Anda di halaman 1dari 9

1.

Memahami dan Menjelaskan tentang Virus Campak


1.2 Definisi
Penyebab penyakit campak adalah virus morbili. Virus ini termasuk
dalam genus Morbilivirus dan keluargaParamyxoviridae. Virus morbili dapat mati
dengan sinar ultraviolet dan pemanasan. Dari sana dapat disimpulkan bahwa virus
morbili paling banyak terdapat saat musim hujan atau musim semi dan dingin,
walaupun sepanjang tahun virus tersebut selalu ada.
Penularan virus morbili terjadi melalui saluran pernafasan, dan kontak
langsung dengan cairan tubuh pasien. Seseorang yang terinfeksi akan menyebar virus
melalui batuk, bersin bahkan berbicara, karena virus ikut keluar bersama
dengan droplet (titik air liur) yang dapat terhirup oleh orang lain sehingga terjadilah
penularan. Selama fase awal hingga 2-5 hari sejak muncul bintik kemerahan, virus
morbili ada di dalam air mata, air liur, sekret hidung, darah dan urin. Oleh karena itu,
kontak dengan cairan di atas dalam periode tersebut dapat menyebabkan penularan ke
orang lain.
1.2 Klasifikasi
Berikut adalah klasifikasi virus berdasarkan ciri-ciri tertentu.
1) Berdasarkan kandungan asam nukleatnya, virus diklasifikasikan menjadi dua.
a) Ribovirus (virus RNA), yaitu virus yang asam nukleatnya berupa
RNA.Contoh : togavirus (penyebab demam kuning dan ensefalitis),
arenavirus(penyebab meningitis), picornavirus (penyebab polio),
orthomyxovirus(penyebab influenza), paramyxovirus (penyebab pes pada
ternak),rhabdovirus (penyebab rabies), hepatitisvirus (penyebab hepatitis
padamanusia), dan retrovirus (dapat menyebabkan AIDS).
b) Deoksiribovirus (virus DNA), yaitu virus yang asam nukleatnya
berupaDNA.Contoh : virus herpes (penyebab herpes), poxvirus (penyebab
kanker sepertileukemia dan limfoma, ada pula yang menyebabkan AIDS),
mozaikvirus(penyebab bercak-bercak pada daun tembakau), dan
papovavirus (penyebabkutil pada manusia/papiloma).
2). Berdasarkan bentuk dasarnya, virus diklasifikasikan sebagai berikut.
a) Virus bentuk ikosahedral : bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20
segitigasama sisi dengan sumbu rotasi ganda. Contoh virus polio dan adenovirus.
b) Virus bentuk helikal: menyerupai batang panjang, nukleokapsidnya
tidakkaku, berbentuk heliks, dan memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atasterlihat
RNA virus dengan kapsomer, misal virus influenza dan TMV.
c) Virus bentuk kompleks : Struktur yang amat kompleks dan pada
umumnyalebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh poxvirus (viruscacar)
yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukleat.

3). Berdasarkan keberadaan selubung yang melapisi nukleokapsid, virusdibedakan


menjadi dua :
a) Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun dari lipoprotein
atauglikoprotein.Contoh poxvirus, herpesvirus, orthomyxovirus, paramyxovirus,
rhabdovirus,togavirus, dan retrovirus.
b) Virus telanjang. Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang
lain.Contoh Adenoviruses, Papovaviruses, Picornaviruses, dan Reoviruses.
4). Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus diklasifikasikan sebagai berikut.
a) Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus.
b) Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus.
c) Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus.
d) Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus.
e) Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
5) Berdasarkan sel inangnya, virus diklasifikasikan sebagai berikut.
a) Virus yang menyerang manusia, contoh HIV.
b) Virus yang menyerang hewan, contoh rabies.
c) Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV.
d) Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T. (Campbell, 2006)
Morbili adalah virus yang mengakibatkan penyakit anak menular yang
lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan
campakringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi. (Ilmu
Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC, 2000)
Famili Paramyxovirus terbagi menjadi dua subfamili dan tujuh genera,
enamdiantaranya merupakan patogen bagi manusia. Anggota-anggota yang
beradadalam satu genus menunjukan determinan antigenic yang sama. Meski
virusdapat dibedakan secara antigenic reagen tertentu, hiperimunitas
merangsangtimbulnya antibodi reaksi silang yang bereaksi terhadap seluruh empat
virus parainfluenza, virus gondongan, dan virus penyakit new castle.Semua anggota
genera Respirovirus dan Rubulavirus memiliki aktivitashemaglutinasi dan
neuraminidase, keduanya dibawa oleh glikoprotein HN, serta memiliki sifat fusi
membrane dan hemolisin, keduanya merupakan fungsi protein F.
Genus Morbillivirus terdiri dari: virus campak (rubeola) yang menyerang manusia,
serta virus distemper pada anjing, virus rinderpest yang menyerang hewan ternak, dan
morbili virus akuatik yang menyerang mamalia laut.Virus-virus ini secara antigenik terkait
satu sama lain, tetapi tidaklah terkaitdengan anggota genera lain. Protein F sangat
dipertahankan di antara morbilivirus,sementara protein HN/G terlihat lebih bervariasi. Virus
campak memilikiaktivitas hemaglutinin tetapi tidak neuraminidase. Virus campak
memicu pembentukan inklusi intranuklear, sementara paramyxovirus lainnya tidak.

Genus Henipavirus mengandung paramyxovirus zoonotik yang mampumenginfeksi


dan menyebabkan penyakit pada manusia. Virus Hendra dan Nipah,keduanya dijumpai dalam
tubuh kelelawar buah, merupaka anggota genus ini.Virus-virus ini tidak memiliki aktivitas
neuraminidase.
Genus Pneumovirus diantaranya ada: Respiratory syncytial virus pada manusia dan
hewan ternak serta virus pneumonia pada mencit. Ada dua galur respiratory syncytial virus
pada manusia yang berbeda secara antigenik, yaitu subgrup A dan B.
Glikoprotein permukaan pneumovirus yang lebih besar tidak menunjukan aktivitas hemagluti
nasi dan neuraminidase yang merupakan yang merupakan ciri khas respiravirus dan
rubulavirus sehingga dinamakan protein G. protein F milik respiratory syncytial
cirus menunjukkan aktivitas fusi membrane, tetapi tidak menunjukan aktivitashemolisin.
Genus Metapneumovirus terdiri dari patogen di saluran napas manusia yang baru
ditemukan. (Jawetz, 2013)
1.3. morfologi
Secara morfologi tidak dapat dibedakan dengan virus lain anggota
family paramyxoviridae. Virion campak terdiri atas nukleokapsid berbentuk heliks yangdikeli
lingi oleh selubung virus (peplos) yang penuh dengan tonjolan-tonjolan serta mudahsekali
rusak karena pengaruh penyimpanan, pembekuan, dan pencairan atau pengolahan.Sifat
infeksius virus campak ditunjukkan dengan tingginya sensitivitas dan aktivitashemolitiknya.
(Handayani, 2005)
Virus campak atau Morbilli adalah virus RNA.
Virion campak terdiri atas nukleokapsid berbentuk heliks yang dikelilingi olehselubung
virus.
Virus campak mempunyai 6 protein struktural :3 di antaranya tergabung dengan RNA dan
membentuk nukleokapsid yaitu:- Pospoprotein (P),- protein ukuran besar (L)- nukleoprotein
(N).3 protein lainnya tergabung dengan selubung virus yaitu:- protein fusi (F),- protein
hemaglutinin (H)- protein matrix (M)Protein F dan H mengalami glikosilasi sedangkan
protein M tidak. Protein
F bertanggung jawab terhadap fusi virus dengan membran sel hospes, yang kemudiandiikuti
dengan penetrasi (virus memasukkan materi genetic) dan hemolysis(penguraian sel darah
merah dimana hemoglobin akan terpisah dari eritrosit). ProteinH bertanggung jawab pada
hemaglutinasi (daya pengikatan antigen virus denganeritrosit), perlekatan virus, adsorpsi dan
interaksi dengan reseptor di permukaan selhospes. Protein F dan H bersama-sama
bertanggungjawab pada fusi virus denganmembran sel dan membantu masuknya virus.
Sedangkan protein M berinteraksidengan nukleo-kapsid berperan pada proses maturasi virus.
Virus campak mempunyai 1 tipe antigen (
monotype), yang bersifat stabil.

Virus campak mempunyai sedikit variasi genetik pada protein F dan H, sehinggadapat
menghindari antibodi monoklonal yang spesifik terhadap protein tersebut. Namun sisa virus
yang masih ada, dapat dinetralisasi oleh sera poliklonal.

Pada strain virus campak yang berbeda, variasi genetik juga terjadi pada protein P dan N
yang belakangan diketahui mengandung region yang mengkode residu asam aminoC
terminal.
Sifat infeksius virus campak ditunjukkan dengan tingginya sensitivitas dan
aktivitashemolitiknyaVIrion Bulat, pleomorfik, berdiameter 150-300 nmkomposisi RNA (1%
), protein (73%), lemak (20%), karbohidrat (6%)Genom RNA rantai tunggal, lurus, tidak bers
egmen, negativesense Protein Enam protein strukturalAmplop Mengandung glikoprotein hemagglutinin dan g
likoprotein fusi
Replikasi Sitoplasma; partikel bertunas dari membran plasmaCiri khas Stabil secara antigen,
partikel labil snagat infeksius

