Skripsi
Skripsi
Skripsi
Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk
Mendapatkan gelar sarjana Kedokteran
Pembimbing 1
dr. Ligat Pribadi
Sembiring, Sp.PD
FINASIM
Oleh:
RIZQINA PUTRI
NIM.1008151821
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014
Pembimbing 2
dr. Eka Bebasari, M.Sc
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyakit ginjal kronik kelainan
struktural dan fungsional pada ginjal yang
berlangsung > 3 bulan
Penyakit ginjal kronik bersifat progesif
dan irreversible
Gagal ginjal kronik fungsi ginjal sudah
sangat menurun dengan laju filtrasi
glomerulus (LFG)< 15 ml/menit/1.73m 2 ,
dan membutuhkan terapi pengganti ginjal
Terapi Pengganti
ginjal :
1. Dialysis intermitten
-Hemodialisis
-CAPD
2. Transplantasi ginjal
Hemodialisis
Dikenal dengan cuci darah
Dialysis yang paling banyak dilakukan oleh
masyarakat
Indonesia
Menggunakan alat yang disebut
dialiser, yang
berperan sebagai ginjal buatan
Transplantasi ginjal
Prosedur operasi dengan melakukan
pemindahan ginjal yang sehat dan berfungsi baik
dari donor hidup atau yang mati batang
otak
dan dicangkokkan pada pasien yang ginjalnya
tidak berfungsi
Kualitas hidup
Pasien penderita gagal ginjal kronik Ukuran yang
penting untuk menilai outcome dari terapi ginjal
pengganti Continuous Peritoneal Ambulatory
Dialysis (CAPD).
Kuesioner KDQOL.SF (Kidney Disease Quality Of
Life. Short Form) yang sudah diakui manfaatnya di
dunia medis
Fatayati D
( 2004)
Rumusan masalah
Bagaimanakah gambaran kualitas
hidup pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi Continuous
Ambulatory Peritoneal Dialysis
(CAPD) di RSUD Arifin Ahmad Provinsi
Riau dengan menggunakan
kuesioner KDQOLF-SF?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran kualitas
hidup pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi Continuous
Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
di RSUD Arifin Ahmad Provinsi Riau
dengan menggunakan kuesioner
KDQOL-SF.
Manfaat penelitian
Bagi masyarakat :
Bagi peneliti:
Dapat memperdalam ilmu di bidang penyakit dalam serta
meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian dan
melatih kemampuan menganalisis data serta melengkapi
pengetahuan pembuatan karya tulis ilmiah.
Tinjauan Pustaka
Kerangka Teori
Kerangka konsep
Gagal ginjal kronik dengan CAPD
Karakteristik :
Usia, Jenis Kelamin, Suku
Pendidikan, Pekerjaan
Status Pernikahan,
Penyebab penyakit
Lama CAPD
Metodelogi penelitian
Jenis penelitian
Penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional
Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini telahdilakukan pada
bulan februari 2014 di RSUD Arifin
Ahmad Provinsi Riau
Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik
yang menggunakan terapi CAPD di RSUD Arifin Ahmad.
Teknik pengambilan sampel secara simple random
sampling. Rumus sampel minimal menurut Notoatmodjo
(2002) adalahKeterangan:
sebagai berikut:
n: besar sampel
N: besar populasi
d:
kepercayaan/ketepatan
digunakan (0.05)
tingkat
yang
Kriteria inklusi
1. Seluruh pasien yang didiagnosis menderita
gagal ginjal
kronik yang menjalani terapi
Continuous Ambulatory
Peritoneal Dialysis di
RSUD Arifin Ahmad
2. Pasien sadar dan dapat berkomunikasi
dengan baik
3. Bersedia dalam mengikuti penelitian dan
menandatangani informed consent
Kriteria eksklusi
1. Pasien gagal ginjal kronik yang tidak mengisi
kuesioner secara lengkap
2. Pasien yang mengalami gangguan mental
Variabel penelitian
Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik,
umur, jenis kelamin, suku, pendidikan,
pekerjaan, status pernikahan, dan lama
waktu penggunaan CAPD.
Definisi operasional
Instrumen penelitian
1. Lembar isian yang berisi karakteristik demografi
( umur, jenis kelamin, suku, pendidikan,
perkerjaan, status pernikahan), dan lama pasien
menjalani CAPD.
