Anda di halaman 1dari 52

Kelompok 1 MI

Ghifaril Aziz
Fandi Ahmad
Ratih Dara
Fifi Nur Hidayah Ningseh
Rizky Marta Putri Aisya
Marissa Arsil
Vishilpy Dimalia

TEKNOLOGI FERMENTASI

Pengertian Fermentasi
Fermentasi berasal dari kata
ferveve yg berarti mendidih.
Menurut
Ferdiaz (1992)
Fermentasi merupakan sebuah proses
pemecahan karbohidrat dan asam amino secara
anaerobik, yaitu tanpa memerlukan oksigen
Menurut Ahli Biokimia dan
Ahli
Mikrobiologi
Fermentasi
adalah proses yg menghasilkan
energi dg perombakan senyawa organik. Ahli
Biokimia
Fermentasi adalah segala proses untuk
menghasilkan suatu produk dari kultur
mikroorganisme. Ahli Mikrobiologi

Prinsip Fermentasi
Aspek yg perlu diperhatikan pada fermentasi
bahan pangan :

Substrat

Lingkungan

Tempat
Tumbuh

Proses
Optimasi

Karbohid
at
Protein

Agen
Biologi
Mikroorganism
e

Lemak
Mineral

Bakteri, khamir,
kapang

Air
Suhu
pH
Oksigen

Fermentasi bertujuan untuk memperbanya jumlah M.O dan


menggiatkan
metabolismenya
dalam
makanan.
Jenis
mikroorganisme yg digunakan terbatas dan disesuaikan degan
produk akhir yg dikehendaki. Zat gizi dipecah menghasilkan CO2.
hasil fermentasi tergantung pada jenis bahan pangan, jenis
mikroorganisme, dan lingkungan.
Berdasarkan definisi dan tujuan fermentasi, maka prinsip
fermentasi : mengaktifkan pertumbuhan dan metabolisme M.O
pembentuk alkohol dan asam serta menekan pertumbuhan
bakteri yg merugikan

Peranan Teknologi Fermentasi


Ilmu teknik terapan yang mendasari industri fermentasi melalui
pemanfaatan secara terpadu berbagai cabang ilmu seperti :
Mikrobiologi, biokimia, kimia, keteknikan, rekayasa genetika dan
biologi molekuler.
Teknologi fermentasi membantu manusia untuk dapat menggunakan
sumber daya alam energi menjadi lebih efisisien serta membantu
penyediaan pangan dan juga kesehatan.
Beberapa peranan fermentasi :
Biomas

,Cth : produk galur murni umnggul (Saccaromyches


sa dlm pembuatan roti kualitas unggul.
cereviceae)
Enzi

, Cth : enzim hidrolase seperti protease, amilase, dan


lipase.
m
Metabolit primer

,Cth :karbohidrat, protein, dan


dan sekunder
lemak ( metabolit
primer), antibiotik, mikotoksin, pigmen
Biokonv
(metabolit
sekunder)
ersi

mengubah jenis dan sifat bahan dg konversi


mikrobiologi Cth : asam asetat dr etanol, aseton dr isopropanol.

Jenis-jenis Fermentasi

Berdasarkan
Mikroorganisme yg
berperan
Polifermentatif
Cth : Fermentasi
Proses
fermentasitape
yg dilakukan oleh satu
sejumlah
jenis M
s
Proses
fermentasi
yg
atau
lebi
Proses
Cth
: Fermentasi
fermentasiyogurt
tempe
ygdilakukan
dilakukanoleh
olehdua
dua
jenis
M
Cth : Fermentasi spontan pd
Homofermentatif
Heterofermentatif
Homomultifermentatif

