicarakan. Input dapat tetap atau berubahubah. Input yang berubah-ubah termasuk para pegawai dan perlengkapan, input tetap
terdiri dari sumber daya misalnya gedung pada organisasi yang dibicarakan yang tidak
memungkinkan untuk penguasaan dalam jangka pendek. Karena sulit untuk
melakukan perubahan pada input tetap, maka sewaktu-waktu diabaikan dengan tujuan
untuk menghitung nilai efisiensi. Pada situasi seperti itu, hanya input (atau biaya)
yang berubah-ubah yang dicatat.
Anggaran tahun 2003 untuk Kementerian Perumahan, Tata Ruang dan Lingkungan
mengadnung sebuah pasal kebijakan (no. 12) yang berjudul Manajemen resiko
lingkungan terkait dengan bahan-bahan kimia,limbah, dan radiasi. Pasal kebijakan ini
berkisar pada perlunya untuk mengendalikan resiko kesehatan umum dan lingkungan
terkait dengan penggunaan bahan-bahan kimia, limbah, zat-zat radioaktif dan radiasi,
serta organisme yang diubah secara genetic,yang mempengaruhi factor-faktor
ekonomi dan social. Anggaran tersebut memasukkan sebuah indicator efisiensi untuk
impor, ekspor dan transit limbah, yaitu jumlah biaya untuk setiap pengumuman yang
dikeluarkan berdasarkan Peraturan Pengiriman Limbah Uni Eropa. Bagaimanapun
juga, jumlah ini tidak tidak memasukkan semua biaya terkait pengeluaran
pengumuman berdasarkan Peraturan Pengiriman Limbah Uni Eropa, seperti belanja
internal Kementerian (sebagian besar terdiri dari biaya pegawai). Artinya, tidak semua
biaya yang dimasukkan dalam jumlah biaya terkait dengan output yang diharapkan.
Dengan kata lain, tidak hanya jumlah biaya tidak memperhitungkan semua input yang
relevan, tapi juga memasukkan hal-hal selain input yang diperlukan untuk
menghasilkan output yang diharapkan. Kedua masalah tersebut mempengaruhi
komposisi dari jumlah biaya yang terlebih dahulu harus dipecahkan untuk
menghasilkan sebuah indicator yang berguna.
Seperti yang telah kami sebutkan (lihat bagian 3.2.4), baik biaya maupun belanja
digunakan dalam praktek untuk menyatakan input dalam bentuk moneter. Idealnya,
bagaimanapun juga, biaya seharusnya membentuk dasar untuk pengukuran efisiensi.
Jika anda membuat perbandingan dari waktu ke waktu, anda seharusnya benar-benar
menyatakan biaya dalam jumlah yang tetap, dengan tujuan untuk memperhitungkan
efek inflasi yang berubah-ubah. Seperti yang telah kami sebutkan, anda juga bisa
menggunakan biaya variabel untuk tujuan ini.(HALAMAN 111)
Perbedaan antara biaya dan belanja
Jika anda membeli sejumlah computer pada suatu tahun, anda membayarnya lunas
saat anda membelinya (belanja). Tapi, karena computer tersebut mempunyai masa
manfaat yang berlangsung beberapa tahun, anda hanya akan menggunakan sebagian
dari masa manfaatnya selama tahun tersebut (biaya). Jika terdapat perbedaan antara
belanja dan biaya seperti pada banyak kasus setiap usaha untuk menghubungkan
belanja dengan baik output maupun outcome akan membawa pada kesimpulan yang
salah tentang efisiensi. Hal ini terjadi karena dapat terjadi fluktuasi yang tinggi pada
belanja dari tahun ke tahun. Contohnya, belanja akan menjadi tinggi pada tahun
computer tersebut dibeli. Jika jumlah belanja untuk tahun berikutnya lalu digunakan
sebagai dasar pengukuran efisiensi, hal ini akan membawa pada kesimpulan yang
salah bahwa telah terjadi peningkatan efisiensi pada tahun berikutnya.
Biaya, juga tidak selalu memberi kemungkinan untuk pengukuran langsung, jika
biaya tersebut juga harus diukur dengan batuan sebuah indicator atau sebuah variable
pengganti. Contohnya, pada system anggaran saat ini, seringkali satu-satunya
informasi yang tersedia adalah data tentang belanja. Jumlah belanja tersebut dapat
digunakan sebagai solusi terbaik kedua, sebagai pengganti biaya. Tapi, untuk
melakukannya, anda terlebih dahulu harus menentukan apakah ada hal-hal besar
mengenai belanja yang berfluktuasi dengan tinggi dari tahun ke tahun dan dapat
_____________________________________________
69
Lihat Aarts et al. (2002) untuk rincian perbedaan antara akuntansi berbasis kas (sistem penganggaran saat ini) dan akuntansi berbasis akrual
hal tersebut, anda akan sampai pada sebuah kesimpulan yang salah bahwa kantor
pertama lebih efisien daripada kantor yang kedua.
Tidak hanya saat anda mengumpulkan data, tapi juga saat anda menganalisis data dan
menarik kesimpulan tentang kecenderungan mengenai efisiensi, anad perlu untuk
memperhitungkan setiap perbedaan antara outcome dan output.
8.5.5 Mendapatkan dan menggunakan penjelasan
Setelah anda menganalisis tentang efisiensi sebuah kementerian atau organisasi lain
(atau suatu bagian di dalam sebuah kementerian atau organisasi), langkah selanjutnya
adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan setiap perbedaan efisiensi.
Karena anda tidak bisa mulai menganalisis peningkatan efisisensi tanpa
mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan. Lihat juga bagian 3.3.
Faktor-faktor internal dan eksternal
Penjelasan mungkin berasal dari dalam kementerian dan/atau organisasi yang terlibat
pada penerapan kebijakan tersebut. Hal ini disebut sebagai faktor internal atau
endogen. Tetai, penjelasan juga bisa berasal dari luar organisasi, dan hal ini disebut
sebagai faktor eksternal atau eksogen.
Contoh-contoh dari faktor-faktor penjelas disajikan pada tabel berikut.
