Oleh :
1. Ela Nurlaila/ 12030234012/ Kimia A 2012
2. Ika Lailatul K/ 12030234015 / Kimia A 2012
3. Kharisma Nur P./12030234 /Kimia A 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN................................................ 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama
terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen serta sangat sedikit komponen yang
mengandung logam. Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah
yaitu:
1. Alkana/ parafin (CnH2n+2)
Alkana ini memiliki rantai lurus dan bercabang, fraksi ini merupakan yang
terbesar di dalam minyak mentah.
2. Siklo alkana/ napten (CnH2n)
Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima) yaitu siklopentana ataupun
cincin 6 (enam) yaitu sikloheksana.
3. Aromatik (CnH2n-6)
Aromatik memiliki cincin 6 (enam). Aromatik hanya terdapat dalam jumlah
kecil, tetapi sangat diperlukan dalam bensin karena memiliki harga antiknock
yang tinggi; stabilitas penyimpanan yang baik; dan kegunaannya yang lain
sebagai bahan bakar (fuels).
Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat tergantung pada sumber dari
minyak bumi. Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang terbanyak
tetapai kadang-kadang (disebut sebagai crude napthenic) mengandung sikloalkana
sebagai komponen yang terbesar, sedangkan aromatik selalu merupakan
komponen yang paling sedikit.
Pengilangan/ penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak
mentah menjadi produk yang dapat dijual (marketable product) memakai
kombinasi proses fisika dan kimia. Produk yang dihasilkan dari proses
pengilangan/ penyulingan tersebut antara lain yaitu:
1. Light destilates adalah komponen dengan berat molekul terkecil.
Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasoline dan
kerosin. Beberapa naphta digunakan sebagai pelarut dry cleaning
(pencuci); pelarut karet; bahan awal etilen; dalam kemiliteran digunakan
titik
didih Banyaknya
karbon
atom
Nama
Penggunaan
Dibawah 30
1-4
Fraksi gas
30-180
180-230
5-10
11-12
Bensin
Minyak tanah
230-305
13-17
Minyak gas
305-405
18-25
tinggi,
pembakaran
bisa
menyebabkan
peletusan
fuels.
Harga
yang
tinggi
dari
bilangan
oktan
(TEL)
Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu
tinggi, adalah :
- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang
-
dihasilkan.
Mengakibatkan korosi dari bagian-bagian logam, seperti
rusaknya silinder-silinder yang disebabkan oleh asam yang
oktan.
Titik beku
Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari
aromatik-aromatik tertentu maka pada waktu pendinginan,
aromatik itu akan mengkristal dari mengakibatkan tertutupnya
lubang-lubang alai penyemprotan dalam karburator. Titik beku ini
terutama dipengaruhi oleh benzen (titik beku benzen murni
5oC).
b. Bahan ekstraksi, pelarut dan pembersih
Sebelum digunakan sebaagi pengekstraksi bensin di fraksinasi
dengan destilasi bertingkat menjadi fraksi yang lebih kecil. Bensin
biasanya digunakan untuk mengekstraksi berbagai bahan, seperti
minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak kelapa dan bahan-bahan
alam lain.
Sebagai bahan pelarut bagi karet digunakan fraksi dengan titik
didih antara 80 -130C dan 100 -130C. Larutan karet ini biasanya
digunakan
untuk
mencelupkan
kanvas
pada
pembuatan
ban;
alat-alat
pertanian
(traktor),
kapal
perikanan,
pesawat
lebih
sedikit
peroksida
didih 210C, tetapi sesudah dibiarkan untuk waktu yang lama titik beku
menjadi 1500C.
B. Pemrosesan Minyak Bumi
Pada pemrosesan minyak bumi melibatkan 2 proses utama, yaitu :
1. Proses pemisahan (separation processes)
2. Proses konversi (convertion processes)
Proses pengilangan (refines) pertama-tama adalah mengubah komponen
minyak menjadi fraksi-fraksi yang laku dijual berupa beberapa tipe dari
destilasi. Beberapa perlakuan kimia dan pemanasan dilakukan untuk
memperbaiki kualitas dari produk minyak mentah yang diperoleh. Misalnya
pada tahun 1912 permintaan gasolin melebihi supply dan untuk memenuhi
permintaan tersebut maka digunakan proses "pemanasan" dan "tekanan" yang
tinggi untuk mengubah fraksi yang tidak diharapkan. Molekul besar menjadi
yang lebih kecil dalam range titik didih gasolin, proses ini disebut cracking.