Berdasarkan Senyawa yg
dihasilkan
Fermentasi
Alkohol

Fermentasi Asam
Laktat

Fermentasi Asam
Cuka

Metode Fermentasi
Fermentasi Media Padat (Solid
1
State Fermentation)
Definisi : Proses fermentasi yg berlangsung
dalam
substrat
tidak
larut,
namun
yg mempengaruhi
mengandung air Faktor
yg cukup
sekalipun : tdk
Medium
yg
mengalir
bebas. Kadar Air
Kisaran kadar air yg optimal
digunkan
relatif : Fermentasi
Contoh
menggunkan Aspergilus
untuk proses
sederhana
niger untuk memproduksi
enzim
hidrolisis
fermentasi
adalah
50 75 pd
Inokulum dapat
bahan makanan. %.
dipersiapkan
secara sederhana.
Produk yg
dihasilkan dapat
dipanen dengan
mudah.

Temperatur
Berpengaruh pd laju reaksi
biokimia selama
proses fermentasi.
Pertukaran gas
Pertukaran gas antara fase
gas dg substrat

Fermentasi Media Cair (Liquid


State Fermentation)

Fermentasi yg melibatkan fase air sbg fase kontinyu


dari sistem pertumbuhan sel atau substrat, baik sumber
karbon maupun mineral terlarut atau tersusupensi
sebagai partikel-partikel dalam fase cair.
Fermentasi dg teknik tradisional dilakukan tanpa
pengadukan.
Fermentasi cair modern melibatkan fermentor yg
dilengkapi dg pengaduk agar medium tetap homogen,
dilengkapi juga dg aerasi,
pengaturFermentation
suhu, dan pengatur
Submerged
pH.fermentasi
Proses
(Fermentasi bawah Permukaan)
cair dibagi menjadi
2:
Surface Fermentation ( Fermentasi
Permukaan)
Cth : pembuatan nata de coco

Proses
Umum
Proses umum Fermentasi
Fermentasi

Proses fermentasi memiliki enam komponen dasar


yaitu:
Susunan medium yang digunakan selama
pengembangan inokulum dan didalam fermentor
Sterilisasi medium, fermentor dan peralatan
fermentasi lainnya
Aktivitas Produksi, Pemanfaatan kultur
murni,Jumlah inokulum untuk produksi
Pertumbuhan mikroba dalam fermentor produksi
pada kondisi optimum
Ekstraksi produk dan pemurnian
Penanganan limbah hasil produksi

Parameter yg menentukan
Parameter Fermentasi
fermentasi

Mikroorganisme

Bakteri Asam laktat


Bakteri ini menghasilkan sejumlah besar asam
laktat sbg hasil akhir dr metabolisme gula
(karbohidrat).
Asam laktat yang dihasilkan dengan cara
tersebut akan menurunkan nilai pH dari
lingkungan pertumbuhannya dan menimbulkan
Homofermentatif
rasa asam
Terdapat 2 kelompok kecil dr BAL :

Beberapa jenis yang penting


dalam kelompok BAL:
Streptococcus thermophilus, Streptococcus lactis
dan Streptococcus cremoris. Bakteri ini berperan
dalam industri susu.
Pediococcus cerevisae. Bakteri ini sebagai
perusak bir dan anggur, bakteri ini berperan
penting dalam fermentasi daging dan sayuran.
Leuconostoc
mesenteroides,
Leuconostoc
dextranicum. Bakteri ini merupakan jenis yang
penting dalam permulaan fermentasi sayuran
dan juga ditemukan dalam sari buah, anggur,
dan bahan pangan lainnya.
Lactobacillus lactis, Lactobacillus acidophilus,

Bakteri Asam Propionat


Jenis-jenis
yang termasuk kelompok ini
ditemukan dalam golongan Propionibacterium,
berbentuk batang dan merupakan gram positif.
Bakteri ini penting dalam fermentasi bahan
pangan karena kamampuannya menghasilkan
asam-asam
propionat,
asetat,
dan
karbondioksida.
Jenis-jenis ini penting dalam fermentasi keju
Swiss.
Bakteri Asam Asetat
Bakteri ini berbentuk batang, gram negatif dan
ditemukan
dalam
golongan
Acetobacter

