Anda di halaman 1dari 4

NAMA:RUDI DWI SUPRANTO

NIM:061310113050

GANGGUAN REPRODUKSI PADA HEWAN JANTAN


1.orkhitis
Orkhitis adalah radang pada testis.biasanya radang ini timbul karena
adanya infeksi mikroorganisme pada bagian di sekitar testis [skrotum] atau
saluran urogenital,khususnya penularan penyakit kelamin menular karena
perkawinan alam dengan hewan betina penderita .orkhitis termasuk jarang
terjadi pada hewan jantan .gejala pada hewan jantan yang terkena penyakit ini
adalah demam tinggi 1-14 hari dan penurunan nafsu makan ,palpasi pada
skrotum

terasa

sakit

,dan

ada

pembekakan

.libido

menurun

sampai

menghilang.pada yang sudah kronis, testis mengecil konsistensi agak keras,


bentuknya tidak teratur dan timbulnya kemajiran .pada sapi terdapat tiga derajat
orkhitis, yaitu orkhitis intratubuler, orkhitis interstisialis, dan orkhitis nekrotik.
2.degenerasi testis
Degenerasi testis atau atropi testis adalah suatu keadaan pada testis dengan
ukuran lebih kecil dari n ormal dan konsestensinya keras, tetapi sebelumnya
mempunyai ukuran normal. Penurunan kesuburan sering terjadi pada sapi dan
kuda penderita pada umumnya terjadi setelah umur tiga tahun. Gejala yang
terlihat adalah penurunan kesuburan pejantan dengan tingkat yang bervariasi,
walaupun pada awalnya perubahan belum terlihat pada testisnya. Pada keadaan
yang lebih berat,ukuran testis menurun dan kondisinya lebih keras karena ada
jaringan fibrosis. Epididimis pada taraf permulaan masih normal, tetapi pada
keadaan yng berat, keadaaanya menjadi lebih kecil, lebih keras, sampai
diameternya menjadi setengah dari ukuran normal.kualita air mani sangat
bervariasi tergantung kepada tingkat degenerasinya. Pada tingkat awal terjadi
peningkatan jumlah sel mani yang abnormal, yaitu jumlah sel mani muda di
tandai dengan adanya protoplasmic droplet pada lehernya menjadi bertambah.
Pada kambing kualkitas air maninya menurun di tandai dengan banyaknya
kepala sel mani yang terpisah dari ekornya.bila proses degenerasi testis yang
berat jumlah sel mani sangat sedikit dan kebanyakan terdiri dari seel mani yang
telah mati dan abnormal. Pada proses penyembuhan, jumlah sel mani dan

aktivitas

seksual

akan

meningkat

menuju

kepada

kualitas

yang

normal.secara,makrokopis degenerasi testis dapat terjadi pada sebagian atau


seluruh bagian testis. Awalnya testis membengkak sebagai akibat terjadinya
edema sehingga konsistensinya lunak.akan tetapi selanjutnya testis akan
mengalami pengecilan dan pengerasan. Karena tenunan fibrosis yang terbentuk
dan kadang kadang disertai perkapuran pada jaringan testis.
3.Spermatokel
Spermatokel{spermatocele} adalah suatu keadaan pada epididimis yang
menjadi buntu sehingga diameternya membesar, terutama pada b again kaudal
epididimis, karena gterisi oleh sel mani dan bahan bahan lainya. Banyak gterjadi
pada kambing,domba, dan babi jantan. Tetapi jarang pada hewan yang
lain.spermatokel juga sering disebut sebagai spermatid granuloma.spermatokel
termasuk salah satu penhyebab utama sterelitas pada kambing, domba dan babi
jantan. Kasus ini terjadi karena penumpukan sel mani pada saluran epididimis
yang buntu. Pengumpulan sel mani dengan edema pada epididimis ini diikuti
oleh degenerasi dan indurasi testis.penyebab kasus ini belum diketahui secra
pasti tetapi di duga b ersifat genetik atau dapat pula karena infeksi.gejala yang
terlihat adalah adanya penurunan kualitas air mani secara tiba tiba. Dengan
kepala sel mani yang putus atau terpisah dari ekornya.bil terjadi bilateral air
mani yang dipancarkan berupa cairan tanpa sel mani.
4.Hipoplasia testis
Hipoplasia testis adalah kelainan anatomi testis yang b ersifat genetik
berupa ukuran testis lebih kecil dari ukuran normal.hipoplasia testis yang totalis
adalah b ila ukuran testis sangat kecil sehingga testis hanya berupa b enjolan
kecil di rongga skrotum. Hewan jantan sepenuhnya majir, di tandai dengan
ketidakmampuan untuk menghasilkan air mani. Hi[poplasia testis yang parsialis
adalah testis yang berukkuran sedikit lebih kecil dari ukuran yang normal. Oleh
karena

