Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena
pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung
api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin
bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di
daerah kuwu, grobogan, jawa tengah yang populer sebagai bleduk kuwu.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya.
Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat,
sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi
mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali.
Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung
berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah
mati.

1.2 Batasan Masalah


Pada pembuatan makalah ini penulis memberikan pembatasan masalah hanya
pada pembahasan tipe-tipe gunung berapi dan letusannya.
1.3 Manfaat dan Tujuan Makalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan ilmu bagi
mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Pejuang Republik Indonesia
terutama bagi saya sendiri agar dapat diajukan sebagai tugas tambahan mata
kuliah geologi dinamik. Adapun makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya bagi para pembaca sebagai tambahan referensi.
1.4 Sistematika Makalah
Dalam

penulisan

ini

didasarkan

padametode

deskriftif,

yaitu

menggambarkan masalah atau isi makalah secara detil dan jelas. Sistematika
makalah yang penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan meliputi: latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
makalah dan sistematika makalah.
BAB II Pembahasan Meliputi Materi- materi yang akan dibahas pada makalah
BAB III penutup meliputi kesimpulan dan saran

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gunung Berapi
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat meletus.
Gunung berapi, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti
inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu
menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa
membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa
menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer
jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu
yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 C. Cairan magma yang
keluar dari dalam bumi disebut .lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai
700-1.200 C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering
meletus disebut gunung berapi aktif.
2.2 Bentuk dan Tipe Letusan Gunung Berapi
1.Tipe Gunung Api
Berdasarkan bahan lepas yang dihasilkan:

Sumber: https://www.google.com/search?q=tipe-tipe+gunung+berapi&client=firefox-a&rls=

Gambar 1: Tipe-tipe gunung berapi

* Gunungapi lava/gunungapi tameng (shield volcano) yang menghasilkan lava


basalan.Gunungapi tameng dibentuk oleh lava yang sangat cair dari lava basalan
atau andesitan.Ada dua tipe jenis gunungapi tameng,yaitu tipe Hawaii dan tipe
Iceland yang dibedakan berdasarkan skala dan jalur retakan yang ada:

a) Tipe Hawaii : Tipe ini akan membentuk gunungapi tameng yang dibangun oleh
leleran lava yang keluar dari beberapa retakan dan memencar membentuk suatu
jalur celah yang cukup besar contoh : mauna Loa di Hawaii.
b) Tipe Iceland : Dicirikan dengan lavanya yang keluar dari kawah utama dan
mempunyai skala yang lebih kecil dari tipe Hawaii. Contoh : Izu peninsula
(Iceland), Hakone (jepang), dan fase pertama gunung Tambora (Sumbawa)
* Gunungapi piroklastik, merupakan gunungapi yang dibentuk oleh bahan
lepasgunungapi piroklastik. Contoh gunung Lamongan, Gunung Tambora
(Sumbawa)
* Gunungapi gas yaitu gunungapi yang terjadi karena kegiatan magmatik
umumnya membentuk mar yaitu suatu lekukan yang disebabkan oleh letusan
tunggal yang bersifat meledak,dikelilingi oleh kawah berbentuk cincin dan
umumnya terisi air, contoh: kaki uatar pegunungan tengger (jawa timur), Iwo Jima
(Jepang).

Sumber: https://www.google.com/search?q=tipetipe+gunung+berapi&client

Gambar 2: Tipe-tipe Gunung Api

2. Bentuk-bentuk Gunung api


* Bentuk kerucut, umumnya dijumpai pada gunungapi berlapis.Bentuk kerucut ini
dapat dibangun oleh bahan lepas gunungapi.Onggokan batuapung akan
membentuk kerucut batuapung.

* Bentuk kubah, biasanya dijumpai pada gunungapi lava. Kubah lava merupakan
bentukan dari leleran lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi
curam di sekelilingnya.Bentuk-bentuk kubah sangat dipengaruhi oleh viskositas
lava.Contoh : disepanjang sesar lampung
* Bentuk maar yaitu pada gunungapi gas.
* Bentuk datar tinggi dijumpai pada gungapi lava,berupa datartinggi yang relatif
menonjol pada daerah sekitarnya yang tersusun oleh lava tebal dan umumnya
bersifat basalan sehingga disebut juga dengan basal tinggi.Tapi ada juga yang
dikenal dengan datar tinggi bahan lepas gunungapi,yang tersusun oleh endapan
batuapung dan abu yang diletuskan dari celah dan mempunyai struktur kaldera
atau lekuk ambrukan.Contoh : daerah disekitar danau Toba (Sumatera Utara).
* Bentuk barangko (barronco), yaitu alur-alur pada tubuh gunungapi yang kasar
dan tak teratur yang disebabkan oleh erosi dan sesar
* Cinder Cones, merupakan tipe gunungapi yang sederhana yang terbentuk oleh
partikel dan lava yang dikeluarkan oleh vent tunggal. Karena tekanan gas, lava
tersembur keras ke udara dan pecah menjadi fragmen kecil yang padat sehingga
jatuh sebagai cinder di sekitar vent yang kemudian membentuk melingkar atau
cone yang oval. Sebagian cinder cone mempunyai kawah berbentuk mangkok dan
jarang muncul lebih dari seratus kaki atau di bawah lingkungannya, cinder core
ini kebanyakan terdapat di Amerika Utara bagian barat sebagai bagian dari terrain
vulkanik dunia.