1. Proses pemisahan (separation processes)
Unit operasi yang digunakan dalam penyulingan minyak biasanya
sederhana tetapi yang kompleks adalah interkoneksi dan interaksinya.
a. Destilasi
Bensin, kerasin dan minyak gas biasanya disuling pada tekanan
atmosfer, fraksi-fraksi minyak pelumas akan mencapai suhu yang lebih
tinggi dimana zat-zat hidrokarbon mulai terurai (biasanya kira-kira
antara suhu 375 -400C) karena itu lebih baik jika minyak pelumas
disuling dengan tekanan yang diturunkan. Pengurangan tekanan
diperoleh dengan menggunakan sebuah pompa vakum (vacum pump).
b. Absorpsi
Umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang bertitik didih
tinggi dengan gas. Minyak gas digunakan untuk menyerap gasolin
alami dari gas-gas basah. Gas-gas dikeluarkan dari tank penyimpanan
gas sebagai hasil dari pemanasan matahari yang kemudian diserap
ulang oleh tanaman. Steam stripping pada umumnya digunakan untuk
mengabsorpsi hidrokarbon fraksi ringan dan memperbaiki kapasitas
absorpsi minyak gas.
Proses ini dilakukan terutama dalam hal-hal sebagai berikut:
- Untuk mendapatkan fraksi-fraksi gasolin alami yang dapat
dicampurkan pada bensin.
d. Filtrasi
Digunakan untuk memindahkan endapan lilin dari lilin yang
mengandung destilat. Filtrasi dengan tanah liat digunakan untuk
decolorisasi fraksi.
e. Kristalisasi
Sebelum di filtrasi lilin harus dikristalisasi untuk menyesuaikan
ukuran kristal dengan cooling dan stirring. Lilin yang tidak diinginkan
dipindahkan dan menjadi lilin mikrokristalin yang diperdagangkan.
f. Ekstraksi
Pengerjaan ini didasarkan pada pembagian dari suatu bahan
tertentu dalam dua bagian yang mempunyai sifat dapat larut yang
berbeda.
2. Proses konversi (convertion processes)
Hampir 70% dari minyak mentah di proses secara konversi di
USA, mekanisme yang terjadi berupa pembentukan "ion karbonium" dan
"radikal bebas". Dibawah ini ada beberapa contoh reaksi konversi dasar
yang penting:
a. Cracking atau Pyrolisis
Cracking atau pyirolisis merupakan proses pemecahan
molekul-molekul hidrokarbon besar menjadi molekul-molekul yang
lebih kecil dengan adanya pemanasan atau katalis.
C7H15C15H30C7H15
C7H16
C6H12CH2
+ C14H28CH2
minyak gas berat
gasolin
recycle stock
Dengan adanya pemanasan yang cukup dan katalis maka
hidrokarbon parafin akan pecah menjadi dua atau lebih fragmen dan
salah satunya berupa olefin. Semua reaksi cracking adalah endotermik
dan melibatkan energi yang tinggi. Proses cracking meliputi:
awal selama
waktu
tertentu.
Pada
hingga 75-80.
Proses cracking thermis dengan katalisator
Dengan adanya katalisator maka reaksi cracking dapat
terjadi pada suhu yang lebih rendah. Keuntungan dari proses
thermis-katalisator adalah:
- Perbandingan antara bensin terhadap gas adalah sangat baik
karena disebabkan oleh pendeknya waktu cracking pada suhu
-
Dengan
adanya
katalisator
dapat
terjadi
proses
mengurai.
Bahan-bahan yang dapat dikerjakan terbatas.
Pada saat reaksi berlangsung, banyak sekali gas asam garam
c. Alkalisasi
Proses alkalisasi merupakan proses penggabungan olefin dari
aromat atau hidrokarbon parafin.
f. Isomerisasi
Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul
tanpa adanya perubahan nomor atom.
Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan isobutana yang dibutuhkan untuk membuat alkilat sebagai dasar gasoline
penerbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Austin, T. George. 1985. Shreves Chemical Process Industries. Mc Graw Hill
Book Company.
Fieser, Louis F and Mary Fieser. 1950. Organic Chemistry. Second Edition. D.C.
Heatch and Company: Boston.
Mc Murry, Jhon. 1992. Organic Chemistry. Third Edition. Brooks Publishing
Company: California.
Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian,
Pengerjaan dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta.
Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. Second
Edition. Applied Science Publisher: London.