itu

testis

masih

dapat

menghasilkan

air

mani

karen

proses

spermatogenesis masih dapat berjalan. Baik hipoplasia testis yang totalitas


maupun yang parsialis sulit di bedakan dengan degenerasi testis.
5.Kriptorcid
Secara normal testis pada hewan dewasa terletak di dalam rongga skrotum
kecuali pada unggas.selama periode embrional calon gonad jantan berada pada
kiri dan kanan garis median tubuh di dalam rongga perut.tetapi menjelang

dilahirkan terjadi perpindahan gonad jantan atau testis kedalam rongga skrotum
melalui saluran inquinalis.
6.Hernia skrotalis
Suatu keadaan dimana usus masuk ke dalam skrotum atau saluran inquinal.
Biasanya keadaanya bersifat heriditer kasus hernia ini akan bertambah banyak
dengan sistem perkawinan sebapak{inbreeding}.di antara hewan ternak babi
dan kuda adalah yang paling sering menderita tetapi tidak terjadi pada domba
dan kambing. Hernia skrotalis menyebabkan testis pada sisi yg menderita hernia
menjadi tidak berfungsi karena suhu dalam kantong skrotum meningkt
mendekati suhu tubuh dan penambahan tekanan pada testis oleh usus di dalam
kantonng skrotum.
7.Neoplasma testis
Tumor pada testis sangat jarang terjadi pada ternak, kecuali pada anjing
atau mungkin sapi jantan yang sudah tua. Kasus pada anjing mungkin di dorong
oleh predisposisi genetik yang menyebabkan muncul tumornya pada umur tua.
Pada sapi jantan yang sudah tua tumor terjadi pada sel interstitial yang bersifat
tidak ganas dengan palpasi pada testis tersa adanya benjolan kecil,bentuknya
bulat,kenyal,dan di selaputi oleh semacam kapsul.tumor pada sel sertoli juga
pernah dilaporkan.
8.Varikokel
Varikokel merupakan kelainan pada leher skrotum dalam bentuk
pembesaran vena yang ada di dalam korda spermatika.varikolel banyak di
temukan pada domba merino khusunya pejantan merino yang telah berumur
tua.walaupun keadaan ini tidak membengaruhi kualitas air ,ani dan kesuburan
pejantan. Tetapi bila pembengkakan vena ini terlalu besar dapat menggangu
pejantan tersebut untuk bergerak.
9.Atropi Testis
Keadaan testis yang mengecil sehingga fungsinya menurun atropi testis
disebabkan oleh kegagalan fungsi kelenjar hipofisa anterior.selain itu juga akibat
stress pada hewan jantan dalam waktu yang lama hewan penderita menunjukan
libido dan produksi air mani yang menurun,sehingga menjadi steril libido dapat
menjadi normal kembali dengan pemberian hormon tostesteron.

10.Hipogonadisme
Hipogonadisme adalh keadaan testis dengan aktifitas yang rendah
sehingga terjadi penurunan produksi hormon testosteron.testis tidak selalu
mengecil,namun

hewan

jantan

tersebut

selalu

dalam

keadaaan

infertil.pemberian hormon androgen dapat mengembalikan daya reproduksi


hewan penderita.
11.Hipergonadisme
Hipergonadisme adalah keadaan testis dengan aktivitas
berlebihan,sehingga hormon testosteron diproduksi berlebihan pula.hewan
penderita mempunyai libido yang sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai