Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Manusia memerlukan kemampuan untuk bergerak. Ketika orang
dapat berdiri dan bergerak, mereka lebih sehat. Paru-paru mereka
mengembang lebih mudah. Mereka mencerna makanan secara seksama
lebih baik. Mereka mampu berdefekasi dengan baik, fungsi ginjal mereka
lebih baik dan tulang serta otot mereka lebih sehat. Jika sedang sakit,
mereka sering tidak dapat bergerak atau hanya dapat bergerak sedikit.
Kadang tirah baring atau tidak ada gerakan sama sekali diperlukan
untuk
mengatasi
masalah
kesehatan.Istirahat
meningkatkan
asuhan
dari
cedera
pada
sistem
musculoskeletal.Perawat
anggota
keluarga
klien
bagaimana
mengangkat
dan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Teori
Pemberian Posisi Pasien
Pemberian Posisi Pasien merupakan cara menggunakan tubuh
secara efisien yaitu, tidak banyak mengeluarkan tenaga, terkoordinir,
serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan keseimbnagan
selama aktivitas.
Pengaturan Posisi
1. POSISI FOWLER
Posisi fowler merupakan posisi bed dimana kepala dan dada
dinaikkan setinggi 45-60 tanpa fleksi lutut.
2.
POSISI SIMS
Posisi sims atau disebut juga posisi semi pronasi adalah posisi
dimana klien berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dan
posisi pronasi. Posisi ini lengan bawah ada di belakang tubuh klien,
sementara lengan atas didepan tubuh klien.
3. POSISI TRENDELENBURG
Posisi pasien berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebih
rendah daripada bagian kaki.
4. POSISI DORSAL RECUMBENT
Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau
direnggangkan) di atas tempat tidur.
5. POSISI LITOTOMI
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya ke atas bagian perut.
6. POSISI GENU PECTORAL
Merupakan posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada
menempel pada bagian alas tempat tidur.
8. Posisi Orthopneu
Posisi orthopneu merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi
dimana klien duduk di bed atau pada tepi bed dengan meja yang
menyilang diatas bed.
9. POSISI LATERAL (SIDE LYING)
Posisi lateral adalah posisi dimana klien berbaring diatas salah satu
sisi bagian tubuh dengan kepala menoleh kesamping.
Pengertian membantu klien duduk ditempat tidur:
Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang imobilisasi
atau klien lemah untuk memberikan bantuan duduk ditempat tidur.
Pengertian Memindahkan Pasien ke kursi roda :
Suatu kegiatan yang dilakuan pada klien dengan kelemahan kemampuan
fungsional untuk berpindah dari tempat tidur ke kursi.
ANATOMI FISIOLOGI
Sistem musculoskeletal merupakan suatu system yang dibentuk oleh
tulang, sendi dan otot.
Tulang panjang
Tulang ini agak melengkung tujuannya agar kuat menahan beban dan
tekanan. Contohnya humerus, radius, ulna, femur, tibia, dan fibula.
2.
Tulang pendek
Parbandingan tebal dan panjang hampir sama, terdapat pada pergelangan
tangan dan kaki, bentuknya seperti kubus.
http://bangeud.blogspot.com/
Melindungi bagian tubuh tertentu seperti hati, ginjal, otak dan paruparu
Tempat melekatnya otot dan tendon
Sumber mineral seperti garam dan fosfat
Tempat produksi sel darah merah
Sendi
Tulang dalam tubuh dihubungkan satu sama lain dengan sendi atau
artikulasi yang
memungkinkan berbagai macam gerakan.
Ada 3 macam sendi yaitu
otot
Kira-kira 40% tubuh adalah otot rangka dan 5-10% lainya adalah
otot polos atau otot jantung
Otot dihubungkan oleh tendon tau aponeurosis ke tulang, jaringan
ikat atau kulit
Otot bervariasi ukuran dan benuknya bergantung aktivitas yang
dibutuhkan
Otot tubuh tersusun oleh kelompok sel otot yang paralel (fasikuli)
yang terbungkus dalam jaringan fibrus dinamakan epimisium atau
fasia
Otot mengandung sebagian besar mioglobulin yang berkontraksi
lebih lambat dan lebih kuat
Tiap sel otot (serabut otot) mengandung myofibril. Yang tersusun
atas sekelompok sarkomer (aktin dan myosin) yang merupakan unit
kontraktil otot skelet.
http://bangeud.blogspot.com/
FISIOLOGI OTOT
Otot
merupakan
jaringan
peka
rangsang
(eksitabel)
yang
dapat
Otot jantung
stria, Mempunyai
silindris, multinukleus,
dan
mempunyai silindris,
banyak
inti
berada
dibawah serta
junction
berkembang
serta bercabang-cabang
control kesadaran.
Tight
Otot polos
stria, Tidak berstria, hanya
tidak
pesat
dibawah
tidak
pengaruh
berkontraksi kesadaran
dibawah
RS pengaruh kesadaran.
sangat Gap
juga
junction
Gap
junction
RS
RS kurang berkembang
kurang berkembang
B. Tujuan
Tujuan Pemberian posisi pasien:
1. POSISI FOWLER
Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan
cardiovaskuler.
Untuk melakukan
aktivitas
tertentu
menonton
(makan,
membaca,
televisi)
2. POSISI SIMS
Untuk memfasilitasi drainase dari mulut klien yang tidak sadar.
Mengurangi penekanan pada sakrum dan trokhanter besar pada
perineal
Untuk tindakan pemberian enema
3. POSISI TRENDELENBURG
Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
4. POSISI DORSAL RECUMBENT
http://bangeud.blogspot.com/
8. POSISI OTHOPNEU
Untuk membantu mengatasi masalah pernafasan dengan
yang terlibat.
Memenuhi kebutuhan pengaturan posisi yang tepat
Untuk persiapan prosedur perawatan berikutnya ( memberikan
makan ,minum , personal hygiene dan sebagainya )
http://bangeud.blogspot.com/
disuse
Memberikan kenyamanan
Mempertahankan kontrol diri pasien
Memungkinkan pasien untuk bersosialisasi
Memudahkan perawat yang akan mengganti seprei (pada klien
tirah baring
Memindahkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik.
C. Manfaat
Mengurangi Jumlah energy yang digunakan.
Mempertahankan kseimbangan.
Mengurangi kecelakaan.
Memperluas ekspansi paru.
Meningkatkan sirkulasi renal dan gastrointestinal
D. Indikasi
Indikasi posisi semi telungkup( posisi sims ) : Posisi semi-telungkup (atau
posisi
Sims)
sering
digunakan
untuk
pasien
paralisis
karena
ini
mengurangi tekanan pada bokong dan panggul. Banyak orang menemukan posisi ini nyaman untuk tidur.
Indikasi posisi miring : Posisi miring membantu menghilangkan tekanan
pada punggung dan tumit untuk individu yang tidak dapat turun dari
tempat tidur atau yang duduk untuk waktu lama. Posisi ini baik untuk
istirahat atau tidur.
Indikasi posisi telungkup : Posisi telungkup sering digunakan untuk pasien
tidak sadar karena posisi ini membantu drainase. Namun, posisi ini harus
digunakan hanya untuk waktu singkat pada pasien lain karena posisi ini
menyebabkan kesulitan bernapas.
Indikasi Posisi telentang : Posisi telentang umumnya digunakan untuk
membantu pemulihan setelah operasi tertentu dan untuk pemeriksaan
pada kepala, leher, dada depan, paru, mamae, jantung, abdomen,
ektremitas dan nadi perifer.
http://bangeud.blogspot.com/
persalinan.
Memberikan kenyamanan
pasien untuk bersosialisasi
Memudahkan perawat yang akan mengganti seprei (pada klien yang
tirah baring
Memindahkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik.
E. Kontraindikasi
1) Hypermobilitas
Pada hipermobilitas tidak dapat diberikan tehnik mobilisasi karena
masalah
yang
ada
pada
hypermobilitas
bukanlah
gangguan
Efusi sendi
Pada sendi yang mengalami efusi tidak boleh dilakukan
mobilisasi
karena
keterbatasan
yang
terjadi
adalah
karena
3) Inflamasi
Pemberian mobilisasi pada fase inflamasi dapat menimbulkan
nyeri dan memperberat kerusakan jaringan.
