Anda di halaman 1dari 12

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DAPAT MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT


PENINGKATAN KETERAMPILAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN
BILANGAN BULAT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
P.D. Anjaya
Prodi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
Jurusan PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
e-mail: dikaanjaya@gmail.com; Tlp: +62856 2999 497

Abstrak
Siswa akan mudah mempelajari materi yang bersifat konkrit dengan Media Audio
Visual Sound Slide. Media Audio Visual digunakan untuk mengubah bilangan bulat
yang bersifat abstrak menjadi koin bilangan bulat yang bersifat konkrit. Dari hasil
penelitian menunjukan ada peningkatan keterampilan menjumlah dan
mengurangkan bilangan bulat setelah diadakan tindakan kelas dengan Media Audio
Visual Sound Slide. Perubahan ditunjukan dengan meningkatnya dari sebelum dan
sesudah tindakan. Pada siklus I peningkatan keterampilan menjumlah dan
mengurangkan mencapai 65%, nilai rerata kelas adalah 66, tetapi 35% siswa
nilainya belum mencapai KKM, sedangkan kondisi awalnya rerata kelas hanya
sebesar 58, ketuntasan hanya mencapai 42,5%. Sedangkan siswa yang belum tuntas
mencapai 57,5%. Pada siklus I ada peningkatan namun masih banyak siswa yang
belum mencapai KKM, sehingga dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II ketuntasan
mencapai 75%, nilai rerata kelas adalah 71,5, Sedangkan siswa yang belum tuntas
mencapai 25%.
Telah berhasil dilakukan penelitian tindakan kelas pada kelas IV SDN 2 Ngringo
Jaten. Media Audio Visual digunakan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan
bilangan bulat yang bersifat abstrak menjadi koin bilangan bulat yang bersifat
konkrit. Hasil PTK menunjukan adanya peningkatan keterampilan menjumlahkan
dan mengurangkan bilangan bulat setelah diadakan tindakan dengan Media Audio
Visual Sound Slide. Pada siklus I peningkatan keterampilan mencapai 65%, nilai
rerata kelas adalah dari 58 meningkat menjadi 66. Ketuntasan meningkat dari 43%
menjadi 65% siswa yang mencapai KKM. Pada siklus II ketuntasan mencapai 75%,
nilai rerata kelas adalah 72, sedangkan indikator keberhasilannya adalah 70%
siswa mencapai KKM.
Kata kunci: Media Audio Visual; Keterampilan Menjumlah dan Mengurangkan
Kata kunci: PTK, Media Audio Visual, bilangan bulat
Pendahuluan

Dalam proses belajar mengajar materi penjumlahan pengurangan bilangan bulat siswa
sulit untuk mendapatkan gambaran bilangan bulat secara konkrit. Masalah ini membuat guru
kesulitan mencari cara untuk menyampaikan materi pelajaran penjumlahan pengurangan
bilangan bulat. Dalam proses pembelajaran sebagian besar siswa diam, kemudian saat guru
menanyakan bagian mana yang siswa belum mengerti, seringkali siswa terlihat pasif, setelah
guru memberikan soal latihan siswa tenang mengerjakan. Saat guru mengoreksi pekerjaan
siswa barulah guru mengerti bahwa sebenarnya sebagian besar siswa belum cakap dalam
menyelesaikan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini
dikarenakan siswa belum mempunyai gambaran secara konkrit tentang bilangan-biangan bulat
positif dan negatif. Berbagai cara ditempuh guru dalam menyampaikan materi pelajaran
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, seperti menggunakan garis bilangan yang
ditulis di papan tulis dengan menggunakan bantuan mistar. Guru melibatkan siswa dalam
pembelajaran dengan mengajak siswa untuk aktif maju ke depan kelas mengerjakan soal
dengan menghitung langkah titik ke titik bilangan yang terdapat dalam garis bilangan.
Terdapat beberapa siswa masih salah dalam mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat, maka cara ini dinilai kurang efektif.
Anitah (2009: 5) mengemukakan bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat, atau
peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa menerima pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Dengan demikian dalam pembelajaran matematika materi
penjumlahan pengurangan bilangan bulat diperlukan alat bantu yang disebut media
pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran sangat diperlukan karena dapat membantu
siswa untuk mengkonkritkan materi yang bersifat abstrak seperti bilangan bulat. Media yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah media audio visual sound slide koin bilangan bulat.
Seperti pengertian dari media audio visual, yaitu media atau alat bantu mengajar yang
digunakan guru menyampaikan materi pembelajaran yang dipersentasikan dalam wujud audio

yaitu dapat didengar dengan suara serta bentuk visual yang dapat dilihat dengan efek
animasinya dan pergerakan gambar. Peran dan kontribusi media ini sangat besar sekali, media
ini mampu membantu siswa untuk mendapatkan bayangan secara konkrit, lebih tepatnya lagi
semi konkrit tentang bilangan bulat bak positif maupun negatif. Melalu efek gerak, bentuk
animasi 3 dimensi dan suara pendukung membuat siswa seolah-olah seperti benar-benar
melihat koin secara nyata, sehingga siswa lebih dapat mengkonkritkan bilangan bulat
walaupun hanya lewat display saja.
Masalah penyebab peneliti melakukan tindakan karena adanya keterampilan
menjumlah dan mengurangkasn siswa kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten yang rendah. Dari
data yang ada menunjukkan bahwa hasil evaluasi setelah pembelajaran hanya 32,5 % atau
sebanyak 13 siswa mendapat nilai 70 ke atas, 10 % atau sebanyak 4 siswa mendapat nilai 60,
sedang 57,5 % atau sebanyak 23 siswa mendapat nilai 50 ke bawah. Rerata kelas adalah 58,
perolehan dari jumlah nilai total kelas 2320 dibagi jumlah siswa 40. Selain itu dari ulangan 1
dan ulangan 2 tidak menunjukan perubahan yang berarti, nilai siswa stabil. Mengingat banyak
sekali aplikasi bilangan bulat yang langsung dipakai dalam kehidupan sehari-hari, maka
penguasaan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa harus mendapat perhatian
khusus.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan pada siswa kelas IV SD N 02
Ngringo Jaten Karanganyar dengan menggunakan media audio visual bilangan bulat (sound
slide koin bilangan).
Metode Penelitian
Teknik pegumpulan data menggunakan tes dan nontes. Tes dalam penelitian ini
digunakan untuk mengukur keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada
20 siswa kelas IV. Data tes melalui evaluasi yang digunakan untuk mengukur keterampilan
menjumlah dan mengurang siswa dalam materi bilangan bulat melalui media audio visual.
Teknik non tes dilakukan dengan teknik observasi dan dokumentasi.

Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif


kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil nilai tes siswa yang dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata dan penyajian data kuantitatif
dipaparkan dalam bentuk persentase. Data kualitatif berupa data hasil observasi terhadap
aktifitas siswa yang kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil dan Pembahasan
Nilai hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari tes yang sebelumnya soal-soal tersebut
telah diujicobakan meliputi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif.
Ditunjukan pada table 3 frekuensi terbanyak pada nilai 21-60 yang merupakan nilai di bawah
KKM,

No

Rentang Nilai

1
2
3
4
5

0 - 200
21 - 400
41 - 600
61 - 800
81 - 1000

artinya

Frekuensi
I
8
13
10
8
1

II
1
13
13
5
8

keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat rendah.

Dari tabel di atas dapat disajikan dengan grafik 1 dan 2. sebagai berikut:
Tabel 3. Pencapaian Nilai Sebelum Penelitian
14
12
10
8
6
Frekuensi 4
2
0

13
8

10

Banyak Siswa

Rentang Nilai

8
1

Grafik 1. Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Pertemuan 1 Siswa Kelas IV
Pada Kondisi Awal
14
12
10
8
6
Frekuensi 4
2
0

13

13

Banyak
Siswa
1

Interval Nilai

Grafik 2. Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Pertemuan 2 Siswa Kelas IV
Pada Kondisi Awal

Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa hasil evaluasi sebelum diadakan
penelitian tindakan kelas hanya 32,5 % atau sebanyak 13 siswa mendapat nilai 70 ke atas, 10
% atau sebanyak 4 siswa mendapat nilai 60, sedang 57,5 % atau sebanyak 23 siswa mendapat
nilai 50 ke bawah. Rerata kelas adalah 58, perolehan dari jumlah nilai total kelas 2320 dibagi
jumlah siswa 40. Selain itu dari ulangan 1 dan ulangan 2 tidak menunjukan perubahan yang
berarti, nilai siswa stabil. Maka peneliti mengadakan konsultasi dengan dewan guru untuk
melaksanakan pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan
menggunakan media audio visual koin bilangan bulat (sound slide).
Nilai penjumlahan dan pengurangan siswa pada siklus I pada tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan 2
N
o.
Ur
ut
1

Ni
lai

Ni
lai

50

80

Rat N
ao.
rat Ur
a
ut
65 21

Ni
lai

Ni
lai

50

30

Rat
arat
a
40

2
3
4

60
90
60

80
80
60

70
85
60

22
23
24

40

50

45

25

6
7

50
30

60
35

80

9
10
11

70
40
10
0
80
40
30

12
13

14

90
40
40

85
60
45

90

95

26
27

80
80
50
10
0
70
70

50
40

60
55

90

28

50

40

45

50
50
40

65
45
35

29
30
31

50
60
70

50
55
60

50

30

40

32

90

50
10
0

90

70

33

50

50
50
50
10
0
50

90

95

34

50

80

65

95
50

10
95 35 60 50 55
0
16 80 50 65 36 80 50 65
17 90 70 80 37 60 50 55
18 50 50 50 38 90 70 80
19 50 80 65 39 30 40 35
20 60 80 70 40 30 50 40
Rerata Pertemuan
Rerata Pertemuan
1=
2=
63.75
60
Rerata Kelas = 61,9
15

90

Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai kognitif siklus I pertemuan 1 di atas dapat


diperjelas dengan tabel 5 sebagai berikut:
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Siklus I Pertemuan 1 dan 2
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Rentang
Nilai
21 - 30
31 - 40
41 - 50
51 - 60
61 - 70
71 - 80
81 - 90
91 - 100

Frekuensi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
3
3
3
6
11
15
6
1
4
2
5
7
5
4
3
2

Dari tabel 5 di atas dapat disajikan dengan grafik 3 sebagai berikut:


Pertemuan 115 Pertemuan 2
15

11

10
Banyak Siswa

6
3 3

3
1

0
21-30

31-40

41-50

51-60

61-70

71-80

81-90 91-100

Rentang Nilai
Grafik 3. Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siklus I Siswa Kelas IV

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian nilai pembelajaran materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat kelas IV siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 67,25. Pada
pertemuan 1 siswa yang memperoleh nilai 21-30 sebanyak 3 siswa atau 7,5%. Siswa yang
memperoleh nilai 3140 sebanyak 3 siswa atau 7,5%. Siswa yang memperoleh nilai 41-50
sebanyak 11 siswa atau 27,5%. Siswa yang memperoleh nilai 5160 sebanyak 6 siswa atau
15%. Siswa yang memperoleh nilai 6170 sebanyak 4 siswa atau 10%. Siswa yang
memperoleh nilai 7180 sebanyak 5 siswa atau 12,5%. Siswa yang memperoleh nilai 8190
sebanyak 5 siswa atau 12,5%. Siswa yang memperoleh nilai 91100 sebanyak 3 siswa atau
7,5%.Pada pertemuan 2 siswa yang memperoleh nilai 21 - 30 sebanyak 3 siswa atau 7,5%.
Siswa yang memperoleh nilai 3140 sebanyak 6 siswa atau 15%. Siswa yang memperoleh
nilai 41-50 sebanyak 15 siswa atau 37,5%. Siswa yang memperoleh nilai 51-60 sebanyak 1
siswa atau 2,5%. Siswa yang memperoleh nilai 6170 sebanyak 2 siswa atau 5%. Siswa
yang memperoleh nilai 7180 sebanyak 7 siswa atau 17,5%. Siswa yang memperoleh nilai
8190 sebanyak 4 siswa atau 10%. Siswa yang memperoleh nilai 91100 sebanyak 2 siswa
atau 5%.
Nilai penjumlahan dan pengurangan siswa pada siklus II pada tabel 6 sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Rekapitulasi Nilai Siklus II Pertemuan 1 dan 2
N Nil Nil Rat N Nil Nil Rat
o. ai ai ao. ai ai aUr
rat Ur
rat
1
2
1
2
ut
a
ut
a
1 70 60 65 21 50 70 60
2 90 60 75 22 90 80 85

90

80

10
0
60

70

6
7

60
60

80

10
11

10
0
80
50

12

50

13
14
15
16

60
80
90
90

95

23

80

50

65

70

24

70

60

60

65

25

90

70
50
10
0

65
55

26
27

50
70

50
10
0
60
70

90

28

50

50

50

90

95

29

80

60

70

50
60

65
55

30
31

90
90

85
70

70

60

32

80
50
10
0
50
80
80
50

90

95

95
55
70

50 55 33
50 50
90 85 34
50 65
90 90 35
60 70
70 80 36
80 65
10
17 90
95 37 50 50 50
0
18 50 50 50 38 80 90 85
19 80 70 75 39 70 50 60
20 80 80 80 40 60 50 55
Rerata Pertemuan
Rerata Pertemuan
1=
2=
72
69.25
Rerata Kelas = 70,6
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai kognitif siklus I pertemuan 1 di atas dapat
diperjelas dengan tabel 7 sebagai berikut:
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Siklus II Pertemuan 1 dan 2
N
o

Rentang
Nilai

1
2
3
4
5
6

41 - 50
51 - 60
61 - 70
71 - 80
81 - 90
91 - 100

Frekuensi
Pertemua Pertemua
n1
n2
10
12
4
8
5
6
12
3
7
7
2
4

Dari tabel 7 di atas dapat disajikan dengan grafik 4 sebagai berikut:

Pertemuan 1
15

10

12

12
8

10
Banyak Siswa

Pertemuan 2

51-60

61-70

0
41-50

71-80

81-90

91-100

Rentang Nilai
Grafik 4. Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siklus II Siswa Kelas IV

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, capaian nilai pembelajaran materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat kelas IV siklus II diperoleh rata-rata kelas sebesar 70,6. Pada
pertemuan 1 siswa yang memperoleh nilai 41-50 sebanyak 10 siswa atau 25%. Siswa yang
memperoleh nilai 5160 sebanyak 4 siswa atau 10%. Siswa yang memperoleh nilai 6170
sebanyak 5 siswa atau 12,5%. Siswa yang memperoleh nilai 7180 sebanyak 12 siswa atau
30%. Siswa yang memperoleh nilai 8190 sebanyak 7 siswa atau 17,5%. Siswa yang
memperoleh nilai 91100 sebanyak 2 siswa atau 5%.Pada pertemuan 2 siswa yang
memperoleh nilai 41-50 sebanyak 12 siswa atau 30%. Siswa yang memperoleh nilai 51-60
sebanyak 8 siswa atau 20%. Siswa yang memperoleh nilai 6170 sebanyak 6 siswa atau 15%.
Siswa yang memperoleh nilai 7180 sebanyak 3 siswa atau 7,5%. Siswa yang memperoleh
nilai 8190 sebanyak 7 siswa atau 17,5%. Siswa yang memperoleh nilai 91100 sebanyak 4
siswa atau 10%.
Peningkatan terlihat dari sebelum tindakan dan setelah tindakan yaitu siklus I dan
siklus II yang masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 8
berikut:
Tabel 8. Nilai Rerata Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat serta Prosentase
Ketuntasan Kelas Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
Kriteria
Nilai Rerata Penjumlahan dan
Prosentase Capaian KKM
Ketuntasan
Pengurangan Bilangan Bulat
(%)
Minimal
Sebelum
Sebelum Siklus Siklus
Siklus I Siklus II
I
II
(KKM)
Tindakan
Tindakan
60

58

61,9

70,6

35

48,75

72,5

Tabel 9. Nilai Aktifitas Guru dan Siswa dalam lembar pengamatan di setiap siklus
Siklus I

Siklus II

Aktifitas
Guru

Aktifitas
Siswa

Aktifitas
Guru

Aktifitas
Siswa

3.48

2.6

3.78

3.4

Berdasarkan perhitungan capaian nilai rerata pada table di atas, siswa yang
memperoleh nilai 60 (KKM) menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini merefleksikan
bahwa penggunaan media audio visual bilangan bulat dalam pembelajaran penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dinyatakan berhasil meningkatkan keterampilan menjumlah dan
mengurangkan siswa, karena secara klasikal menunjukkan adanya peningkatan nilai
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Adapun peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat dengan media audio visual bilangan bulat dapat digambarkan dalam bentuk
grafik 5 dan untuk Peningkatan Nilai Aktifitas Guru dan Siswa pada lembar observasi di
setiap Siklus dapat digambarkan dalam grafik 6 sebagai berikut:
80
70
60
50
40
30
20
10
0

7250.00%

7060.00%
6190.00%
58

4875.00%
Kondisi Awal

Nilai Rerata

3500.00%
Siklus I

Siklus II

Prosentase Ketuntasan

Grafik 5. Peningkatan Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat setiap Siklus
4

378.00%
3.48

340.00%
2.60

3
2

Siklus I

Siklus II

1
0
Aktifitas Guru
Grafik 6.

Aktifitas Siswa

Peningkatan Nilai Aktifitas Guru dan Siswa pada lembar observasi di setiap Siklus

Dari gambar 14 terlihat bahwa nilai rerata penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat siswa kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten pada kondisi awal hanya 58 yang kemudian
meningkat pada siklus I menjadi 61,9 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 70,6.
Sedangkan dari segi ketuntasan pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
pada kondisi awal ketuntasan sebesar 35% kemudian pada siklus I ketuntasan belajar
meningkat sebesar 48,75%, aktivitas siswa 2,6 dan aktivitas guru dalam mengajar 3,48 dan
pada siklus II ketuntasan belajar meningkat lagi sebesar 72,5% aktivitas siswa meningkat
menjadi 3,4 dan aktivitas guru juga meningkat menjadi 3,78.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan
keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02
Ngringo Jaten Karanganyar yaitu dengan menggunakan media audio visual bilangan bulat.

Hal ini terjadi karena penggunaan media audio visual dapat mengkonkritkan bilangan bulat
baik bilangan bulat positif maupum bilangan bulat negatif sehingga sehingga memudahkan
siswa dalam menghitung dan menjadikan siswa trampil dalam menjumlah dan mengurangkan
bilangan bulat. Jadi penggunaan media audio visual bilangan bulat dapat meningkatkan
keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02
Ngringo Jaten Karanganyar.

Simpulan dan Saran


Keterampilan menjumlah dan mengurangkan siswa kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten
pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat meningkat dengan menggunakan
media audio visual koin bilangan bulat baik dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan
psikomotoriknya. Dapat dilihat dari nilai rerata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal
sebesar 58, dari 40 siswa terdapat 17 siswa yang nilainya memenuhi KKM yaitu nilai 60
keatas. Dari data tersebut diartikan ketuntasan hanya mencapai 42,5%. Siklus I pada
penjumlahan dan pengurangan sudah mencapai 65%, nilai rerata kelas adalah 66, dari 40
siswa terdapat 26 siswa yang nilainya mencapai KKM. Pada siklus II ketuntasan mencapai
75%, nilai rerata kelas adalah 71,5, dari 40 siswa terdapat 30 siswa yang nilainya sudah
mencapai KKM.
Hendaknya sekolah mengupayakan pelatihan media pembelajaran bagi guru agar
dapat menggunakan media pembelajaran yang efektif. Untuk meningkatkan keterampilan
menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat siswa, guru hendaknya menggunakan media
audio visual (sound slide) koin bilangan bulat.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SDN 02 Ngringo atas
bantuannya melalui fasilitas LCD Projector sebagai prasarana lay out Media Audio Visual.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga SDN 02 Ngringo atas
dukungannya pada penelitian ini.
Daftar Pustaka
1. Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Panitha Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS.
2. Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
3. Asrori, Mohammad. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana Prima.
4. Basuki Wibawa, Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV. Maulana.
5. Hollands, Roy. 1984. Kamus Matematika. Jakarta: Erlangga.
6. Nasution, S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito
7. Negoro. 2003. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
8. Nurhasanah. 2007. Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia Untuk SD dan SMP.
Jakarta: PT. Bina Sarana Pustaka.
9. Sanaky, Hujair AH. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

10. Slamet, St. Y. dan Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif.
Surakarta: UNS Press.
11. Soemarjadi, dkk. 2001. Pendidikan Keterampilan. Surabaya: UNM.
12. Susilana, Rudi. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.
13. Suwandi, Sarwiji. 2009. Model Asessmen Dalam Pembelajaran. Surakarta: Panitia
Sertifikasi Guru (PSG).
14. TIM PPPB. 1996. Kamus Besar Bhasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustak
15. http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan/14/01/2011 (diunduh 16-05-2011;pukul 14:37)

Anda mungkin juga menyukai