Khamir
Khamir sejak dulu berperan dalam fermentasi yang
bersifat
alkohol
dimana
produk
utama
dari
metabolismenya
adalah
etanol.
Saccharomyces
cerevisiae adalah jenis yang utama yang berperan dalam
produksi minuman beralkohol seperti bir dan anggur dan
juga digunakan untuk fermentasi adonan dalam
perusahaan roti.
Kapang
Kapang jenis-jenis tertentu digunakan dalam persiapan
pembuatan beberapa macam keju dan beberapa
fermentasi bahan pangan Asia seperti kecap dan tempe.
Jenis-jenis yang termasuk golongan Aspergillus, Rhizopus,
dan Penicillium sangat penting dalam kegiatan tersebut.

3 (tiga) karakteristik penting harus dimiliki mikroorganisme dlm


proses fermentasi, yaitu:

Mikroorganisme harus mampu tumbuh dengan cepat


dalam suatu substrat dan lingkungan yang cocok untuk
memperbanyak diri.
Mikroorganisme harus memiliki kemampuan untuk
mengatur ketahanan fisiologi dan memilki enzim-enzim
esensial yang mudah dan banyak supaya perubahanperubahan kimia yang dikehendaki dapat terjadi.
Kondisi lingkungan yang diperlukan bagi pertumbuhan
harus sesuai supaya produksi maksimum.

bar. Pembelahan biner pada bakteri

Gambar. Pertumbuhan sel khamir


Gambar. Pertumbuhan Kapang

Kurva pertumbuhan mikrobia dalam suatu kultur

Substrat
Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan substrat
untuk fermentasi
adalah
:
Substrat untuk
fermentasi
harus tersedia sepanjang
Tersedia
dan
mudahyang
didapat.
tahun.
Substrat
berasal dari limbah tanaman
musiman tidak mudah didapat, terutama bila periode
pemanenannya pendek dan bahan tersebut mudah
terkontaminasi dan menjadi buruk.
Substrat yang baik adalah yang relatif stabil dan dapat
Sifat
fermentasi.
disimpan
selama beberapa bulan. Jika sebagai substrat
digunakan bahan buangan atau limbah suatu industri,
mutu dan komposisinya sering bervariasi tergantung dari
proses yang digunakan sebelumnya.

Harga substrat merupakan faktor penting dalam industri


Harga
dan faktor harga.
tetapi dalam pemilihan substrat harus diperhitungkan
jumlah karbon yang tersedia yang berbeda pada masingmasing substrat.

Substrat Sumber
Karbon.
Malose
Ekstrak Malt
Pati dan dekstrin
Limbah sulfit
Selulosa
Minyak Nabati
Metanol

Molase
molase merupakan sumber
karbohidrat termurah.
Disamping mengandung
sejumlah gula, molase juga
mengandung senyawa
bernitrogen, vitamin dan
elemen terbatas.
Ekstat Malt
Ekstak malt merupakan
substrat yang baik untuk
fungi, khamir dan
actinomycetes. Ekstrak malt

Pati dan Dekstrin.


Sebagai sumber
karbon, pati dan
dekstrin dapat
digunakan langsung
oleh mikroorganisme
yang memproduksi
amilase. Dalam
industri etanol, pati
juga sering
digunakan.
Limbah Sulfit.
Limbah sulfit limbah

fermentasi karena
mudah didapat dan
murah harganya.
Biasanya penggunaan
selulose sebagai
sumber karbon tidak
dapat langsung, tetapi
harus mengalami
hidrolisa terlebih
dahulu secara kimia
atau enzimatik.
Minyak nabati.
Minyak nabati seperti
minyak kedelai,
minyak palem dan
minyak biji kapas
digunakan sebagai
substrat tambahan.

