DAFTAR ISI
I.
Daftar Isi
II.
Pendahuluan
I.1
I.2
I.3
I.4
15
I.5
18
I.6
21
I.7
22
I.8
Batasan Ukuran.
26
I.9
Proses Pembakaran.
28
I.10
Derajat Pengabutan
31
I.11
32
I.12
Matrik F.O.
34
I.13
Neraca Kalor.
35
I.14
Perpindahan Panas
37
40
II.1
Kepala Silinder
41
II.2
45
II.3
48
II.4
Crank Shaft
50
II.5
Cam Shaft
51
II.6
Transmission Gear
52
Hal - 0/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENDAHULUAN
Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak mengalami perkembangan dalam
pemakaian untuk angkutan darat dan laut, kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan
menengah bahkan sampai daya besar sudah banyak menggunakan Mesin Diesel.
Hal - 1/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Proses kerja Mesin Diesel 4 langkah, dan 2 langkah, mempunyai proses kerja
yang merupakan 1 (satu) siklus kerja Mesin Diesel yaitu :
Langkah Pengisian.
Langkah Kompressi.
Proses Pengabutan Bahan Bakar.
Langkah Usaha.
Proses Pembilasan.
Langkah Pembuangan.
Untuk mesin 2 langkah, kerja Pengisian dan Kompressi terjadi pada satu langkah,
dan kerja Usaha dan Pembuangan terjadi pada satu langkah.
Kemudian proses Injeksi bahan bakar terjadi pada piston sebelum mencapai TMA
kemudian proses Pembilasan terjadi saat piston sebelum mencapai TMB pada
langkah Usaha.
Dari penjelasan di atas untuk menghasilkan Usaha diperlukan bahan bakar yang
dikabutkan pada DERAJAT tertentu dalam ruang bakar sebelum torak mencapai
TMA agar bahan bakar terbakar seluruhnya dan mendapatkan tekanan pembakaran
Hal - 2/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
tinggi.
Dan proses Pembilasan terjadi perbedaan antara Mesin 4 (empat) langkah dengan
Mesin 2 (dua) langkah.
I.2
Pada Mesin Diesel 4 langkah dengan jumlah silinder lebih dari 1 ( satu ), proses
kerja yang terjadi pada silinder nomor 1 ( satu ) dengan silinder yang lainnya
mempunyai urutan proses kerja yang sama seperti silinder nomor 1 ( satu ) tetapi
mempunyai urutan waktu proses kerja yang terjadi berbeda sesuai dengan urutan
yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat mesin tersebut
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
Hal - 3/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Proses kerja mesin Diesel 4 langkah adalah proses kerja mesin untuk
menghasilkan 1 (satu) kali pembakaran (Kerja / Usaha) torak bergerak 4 (empat) kali.
Gerakan torak dalam mesin dinamakan langkah torak yang mempunyai titik
berhenti torak bawah dan titik berhenti torak atas gerakan torak tersebut, secara
umum disebut Titik Mati Bawah (TMB) dan Titik Mati Atas (TMA).
Hal - 4/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Karena gerakan torak yang menghasilkan Kerja atau Usaha berlangsung secara
berurutan dan terus menerus maka kegiatan untuk menghasilkan Kerja/Usaha disebut
Siklus.
Untuk menyalurkan tenaga hasil pembakaran di atas permukaan torak maka torak
yang mempunyai gerakan lurus dirubah menjadi gerakan putar dengan
menggunakan poros engkol
1 (satu) siklus kerja mesin Diesel 4 langkah mempunyai 4 (empat) kali gerakan torak
dihubungkan dengan gerakan poros engkol .terdiri dari :
T.M.B. - T.M.A.
T.M.A.- T.M.B.
T.M.B.- T.M.A.
T.M.A.- T.M.B.
1. Langkah Pengisian
(Langkah Isap)
2. Langkah Kompresi
(Langkah Pemampatan)
3. Langkah Kerja
(Langkah Usaha)
4. Langkah Pembuangan
(Langkah Buang)
Hal - 5/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Prroses kerja mesin 4 langkah untuk tiap silinder terlihat pada gambar dibawah ini
Langkah Pengisian
Katup Isap membuka
Katup Buang menutup
Torak bergerak dari TMA TMB
Langkah Kompresi
Katup Isap menutup
Katup Buang menutup
Torak bergerak dari TMB TMA
Langkah Usaha
Katup Isap menutup
Katup Buang menutup
Torak bergerak dari TMA TMB
langkah Pembuangan
Katup Isap menutup
Katup Buang membuka
Torak bergerak dari TMB TMA
Hal - 6/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Semakin banyak jumlah silinder sebuah Mesin Diesel proses yang terjadi tetap
sama untuk masing-masing silinder, tetapi waktu prosesnya dibagi secara merata
untuk setiap 2 ( dua ) kali putaran poros engkol atau poros engkol berputar 720 0.
tetapi
proses
sesuai
kerjanya
dengan
terjadi
urutan
yang
secara
telah
Akibat dari banyaknya jumlah silinder pada sebuah Mesin Diesel, maka proses
pembakaran yang terjadi akan saling berdekatan pada saat poros engkol berputar 2 (
dua ) kali hal ini akan membuat daya mesin bertambah sesuai dengan jumlah silinder
yang ada pada mesin Diesel tersebut kemudian volume silider dalam mesin tersebut
juga akan mempengaruhi daya mesin.
Contoh ;
Mesin Diesel 4 langkah 6 silinder, maka proses pembakaran yang terjadi pada saat
poros engkol berputar 2 (dua ) kali atau 720 0 adalah 6 ( enam ) kali.
Hal - 7/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Jadi :
720 0 putaran poros engkol
( Intake Valve )
b. Katup Buang
( Exhaust Valve )
Jumlah masing-masing katup pada tiap silinder dapat lebih dari 1 (satu ) dengan
maksud agar aliran udara masuk dan gas buang lebih lancar.
Yang dimaksud aliran udara masuk dan gas buang lebih lancar adalah volume
udara masuk yang dibutuhkan lebih besar jika dibandingkan dengan yang
menggunakan 1 ( satu ) katup, kemudian untuk gas buang volume yang dikeluarkan
lebih besar sehingga kondisi dalam ruang bakar lebih bersih dari sisa-sisa
pembakaran.
Hal - 8/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
I.3
No.
Proses yang
terjadi
Arah
gerakan
torak
Derajat putaran
poros engkol
Isap
Buang
Posisi Katup
Pengisian
TMA - TMB
180 0
Buka
Tutup
Kompresi
TMB - TMA
180 0
Tutup
Tutup
Pengabutan
bahan bakar
Derajat
Sesuai dengan
sebelum TMA spesifikasi mesin
Tutup
Tutup
Usaha
TMA - TMB
180 0
Tutup
Tutup
Pembuangan
TMB - TMA
180 0
Tutup
Buka
Pembilasan
ruang bakar
Derajat
Sesuai dengan
sebelum TMA spesifikasi mesin
Buka
Buka
Hal - 9/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Hal - 10/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Gerakan piston yang lurus dirubah menjadi gerak putar dengan bantuan batang torak,
untuk memutar poros engkol, pada ujung poros dipasang roda gigi yanng
beringgungan dengan roda gigi poros nok yang digunakan untuk menggerakan
batang penggerak katup (Push Rod) dan mengggerakan katup agar dapat membuka
atau menutup.
Selain menggerakan katup putaran poros engkol juga digunakan untuk menggerakkan
poros Pompa Injeksi.
Putaran poros engkol dengan putaran poros nok serta putaran poros pompa injeksi
mempunyai perbandingan tertentu agar didapat keselarasan yang memberikan hasil
kerja maksimum dari proses pembakaran bahan bakar.
Hal - 11/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pengaturan roda gigi katup dan pompa injeksi telah ditentukan oleh pabrik pembuat
mesin dan diberi tanda pada msaing-masing roda gigi untuk mencegah kesalahan
pemasangan.
Keterangan gambar:
A.
B.
C.
D.
Hal - 12/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pada gambar potongan melintang dapat terlihat mekanisme dari susunan mesin tipe
In Line.
Hal - 13/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pada gambar potongan memanjang dapat terlihat mekanisme dari susunan mesin
dengan jumlah silinder lebih dari 1 (satu) silinder .
Hal - 14/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
I.4
a.
Diagram P-V Ideal (Teoritis) menjelaskan proses kerja mesin diesel 4 langkah secara
ideal dan digunakan oleh perencana mesin pada perhitungan Thermodinamika untuk
menentukan besarnya daya mesin
Hal - 15/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Uraian proses kerja Mesin Diesel 4 langkah tersebut dapat kita jelaskan pada
penjelasan dibawah ini.
Langkah 1 - 2 -
Pengisian.
Yaitu udara luar masuk ke dalam silinder akibat pergerakan torak
dari TMA ke TMB sehingga ruang di dalam silinder menjadi
vakum.
Langkah 2 - 3 -
Kompresi.
Udara di dalam silinder dimampatkan sehingga tekanan udara dan
temperatur naik.
Proses
3-4-
Langkah 4 - 5 -
Usaha.
Gas pembakaran dengan tekanan dan temperatur yang tinggi, akan
mendorong torak ke bawah dan menghasilkan tenaga putar pada
poros engkol.
Langkah 5 - 6 -
Pembuangan.
Gas sisa pembakaran atau disebut gas buang di dorong oleh torak
keluar silinder.
Proses 6 1 -
Pembilasan.
Terjadi saat katup isap mulai terbuka dan katup buang masih
terbuka, udara masuk terhisap ke dalam silinder akibat kecepatan
Hal - 16/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
b.
Diagram P-V Indikator (Aktual) merupakan diagram yang didapat dari pengukuran
dengan alat pengukur kondisi kerja dalam ruang bakar dan pengukurannya dilakukan
pada saat mesin Diesel beroperasi.
Alat ini dapat mengetahui besamya tekanan udara masuk, tekanan kompresi, tekanan
pembakaran di dalam ruang bakar, dan besanya daya indicator dapat dihitung melalui
besaran yang ada pada diagram tersebut.
Hal - 17/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
I.5
Untuk Mesin Diesel 2 (dua) langkah, kerja Pengisian dan Kompressi terjadi pada
satu langkah, dan kerja Usaha dan Pembuangan terjadi pada satu langkah.
Kemudian proses Injeksi bahan bakar terjadi pada piston sebelum mencapai TMA
kemudian proses Pembilasan terjadi saat piston sebelum mencapai TMB pada
langkah Usaha.
Pada Mesin Diesel 2 langkah UDARA MASUK melalui SALURAN yang berada
pada DINDING SILIDER sehingga secara umum disebut LALUAN UDARA
MASUK kemudian untuk GAS BUANG mempunyai KATUP (KATUP BUANG).
Hal - 18/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. LANGKAH PERTAMA.
Hal - 19/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
2. LANGKAH KEDUA.
Bahan
bakar
terbakar
dan
mendorong
torak
ke
TMB
(Langkah Usaha).
Hal - 20/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
I.6
Mesin Diesel 2 langkah, tidak mempunyai katup isap, udara masuk melalui lubang
yang terdapat pada dinding silinder dan untuk gas buang menggunakan katup buang.
Untuk memperbaiki pasokan udara masuk dalam ruang bakar LALUAN UDARA
MASUK dibuat banyak mengelilingi lingkaran silinder, dan ditambahkan blower
agar udara yang masuk dapat mencapai kondisi ideal.
Blok diagram proses kerja mesin 2 langkah yang dilengkapi dengan arah gerakan
torak, putaran poros engkol dan posisi katup :
No.
Proses yang
terjadi
Arah gerakan
torak
Pengisian
1
Kompresi
TMB - TMA
Pengabutan
Bahan Bakar
Usaha
2
Buang
TMA - TMB
Pembilasan
Posisi
Posisi Torak
Berada ditengah
lintasan torak
Beberapa derajat
sebelum TMA
Bergerak ke
TMB
Beberapa derajat
sebelum lubang
Laluan udara
masuk
Beberapa derajat
sebelum TMB
Laluan
Katup Buang
Masuk
Buka
Buka
Tutup
Tutup
Tutup
Tutup
Tutup
Tutup
Tutup
Buka
Buka
Buka
Hal - 21/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
I.7
a.
Diagram P-V Ideal (Teoritis) menjelaskan proses kerja mesin diesel 2 langkah secara
ideal dan digunakan oleh perencana mesin pada perhitungan Thermodinamika untuk
menentukan besarnya daya mesin
Hal - 22/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Uraian proses kerja Diagram P-V Ideal (Teoritis) Mesin Diesel 2 langkah tersebut
dapat kita jelaskan pada penjelasan dibawah ini.
