Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JANTUNG
EDWIN DANIE OLSA
1110313063
DEFINISI
Gagal jantung adalah kumpulan gejala yang komplek akibat
remodelling progresif akibat beban/penyakit pada miokard, dimana
seseorang pasien harus memiliki tampilan berupa : gejala gagal
jantung (nafas pendek yang tipikal saat istirahat atau saat
melakukan aktifitas disertai/tidak kelelahan), tanda retensi
cairan(kongesti paru atau edema pergelangan kaki), adanya bukti
objektif dari gangguan struktur atau fungsi jantung saat istirahat,
sehingga jantung tidak lagi mampu memompa darah ke jaringan
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
EPIDEMIOLOGI
Menurut penelitian, gagal jantung jarang pada pasien dengan
usia di bawah 45 tahun, tapi menanjak pada pasien berusia 7584 tahun. Dari survei registrasi rumah sakit didapatkan jumlah
pasien yang dirawat di rumah sakit dengan kasus gagal jantung
dengan perbandingan pria : wanita sebesar 4,7:5,1
DEFENISI
ETIOLOGI
1. Dekompensasi pada gagal jantung kronis yang sudah ada (kardiomiopati)
2. Sindrom koroner akut
a. Angina pektoris tidak stabil dengan iskemia yang bertambah luas
b. Komplikasi kronik infark miokard akut
c. Infark ventrikel kanan
3. Krisis hipertensi
4. Aritmia akut
5. Regurgitasi valvular
6. Stenosis katup aorta berat
7. Miokarditis bberat akut
8. Tamponade jantung
Daulat Manurung, Buku Ajar IPD, edisi IV
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis gagal jantung akut sangat banyak dan kadang tumpang
tindih dengan manifestasi klinis lainnya.
Gagal jantung dekompensasi dengan gejala atau tanda-tanda gagal
jantung yang ringan
Gagal jantung akut hipertensif terdapat gejala gagal jantung disertai
tekanan darah tinggi dan gangguan fungsi jantung relatif dan terlihat
edema paru pada foto torak
Edema paru yang diperjelas dengan respiratory distress berat dengan
ronki yang terdengar pada referal lapangan paru, dan ortopnea, saturasi
<90%
Syok kardiogenik K TDS <90mmHg, tekanan arteri <30mm, penurunan
pengeluaran urin <0,5ml/kg/jam, frekuensi nadi >60kali/menit
Daulat Manurung, Buku Ajar IPD, edisi IV
DEFENISI
Gagal jantung kronik didefinisikan sebagai sindrom klinik yang
komplek yang disertai keluhan gagal jantung, berupa sesak
nafas baik dalam keadaan istirahat atau sedang beraktivitas,
edema dan tanda objektif disfungsi jantung.
ETIOLOGI
Penyebab dari gagal jantung kronik antara laini disfungsi
miokar, endokard, perikardium, pembuluh darah besar, aritmia,
kelainan katup, dan gangguan irama. Di Eropa dan Amerika
Serikat penyebab tersering adalah disfungsi miokard akibat
penyakit jantung koroner, disusul hipertensi dan diabetes.
Sedangkan, di Indonesia belum ada data yang pasti, namun
rumah sakit di palembang menunjukkan bahwa hipertensi
adalah penyebab utama gagal jantung kronis.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Gagal Jantung Sistolik
PATOFISIOLOGI
Gagal Jantung Diastolik
Pasien yang menderita gagal jantung diastolik sering
menunjukkan abnormalitas dari fungsi diastolik ventrikel, baik
gangguan relaksasi awal diastolik, peningkatan kekakuan pada
dinding ventrikel atau keduanya.
Beberapa penyakit pada perikardium (Cardiac Tamponade)
menunjukkan sebuah tkanan dari luar yang menghambat
pengisian ventrikel dan meunjukkan gangguan reversibel dari
fungsi diastolik.
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK
Pasien dengan gagal jantung dilihat kondisi umum nya, dan di
gali riwayat pengobatan dan penyakit, serta riwayat
keluarganya.
Dilakukan pemeriksaan tekanan darah, frekuensi nadi,
pengukuran vena jugularis, iktus kordis dan batas jantung.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
Pada pasien gagal jantung pemeriksaan EKG harus dikerjakan.
Abnormalistas pada EKG sering ditemukan, seperti sinus
takikardi, bradikardi, atrial takikardi, atrial fibrilasis, aritmia
ventrikel, tanda infark, LVH, blok arterioventrikuler. Abnormalitas
EKG memiliki nilai prediktif dalam mendiagnosis gagal jantung.
Foto Torak
Merupakan komponen penting dari diagnosis gagal jantung.
Pada foto torak ditemukan kardiomegali, kongesti paru, efusi
pleura, dan dapat mendeteksi penyakit atau infeksi paruh yang
memperparah sesak nafas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan labor rutin pasien gagal jantung meliputi darah
perifer lengkap (HB, Leukosti trombosit), elektrolit, kreatinin, laju
filtrasi glomelurus, glukosa, tes fungsi hati dan urinanalisis
Ekokardiogram
Pada eko dapat mengukur fungsi ventrikel untuk membedakan
antara pasien dengan disfungsi sitolik dengan pasien dengan
fungsi sistolik normal.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosis gagal
jantung kongestif :
Kriteria Major
Paroksismal nokturna dispnea, distensi vena leher, ronki paru,
kardiomegali, edema paru akut, gallop s3, peninggian JVP,
refluks hepatojugular
Kriteria Minor
Edema ekstremitas, batuk malam hari, dispnea deffort,
hepatomegali, efusi pleura, penurunan kapasitas vital 1/3 dari
normal, takikardia >120/menit.
Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan minimal 1
kriteria major dan2 kriteria minor.
TATALAKSANA
Tatalaksana pada pasien gagal jantung bisa berupa farmakologi
dan non farmakologi.
Terapi non farmakologi :
-Kontrol teratur pasien
-Pemantauan berat badan (Bila naik >2kg dalam 3 hari,
ditambah dosis diuretik)
-Asupan cairan (Retriksi cairan 1,5-2 L/hari)
-Pengurangan Berat badan
-Latihan fisik
TATALAKSANA
KOMPLIKASI
-Kerusakan atau gagal ginjal
Gagal jantung mengakibatkan berkurangnnya aliran darah ke
ginjal yang berdampak pada kerusakan ginjal.
-Kerusakan hati
Gagal jantung menyebabkan penumpukan cairan pada hepar
yang dapat mengganggu fungsi hepar, yang pada akhirnya
dapat menyebabkan kerusakan pada hepar.
TERIMA KASIH