2. Instrumen untuk mengukur kualitas hidup dengan
menggunakan kuesioner Kidney Disease Quality of
Life Short FormTM (KDQOL-SFTM) versi 1.3. kuesioner
ini terdiri dari 24 pertanyaan dengan konversi skor
mengikuti aturan pada tabel 3.2. Setelah dilakukan
konversi menjadi angka, pertanyaan dari kelompok
tertentu akan dirata-ratakan mengikuti tabel 3.3.
Pengumpulan data
Data dikumpulkan adalah data yang dikumpulkan dengan cara
membagikan kuesioner kepada responden yang terdiri lembar
dataan isian yang berisi karakteristik demografi dan kuesioner
KDQOL-SFTM versi 1.3.
Etika penelitian
Penelitian ini telah dinyatakan lulus dari unit etika dan kesehatan
fakultas kedokteran Universitas Riau dengan dikeluarkannya surat
keterangan lolos kaji etik (nomor:19/UN19.1.28/UEPKK/2014)
Alur penelitian
Hasil Penelitian
Distribusi
kualitas hidup
berdasarkan
karakteristik
responden
Distribusi
kualitas hidup
berdasarkan
karakteristik
responden
Pembahasan
Usia
laki
-Terdapat
faktor
resiko
yang
bersifat
multifaktorial : pekerjaan, gaya hidup yang
tidak sehat, faktor genetika
-Hasil penelitian perakis : jumlah pasien CAPD
di Yunani tahun 1990-2007 sebagian besar
(57,90%) adalah laki-laki
-Hasil penelitian chan: profil kesehatan pasien
gagal
ginjal
terminal
yang
menjalani
peritoneal dialisis di hongkong didapatkan
bahwa jumlah responden laki-laki lebih
banyak
-Penelitian yang dilakukan di rumah sakit
- Rentang usia pada penelitian : 18-64 tahun
Denpasar : responden laki-laki (52%) lebih
banyak dibandingkan responden perempuan
-Usia 18-44 tahun : 51,08%
-Usia 45-65 tahun : 45-65%
-Penelitian di unit hemodialisa RSPAD Gatot
Soebroto : penderita gagal ginjal kronik
banyak pada usia produktif yaitu berjumlah
Suku
Pendidikan
terakhir
Status
pernikahan
Pekerjaan
Usia
L am
ter a
a
CA pi
PD
Pekerjaa
n
us a
t
a ik
t
S rn n
pe ha
ik
d
i
d
n n
e
P a
simpulan
e. Berdasarkan status pernikahan hampir seluruh responden sudah
menikah yaitu sebanyak 44 responden (93,16%) dan sisanya responden
yang belum menikah sebanyak 3 responden (6,38%).
f. Berdasarkan lama terapi CAPD, mayoritas responden telah
menggunakan terapi CAPD dalam kurun waktu 1-5 tahun sebanyak 34
responden (72,34%), responden yang menggunakan terapi CAPD <1
tahun sebanyak 9 responden (19,14%) dan responden yang
menggunakan terapi CAPD >5 tahun sebanyak 4 responden (8,51%).
g. Berdasarkan pekerjaan, responden yang menggunakan CAPD yang
bekerja sebagai pegawai negeri sipil berjumlah 14 responden (29,78%),
responden yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 16 responden
(34,08%) dan responden yang berasal dari kalangan IRT/pensiunan/tidak
bekerja yaitu sebanyak 17 responden (36,17%).
2. Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi CAPD di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau memiliki kualitas hidup dalam kategori baik
sebanyak 36 responden (76,59%) dan sisanya 11 responden (23,40%)
memiliki kualitas hidup dalam kategori buruk
Saran
Perlunya motivasi, dukungan, dan dorongan dari
keluarga kepada penderita yang menjalani CAPD
untuk melakukan protokol tatalaksana CAPD dengan
baik agar dapat tercapai kualitas hidup yang lebih
baik.
Perlunya meningkatkan layanan home care secara
rutin bila memungkinkan agar dapat memantau
ketepatan
pasien
dalam
menggunakan
CAPD
dirumah
khususnya
pada
pasien
dengan
penyulit/komplikasi.
Perlunya
penelitian
perbandingan kualitas
kronik yang menjalani
gagal
ginjal
kronik
hemodialisis.
lebih
lanjut
mengenai
hidup pasien gagal ginjal
terapi CAPD dengan pasien
yang
menjalani
terapi
TERIMAKASIH