Anda di halaman 1dari 19

ASPEK GIZI IBU

HAMIL

PENDAHULUAN

Keadaan gizi seseorang dipengaruhi :


a. Pencernaan dan penyerapan makanan
b. Proses metabolisme dalam tubuh
c. Penyakit-penyakit yang diderita
d. Kecukupan zat gizi yang di konsumsi.
Kebutuhan zat gizi (makanan) dipengaruhi :
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Jenis aktivitas/ pekerjaan
d. Faktor-faktor
lainnya.
(kesukaan,
sosialekonomi).

Pada masa hamil terjadi perubahan-perubahan yang


sifatnya fisiologis, seperti pembesaran kelenjar
mammae, pembesaran rahim, pertumbuhan janin
dalam kandungan, sehingga kebutuhan nutrien banyak
meningkat.
Tambahan kebutuhan kalori dipergunakan untuk
pertumbuhan janin dan keperluan aktifitas.
Tambahan
protein
sangat
diperlukan
untuk
pertumbuhan janin, khususnya pada trimester II dan
III
Tambahan Fe diperlukan untuk :
Pembentukan sel-sel darah merah janin
Pembentukan jaringan otot janin
Persediaan Fe janin
Tambahan calsium untuk pertumbuhan gigi dan tulang
janin.

PARAMETER DAN INDIKATOR


ANTHROPOMETRI

1.

2.
3.

Anthropometri dalam ilmu gizi adalah mengukur status


gizi seseorang atau kelompok melalui ukuran-ukuran
linier atau massa tubuhnya :
Mungukur kejadian KKP (Kalori Protein Malnutrisi), pada
anak-anak, ibu hamil dan dirumah sakit pada orang-orang
sakit berat.
Mengukur kejadian obesitas pada semua kelompok umur.
Memantau pertumbuhan pada anak-anak, ibu hamil dan
pertumbuhan patologis pada obesitas.

Parameter pengukuran anthropometri :


1. Berat badan
2. Tinggi badan
3. lingkar lengan atas
4. Tebal lemak bawah kulit.
. Dari parameter ini ditentukan beberapa indikator
untuk mengetahui status gizi (protein dan energi) :
1. Berat Badan berdasarkan umur (BB/U)
2. Tinggi Badan berdasarkan Umur (TB/U)
3. Berat Badan berdasarkan Tinggi Badan (BB/TB)
4. Lingkar
Lengan Atas berdasarkan Umur
(LiLA/U)
5. BB/(TB)
untuk
menunjukan
tingkat
kegemukan.

Berat badan, merupakan indikator dasar dalam


klinik yang pada umumnya penting untuk
mengetahui keadaan kesehatan dan mengevaluasi
program gizi.
Berat badan berdasarkan umur adalah indikator
status gizi yang memberi gambaran keadaan
sekarang (saat ini) karena sampai umur tertentu
berat badan akan naik.
Klasifikasi status gizi menurut Gomes
1. Normal, bila % BB/ Umur
> 90%
2. Malnutrisi ringan (tk I)
76% - 90%
3. Malnutrisi sedang (tk II)
61% - 75%
4. Malnutrisi berat (tk III)
60%.

Lingkar Lengan Atas (LiLA).


Memberi gambaran komposisi simpanan yang labil
yaitu energi (lemak) dan protein (otot).
Perkembangan LiLA terutama pada tahun pertama
kehidupan kemudian menjadi sangat kecil pada
umur 2-5 tahun, sehingga kurang sensitif memantau
perkembangan pertumbuhan.
Keuntungan cara ini terutama pelaksanaannya yang
sangat mudah dengat alat sederhana berbentuk pita
ukuran yang tidak molor bila ditarik.
Terutama
dipakai untuk skrening memantau
perkembangan pertumbuhan anak usia sekolah, ibu
hamil dan bayi baru lahir.

GIZI DAN MAKANAN SEMASA


HAMIL.
Masa

hamil memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh


lebih banyak dibanding keadaan tidak hamil
Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa masa yang
paling kritis adalah trimester III kehamilan dimana umur
janin mencapai 6 (enam) bulan dengan pertumbuhan yang
amat cepat.
Selain pertumbuhan berat dan panjang janin, hal lain yang
sangat penting adalah pertumbuhan otak :
1. Sel-sel otak jumlahnya bertambah sampai pada jumlah
sel tertentu. (sampai umur janin 20 minggu).
2. Pertumbuhan jumlah sel otak diikuti pertumbuhan besar
sel otak mencapai ukuran tertentu

Apabila

terjadi kekurangan gizi pada umur


janin kurang 20 minggu
jumlah sel otak
akan kurang dari yang seharusnya
mempengaruhi IQ (Intelegensia Quotient).
Kekurangan gizi ibu pada umur janin
>20
minggu akan mempengaruhi ukuran sel otak.
Akibat gangguan pertumbuhan sel otak janin
selama hamil adalah gangguan pertumbuhan
mental anak setelah lahir.