Langkah 1 - 5 - 2
Pengisian.
Torak bergerak dari TMB ke TMA, udara luar masuk ke dalam silinder,
oleh tekanan dari Blower (1 5), karena katup buang masih terbuka
maka terjadi Pembilasan sisa pembakaran.
Katup buang sudah tertutup, tetapi laluan udara masuk masih terbuka,
maka udara dari Blower tertekan masuk kedalam ruang bakar.
Langkah 5 - 3
Kompresi.
Katup buang tertutup, Laluan udara masuk sudah tertutup dan udara
dalam ruang bakar tertekan sehingga tekanan dan temperatur udara naik.
Langkah 3 - 4
Usaha.
Saat torak mencapai TMA (3) bahan bakar dikabutkan dan terjadi
penyalaan bahan bakar, sehingga tekanan dan temperatur dalam ruang
bakar naik, sehingga mendorong torak ke TMB.
Bahan bakar terbakar secara bertahap dan torak bergerak turun tetapi
tekanan dan temperatur dalam ruang bakar tetap tinggi.
Langkah 4 - 5
Ekspansi.
Torak terus bergerak turun, tekanan dan temperatur dalam ruang bakar
turun hingga torak mendekati lubang pembuangan
Langkah 5 2 - 1
Pembuangan.
Torak terus bergerak turun, lubang pembuangan terbuka dan gas sisa
pembakaran keluar melalui labang pembuangan hingga tekanan dalam
ruang bakar sama dengan tekanan udara luar.
Hal - 23/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Penjelasan pada diagram PV ini hampir sama dengan diagram PV aktual pada mesin
4 langkah , yaitu titik-titiknya agak sulit ditetapkan dengan nyata.
Diagram ini diperlukan untuk mengetahui tekanan pembakaran maximum yang dapat
terjadi di dalam silinder, serta jalannya proses pembakaran tersebut, hal ini
diperlukan oleh satuan pemeliharaan untuk melihat hubungan antara beban mesin
dengan tekanan maxsimum dalam silinder.
Hal - 24/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Uraian proses kerja Diagram P-V Indikator (Ideal) Mesin Diesel 2 langkah tersebut
dapat kita jelaskan pada penjelasan dibawah ini.
Langkah 1 - 2
Pengisian.
Yaitu udara luar masuk ke dalam silinder akibat pergerakan torak dari
TMB ke TMA ditambah tekanan dari Blower (1 5), karena katup buang
masih terbuka pada saat Pengisian udara masuk terjadi Pembilasan sisa
pembakaran.
Langkah 2 - 3
Kompresi.
Bahan bakar dikabutkan sebelum torak mencapai Titik Mati Atas (TMA),
bahan bakar terbakar sehingga tekanan dan temperatur dalam ruang bakar
naik dan torak bergerak ke arah TMB, tetapi tekanan dan temperatur
masih naik sampai titik 4.
Langkah 4 - 5
Ekspansi (Usaha).
Pembuangan.
Pembilasan.
Torak bergerak ke TMB dan katup gas buang masih terbuka serta laluan
udara masuk mulai terbuka, udara bersih masuk dan terisap oleh
kecepatan aliran gas buang, sehingga membersihkan ruang bakar dari sisa
gas buang.
Langkah 5 2
Pembilasan.
Torak bergerak ke TMB dan katup gas buang masih terbuka serta laluan
udara masuk mulai terbuka, udara bersih masuk dan terisap oleh
kecepatan aliran gas buang, sehingga membersihkan ruang bakar dari sisa
gas buang.
Hal - 25/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
I.8
Batasan Ukuran
Batasan ukuran merupakan kondisi dimana suatu mesin dirancang dengan dasar
kondisi hasil pembakaran maksimum dan jika kondisi terebut dilakukan terus
menerus maka pada proses pembakaran yang tinggi akan menghasilkan tekanan dan
temperatur yang tinggi dalam ruang bakar sehingga. mempengaruhi umur pemakaian
komponen serta konstruksi mesin tersebut.
1.
2.
3.
4.
Hal - 26/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Tekanan Indikator
Dibatasi oleh
Dibatasi oleh
Jumlah Udara
dalam silinder
Volume
ruang bakar
Untuk menjaga operasi mesin tetap terjaga keandalannya dilakukan pembatasan pada
variable yang terbaca pada mesin antara lain :
1. Tekanan Pembakaran.
8. Temperatur.Air Pendingin.
3. Temperatur Bearing.
12 Temperatur Bearing.
Hal - 27/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
I.9
Proses Pembakaran.
Bahan
bakar
disemprotkan
ke
dalam
silinder
dan
akan
menguap
kemudian
terbakar
dengan
sendirinya.
Penguapan butir bahan bakar itu dimulai dari bagian luar
butir butir bahan bakar, yang merupakan bagian
terpanas.
Proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar pada Mesin Diesel, terjadi
secara bertahap dan berlangsung secara terus menerus sampai bahan bakar terbakar
seluruhnya dalam waktu yang singkat.
Akibat pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar, maka temperatur dan
tekanan dalam ruang bakar naik lagi yang kemudian digunakan untuk mendorong
torak kemudian menggerakkan poros engkol.
Semakin halus butir-butir bahan bakar yang dikabutkan dalam ruang bakar,
proses penyalaan bahan bakar akan semakin lebih baik dan terjadi pada waktu yang
lebih singkat.
Hal - 28/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Akibatnya tidak ada bahan bakar yang tersisa pada saat torak bergerak jauh dari
TMA ke TMB.
Sehingga bahan bakar motor Diesel mudah terbakar di dalam silinder hal ini
terjadi jika perbandingan campuran udara dan bahan bakar mencapai campuran yang
sebaik baiknya untukterbakar.
Kondisi seperti ini dapat juga terjadi apabila bahan bakar yang dikabutkan
terlalu banyak, yaitu pada waktu daya mesin akan diperbesar.
Terjadinya pengendapan arang (deposit) dalam ruang bakar tidak dapat dihindari,
karena mesin selalu mengalami perubahan daya selama dioperasikan.
Perubahan daya tersebut terjadi jika beban yang dipikul berubah-ubah setiap saat dan
akan lebih memperbanyak lagi deposit dalam ruang bakar.
Hal - 29/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
a. Udara
(oxygen)
yang membakar
yang dibakar
c. Kompressi
sebagai katalisator
(panas)
a. Injection Timing
(Waktu Pengabutan)
b. Cetane Number
c. Tekanan Kompresi.
d. Kehalusan Butir pengabutan.
e. Perbandingan Udara dan Bahan Bakar.
Hal - 30/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Besarnya Derajat Pengabutan untuk bermacam-macam Merek dan Tipe Mesin Diesel
tidak akan sama, sehingga untuk melakukan penyetelan saat pengabutan harus
berpedoman pada Buku Petunjuk Mesin tersebut.
Tujuan Pengabutan bahan bakar terjadi beberapa derajat sebelum torak mencapai
Titik Mati Atas adalah agar pada saat torak berada di Titik Mati Atas bahan bakar
terbakar seluruhnya dan menghasilkan tekanan yang maksimal.
Keterangan Gambar:
= Pengabutan normal
le = Pengabutan terlambat
Hal - 31/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pengaturan urutan penyalaan bahan bakar untuk mesin yang berselinder banyak
dimaksudkan agar terjadi keseimbangan beban yang dipikul poros engkol juga
merupakan dasar untuk menentukan susunan silinder dan bentuk poros engkol.
Contoh bentuk poros engkol untuk mesin Diesel 4 langkah 8 silinder yang
mempunyai beberapa bentuk poros engkol seperti gambar dibawah ini.
Gambar PE 1
Gambar PE 2
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan
Hal - 32/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Interval Pembakaran untuk mesin 4 langkah, dengan jumlah silinder lebih dari
satu,berarti semua silinder terjadi penyalaan bahan bakar secara bergantian pada
waktu poros engkol berputar 2 (dua) kali atau poros engkol berputar 720 O .
Dengan mengetahui Interval Pembakaran yang terjadi pada suatu Mesin, kita
dapat dengan mudah mendapatkan proses kerja yang terjadi pada masing-masing
silinder ketika poros engkol berputar 2 (dua) kali, dengan menentukan lebih dahulu
posisii proses kerja pada salah satu silinder.
Hal - 33/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Proses tersebut dapat dilihat pada contoh Matrik F.O dibawah ini.
Matrik F.O. untuk Mesin Diesel 4 Langkah
Jumlah silinder : 8 silinder
F.O. => 1 4 6 2 8 5 3 7
Hal - 34/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
a. Air pendingin.
b. Terbuang ke udara luar (gas buang).
c. Mengatasi gaya gesekan.
Daya Indikator
atau
(Kerja Indikator).
Daya Efektif = Daya yang langsung digunakan dan terdapat pada roda gila.
Dari hasil uraian diatas, kerja dan kerugian yang terjadi merupakan bagian-bagian
dari Neraca Panas yang dibuat menjadi Diagram Neraca Panas .
Hal - 35/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Maka :
DAYA INDIKATOR = NILAI KALORI BAHAN BAKAR (KERUGIAN
PENDINGINAN
KRUGIAN
PEMBUANGAN).
DAYA EFEKTIF
= KERJA
INDIKATOR
KERUGIAN
MEKANIS.
NERACA KALOR ( % )
Kerja Efektif
30
45
Kerugian Mekanis
11
Kerugian Pendingin
25
11
Kerugian Pembuangan
34
40
100
100
Jumlah Kalor
Hal - 36/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Perpindahan Panas yaitu perpindahan panas suatu benda atau fluida atau udara
yang mempunyai temperature yang lebih tinggi ke benda atau fluida atau udara yang
temperaturnya lebih rendah.
Bila dalam suatu sistem terdapat perbedaan suhu, atau bila suatu sistem yang
berbeda disinggungkan, maka akan terjadi perpindahan energi.
Apa yang ada dalam Perpindahan, yang disebut Panas, tidak dapat diukur atau
diamati langsung, tetapi pengaruhnya dapt diamati dan diukur.
Hal - 37/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
A. Rambatan
a. Rambatan
(Conduction).
b. Aliran
(Convection).
c. Pancaran
(Radiation).
(Conduction).
Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi
ke daerah yang bersuhu lebih rendah dai dalam satu medium (padat, cair atau gas)
atau antara medium-medium berlainan yang bersinggungan secara langsung.
B. Aliran
(Convection).
Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi
panas, penyimpangan energi dan gerakan mencampur.
Konveksi sangat penting sebagai mekanisme perpindahan energi antara
permukaan benda padat dan cairan atau gas.
1. Proses Konduksi.
2. Proses Perpindahan Massa.
2. Konveksi Paksa.
Gerakan pencampurannya disebabkan oleh suatu alat dari luar, seperti pompa,
kipas.
Hal - 38/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
C. Pancaran
(Radiation).
Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah tetapi benda-benda itu terpisah di dalam satu ruang,
bahkan bisa terdapat ruang hampa di antara benda-benda tersebut.
Perpindahan panas tersebut terjadinya adalah akibat gelombang elektromagnetis.
Hal - 39/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Hal - 40/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
CYLINDER HEAD
( KEPALA SILINDER )
Hal - 41/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1.
Penutup Silinder.
2.
Menempatkan Katup.
3.
4.
Menempatkan Injector.
5.
6.
Hal - 42/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. INJECTOR (PENGABUT ):
Tekanan pengabutan.
Besar butir bahan bakar yang
dikabutkan.
Arah pengabutan.
Hal - 43/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
4. STARTING VALVE.
Hal - 44/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PISTON ASSY
Hal - 45/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Fungsi :
1.
2.
3.
4.
5.
Hal - 46/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BATANG TORAK
Fungsi :
1.
2.
Hal - 47/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
CYLINDER LINER.
Fungsi :
1.
2.
3.
Hal - 48/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
ENGINE BLOCK.
Fungsi :
1.
2.
Hal - 49/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
CRANK SHAFT
( POROS ENGKOL )
Fungsi :
1.
2.
Hal - 50/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
CAM SHAFT
( POROS BUBUNGAN )
Fungsi :
1.
2.
Hal - 51/54
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TRANSMISION GEAR
( RODA GIGI PENGATUR )
Fungsi :
1.
2.
3.
Hal - 52/54