Kesimpulan
dari Faktor
internal
yang Faktor eksternal yang
penjelasan yang dicari
mungkin
mungkin
Penurunan
efisiensi
Tingginya tingkat
Proses
produksi
dibandingkan
dengan
pergantian pegawai
dipengaruhi
oleh
tahun sebelumnya
banyaknya
Reorganisasi yang
permintaan
baru
saja
sementara(interim)
dilaksanakan
dari DPR
Tingginya tingkat
Peraturan
baru
absen karena sakit
mengharuskan
Perubahan proses
dibuatnya
produksi
perubahan
pada
Banyaknya keluhan
proses produksi
Tujuan kebijakan
Pasar tenaga kerja
yang
tidak
yang lebih ketat
konsisten
Proses
produksi
dipengaruhi
oleh
cuaca buruk
Penurunan tingkat
ekonomi domestik
atau internasional
Banyaknya
Perbedaan metode
operasi
Perbedaan
biaya
overhead
Perbedaan struktur
usia pegawai
Perbedaan
kualifikasi pegawai
Perbedaan gaji ratarata
Perbedaan
pengalaman
pegawai
Perbedaan proporsi
pekerja paruhwaktu
Perbedaan jumlah
keluhan
yang
diterima
Perbedaan jumlah
ruang per pegawai
Perbedaan jumlah
tempat
Perbedaan proporsi
pekerjaan
yang
diserahkan
ke
subkontraktor
kemacetan
lalu
lintas
Proses
produksi
dipengaruhi
oleh
buruknya kondisi
tanah
Perubahan
karakterisitik
pelanggan
Tujuan kebijakan
yang
tidak
konsisten
Perbedaan
pada
pasar tenaga kerja
daerah
Perbedaan
pada
tingkat
ekonomi
daerah
Perbedaan kondisi
tanah
Perbedaan
karakteristik
pelanggan
Perbedaan
pada
struktur
usia
populasi daerah
Perbedaan
pada
kualifikasi populasi
daerah
Lihat, sebagai contoh, Coelli (1998), Blank (2000) dan New South Wales Treasury (2001).
Kami akan terlebih dahulu mendiskusikan indikator yang paling umum digunakan
(bagian 8.6.1) sebelum mendeskripsikan dengan jelas penggunaan teknik-teknik yang
lebih komnoleks, yaitu FDH, DEA dan SFA (bagian 8.6.2). Dalam teori, teknik-teknik
yang lebih sukit tersebut sangat cocok untuk menghitung efisiensi dari sejumlah besar
organisasi atau menghitung efisisnesi dari suatu organisasi pada waktu yang berbedabeda. Bab itu disimpulkan dengan sebuah deskripsi umum tentang berbagai cara
untuk mengidentifikasi penjelasan tentang perbedaan efisiensi yang bisa membantu
organisasi tersebut untuk meningkatkan efisisensi (bagian 8.6.3).
Prolog
Saat menghitung efisisensi, anda dapat mencoba:
apakah output atau outcome kebijakan tersebut dapat dihasilkan dengan input
yang lebih sedikit; atau
apalah input yang sama dapat menghasilkan lebih banyak output atau
outcome.
Perspektif pertama disebut sebagai berorientasi pada input dan yang kedua disebut
berorientasi pada output.
Perspektif yang manapun yang anda gunakan untuk menghitung efisiensi organisasi,
anda perlu terlebih dahulu memutuskan salah satu dari dua orientasi tersebut yang
paling cocok yaitu berorientasi pada input atau output. Secara umum dapat dikatakan
bahwa pilihan tersebut tergantung pada apakah manajer dari organisasi tersebut lebih
mengendalikan input atau output.71 Karena hal tesebut merupakan faktor yang dapat
diubah oleh tersebut. Jika inputnya tetap, anda seharusnya berorientasi pada output,
artinya anda seharusnya mencoba dan melihat apakah input yang sama dapat
digunakan untuk menghasilkan output yang lebih banyak.
Berorientasi pada output
Sebuah contoh dari situasi dimana anda seharusnya berorientasi pada outputr adalah
audit pada sebuah sekolah. Sekolah beroperasi dengan anggaran yang tetap(input).
Tapi,jika outputnya tetap, anda seharusnya berorientasi pada input, artinya anda
seharusnya mencaritahu apakah output yang sama dapat dihasilkan dengan input yang
lebih sedikit.72
_______________________________
71
72
Dengan tujuan untuk memudahkan memahami manual ini, kami di sini hanya merujuk pada output dan bukan output dan outcome.
Untuk lebih rinci, lihat Coelli (1998), Blank (2000) dan Netherlands Court of Audit (2001).
Terlihat bahwa telah terjadi peningkatan pada biaya per bantuan yang dimulai pada
tahun 1999. Dilihat dari faktor kepuasan pelanggan, kualitasnya tetap sama selama
periode tersebut dengan pengecualian terhadap tahun 2002, tahun dimana terjadi
sedikit peningkatan kualitas. Terlihat jelas dari kedua gambaran tersebut bahwa telah
terjadi penurunan efisiensi dari tahun 1999 sampai tahun 2001. Gambaran untuk tahun
2002 tidaklah terlalu jelas karena peningkatan biaya per bantuan diimbangi oleh
peningkatan kualitas.
Manfaat dari indikator adalah:
mudah dihitung;
dapat segera digunakan untuk mengukur efisiensi dan kecenderungan
efisiensi;
dapat dihasilkan pada interval yang teratur (seperti tiap bulan atau tiap tahun)
tanpa banyak masalah atau biaya, yang berarti indikator tersebut merupakan
sumber informasi yang mudah dan menawarkan kemungkinan untuk jawaban
yang cepat;
pada situasi di mana melibatkan lebih dari satu outcome atau output, indikatorindikator tersebut dapat saling melengkapi.
8.6.1.2 Kapan seharusnya indikator digunakan?
Output atau outcome tunggal
Indikator berguna untuk menghitung efisiensi pada kasus-kasus di mana hanya ada
satu buah output atau outcome untuk setiap pasal kebijakan atau tujuan, dan di mana
semua input dapat dihubungkan pada satu output atau outcome yang sama. Indikator
seperti ini dikenal dengan nama indikator tunggal (lihat contoh di atas).
Terlihat bahwa telah terjadi peningkatan baik pada biaya per unit pengajaran maupun
pada biaya per unit riset dari tahun 1998 sampai 2002. Kualitas (dalam hal ini diukur
dari nilai yang diberikan tiap tahun oleh lembaga reviu perbandingan) juga meningkat
selama periode ini. Seperangkat indikator ini memberikan anda sebuah gambaran
tentang berbagai bagian dari proses produksi.
Sementara itu, berbagai bagian dari proses produksi tidak bisa dilihat secara terpisah
satu sama lain. Seperti telah kami sampaikan, riset yang dilakukan oleh pegawai
universitas membantu meningkatkan isi dan kualitas mengajar mereka. Asumsikan
bahwa baik peningkatan biaya per unit riset dan peningkatan kualitas pengajaran
disebabkan karena peningkatan kualitas riset. Yang terjadi adalah, walaupun efisensi
dari riset tetap stabil, perubahan dari biaya per unit pengajaran menunjukkan
penurunan tingkat efisiensi. Dalam hal ini,kesempatan peningkatan adalah pada sisi
pengajaran.
Tetapi apabila kamu tidak mengetahui bahwa pengajaran dipengaruhi oleh pekerjaan
riset? Kamu kemudian mungkin berkesimpulan efisiensi riset dan pengajaran tetap
yang sama selama periode 1998 hingga 2002. Sebaliknya, kamu harus mengenal
pendasaran prosesnya sebelum kamu dapat menggambarkan kesimpulan yang tepat
dan saran yang membangun untuk perbaikan.
Indikator-indikator kontradiksi
Ada banyak sekali pengertian untuk menggambarkan kesimpulan yang salah ketika
menginterpretasikan satu set indikator. Lagipula, indikator-indikator yang berbeda
dapat dengan mudah mengetahui tanda-tanda kontradiksi. Sebaliknya, kamu
seharusnya memberikan kepedulian yang besar ketika menggambarkan kesimpulan.
Kesimpulan yang tidak menimbulkan kesalahpahaman dapat digambarkan hanya jika
tren pada efisiensi dari seluruh indikator sama. Misalnya, jika kamu menggunakan
satu indikator pada biaya per outcome atau output, kamu dapat membuat sebuah
pernyataan yang jelas atas tren efisiensi hanya jika kedua poin indikator ada pada arah
yang sama (contohnya, keduanya memperlihatkan baik tren turun maupun tren naik).
Dimana kamu dihadapkan pada tren yang berlawanan, sebuah solusi yang
berdasarkan kenyataan albeit second best untuk menimbang tren dalam riset. Hal
ini berarti memutuskan seberapa banyak penimbang untuk menahan satu tren relatif
kepada tren lainnya (misalnya, kenaikan 2% pada biaya per output disetarakan sama
dengan penurunan 1% pada kualitas). Lihat diatas untuk risiko menahan penimbang.
93
80
0,92
1,47
0,76
1,34
11
15
46
88
75
1,06
2,66
0,97
3,61
7
2
57
92
71
0,67
2,67
0,84
3,52
11
3
48
91
81
0,85
2,37
0,52
2,67
12
19
44
89
76
0,39
2,5
0,76
2,07
11
15
58
Untuk diskusi kritis studi, lihat Benchmarken of de kunst van het vergelijken
Benchmark, or the fine art of comparison, Blank, 1998)
8
Tiga baris pertama pada tabel mengandung informasi umum efisiensi (output adalah jumlah jam
perawatan tersedia, sementara input diekspresikan dalam batas FTE sebagai sebuah solusi second-best.
Sementara data yang kosong tidak mengandung informasi yang berarti pada efisiensi, hal itu dapat
menjelaskan perbedaan secara jelas pada level efisiensi.
91
77
0,91
2,92
0,65
3,19
9
4
42
9
7
0,5
2,9
0,7
1,9
1
Sebuah metode seperti DEA akan menjadi jalan yang lebih baik untuk mengukur efisiensi output dan
input baik pada contoh ini dan sebelumnya. Lihat seksi 8.6.2 dan Blank (2003).
10
Dalam peningkatan kemampuan membaca, kami lebih menyukai hanya organisasi. Suatu audit,
bagaimanapun, terlibat pengujian efisiensi organisasi tunggal pada poin berbeda pada saatnya, atau
membandingkan organisasi yang berbeda pada poin berbeda.
11
Meskipun ini adalah orientasi input, tapi juga tentu memungkinkan untuk mengadopsi orientasi
output.
12
Meskipun Dewan Audit Belanda tidak memiliki software FDH pada saat penulisan (contohnya awal
2005), kamu dapat selalu merangkai suatu lisensi untuk dibeli pada saat yang baik jika kamu
merencanakan untuk membawa audit yang kamu harapkan menampilkan analisis FDH.
13
Dewan Audit Belanda (2001). Lihat juga Israel, Matheeuwsen, Roelofs and Roijackers (2001).
14
Biaya-biaya ini sulit berpengaruh dalam jangka pendek; termasuk di dalam audit mengarahkan
auditor menggambarkan kesimpulan yang salah. Jika hanya perbedaan antara dua job centre adalah
bahwa biaya rumah terjadi oleh salah satunya dua kali tinggi biaya rumah yang terjadi oleh lainnya,
termasuk biaya rumah pada perhitungan nilai efisiensi yang mengarahkan kepada kesimpulan bahwa
satu job centre kurang efisien dari pada yang lainnya. Bagaimanapun, tidak ada yang dibutukan dalam
performa suatu audit efisiensi dalam menggambarkan jenis kesimpulan ini. Lebih lagi, banyak job
centre tidak memiliki banyak pilihan memperhatikan lokasi mereka seperrti mereka di bawah undangunang obligasi untuk menyajikan suatu wilayah penangkapan.
Job centre yang efisien dianugerahi nilai efisien 100%, dimana job centre yang tidak
efisien dianugerahi nilai yang lebih rendah. Nilai efisiensi 90% berarti job centre
tersebut pada riset dapat mengurangi biaya-biayanya hingga 10% dan masih mencari
pekerjaan untuk jumlah pencari kerja yang sama, kegagalan didasarkan pada yang
dipekerjakan relatif. Gambaran diatas memperlihatkan pencarian untuk tahun 1998.
Dari 62 job centre, 32 job centre dianugerahi nlai efisiensi 100%, berarti bahwa tidak
ada job centre yang dapat diperbabndingkan lebih baik. 10 dari job centre yang efisien
ini bertindak sebagai poin referensi untuk job centre yang tidak efisien. Ketika
dibandingkan dengan job centre yang diperbandingkan, 10 job centre ini
menghasilkan paling tidak sebanyak output yang dibandingkan pada level biaya
paling rendah. Mereka adalah satu-satunya dengan nilai efisiensi 100% pada
gambaran. Nilai efisiensi dihitung dengan membandingkan job centre yang tidak
efisien dengan poin referensi mereka. Ini menghasilkan formasi 10 grup job centre
yang diperbandingkan (contoh 10 kolom pada gambaran). Nilai untuk job centre yang
tidak efisien berkisar dari 70% - 99%.
Gambaran memperlihatkan adanya perbedaan yang sangat lebar antar nilai efisiensi
yang diperbandingkan. sebagai ilustrasi, tabel berikut memperlihatkan perbedaan
biaya antar grup job centre (grup 5 pada gambaran) tahun 1998.gambaran entri-entri
pekerjaan adalah jumlah penempatan, sementara biaya dkuotasikan dalam jutaan
Euro.
Job centre
Nilai referensi
Job centre 1
Job centre 2
Entri
pekerjaan
untuk kategori
1 pencari kerja
Entri
pekerjaan
untuk kategori
2 pencari kerja
1.125
924
778
407
267
404
# penempatan Biaya
fase 3 entri
pekerjaan
untuk kategori
1 pencari kerja
306
302
306
Nilai efisiensi
2,4
2,6
4
100%
91%
85%
Job centre 3
70
344
265
5,9
Tabel memperlihatkan, antar job, bahwa nilai referensi telah mencatat jumlah terbesar
entri pekerjaan dalam seluruh kategori pencari kerja, pada level biaya terendah. Job
centre 1, misalnya, dapat meningkatkan outputnya dan pada waktu yang sama
merendahkan biayanya ke level referensi job centre.
8.6.2.2 Data Envelopment Analysis
Data Envelopment Analysis (DEA) digunakan untuk menggambarkan batasan
efisiensi yang merepresentasikan kombinasi praktik terbaik output dan input.
Gambaran berikut mengilustraskan hal ini dengan contoh sederhana.