Metanol.
Jika dilihat dari kandungan karbonnya, metanol
merupakan substrat fermentasi yang termurah,
tetapi hanya dapat dipecah oleh beberapa
bakteri dan khamir.
Metanol sering digunakan sebagai substrat
untuk produksi protein sel tunggal.
Produk-produk yang diproduksi dari fermentasi
metanol misalnya asam sitrat dan fumarat,
valin, lysin dan threonin. Produksi asam sitrat
oleh Aspergillus niger dapat dirangsang dengan
penambahan metanol. Metanol dapat diperoleh
dari oksidasi matana atau gas alam.

Substrat Sumber
Nitrogen
Corn Steep Liquor
Ekstrak khamir
Pepton

dalam skala besar


menggunakan garam
amonium, urea sebagai
sumber nitrogen. Tetapi
sumber nitrogen yang dapat
dimetabolisme secara efisien
adalah corn steep liquor,
yang terbentuk dalam proses
produksi pati dari jagung.
Pepton
Pepton dapat digunakan oleh
berbagai mikroba, tetapi
harganya relatif mahal untuk
keperluan industri. Sumbersumber pepton adalah
daging, kasenin, gelatin,
keratin, biji, kacang tanah,
dan tepung kedelai.

Ekstrak Khamir.
Ekstrak khamir merupakan ekstrak yang
baik untuk berbagai mikroba. Ekstrak ini
diproduksi dari ragi roti melalui otolisis pada
suhu 50 550C, atau melalui plasmolisis
dengan penambahan NaCl pada konsentrasi
tinggi. Ekstrak khamir mengandung asamasam amino dan peptida, vitamin larut air
dan karbohidra. Komposisi ekstrak khamir
bervariasi tergantung dari substrat yang
digunakan untuk menumbuhkan khamir.

Produk

Fermentasi dengan produk biomassa (sel


mikroba), contoh :
SCP (Spirullina, Sancorella)
Spora Penicilllum roquefortii (keju)
Rhizobium asam laktat (yoghurt)
B. Thuringensis (kristal protein insektisida)
Fermentasi dengan produk enzim mikroba, Cth :
amilase, protease, pektinase, peroksidase,
glukooksidase. Enzim mikroba dapat dibedakan
atas :
Enzim ekstrasel
Enzim intrasel

Fermentasi dengan produk metabolit mikroba :


Metabolit primer : senyawa antara yang
disintesis oleh aktivitas sel pada fase
pertumbuhan (trofofase)
Metabolit sekunder : senyawa yang disintesis
oleh sel setelah fase pertumbuhan (iodofase)
Fermentasi dengan produk hasil biokonversi
melalui modifikasi suatu senyawa yang
ditambahkan ke dalam medium fermentasi untuk
menghasilkan senyawa lain. Cth : progesteron
11- hidroksiprogesteron

Kondisi

Fermentasi

Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi


mikroba dibagi atas faktor-faktor abiotik dan faktorfaktor Pengaruh
biotik. perubahan
Antiseptik
kebasahan
temperatur
dan Densifektan
dan
nilai kekeringan
osmotik

Faktor
Biotik

Suhu adalah faktor terpenting yang mempengaruhi


perumbuhan mikroorganisme dan kelangsungan
hidupnya. Suhu yang rendah umumnya memperlambat
metabolisme seluler, sedangkan suhu yang lebih tinggi
meningkatkan taraf kegiatan sel. Tetapi tiap organisme
memiliki batas suhu terendah dan batas suhu tertinggi,
serta suhu optimum bagi organisme tersebut.
pH juga mempengaruhi pertumbuhan bakteri,
kebanyakan bakteri yang patogen mempunyai suhu pH
optimum 7,2 7,6. Meskipun suatu pembenihan pada
suatu permulaannya baik pada suatu bakteri, tetapi
pertumbuhan bakteri selanjutnya juga akan terbatas
karena produk metabolisme bakteri itu sendiri.

Menurut Made (2011:1), enzim transpor elektron


dan sistem transpor nutrien pada membran sel
mikroba sangat peka terhadap pH. Berdasarkan pH
minimum, optimum dan maksimum untuk
pertumbuhannya, mikroba digolongkan ke dalam:
Mikroba asidofilik: pH antara 2,0-5,0
Mikroba mesofilik: pH antara 5,5- 8,0
Mikroba alkalifilik: pH antara 8,4- 9,5
Pengaruh logam berat terhadap pertumbuhan
bakteri adalah dimana ion-ion dari beberapa logam
berat dalam konsentrasi yang rendah berdaya
meracuni bakteri. Daya ini dapat dilihat apabila
sekeping tembaga kemudian dituang ke dalam
medium NB yang sebelumnya telah diinokulasikan

Bioreaktor

Definisi : Bioreaktor atau dikenal juga dengan nama


fermentor adalah sebuah peralatan atau sistem yang mampu
menyediakan sebuah lingkungan biologis yang dapat
menunjang terjadinya reaksibiokimia dari bahan mentah
menjadi bahan yang dikehendaki.
Optimasi bioproses dalam bioreaktor dapat dicapai dengan
memasok yaitu dengan sumber energi, nutrisi, inokulum sel
atau makhluk hidup yang unggul, dan kondisi fisikokimiawi
optimal.
Reaksi biokimia yang terjadi di dalam bioreaktor melibatkan
organisme atau komponen biokimia aktif (enzim) yang
berasal dari organisme tertentu, baik secara aerobik maupun
anaerobik. Sementara itu, agen biologis yang digunakan
dapat berada dalam keadaan tersuspensi atau terimobilisasi.

Jenis-jenis Bioreaktor
Pada bioreaktor
Bioreaktor
kontinu,
Kontinu
pemberian
nutrisi
dan pengeluaran
sejumlah fraksi
dari volume kultur
total terjadi
secara terus
menerus. Dengan
metode kontinu
memungkinan
organisme
tumbuh pada
kondisi setimbang
(steady state),
dimana
pertumbuhan

Pada bioreaktor
Bioreaktor
diskontinu,
Diskontinu
inokulen
dan
nutrisi yang akan
diperlukan bagi
pertumbuhan
dicampur dalam
suatu bejana
tertutup pada
kondisi suhu, pH,
dan pencampuran
optimum. System
ini adalah
tertutup, kecuali
untuk organism
aerobik dimana
suplai udara

Bioreaktor
semikontinu
Bioreaktor
adalah suatu
Semikontinu
bentuk
kultivasi
dimana medium
atau substratnya
ditambahkan
secara kontinu
atau berurutan ke
dalam tumpukan
diskontinu awal
tanpa
mengeluarkan
sesuatu dari
system. Produk
yang dihasilkan
dari system
seperti ini dapat

Teknik diskontinu merupakan teknik yang paling


dominan digunakan dalam industri, dominasi sistem
bioreaktor semikontinu dan diskontinu dalam
industri disebabkan oleh beberapa alasan berikut :
Pada waktu tertentu,produk bioteknologi mungkin
dibutuhkan dalam jumlah yang relative sedikit.
Kebutuhan pasar mungkin bersifat musiman
Masa berlaku produk tertentu pendek (tidak
tahan lama)
Konsentrasi produk yang tinggi
Beberapa produk tertentu hanya dihasilkan pada
fase setimbang dari siklus pertumbuhan.
Ketidakstabilan beberapa galur produksi
memerlukan pembaharuan secara teratur

Komponen Instrumen Bioreaktor


Komponen

utama bioreaktor terdiri atas :