1.4 Siklus Hidup


Secara umum siklus hidup virus ada 5 macam:
- Attachment : ikatan khas diantara viral capsid protein dan spesifik reseptor pada permukaan
sel inang. Virus akan menyerang sel inang yang spesifik.
- Penetration : virus masuk ke sel inang menembus secara endytocsis atau melaluimekanisme
lain.
- Uncoating : proses terdegradasinya viral kapsid oleh enzim viral atau host enzymesyang
dihasilkan oleh viral genomic nudwic acid.
- Replication : replikasi virus, litik atau lisogenik.pada daur litik, virus akanmenghancurkan
sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan padadaur lisogenik, virus tidak
menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasidengan DNA sel bakteri, sehingga jika
bankteri membelah atau berkembang biakvirus pun ikut membelah.
- Release : virus dilepaskan dari sel inang melalui lisis.
Siklus replikasi paramiksovirus
A. PERLEKATAN, PENETRASI, DAN SELUBUNG VIRUS
Paramiksovirus melekat pada sel pejamu melalui glikoprotein hemaglutinin(protein
HN atau N). Pada kasus virus campak,reseptornya adalah molekul membraneCD46.
Lalu, selubung virion berfusi dengan membrane sel melalui kerja
produk pembelahan glikoprotein fusi F. Jika prekursor F tidak dibelah, precursor ini
tidakmemilki aktifitas fusi, tidak terjadi penetrasi virion; dan partikel virus tidak
dapatmemulai infeksi. Fusi oleh F terjadi pada lingkungan ekstraselular dengan pH
netral,memungkinkan pelepasan nukleokapsid virus secara langsung ke dalam sel.
Dengandemikian, paramiksovirus dapat melewati internalisasi melalui endosome.
B. TRANSKRIPSI, TRANSLASI, SERTA REPLIKASI RNA
Paramiksovirus mengandung genom RNA untai negatif yang tidak bersegmen.
Transkripsi messenger RNA dibut di dalam sitoplasma sel oleh polymerase RNAvirus.
Tidak dibutuhkan primer eksogen dan dengan demikian tidak bergantung padafungsi
sel inti. mRNA jauh lebih kecil daripada ukuran genom; masing-masingmewakili gen
tunggal. Sekuens regulasi transkripsional pada gen membatasi awal dan akhir
transkripsi sinyal. Posisi relative gen terhadap ujung 3 genom berkaitan dengan

efisiensi transkripsi. Kelas transkripsi yang paling banyak dihasilkan oleh


selterinfeksi, berasal dari gen NP, terletak paling dekat dengan ujung 3
genom,sedangkan yang lebih sedikit berasal dari gen L, terletak di ujung 5.
Protein virus disintesis di dalam sitoplasma dan jumlah masing-masing produk gen
berkaitan dengan kadar transkrip mRNA dari gen tersebut. Glikoprotein virus
disintesis dan mengalami glikosilasi di dalam jalur sekresi. Kompleks protein
polymerase virus (protein P dan L) juga berperan untuk replikasi genom virus. Untuk
berhasil menyintesis cetakan antigenom rantai positif intermedia, kompleks
polymerase harus mengabaikan sinyal terminasi yang tersebar pada perbatasan gen.
seluruh panjang genom progeny dikopi dari cetakan antigenom.Genom paramikso
virus yang tidak bersegmen meniadakan
kemungkinan penyusunan ulang segmen gen (yaitu, genetic reassortment) sehingga
pentingbagi perjalanan alamiah virus influenza. Protein permukaan HN dan F paramik
sovirus menunjukkan variasi genetic yang minimal dalam jangka waktu yang lama.
Mengejutkan bahwa virus tersebut tidak mengalami antigenic drift akibat mutasi yang
terjadi saat replikasi, karena RNA polymerase rentan terhadap terjadinya kesalahan.
Satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa hamper semua asam amino di dalam
struktur primer glikoprotein paramiksovirus dapat terlibat di dalam
peran pembentukan atau fungsional, meninggalkan kesempatan yang
kecil untuk substitusiyang secara jelas tidak akan menghilangkan viabilitas virus.C.
MATURASI Virus matang dengan membentuk tonjolan dari permukaan sel.
Nukleokapsid progeni terbentuk di dalam sitoplasma dan bermigrasi ke permukaan
sel. Mereka ditarik ke suatu tempat di membrane plasma yang bertaburan duri
glikoprotein HNdan F virus. Protein M penting untuk oembentukan partikel, mungkin
membentukhubungan antarac selubung virus dan nukleokapsid. Saat penonjolan,
sebagian besar protein pejamu dikeluarkan dari membrane.Jika terdapat protease sel
pejamu yang sesuai, protein F di dalam membrane plasma akan diaktivasi
oleh pembelahan. Protein fusi yang teraktivasi kemudian akan menimbulkan fusi
membrane sel disekitarnya, dan menghasilkan pembentukan sinsitium yang besar.
Pembentukan sinsitium adalah respons yang umum terhadap infeksi paramiksovirus.
Inklusi sitoplasma asidofili secara teratur dibentuk. Inkulusi diyakini menggambarkan
tempat sintesis virus dan ditemukan mengandung protein virus dan nukleokapsid yang
dapat dikenali. Virus campak juga menghasilkan klusi intranukleus.

Anda mungkin juga menyukai