Poin-poin menyajikan berdasarkan organisasi yang bervariasi, pada kasus bagian ini,
input tunggal yang mereka gunakan untuk menghasilkan output tunggal, jalurnya
adalah batas yang dihitung dengan aid DEA. Gambaran tersebut menggambarkan
orientasi (contohmenghasilkan kuantitas output maksimal dengan suatu kuantitas
input).15 Organisasi A hingga D menghasilkan kuantitas output terbesardibandingkan
dengan kuantitas input yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Kenyataan ini,
praktik terbaik organisasi ditempatkan pada jalur batas. Ditempatkan pada jalur antara
organisasi nyata ini adalah organisasi maya yang tampil sebagai organisasi nyata.
DEA
15
Pada skala variable. Hal ini berarti output bisameningkat kurang atau lebih dai proporsi jika ada
perubahan di seluruh input (lihat seksi 8.6.2.4 untuk informasi lebih jauh).
16
Lihat juga, misalnya, Blank (2003) and Eggink and Blank (2001)
17
Lihat Coelli (1996) untuk informasi DEAP, dan Cooper (2000) untuk informasi DEA-solver. Lihat
Blank (2003) untuk informasi paket software lainnya.
70%
ribuan artikel dan laporan telah dipublikasikan berdasarkan produksi material pada
rata-rata analisis DEA.18
Sebuah contoh penggunaan DEA disajikan di bawah ini. Modelnya digunakan dalam
audit yang ditampilkan oleh National Institute of Public Health dan efisiensi dan
kualitas pelayanan ambulans
Sekitar tahun 2001, subyek yang akan dibahas adalah tingkat efisiensi dan kualitas
pelayanan ambulans di negara Belanda.
Institut negeri Kesehatan Umum dan Sekitar telah menggunakan DEA untuk menaksir tingkat
efisiensi atas pelayanan ambulans di negara Belanda.
4 keluaran berbeda pelayanan ambulans di Belanda, antara lain:
Kategori Perjalanan A1
Jumlah perjalanan yang dibuat oleh sebuah ambulans untuk mencapai pasien secepat
mungkin.
Kategori Perjalanan A2
Jumlah perjalanan yang dibuat oleh sebuah ambulans yang dikehendaki agar berangkat
segera, dengan tujuan untuk mencapai pasien secepat mungkin.
Kategori Perjalanan B
Jumlah perjalanan sebelum direncanakan.
Kegunaan
Rata-rata dari indeks kegunaan untuk tiap depot ambulans, yang dititik beratkan menurut
jenis dari perjalanan-perjalanan yang dibuat.
Dari hasil analisa DEA menunjukkan bahwa 73 diluar dari jumlah 80 pelayanan
ambulans di negara Belanda. Nilai efisiensi rata-rata untuk ke 73 pelayanan ambulans tersebut
adalah sebesar 87%. Tabel berikut menunjukkan nilai yang telah ditetapkan untuk bermacammacam pelayanan, yang terbagi menurut ukurannya.
Jumlah
Pelayanan
11
16
19
17
10
73
Nilai Efisiensi
Rata-rata
81
87
83
90
95
87
Jumlah atas
Pelayanan bernilai 100
4
4
2
5
5
20
Dari table di atas, dapat kita peroleh informasi bahwa nilai efisiensi terendah adalah 57%. Nilai
yang telah ditetapkan pada table di atas dibagi ke dalam empat (4) kategori, mulai dari 80-84
18
Blank (2003).
hingga 95-99 dan kurang lebih sama. Empat pelayanan, atau 5% dari total dinilai kurang dari
60%. Ini adalah nilai yang sangat rendah untuk jenis pemeriksaan.
masalah pemrograman linear untuk tiap-tiap organisasi, yang mana setelah semua organisasi
telah diplot juga atau berada di bawah garis batas. Apabila mereka ada di atas garis, ini berarti
bahwa mereka telah mengirim dalam jumlah terbesar keluaran dibandingkan dengan
organisasi lain dalam masyarakat. Jika mereka ada di bawah garis, ini berarti bahwa mereka
mengirim dalam jumlah yang lebih kecil atas keluaran dengan menggunakan jumlah masukan
yang sama. Beberapa posisi yang jauh dari garis batas diasumsikan merupakan hasil yang
tidak efisien. Dengan kata lain, model tersebut tidaklah dapat dipertanggung jawabkan
penyebaran atas penyimpangan statistic, misalnya kesalahan pengukuran, ketidak akuratan
atas data yang telah digaris bawahi, dan kelemahan-kelemahan yang lain.
Sekarang kita sebaiknya senang untuk memberikan sebuah contoh atas penggunaan
SFA. Model tersebut digunakan dalam sebuah pendidikan yang dipromosikan oleh Kantor
Perencanaan Sosial dan Budaya pada tahun 2001, dimana yang dijadikan sasaran adalah
institusi kepedulian terhadap para penderita cacat mental.
Institusi Kepedulian para penderita cacat mental
Kantor Perencanaan Sosial dan Budaya telah menggunakan SFA (fungsi biaya) dan
DEA (fungsi produksi) untuk menaksir tingkat efisiensi atas pelayanan kepedulian institusional
terhadap para penderita cacat mental. Contoh nyata ini dibatasi semata-mata untuk
masyarakat umum daripada institusi khusus. Penelitian yang telah dilakukan terhadap lebih
dari 100 institusi umum menunjukkan periode dari tahun 1984 hingga tahun 1994 telah diambil
sebagai dasar untuk analisis (yang mana melibatkan sebuah perbandingan sepanjang waktu
dan sebuah perbandingan antar organisasi). Gambaran biaya digunakan untuk
menggambarkan biaya variabel. Keluaran yang digunakan adalah jumlah dari hari-hari pasien,
yang dibagi menurut derajat kecacat mentalan dari pasien baik ringan, berat, dan sangat berat.
Institusi umum telah menghitung nilai rata-rata dari 86-89% pada tahun 1998. Ini berarti bahwa
dalam teori, institusi-institusi ini mungkin memiliki kemampuan untuk memotong biaya-biaya
mereka dengan rata-rata 10% dan masih mengirimkan keluaran yang sama.
Gambar berikut menunjukkan persentase dari institusi-institusi yang mana telah
ditetapkan pada nilai efisiensi yang sama (dengan skala/perbandingan antara 0 hingga 1).
Gambar pertama menunjukkan nilai yang dihitung dengan bantuan DEA.
Kesimpulan umum yang didapat dari Kantor Perencanaan Sosial dan Budaya adalah
bahwa hanya ada sebuah jurang pemisah kecil antara institusi yang efisien untuk penderita
cacat mental dan lainnya (institusi yang memiliki tingkat efisiensi yang sedikit). Ini berarti
bahwa kesempatan-kesempatan untuk membebaskan sumber daya dengan maksud untuk
memecahkan masalah-masalah dengan mengubah kebijakan atau proses operasi perbaikan
adalah dibatasi dengan kejujuran. Lalu, apa yang dapat dilakukan oleh institusi-institusi,
bagaimanapun, adalah untuk meningkatkan tingkat efisiensi mereka dengan mengubah
campuran masukan mereka.
Pada kasus tingkat pengembalian konstan (constant return to scale), setiap perubahan
atas masukan (input) akan menghasilkan perubahan yang sebanding pada keluaran
(output). Misalnya jika suatu organisasi menghasilkan output 10% lebih banyak
(skalanya naik), hal ini akan mengakibatkan kenaikan sebesar 10% pada level
biayanya. Ini berarti bahwa biaya rata-rata per outputnya sama, tidak tergantung pada
ukuran organisasi.
Pada kasus dimana tingkat pengembalian bervariasi (variabel return to scale), pada
kasus lain, bila ada sedikit perubahan pada input dapat menimbulkan kenaikan
maupun penurunan pada output yang dihasilkannya. Sebagai contoh jika suatu
organisasi yang ditelti menghasilkan output 10% lebih banyak dari biasanya, dapat
menimbulkan kenaikan biaya, kenaikan biaya tersebut bisa lebih atau kurang dari
10%. Biaya rata-rata per output pada organisasi yang berukuran kecil dan besar
biasanya menduduki peringkat tinggi, sedangkan organisasi berukuran sedang
biasanya memiliki biaya rata-rata rendah.
19
19
Seluruh teknik yang tersedia dapat digunakan untuk menghitung baik tingkat
pengembalian konstan ataupun yang bervariasi, kecuali perhitungan indikator. Indikator
efisiensi seperti (biaya per output), secara mutlak merupakan asumsi yang sesuai atas
tingkat pengembalian konstan, hal ini berarti bahwa biaya per output tidak dipengaruhi
oleh ukuran organisasi. Meski begitu, terdapat kadaan dimana beberapa indikator dapat
digunakan untuk tingkat pengembalian bervariasi, akan tetapi, ada kondisi tambahan yang
harus dipenuhi, jika dibandingkan dengan tingkat pengembalian konstan. Analisis yang
dilakukan harus menghasilkan kelompok-kelompok indikator untuk tiap organisasi berbeda
(mis. organisasi kecil, medium, dan besar). Lihat seksi 8.6.3.2 untuk contoh.
2.
Defisiensi (kekurangan) data
Faktor kedua yang mempengaruhi penentuan teknik yaitu apakah terdapat kekurangan
data yang akan digunakan dalam memperhitungkan efisiensi organisasi yang diperiksa.
Anda dapat mengetahui hal ini dengan melakukan suatu analisis pendahuluan, baik
dengan menggunakan indikator atau analisis regresi sederhana. Jadi seluruh model
sebenarnya rentan terhadap defisiensi data, kecuali jika menggunakan teknik SFA. Seperti
telah dijelaskan sebelumnya, teknik SFA mampu menghilangkan perbedaan tinngkat
efisiensi dan perbedaan yang dipicu oleh distorsi statistik, misalnya perbedaan yang
berhubungan dengan kualitas data.
Perawatan di rumah (Home Care)
PricewaterhouseCooper and Berenschot melakukan analisa DEA pada tahun 1999.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dari perawatan di rumah di
BelAnda. Laporan menunjukan bahwa tidak semua data yang digunakan dapat
diAndalkan. Meski begitu, penulis tidak menggunakan analisis SFA, yang sebenarnya
lebih sesuai untuk situasi dimana terdapat keraguan atas kualitas data.
3.
Jumlah Observasi
Faktor ketiga yang mempengaruhi keputusan yaitu apakah Anda memiliki akses terhadap
data tentang hasil output dan input yang digunakan. Jumlah data tersebut paling tidak
mancakup 20-50 organisasi (dalam kurun waktu yang sama). 20 Pada umumnya, Anda tidak
butuh banyak observasi untuk menghasilkan indikator-indikator jika dibandingkan dengan
jumlah observasi yang dibutuhkan dalam FDH, DEA, dan SFA. Dan Anda tidak
membutuhkan banyak observasi jika menggunakan FDH dan DEA dibandingkan bila
menggunakan SFA. Kasarnya, Anda dapat menghitung indikator-indikator yang
dibutuhkan, meskipun data yang tersedia lebih sedikit dari 20-50 observasi, sedangkan
jika menggunakan FDH dan DEA Anda harus memiliki akses terhadap 20-50 observasi.
Dalam menggunakan SFA, biasanaya Anda akan membutuhkan paling tidak 50 observasi.
20
Jumlah 20-50 dimaksudkan hanya sebagai indikasi secara kasar. Tergantung jumlah observasi dan
hubungannya dengan jumlah variable (seperti jumlah output dan input), Anda harus memutuskanapakah
jumlah observasi telah cukup banyak untuk memungkinkan Anda menggunakan teknik yang diinginkan.
Istilah cukup banyak disini dimaksudkan untuk memungkinkan Anda membuat laporan yang secara
statistik dapat diAndalkan.
Meskipun Anda dapat menggunakan FDH untuk membandingkan perusahaanperusahaan dalam jumlah yang relatif sedikit, Anda perlu untuk membagi perusahaanperusahaan ke dalam beberapa kategori yang bisa diperbandingkan ukurannya. Seperti
telah disebutkan sebelumnya, FDH memungkinkan Anda untuk membuat perbandingan
antar organisasi aktual atau nyata, bukan organisasi virtual. Bila tidak terdapat organisasi
yang layak dibandingkan, dalam hal ini informasi tentang kuantitas output yang dihasilkan
dan input yang digunakannya, model akan cenderung untuk mengklasifikasikan organisasi
subject Anda sebagai efficient by default (dinyatakan efisien karena keadaan di luar
kendali).
Salah satu keuntungan dari digunakannya DEA dan SFA dibandingkandengan FDH yaitu
mempunyai kemungkinan lebih kecil bagi organisasi subjak Anda untuk dikategorikan
seagai efficient by default (karena Anda dapat membuat perbandingan dengan organisasi
virtual). Masalah yang timbul dalam penggunaan FDH yaitu cenderung untukmemasukkan
banyak organisasi ke dalam kategori efisien, hal ini berarti bahwateknik ini kurang baik
dalam menyediakan informasi berguna dalam masalah atau perbedaan efisiensi, yaitu
kurang mampu untuk membedakan efisiensi.
Pilihan
Anda harus mengerjakan dengan hati-hati setiap kasus yang perlu menggunakan
indikator-indikator. Hal ini karena, sebagai contoh, indikator berbeda dapat dengan mudah
menghasilkan tanda-tanda yang bertendangan, yang akan meyulitkan dalam membuat
laporan tentang level efisiensi secara keseluruhan. Indikator tidak begitu bagus dalam
menjelaskan tingkat perbedaan efisiensi. Lihat seksi 8.6.1 untuk informasi lebih lanjut
mengenai penggunaan indikator.
Pada umumnya, pada dua situasi dimana seluruh teknik berbeda dapat digunakan, salah
satu atau lebih dari teknik-teknik tersebut biasanya lebih cocok untuk digunakan,
tergantung pada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebelumnya kita telah
mendiskusikan sejumlah kelebihan dan kekurangan ini. Berikut beberapa poin-poin
penting yang perlu diketahui.
Indikator sering kurang cocok digunakan jika Anda berkutat dengan rentang tertentu dari
output dan/atau input. Tidak seperti indikator, FDH, DEA, dan SFA memungkinkan Anda untuk
menghubungkan rentang output terhadap input yang digunakan secara bersama-sama. Oleh
karena itu, kita dapat memperkirakan bagaimana keduanya mempengaruhi satu sama lain.
Sebuah fungsi produksi dalam SFA kurang cocok jika berhubungan dengan rentang output
tertentu, seperti juga relatif sulit untuk membedakan antar output.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, penggunaan fungsi matematik dalam SFA
mengharuskan Anda untuk membuat beberapa asumsi pendahuluan tentang hubungan input
terhadap output meskipun biasanya Anda kurang tahu banyak tentang sifat dasarnya secara
tepat. Jika Anda tidak terlalu yakin atas fungsi yang Anda pilih, sebaiknya Anda menggunakan
indikator, FDH, dan DEA daripada menggunakan SFA (hal ini karena teknik-teknik tersebut
tentunya lebih cocok).21
Tabel berikut memberikan Anda indikasi secara kasar mengenai baberapa kelebihan dan
kekurangan utama dari teknik-teknik berbeda.
21
Dalam kasus SFA, angka efisiensi juga dipengaruhi oleh jenis fungsi yang Anda pilih.
Indikator
-
FDH
+
DEA
+
SFA
+
++
++
++
+
-
++
--
+
-
+
-+
++
8.6.2.5 Menggunakan lebih dari satu teknik dalam waktu yang sama
Setiap teknik yang bebeda yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
mempunyai kelebikan dan kekurangan. Anda bisa menguji keandalan hasil temuan Anda
dengan menggunakan beberapa metode secara bersamaan (mis. Indikator, 22 FDH, DEA,
dan SFA). Coba dan gunakanlah paling tidak dua teknik dalam satu waktu.
Jika seluruh model menghasilkan temuan yang sama, laporan yang Anda buat menjadi
lebih Andal. Lain halnya jika hasil temuannya kontradiktif atau berlawanan.
Derajat kebenaran yang tinggi dibutuhkan untuk membuat rekomendasi. 23 Inilah sebabnya
sangat berguna (jika memungkinkan) untuk selalu menggunakan beberapa metode
berbeda untuk menghitung tingkat efisiensi dan membandingkan hasilnya.
8.6.3
Terkadang, Anda juga dapat menggunakan analisis regresi sederhana untuk mengukur efisiensi.
Lihat, sebagai contoh, Isral, matheeuwsen, Roelofs and Roljackers (2001) dan Eggink dan Blank (2001).
24
Untuk informasi lebih lanjut, dan pembahasan teori yang mendasari penggunaan teknik-teknik ini,
sebagai contoh, Stevens (192) atau Tacq (1991).
23
perbedaan tingkat efisiensi. Contoh pertama berhubungan dengan rumah sakit, kedua
dengan rumah perawatan (nursing homes).
Rumah sakit
Kantor perencanaan sosial dan kebudayaan mengukur tingkat efisiensi rumah sakit
BelAnda pada periode 1985 sampai 1995, dan tahun 1998. SFA (fungsi biaya) digunakan
untuk untuk menghitung angka efisiensi untuk setiap rumah sakit dari skala 0 sampai 1.
Temuan tersebut diperlihatkan pada gambar berikut.
Fungsi biaya digunakan untuk mencari penjelasan yang paling potensi alatas perbedaan
tingkat efisiensi. Hal ini menunjukan bahwa efisiensi:
Mengalami penurunan 0.3% jika harga komposit dari staf perawatan naik sebesar 1%
(harga komposit adalah rasio antara harga yang dibayar rumah sakit dan harga rata-rata;
harga komposit tinggi jika staf yang dipekerjakan untuk rumah sakit relatif berkualitas dan
berpengalaman);
Menurun sebesar 0.17% dan 0.13% jika harga komposit dari staf lain dan staf paramedik
naik sebesar 1%;
Menurun sebesar 0.1% jika proporsi staf paramedik naik sebesar 1%;
Menurun sebesar 0.04% jika tingkat ketidakhadiran karena sakit meningkat 1%.
Faktor penjelasan lain yang termasuk dalam analisis, seperti tingkat terisinya ruang
inap dan proporsi konsultan yang dipekerjakan oleh rumah sakit lebih besar dari 10%,
terbukti bahwa hal itu tidak berpengaruh material pada tingkat efisiensi rumah sakit.
DEA juga digunakan untuk menghitung angka efisiensi dan untuk mengidentifikasi faktor
tertentu yang memiliki efek material pada tingkat efisiensi rumah sakit. Biasanya hasil
yang diperoleh sama.
Rumah Perawatan
Pada tahun 1996, Kantor Perencanaan Sosial dan Budaya mempublikasikan sebuah studi
mengenai tingkat efisiensi dari rumah perawaran BelAnda pada tahun 1984 dan 19871993.25 SFA (fungsi biaya) digunakan untuk menghitung angka efisiensi untuk setiap
rumah perawatan pada skala 0 sampai 100% untuk setiap tahunnya. Gambar biaya yang
diambil adalah untuk biaya variabel staf dan peralatan. Studi tersebut memeriksa keadaan
dari output-output berijut ini:
Rumah perawatan yang paling efisien dihargai dengan nilai 100%. Tingkat efisiensi ratarata yang diperoleh dari seluruh rumah perawatan selama masa reviu adalah 93%. Hal ini
berarti bahwa rumah perawatan harus mampu untuk mengurangi biayanya sebesar ratarata 7%.
Salah satu temuan studi menunjukan bahwa semakin besar suatu rumah
perawatan, cenderung untuk semakin efisien. Analisis probit digunakan untuk
menemukan variabel mana yang berperan dalam menentukan efisien tidaknya
suatu rumah perawatan. Faktor-faktor penjelas berikut ini dibagi menjadi tiga
kategori, misalnya keistimewaan produk, keistimewaan pasar, dan jenis institusi,
dan keistimewaan operasional dan proses. Hasil dari probit analisis
dipresentasikan dalam table berikut. TAnda plus yang mengindikasikan bahwa
variabel tersebut cenderung untuk meningkatkan efisiensi rumah perawatan,
sedangkan tAnda minus menunjukan variable menurunkan efisiensi. Angka nol
berarti tidak mungkin untuk membuat laporan mengenai efek dari variabel
tersebut.
Perkiraan
Produksi
-Proporsi dari perawat yand masih dalam pelatihan
+
-Kualitas dari perawat yang berkualifikasi
-Kualitas staf lain
-Modal per tempat tidur
0
- Apotek in-house
- Daftar keperluan
- Ciri-ciri pasar dan jenis institusi
- Tingkat persaingan
- Non-kepemilikan umum
25
+
0
+
0
- Protestan
- Yayasan / Trust
- Somatic
- Psikogeriatrik
- operasional dan proses utama
- Tingkat hunian
- Ketidakhadiran karena sakit
- Penggunaan outsource
- Penggunaan insource
- Ukuran departemen
0
0
0
+
+
+
-
Para peneliti menyimpulkan bahwa hanya terdapat peluang yang terbatas untuk meningkatkan
efisiensi (yaitu dengan mengurangi tingkat harga). Sebagian ketidakefisienan yang teridentifikasi
disebabkan oleh faktor-faktor eksternal, seperti kondisi pasar, yang sulit atau tidak mungkin
mempengaruhi atau mengendalikan. Peneliti juga menyimpulkan bahwa, ketika suatu bentuk
peningkatan dapat mendatangkan keuntungan efisiensi marginal bagi panti jompo kecil, pada
kenyataannya akan mennyebabkan kerugian pada panti jompo yang lebih besar.
Penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas staf, semakin besar tingkat
ketidakefisienannya. Bagaimanapun, kebutuhan akan pengamamanan standar pelayanan yang
dipasangkan dengan pertimbangan sosial akan muncul kemungkinan terjadinya penurunan
standar-standar kualitas sebagai kebijakan yang realistis. Kesimpulan lainnya adalah bahwa
faktor-faktor, seperti sumber daya dari luar, sumber daya dari dalam , tingkat kepemilikan yang
lebih tinggi, dan ukuran departemen yang lebih kecil, cenderung meningkatkan efisiensi panti
jompo.
DEA juga digunaka untuk menghitung angka efisiensi, dan membawa kepada kesimpulan yang
sama secara keseluruhan.
Kesimpulan
Contoh di atas mendemonstrasikan nilai dari teknik-teknik statistik. Teknik-teknik ini bisa digunakan
untuk menentukan faktor-faktor yang tepat yang memperngaruhi subyek organisasi. Dengan kata
lain, teknik-teknik tersebut dapat membekali Anda dengan seperangkat faktor penjelas didahului
oleh bukti statistik, yang bisa Anda gunakan kemudian untuk meningkatkan efisiensi organisasi.
Di saat yang bersamaan, contoh-contoh tersebut juga menunjukkan bahwa tidak mungkin
menjelaskan semua jenis ketidakefisienan ataupun juga organisasi yang ditunjuk untik
mempengaruhi semua faktor penjelas yang mungkin. Ini adalah pertimbangan yang sangat
penting: jika analisis menunjukkan bahwa ketidakefisienan lebih disebabkan oleh faktor eksternal
daripada oleh kekurangan subjek organisasi itu sendiri, hal ini adalah alasan yang bagus untuk
menggunakan kebijakan yang sama.
8.6.3.2. Teknik Non-Statistik
Jika informasi yang tersedia untuk mencegah penggunaan teknik statistik untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang bisa menjelaskan perbedaan-perbedaan dalam efisiensi, Anda bisa
menggunakan grafik sebagai gantinya, berkonsultasi dengan para ahli, atau membuat
perbandingan antara orgaisasi-organisasi. Mari kita lihat lebih dekat tiga pilihan berikut:
Grafik
Salah satu cara menemukan penjelasan adalah dengan menggambar grafik atau diagram
persebaran (scatter diagram) di mana setiap faktor yang mungkin bisa menjelaskan perbedaan
efisiensi yang diarahkan berlawanan dengan indikator efisiensi yang relevan, seperti biaya per
output atau biaya per outcome. Bagaimanapun, untuk menggambarkan kesimpulan-kesimoulan
yang berdasarkan gambar tersebut, Anda membutuhkan akses ke sejumlah besar observasi
dengan cukup, untuk meyakinkan bahwa kesimpulan Anda tidaklah sesederhana masalah
peluang.
Jika Anda membuat indikator untuk membandingkan sejumkah besar organisasi, Anda seharusnya
meyakinkan bahwa, dimana mungkin dan relevan, faktor-faktor penjelas yang mungkin termasuk
ukuran organisasi. Faktor ini juga bisa mempengaruhi efisiensi, yang mengapa perlu Anda
perhatikan. Misalnya, organisasi-organisasi berukuran kecil, sedang, dan besar semuanya
mungkin mempunyai struktur biaya yang berbeda-beda (organisasi besar cenderung lebih
birokratis, menghasilkan biaya rata-rata yang lebih tinggi; lihat juga annexe 8).
Contoh kegunaan grafik berikut diambil dari Courts audit of job centre (sekarang dikenal sebagai
Centres for work and income) ke yang mana telah kita tunjuk. Umumya, para pencari kerja yang
tidak mudah dipekerjakan, untuk alasan apapun, tidak mempunyai kesempatan untuk menemukan
pekerjaan hingga mereka mengikuti beberapa pelatihan. Harapannya, untuk itu, bahwa biaya per
pencari kerja yang mendapat pekerjaan cenderung meningkat berbanding terbalik dengan
kemampuan kerja relatif dari para pencari kerja pada buku pusat kerja (segala sesuatu yang lain
tetap sama). Hal ini menyebabkan pusat kerja perlu bertindak lebih dan oleh sebab itu
menimbulkan biaya yang lebih besar untuk meningkatkan kemampuan kerja para pencari kerja
dalam buku mereka.
Grafik berikut menunjukkan biaya per penempatan pada tahun 1998 dalam kaitannya dengan para
pencari kerja yang pusat-pusat kerja mengatur untuk mendapatkan pekerjaan untuk mereka,
sesuai dengan kemampuan kerja relatif para pencari kerja dalm daftar pusat. Kategori kemampuan
kerja didasarkan pada komposisi portofolio para pencari kerja pada masing-masing pusat kerja.
Untuk menjelaskan pengaruh perbedaan ukuran, misalnya besar, sedang, dan kecil, pusat kerja
mungkin mempunyai perbedaan struktur biaya, biaya-biaya tersebut diarahkan berlawanan dengan
ukuran pusat kerja, seperti yang terukur berdasarkan jumlah para pencari kerja (lihat annexe 8
untuk informasi lebih lanjut).
A: Kategori kemampuan kerja 1 (para pencari kerja dengan kemampuan kerja tinggi)
B: Kategori kemampuan kerja 2 (para pencari kerja dengan kemampuan kerja rata-rata)
C: Kategori kemampuan kerja 3 (para pencari kerja dengan kemampuan kerja rendah)
Grafik-grafik tersebut tidak menunjuk ke hubungan yang jelas antara biaya per penempatan
dengan kemampuan kerja relatif para pencari kerja pada buku pusat kerja. Berdasarkan pada
angka dan kemampuan kerja relatif para pencari kerja pada pusat kerja biaya per penempatan
kasarnya terletak antara 1000 dan 3000.
Jelasnya, harus juga diperhatikan pengaruh pasar kerja. Pusat-pusat kerja tersebut beroperasi di
wilayah di mana terdapat permintaan tenaga kerja yang relatif tinggi seharusnya lebih mudah
menemukan pekerjaan untuk para pencari kerja pada buku mereka daripada pusat-pusat kerja
lainnya. Bagaimanapun, bahkan jika kondisi pasar tenaga kerja diperhatikan, masih terdapat
pemisah yang cukup besar dalam biaya per penempatan. Dengan kata lain, tidak ada hubungan
yang jelas antara berbagai faktor penjelas dengan biaya per penempatan. Temuan tersebut tidak
menawarkan cara meningkatkan efisiensi pusat kerja yang jelas.
Pendapat Para Ahli
Cara lain untuk menemukan penjelasan potensial bagi perbedaan-perbedaan efisiensi adalah
dengan meminta para ahli untuk meninjau temuan (misalnya, angka efisiensi; biaya per output
atau outcome) dan menyrankan penjelasan-penjelasan yang mungkin bagi mereka. Meskipun
pendapat mereka tidak lebih dari hasil pengalaman atau pembelajaran, mereka bisa membantu
mengidentifikasi peluang-peluang potensial untuk perbaikan.
Terdapat, bagaimanapun, sejumlah resiko yang dikaitkan dengan suatu pendekatan. Disampaikan
bahwa tidak ada jaminan bahwa pendapat para ahli adalah penjelasan yang pasti benar untuk
setiap ketidakefisienan, dan bahwa faktor-faktor yang berbeda seringkali saling mempengaruhi
satu sama lain dan sulit untuk mengetahui terlebih dahulu bagaimana mereka akan saling
mempengaruhi dalam praktiknya, setiap tindakan yang diambil berdasarkan pendapat para ahli
mungkin tidak akan mempunyai pengaruh apapun pada tingkatan efisiensi dan bahkan mungkin
memperburuk keadaan.
Resiko Pendapat Para Ahli (contoh fiktif)
Katakanlah bahwa Anda berkonsultasi dengan seorang ahli dalam hubungannya dengan audit
yang Anda lakukan atas efisiensi rumah sakit. Ahli tersebut mengatakan bahwa biaya per pasien
cenderung meningkat sebanding dengan persentase staf paramedis yang dipekerjakan oleh rumah
sakit. Tapi apakah proporsi staf paramedis mempengaruhi komposisi harga? Semakin rendah
proporsi staf paramedis, semakin tinggi komposisi harga. Katakanlah bahwa ahli Anda tidak peduli
akan hal ini. Kenyataannya adalah semakin tinggi komposisi harga, semakin tinggi biaya per
pasien. Jika rumah sakit saat ini mencoba mengurangi proporsi staf paramedis untuk
meningkatkan efisiensi, terdapat resiko bahwa operasi akan gagal karena proporsi staf paramedis
yang rendah akan menghasilkan komposisi harga yang lebih tinggi. Hal ini, berturu-turut, akan
mempunyai efek yang merugikan bagi efisiensi.
Membandingkan Organisasi-Organisasi
Jika Anda telah membandingkan sejumlah organisasi yang bisa dibandingkan satu sama lain
dengan maksud untuk menghitung efisiensi subjek perusahaan Anda, dan Anda menemukan
bahwa terdapat perbedaan yang besar dalam tingkatan efisiensi,Anda akan menemukan bahwa
sangat berguna meninjau lebih dekat kinerja terbaik dan terburuk organisasi-organisasi
ini.hal ini memberikan sejumkah cara yang bermanfaat di mana organisasi berkinerja buruk bisa
menyesuaikan proses operasinya meniru proses operasi yang diterapkan oleh organisasi
berkinerja baik.
Contohnya, contoh pusat-pusat kerja yang diberikan di seksi 8.6.2.1. (lihat gambar dan tabel)
menyerankan bahwa ketidakefisienan pusat kerja bisa meningkatkan efisiensi mereka ke tingkatan
yang dicapai oleh pusat kerja acan mereka (yaitu pusat kerja pembanding dengan kinerja baik).
Dengan kata lain, ketidakefisienan pusat-pusat kerja bisa memperoleh periode yang baik, dan
mempelajari beberapa pelajaran dari pusat kerja acuan di atas mereka dalam kolom mereka
sendiri pada gambar. Jelasnya, pendekatan tipe ini paling sesuai dengan perbandingan dengan
organisasi aktual (daripada virtual)
Terdapat persamaan risiko antara pendekatan tipe ini dengan pendapat para ahli.
How not to d it
Sebuah contoh DEA berbasis pembelajaran dimana kesimpulan-kesimpulan dilontarkan tanpa
kesulitan berdasarkan temuan penelitian adalah studi efisiensi dari organisasi perawatan rumah
dilaksanakan oleh PricewaterhouseCoopers dan Barenschot pada tahun 1999 (ke yang mana
telah kita tunjuk)
Pengecualian Medical Expenses Act
Pemerintah Belanda memutuskan pada tahun 1990-an menjalankan standar acuan studi untuk
semua organisasi ditutupi oleh Exeptional Medical Expenses Act. PricewaterhouseCoopers dan
Barenschot menampilkan analisis DEA pada tahun 1999 dari organisasi yag menawarkan jasa
perawatan rumah. Pemerintah menyimpulkan, berdasarkan temuan-temuan audit, bahwa alat
khusus ini bisa digunakan uktuk menganalisis dan membandingkan kinerja organisasi-organisasi,
dan juga untuk mengidentifikasi karakter-karakter yang mirip dari organisasi-organisasi yang
efisien.
De Groot (2000) menunjukkan bahwa balajar dengan keras melahirkan kesimpulan-kesimpulan ini.
Para peneliti tidak mengatur bagaimana menemukan penjelasan yang cukup untuk menjelaskan
perbedaan-perbedaan dalam efisiensi, dengan pengecualian hubungan yang relatif sepele antara
tingkat ketidakhadiran yang tinggi karena sakit dengan tingkat efisiensi yang rendah. Terlebih lagi,
tidak ada aspek khusus dari manajemen operasional yang dijalankan oleh organisasi-organisasi
yang berlabel organisasi dengan praktik-terbaik secara nyata membedakan mereka dari yang lain.
Hal ini berarti bahwa studi tidak bisa digunakan untuk menghakimi rekomendasi manapun untuk
meningkatkan efisiensi organisasi-organisasi yang tertarik pada tingkatan organisasi-organisasi
pembanding dengan kinerja terbaik, yang mana, setelah semuanya, tujuan akhir dari tipe studi
perbandingan ini.
Karena kasus dengan setiap teknik statistik, DEA dan SFA keduanya butuh digunakan dengan
hati-hati. terlebih lagi, agar temuan-temuan berguna dalam prakteknya, penting untuk merumuskan
penjelasan-penjelasan potensial dan untuk mengujinya untuk melihat apakah mereka
memperhatikan perbedaan-perbedaan ketidakefisienan dengan sungguh-sungguh ditunjukkan
dengan analisis Anda (lihat seksi 8.6.3.). dengan kata lain, Anda butuh merumuskan penjelasan
anda atas perbedaan efisiensi dengan sangat hati-hati dan meyakinkan bahwa mereka
dilatarbelakangi bukti yang jelas. Jika Anda tidak yakin, anda sebaiknya melakukan tes atasnya.