Tangki berfungsi untuk menampung campuran substrat, sel
mikroorganisme, serta produk. Volume tanki skala laboratorium
berkisar antara 1 30 L, sedangkan untuk skala industri dapat
mencapai lebih dari 1 000 L.
Sparger terletak di bagian bawah bioreaktor dan berperan
untuk memompa udara, dan mencegah pembentukan
gelembung oksigen.
Impeller berperan dalam agitasi dengan mengaduk campuran
substrat dan sel. Impeller digerakkan oleh rotor.
Saringan halus berperan untuk mencegah terjadinya efek
pusaran air akibat agitasi
Sensor untuk mengontrol lingkungan dalam bioreaktor. Kontrol
fisika meliputi sensor suhu, tekanan, agitasi, foam, dan
kecepatan aliran. Sedangkan, kontrol kimia meliputi sensor pH,
kadar oksigen, dan perubahan komposisi medium.

Parameter Proses
Cara Sterilisasi Bioreaktor :
Sterilisasi fermentor, dengan uap bertekanan. Bioreaktor
Medium fermentasi dapat disterilkan bersama Suhu
pH
di dalam fermentor atau secara terpisah.
Oksigen terlarut
Sterilisasi penyediaan udara, dilakukan
Bahan baku dan nutrisi
dengan menggunakan penyaring berserat
atau penyaring absolut.
Aerasi dan agitasi, berkaitan dengan jenis
bahan, struktur geometrik dan posisi
pemasangannya serta penggunaan seal.
Penambahan inokulum, nutrien dan bahanbahan lain, harus dalam keadaan tekanan
positif dan lubang pemasukan dilengkapi
sistem pemberian uap.
Pengambilan contoh (sampling).
Pengontrolan buih.

Tahap Isolasi dan


Purifikasi

Tahap Aseptis
Teknik aseptis atau steril adalah suatu sistem
cara bekerja atau praktek yang menjagasterilitas
ketika menangani pengkulturan mikroorganisme
untuk mencegah kontaminasiterhadap kultur
mikroorganisme yang diinginkan. Dasar
digunakannya teknik aseptik adalahadanya
banyak partikel debu yang mengandung
mikroorganisme (bakteri atau spora)
yangmungkin dapat masuk ke dalam cawan,
mulut erlenmeyer, atau mengendap di area
kerja.
Panas Basah
Metode ini dengan menggunakan uap air.

Panas Kering

Metode sterilisasi ini menggunakan oven. Alatalat yang dapat disterilisasikan adalahalat yang
tidak mudah terbakar. Lama pemanasannya
sendiri adalah 45 menit padasuhu 160 derajat
celcius.
Bahan Kimia
Bahan kimia dipakai untuk sterilisasi
permukaan saja, seperti material
tanaman,instrumen, tangan pekerja dan ruang
atau kotak transfer. Bahan kimia yang biasanya
digunakan adalah alkohol , kalsium hipoklorida,
natrium hipoklorida, hidrogenperoksida,
sublimat dan chlorox.

Cara Isolasi Mikroba

Isolasi pada agar cawan


Prinsip pada metode isolasi pada agar cawan
adalah mengencerkan mikroorganisme sehingga
diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan
dari organisme lainnya. Setiap koloni yang
terpisah yang tampak pada cawan tersebut
setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal.
Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi
pada cawan agar, yaitu: metode gores kuadrat
dan metode agar cawan tuang.
Isolasi pada medium cair
Metode isolasi pada medium cair dilakukan bila
mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada agar

Isolasi sel tunggal


Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi
sel mikroorganisme berukuran besar yang tidak dapat
diisolasi dengan metode agar cawan/medium cair. Sel
mikroorganisme dilihat dengan menggunakan
perbesaran sekitar 100 kali. Kemudian sel tersebut
dipisahkan dengan menggunakan pipet kapiler yang
sangat halus ataupun micromanipulator, yang
dilakukan secara aseptis.