Status gizi ibu hamil mempengaruhi pertumbuhan


janin.
Masih banyak masalah gizi ibu hamil (SKRT, 1995)
KEK ibu hamil : 41%
Anemia ibu hamil : 51% BBLR : infeksi, mental
Pendarahan
Kematian saat persalinan
Risiko kesakitan terutama pada trimester III.
Ibu hamil metabolisme meningkat, kebutuhan gizi
meningkat
Energi
Zat gizi pertumbuhan (protein)
Mineral (Fe).

KEBUTUHAN ZAT GIZI IBU


HAMIL.
A.

Kebutuhan Energi
-Untuk kehamilan normal, perlu tambahan
80.000 k.kalori untuk 280 hari (300
kalori/hari).
- dari protein
: 5.180 k.kalori
- dari lemak
: 36.337 k.kalori
- dari KH
: 26.244 k.kalori
- dari lain-lain
: 12.229 k.kalori
Total

: 80.000 k.kalori

Kebutuhan energi secara bertahap meningkat mulai


trimester I, II dan III sampai akhir kehamilan.
Energi tambahan selama trimester II diperlukan
untuk pemekaran jaringan ibu seperti volume
darah, pertumbuhan uterus, dll.
Selama trimester III untuk pertumbuhan janin,
plasenta.
WHO :

Tambahan untuk trimester I : 150 k.kal/hari


Tambahan untuk trimester II dan III : 350 k.kal/hari
Indonesia : tambahan 285 k.kal/hari selama kehamilan.

Angka ini tidak termasuk penambahan kegiatan fisik.

B.
.
.

.
.
.
.

Kebutuhan Protein
Meningkat 68 % dari sebelum hamil
Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir
kehamilan 925 gram yaitu untuk pertumbuhan
jaringan ibu, plasenta dan janin.
Indonesia (Widya Karya Nasional Pangan Gizi,
1998)
Penambahan protein 12 gr/hari, selama kehamilan
jadi asupan protein: 75 100 gr/hari.
Sumber protein : 2/3 bagian pangan dengan nilai
biologi tinggi : daging tanpa lemak, ikan, telur, susu.
Protein nabati cukup 1/3 bagian.

C.
.
.

Kebutuhan zat besi (Fe)


Kenaikan volume darah akan meningkatkan
kebutuhan zat besi kurang lebih 500 mg.
Selama kehamilan, menyimpan zat besi 1.000 mg
untuk keperluan janin, plasenta, hemoglobin dan
keperluan ibu hamil sendiri.
Indonesia (1998) : kebutuhan zat besi pada wanita
normal 26 mg/hari sedangkan untuk ibu hamil perlu
penambahan 20 mg/hari.

MASALAH AKIBAT GIZI


KURANG PADA IBU HAMIL
A.

B.

C.

Terhadap ibu hamil :

Anemia, pendarahan, berat badan tidak bertambah secara


normal, terhadap infeksi.

Terhadap persalinan :
partus sulit dan lama, prematur, pendarahan post
partum, persalinan dengan operasi.
Terhadap janin.
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, BBLR, dll.

Monitoring status gizi ibu hamil.


1. Memantau pertambahan berat badan yaitu sekitar
10-12 kg selama kehamilan dengan rincian
pada trimester I : 1 kg
pada trimester II : 3 kg
pada trimester III : 6 kg
2. Pengukuran LILA deteksi KEK
3. Pengukuran kadar Hb memantau anemia gizi.

ANEMIA PADA IBU HAMIL

1.
2.
3.
4.
5.

Anemia kadar Hb dibawah normal.


Di Indonesia pada umumnya kekurangan zat besi sehingga lebih
dikenal ANEMIA GIZI BESI.
Paling sering terjadi selama hamil.
Definisi : - pada trimester I dan III : kadar Hb < 11 g%
Pada trimester II
: kadar Hb < 10,5 g% karena
hemodilusi.
Masalah gangguan pertumbuhan janin dan sel otak
BBLR
Kematian janin dalam kandungan.
Abortus, cacat bawaan.
Anemia bayi
Pendarahan

Risiko

BBLR pada ibu hamil : LILA=


23,5 cm dengan KEK
Penanganan umum :
Pemberian kalori 300 kalori/ hari dan
suplemen Fe 60 mg/ hari
Menurut tingkat pelayanan.
1. Polindes
1.

2.
3.

membuat
diagnosa
klinik
dan
pemeriksaan laboratorium
pemberian tablet besi 60 mg/hari
penyuluhan gizi.

2. Di
1.
2.

Puskesmas :

Membuat diagnosa dan terapi


Membuat diagnosa banding

rujukan

REFERENSI

Moehji, S. (2003). ILMU GIZI 1-2, Papas Sinar Sinanti,


Jakarta.
Sediaoetama, A.D. (2000). ILMU GIZI, Dian Rakyat,
Jakarta.
Pinatih, GMI. (2000). MENGUKUR STATUS GIZI
SECARA LANGSUNG, LAB GIZI IKM, FK UNUD,
Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai