Definisi 5.

3
Di berikan kurva mulus C :

( t )=x ( t ) i+ y ( t ) j, a t b , jika z=M ( x , y )

F

permukaan

terbatas pada C, maka :

i=1

M ( x ( t 1 ) , x ' ( t i ) ) t i
M ( x , y ) dx=|lim

| 0
'

x ( t ) , y (t ) x (t )dt
M

i=1

M ( x( t '1 ), y ( t 'i ) ) x i
M ( x , y ) dx=|lim

| 0
'

x ( t ) , y (t ) y (t )dt
M

Apabila lintasan integral yang di berikan bukan dalam bentuk parameter, tetapi berbentuk y =
f(x) dan x = g(y) dengan titik awal (a,b) dan titik akhir (c,d), maka dengan substitusi di
peroleh :

( i ) M ( x , y ) dx= M ( x , f ( x )) dx = M ( g ( y ) , y ) g' ( y )dy

b

( ii ) M ( x , y ) dx= M ( g ( y ) , y ) dy= M ( x , f ( x ) ) f ' (x )dx

a

SIFAT SIFAT

M (x , y )dx
c

1. C tetap, integral M dipandang sebagai variabel

(a). Jika M kontinu dan C terbatas maka

M (x , y ) dx
c

ada.

M ( x , y ) dx + N ( x , y)

(b).

[ ]dx= M ( x , y )dx + N ( x , y)dx

c

(c).

k M ( x , y ) dx=k M ( x , y )dx , k R

2. M tetap, C dipandang sebagai variabel

Misalkan kurva mulus C :

( t )=x ( t ) i+ y ( t ) j, a t b
F
, maka :

(a). (x(a), y(a)) titik pangkal dari C dan (x(b), y(b)) titik ujung dari C. Perubahan t dari
a ke b menghasilkan orientasi dari C. Perubahan t dari b ke a, akan diperoleh
kurva yang sama dengan orientasi yang berlawanan.
(b). Jika

C1

( t )=x 1 ( t ) I + y 1 ( t ) j , a1 t b1
F
dan

C2

( t )=x 2 ( t ) I + y 2 ( t ) j , a2 t b2
F

Dengan (x1(b1), y1(b1)) = (x2(b2), y2(b2)) maka C = C1 + C2

n

Secara sama didefinisikan

(c).

i=1

M ( x , y )dx= M ( x , y)dx

(d).

C= C1

C 1+C 2

C1

C2

M ( x , y ) dx= M ( x , y ) dx + M (x , y ) dx

3. jika M kontinu,

|M (x , y )|k

untuk setiap (x,y)

adalah panjang kurva C, maka

M (x , y )dx k |C|

C, C terbatas dan

|C|