Teknik Isolasi dan Purifikasi

Merupakan proses hilir dalam bioteknologi


Tidak kurang penting dibanding proses hulu
rekayasa genetik, teknik fermentasi
Yang diolah produk dari proses terdahulu
Protein produk dari rekayasa genetika
Yang paling banyak isolasi / purifikasi protein
dari tumbuhan, hewan, mikroorganisme.
Dapat dilakukan skala lab/industri

Purifikasi
Pada waktu lisis sel, seluruh isi sel keluar
menyebabkan banyak kontaminan. Oleh karena itu
harus disingkirkan, antara lain asam nukleat.
Caranya adalah sebagai berikut :
Presipitasi, penambahan polikation BM (protamin,
streptomisin, polietileneimin).
Digesti dengan nuklease
Setelah asam nukleat disingkirkan, sisa sel yang
tidak larut (dinding sel, protein membran, bagian
sel yang hancur) harus disingkirkan dengan cara
berikut ini :
Sentrifugasi sangat baik untuk solid yang
bersifat licin (slimmy or gelatinous solids)

Fraksinasi

Pemisahan selanjutnya (fraksinasi) melibatkan 3


komponen, yaitu :
1. Fasa solid / stasioner
berupa film, kolom, gel atau membran
2. Pelarut
fasa mobil pada kromatografi
3. Solut
molekul yang harus dipisahkan

Pengolahan Limbah

Jenis-jenis
Limbah

Limbah Cair
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya
banyak menggunakan air dalam sistem
prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku
mengandung air sehingga dalam proses
pengolahannya air harus dibuang.
Limbah Gas dan Partikel
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas.
Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik
keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah
udara mengandung unsurkimiaseperti O2, N2,
NO2, CO2, H2 dan Jain-lain.
Limbah Padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri

Pengolahan Limbah
Air limbah yang dibuang dari industri pangan atau pertanian
pada umumnya mempunyai kandungan bahan organik yang
cukup tinggi, seperti pati, protein, dan sedikit kandungan
lipids.
Penguraian limbah organik dapat dilakukan dengan sistem
aerobik. Selain itu, pengolahan limbah organik juga dapat
dilakukan dengan sistem anaerobik.
Sistem pengolahan air limbah aerobik secara konvensional
dengan menggunakan lumpur aktif merupakan pengolahan
air limbah yang paling populer dilakukan, baik pada instalasi
pengolahan air limbah domestik atau pada indutsri. Namun
demikian, proses pengolahan ini kurang begitu
menguntungkan karena menghasilkan banyak lumpur aktif
dan hingga saat ini belum ada penyelesaian secara
terintegrasi.

Sedangkan, pengolahan limbah secara anaerobik


dapat menghasilkan gas yang terdiri atas metana
(CH4) dan karbon dioksida (CO2), dengan kata
lain dikenal sebagai biogas. Biogas merupakan
salah satu sumber energi alternatif yang
potensial untuk diproduksi secara optimal
mengingat semakin terbatasnya sumber energi
yang berasal dari fosil saat ini.

Metabolisme dan Prilaku Agen


M.O dalam Fermentasi

Perubahan yang terjadi selama fermentasi


dilakukan dengan berbagi cara dengan merubah :
Karbohidrat menjadi alkohol, asam dan CO2,
dilakukan oleh ragi dan kapang
Protein menjadi komponen-komponen nitrogen
lainnya menjadi bau yang busuk seperti NH3,
dilakukan oleh bakteri proteolitik(Proteus vulgaris)
Lemak menjadi fosfolipida dan turunannya yang
menyebabkan bau tengik, dilakukan oleh mikroba
lipolitik yang menghasilkan enzim lipolitik.

Daftarpustaka

Aguskrisno B, Moch. DR. H. M.Kes.2002.


MikrobiologiTerapan.UMM
Press. Malang.
Waluyo, Lud, Drs. M.Kes.2004.Mikrobiologi
UmumUMM Press. Malang.
Wheeler, Volk. 1988. MikrobiologiDasar.
Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai