Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Step 1
- Non pharmacologi behavior : pendekatan dg melakukan penanganan thd penyakit tanpa
menggunakan obat2an, untuk memanage tingkah laku dan gejala kognitif pasien yg
merupakan unsure kejiwaan utk mengenal, dilakukan saat pertama kali kunjungan saat
drg tidak menggunakan alat
-
Pendekatan psikologi : pendekatan jiwa utk memahami diri pasien agar tumbuh rasa
kepercayaan pada pasien agar timbul suasana yg nyaman dan kooperatif, pendekatan thd
pasien yg dapat dilakukan oleh psikolog utk dapat merespon dan menyesuaikan agar
pasien mudah diarahkan,
Slow to warm up temperament : salah satu dara macam2 tingkah laku anak, dicirikan dg
tidak mudah beradaptasi dg lingkungan dan orang2 yang baru
Step 2
1. Macam2 tingkah laku anak dilihat dari psikologinya
2. Bagaimana penanganan utk anak yg pertama kali ke dokter gigi
3. Factor yg membuat anak takut saat kunjungan pertama kali ke dokter gigi
4. Bagaimana karakter anak berdasarkan usianya
5. Macam2 rasa takut pada anak
6. Apa saja factor yang mempengaruhi dari psikologis anak dilihat dari usianya
7. Bagaimana cara mengatasi anak yg mempunyai slow to warm up temperament
8. Tujuan pendekatan non pharmacologi behavior
9. Bagaimana penanganan anak berdasarkan usia dalam perawatan gigi
10. Metode pendekatan apa saja yg dpt dilakukan selama perawatan gigi
11. Parameter keberhasilan perawatan gigi anak
12. Bagaimana strategi dokter gigi dalam menangani rasa takut pada anak
Step 3
1. Macam2 tingkah laku anak dilihat dari psikologinya
Thomas enches
- Easy child : anaknya mudah diatur, mudah gembira, mudah utk menerima
pengalaman baru
- Difficult child : sulit ditenangkan, sulit mengekspresikan emosinya
- Slow to warm up child : interaksi dg cara perlahan, mebutuhkan waktu utk interaksi
Menurut frank
- Jelas negative ; anak menolak perawatan, menangis keras
- Negative : anak enggan menerima, gugup
Menurut wright
- Tidak mampu kooperatif : pada pasien anak2 yg mengalami keterbelakangan menta;
- Belum mampu kooperatif : biasanya pada balita
- Berpotensi menjadi kooperatif : pada pasien yg blm mampu kooperatif, dilihat dari
usia, lama2 tingkah lakunya menjadi kooperatif
2. Bagaimana penanganan utk anak yg pertama kali ke dokter gigi
- Komunikasi yg baik, disesuaikan dg usia anak
- Verbal dan non verbal (bahasa tubuh)
- Memberi pengertian kepada anak bahwa ke drg itu menyenangkan, jangan lakukan
perawatan menggunakan alat terlebih dahulu
- Menggunakan kata2 yg bersahabat saat melakukan perawatan
- Biarkan anak bertanya ttg alat apa saja yg digunakan, dan dibatasi pengenalan thd
alat
- Menciptakan suasana senyaman mungkin
- Komunikasi drg ada 4 :
Tell : menjelaskan kepada anak dg bahasa yg mudah dimengerti
Show : mendemonstrasikan kpd anak
Do : melakukan tindakan
Voice control : cara berbicara dg cara yg halus
- Reinforcement : dg member hadiah
- Distraksi : jangan memaksa anak, dialihkan terlebih dahulu
- Menanamkan bahwa anak kecil berbeda dg orang dewasa, berusaha membaur dg
mereka contohnya dg melepas jas dokter agar anak lebih nyaman
- Penggunaan alat2 diminimalisir
3. Factor yg membuat anak takut saat kunjungan pertama kali ke dokter gigi
- Factor internal : factor dari dalam diri (usia, temperamen, rasa takut, rasa sakit)
- Factor eksternal : factor yg berasal dari luar diri anak (rasa takut orang tua, tim
dokter gigi, perawatnya, front office)
- Rasa takut subjektif : dari sugesti, berasal dari diri sendiri
- Rasa takut objektif : anak pernah pergi ke dokter gigi sebelumnya, kemudian
mengalami trauma
- Factor dental : rasa nyeri dan operator
4. Bagaimana karakter anak berdasarkan usianya
- Usia 2th ; cenderung takut dg gerakan yg mendadak
- 3th : sudah mulai mendengarkan kata dokter, sudah mulai kooperatif
- 4th : mendengarkan, cenderung ingin menjelaskan dan menentang
- 5th : cenderung ingin melakukan hal baru
- 6-12th : anak cenderung waspada thd kegiatan yg akan dilakukan
Batasan usia anak
Anak tidak merasa takut saat dilakukan perawatan gigi dan anak menjadi kooperatif
Anak tidak mengalami keluhan fisik setelah perawatan
11. Bagaimana strategi dokter gigi dalam menangani rasa takut pada anak
- Keadaan klinik didesain sesuai dg kesukaan anak2
- Drg memberikan pelayanan yg ramah kepada pasien
- Primer : memberikan rasa aman yg mempengaruhi keberhasilan perawatan (tell,
show,do)
- Sekunder : membentuk karakter anak agar lebih percaya diri (komunikasi verbal-non
verbal, strategi perilaku efektif)
- Tersier : menggunakan metode2, seperti desensititasi(memberikan pengenalan dari
hal2 yg menakutkan) dan modeling(drg menggunakan sebuah model)
12. Apakah boleh dokter gigi menolak pasien anak? Berikan alasan!