F. Persiapan Peralatan
Peralatan Pemberian Posisi pasien
1. Tempat tidur
2. Bantal kecil
3. Gulungan handuk
4. Bantalan kaki
5. Sarung tangan ( bila diperlukan )
6. Bantal angin
7. Footboard
Persiapan Peralatan membantu klien duduk ditempat tidur
1. Sarung tangan (bila diperlukan)
Persiapan Peralatan Memindahkan Pasien ke kursi roda
1.Sarung tangan
2. Kursi roda
G. Prosedur
Prosedur Pemberian Posisi Klien
A. POSISI FOWLER
1. Cuci tangan
dengan
menggunakan
sarung
tangan
bila
http://bangeud.blogspot.com/
bantal.
Terlalu
banyak
bantal
dibawah
kepala
akan
selain
tambahan
bantal
dibawah
panggulnya.
pengumpulan
darah
dalam
vena,
menurunkan
B. POSISI SIMS
Prosedur kerja
http://bangeud.blogspot.com/
1. Cuci
tangan
dengan
menggunakan
sarung
tangan
bila
kepala
klien.
Mempertahankan
C. POSISI TRENDELENBURG
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, letakkan bantal
diantara kepala dan ujung tempat tidur pasien, dan berikan
bantal dibawah lipatan lutut.
3. Berikan balok penopang pada bagian kaki tempat tidur atau atur
tempat tidur khusus dengan meninggikan bagian kaki pasien
D. POSISI DORSAL RECUMBENT
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, pakaian bawah
dibuka.
http://bangeud.blogspot.com/
10
E. POSISI LITOTOMI
Prosedur kerja
1. Jelaskan Prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring berbaring
telentang,
http://bangeud.blogspot.com/
11
telapak
resiko foot-droop.
7. Jika klien tidak sadar
kaki
atau
dorsofleksi,
mengalami
mengurangi
paralise
pada
http://bangeud.blogspot.com/
12
H. Posisi Orthopneu
Prosedur kerja
a. Cuci tangan dengan
menggunakan
sarung
tangan
bila
kepala
klien
terlentang
mendatar
di
tempat
tidur.
tengkurap
ditengah
tempat
tidur
yang
datar.
http://bangeud.blogspot.com/
13
5.
dikontra
indikasikan.
Menurunkan
fleksi
atau
pernafasan
dengan
lumbal, dan
menurunkan
tekanan
mengalami
paralisa
pada
mencegah
terjadinya
edema
dan
memberikan
tidak
sadar
atau
mengalami
paralisa
pada
mencegah
terjadinya
edema
dan
memberikan
http://bangeud.blogspot.com/
kemudahan
akses
bagi
klien
tidur.
dan
14
kepala
dan
leher
klien.
menjaga
klien
dari
terguling
ke
belakang
dan
2.
http://bangeud.blogspot.com/
15
3.
4.
5.
6.
9.
http://bangeud.blogspot.com/
16
17
10. Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan klien
secara langsung ke depan kursi
11. Instruksikan klien untuk menggunakan penyangga tangan pada
kursi untuk menyokong
12. Fleksikan panggul anda dan lutut saat menurunkan klien ke kursi
13. Kaji klien untuk kesejajaran yang tepat
14. Stabilkan tungkai dengan limut mandi
15. Ucapkan terimakasih atas upaya klien dan puji klien untuk
kemajuan dan penampilannya
H. Evaluasi
Respon klien/pasien selama perubahan posisi diperhatikan
Tanda-tanda vital kilen/pasien ( nadi, pernafasan, tekanan
darah ) diperiksa
Sesuai dengan tujuan
I. Dokumentasi
BAB III
http://bangeud.blogspot.com/
18
PENUTUP
http://bangeud.blogspot.com/
19
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.
Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta.
EGC.
Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess
and Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.
Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC
Perry, Ame Griffin.2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur
dasar. Jakarta: EGC.
Uliyati, Musrifatul dan A. Aziz Alimul Hidayat. 2006. Keterampilan
dasar praktik klinik kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC
Potter dan Perry,2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta
: EGC
Ester, Monica. 2005. Pedoman Perawatan Pasien. Jakarta : 2005
Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III,
Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.
Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC
http://bangeud.blogspot.com/
20