* Composite Volcanoes, kadang-kadang dinamakan stratovolcanoes,biasanya


saaling bersisisan,berbentuk kerucut simetris yang besar sengan lapisan berasal
daria aliran lava, debu vulkanik, cinder, block dan bomb yang dimungkinkan
muncul di sekitar 8000 kaki di atas pusatnya. Contoh composite volcano adalah
gunung fuji di Jepang, Gn st Helens, Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung
Rinjani. Pada puncak composite volcano kebanyakan terdapat kawah yang
berisikan vent utama atau kumpulannya.lava yang mengalir memecah dinding
kawah atau melalui sisi cone. Bagian terpenting dari composite volcano adalah
sebuah sistem conduit (saluran), dimana magma dari reservoir di bawah kerak
bumi meningkat ke permukaan volcano dibangunoleh ekumulasi material yang
tererupsi melalui conduit dengan meningkatnya ukuran lava, cinder, debu serta
yang lainnya, yang menambah kemiringan volcano. Apabila composite volcano
sedang tidak aktif, erosi atau pengikisan terjadi pada cone. Magma yang telah
keras/beku mengisi saluran (sumbat vulkanik) mengikuti jalur pada cone, dan
rekahan (dikes) membuka dimana prosesnya akan berkurang perlahan-lahan oleh
adanya erosi.Sampai akhirnya, dari proses lengkapnya hanya tersisa plug dan dike
di bawah permukaan tanah, tinggal volcano dengan kenampakan bagian yang
hilang.
* Shield Volcano, merupakan tipe gunungapi yang terbentuk kebanyakan dari
aliran lava cair, aliran setelah tertuang ke segala arah dari vent pusat atau
kumpulan vent, yang meluas, menumpahkan vent dari daratan,domical shape,
dengan profil dengan tameng prajurit. Aliran tsb terbentuk secara perlahan dengan
akresi ribuan lava cair yang disebut lava basalt, yang melebar seiring

bertambahnya jarak.lava juga biasanya bererupsi dari vent selama retakan yang
berkembang di pinggir cone.
*Lava Domes, tipe ini terbentuk relative kecil, berbentuk seperti umbi lava,
konsekuensinya, timbunan lava yang berasal dari sekitar vent. Sebuah dome
(kubah) tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam.ketika tumbuh, permukaan
luarnya dingin dan keras,kemudian hancur, menumpahkan fragmen di sis-sisinya.
Beberapa dome berbentuk tonjolan karang atau spine yang bentuk lainnya
pendek,aliran lava bersisisan (steep side). Volcanic dome biasanya berada dalam
kawah atau pada sisi composite volcano.

Sumber: https://www.google.com/search?q=tipe-tipe+gunung+berapi&client

Gambar 3: Bentuk-bentuk gunung Api

3. Struktur Gunung api


* Main Vent
9

Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma chamber
ke permukaan.Ini seperti pipa dimana lava dapat mengalir.Terkadang main vent
memiliki cabang, jika mereka mencapai permukaan dari bentukan secondary cone
atau fumarole.Ketika gunungapi meletus, lava, gas, dan fragmen batuan menuju
ke main vent dan bergerak keluar melalui crater.Ketika letusan berhenti,lava dapat
turun kembali ke pipa atau membentuk danau lava di dalam crater.
* Lava Flow
Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah
permukaan bumi yang keluar dari vulkanik vent (magma).Lava berwarna merah
panas saat keluar dari vent,tetapi secara cepat berubah menjadi warna merah
gelap. Abu-abu, hitam atau warna yang lain berdasarkan pengaruh proses yang
dialaminya.Lava yang sangat panas mengandung gas yang terdiri dari besi dan
magnesium berupa cairan, yang mengalir seperti tar panas.sedangkan yang agak
dingin, mengandung silicon, sodium dan potassium yang berupa cairan dan
mengalir seperti madu yang kental.
* Strata lava dan Abu
Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada gunungapi ketika lava
dan abu dari gunungapi aktif terlempar keluar. Abu berisikan fragmen kecil
batuan, beberapa sama baiknya dengan partikel debu kecil, bongkahan lainnya
dapat lebih besar dari kepalan tangan.Abu gunungapi biasanya keluar dari gung
berapi sebelum lava. Abu yang mengendap ke bawah dan membentuk kumpulan
di pinggir yang curam.

10

* Secondary Cone
Merupakan kerucut yang brau terbentuk pada gunungapi, ketika saluran utama
membentuk cabang.Lapisan batuan and abu yang membentuk gunung berapi
sering retak dan terlemahkan oleh ledakan yang terjadi selama letusan gunung
berapi.jika

retakan

permukaan,magma

ini
mampu

membentuk
bergerak

garis/jalur
ke

saluran

dari
baru

main
dan

vent

ke

mencapai

permukaan.Karena letusan, abu dan lava menyebar ke udara seperti air mancur
* Magma chamber
Magma chamber atau dapur magma merupakan daerah sebagai tempat induk
magma berada.Ukuran magma chamber baik yang berhubungan langsung dengan
gunungapi ataupun yang terpisah hanya berupa tubuh magma dapat mencapai
ratusan ribu kilometer kubik.Pembentukan magma chamber primer pada kerak
sangat dipengaruhi oleh ukuran, pola dan kecepatan gerak rekahan,disamping
macam batuan dan ketebalan kerak bumi. Titik potong dua rekahan akan
mempermudah jalannya magma,sedangkan jalur gerus akan memperlambat
pergerakannya karena selain sifat bidang rekahan yang rapat, juga adanya milonit.
* Fumarole
Fumarole merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap panas dan gas
dapat keluar. Magma di bawah permukaan memanaskan air sampai titik dimana
air berubah menjadi uap panas dan mampu melarutkan mineral dari batuan di
sekitarnya. Ketika gas mencapai permukaan maka gas tersebut panas dan

11

bertekanan rendah.Gas ini mendingin dan mngembang,mengendapkan mineral


yang terlarut di sekitar saluran.
* Crater
Crater gunungapi merupakan struktur amblesan yang terjadi di permukaan
gunungapi karena kegiatan gunungapi biasanya membuat lubang di bagian atas
saluran. Kawah dibentuk dari lava, gas, dan debu yang meledak kearah aTas dari
main vent.materila jatuh kembali ke bumi di sekitar saluran dan secara perlahan
menumpuk membentuk rim di sekitarnya. Di dalam kawah selalu tetap bersih
disebabkan adanya gaya gerakan ke atas material yang secara konstan
memindahan runtuhan yang jatuh.
4. Letusan Gunungapi
Tipe-tipe letusan Gunungapi
* Tipe strombolian Contoh pada gunungapi Irazu di Costa Rica tahun 1965.
Material halus dari lava cair menyembur dari kawah membentuk suatu gugusan
cahaya di langit.terkumpul di cekungan gunung, lava cair tsb kemudian meluncur
ke bawah membentuk suatu aliran yang berapi.
Sebaliknya,aktivitas letusan gunungapi Paricutin pada tahun 1947 menunjukkan
tipe vulcanian, dimana awan tebal yang terdiri dari abu dan letusan gas dari kawah
kemudian timbul hingga di atas puncak.Abu yang terdiri dari gas tersebut
membentuk awan keputih-putihan pada dekat puncak.

12

* Tipe Vesuvian, Tipe letusan vesuvian disesuaikan dengan letusan gunung


Vesuvius di Italia pada tahun 79 Bc, abu seta gas pada kuantitas yang sangat besar
keluar pada saat letusan kemudian terdapat awan yang berbentuk kembang kol
melambung tinggi diatas gunungapi tersebut.
* Tipe Peelean
Di erupsi Pelean atau awan terang seperti yang terjadi di letusan Gunung Mayon
Philipina 1968, material yang sangat besar dan banyak gas seperti debu, abu, gas
dan fragmen-fragmen lava keluar dari tengah kawah, jatuh ke bawah, membentuk
seperti lidah. Massa yang sangat besar dan bercahaya yang meluncur menuruni
kemiringan dengan kecepatan yang sebanding dengan 100 mil per jam. Erupsi
semacam itu akan menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan akan
menyebabkan kematian pada populasi area tersebut seperti di St Pierre tahun 1902
saat terjadi letusan Gunung Peele
* Tipe Erupsi hawaii
Erupsi tipe Hawaii dapat terjadi sepanjang celah dan retakan yang merupakan vent
yang linier, seperti pada letusan gunung Mauna di Hawaii 1950, atau letusan dapat
terjadi di tengah vent. Di erupsi tipe celah, lava cair menyembur dari celah di zona
rift gunungapi dan membentuk aliran lava yang menuruni lereng. Sedangkan
erupsi di veent sentral membentuk suatu semburan lava yang membumbung
sampai beberapa ratus kaki.

13

* Tipe erupsi Phreatik


Erupsi tipe phreatik (semburan Uap) dikendalikan oleh ledakan uap hasil dari
tanah yang dingin atau permukaan air yang bersinggungan dengan hot rock atau
magma. Yang membedakan tipe ini dengan tipe lain adalah tipe ini hanya
mengeluarkan fragmen batuan dari saluran vulkanik, tidak ada magma yang
dikeluarkan. Aktivitas phreatik secara umum lemah tetapi juga beruabh menjadi
dahsyat seperti pada tahun 1965 saat letusan gunungapi Taal plinian.
* Tipe Erupsi Plinian
Erupsi yang paling kuat adalah tipe plinian .Tipe ini ditandai dengan ledakan lava
kental.Contoh erupsi Plinian yang paling besar seperti pada 18 mei 1980 di
Gunung St. Helens atau tahun 1991 di Pinatubo philipina. Letusan tersebut
membawa abu dan gas sejauh 10 mil ke udara, aliran piroklastik yang sangat cepat
dan mematikan juga merupakan ciri letusan dari erupsi plinian.

Sumber: https://www.google.com/search?q=tipe-tipe+gunung+berapi&client

Gambar 4: Letusan gunung api

14

Tipe tipe letusan Gunungapi menurut Escher, berdasarkan tekanan gas, derajat
kecairan magma dan kedalaman dapur magma:
1.Tipe Hawaii, ciri-cirinya: lava cair, dapur magma yang dangkal, tekanan gas
rendah. Contoh: gunungapi perisai di Hawaii, yaitu Kilaueaa dan Maunaloa
2.Tipe stromboli, ciri-cirinya: lava cair, dapur magma dangkal tapi lebih dalam
dari tipe Hawaii, tekanan gas sedang.
3.Tipe Volcano, ciri-cirinya: lava agak cair, terbentuk awan debu berbentuk bunga
kol, tekanan gas sedang. Contoh: Gunung Raung dan Vesuvius.
4.Tipe Merapi, ciri-cirinya: lava agak kental, dapur magma agak dangkal, tekanan
gas rendah, terdapat sumbat lava dan kubah lava
5.Tipe Peele, ciri-cirinya: viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi,
tekanan gasnya cukup besar, peletusan mendatar, Conto : Gunung Peele
6.Tipe Vincent, ciri-cirinya: lava agak kental, tekanan gas sedang, kawahnya
terdapat danau. Contoh: gunung kelud.
7.Tipe Perret, ciri-cirinya: tekanan gas sangat kuat, lava encer, penyebab kaldera.
Contoh: gunung krakatau.

15

Sumber: https://www.google.com/search?q=tipe-tipe+gunung+berapi&client

Gambar 5: Tipe tipe letusan Gunungapi menurut Escher

2.3 Penyebab letusan pada gunung berapi


Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif
sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi
perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan
material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).
Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahanrekahan mendekati permukaan bumi.

16

Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di
dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada
kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan
batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang
kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada
kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya
terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena
massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat
magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga
terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan.
Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir)
darimana letusan material-material vulkanik berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di
bawah

tekanan

batu-batuan

berat

yang

mengelilinginya.

Tekanan

ini

menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian


batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju
ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya
terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang
disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik
lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan
berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada

17

bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah
tersebut.
Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada
letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma
naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui
saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar
melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap
berada di bawah permukaan.
2.4 Tanda-tanda gunung akan meletus
1.munculnya asap putih tebal sekitar puncak gunung
2.gempa bumi tektonik (lindu)
3.hujan abu
4.suara gemuruh dipuncak gunung
5.hewan-hewan hutan di gunung turun ke pemukiman penduduk
2.5 Akibat Gunung Meletus
1. Leleran lava merupakan cairan lava yang pekat dan panas dapat merusak segala
infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava tergantung dari kekentalan
magmanya, makin rendah kekentalannya, maka makin jauh jangkauan alirannya.
Suhu lava pada saat dierupsikan berkisar antara 800o 1200o C. Pada umumnya di
Indonesia, leleran lava yang dierupsikan gunungapi, komposisi magmanya

18

menengah sehingga pergerakannya cukup lamban sehingga manusia dapat


menghindarkan diri dari terjangannya.
2. Aliran piroklastik (awan panas) dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi
plinian, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava dan
aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik sangat dikontrol oleh
gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah. Mobilitas
tinggi aliran piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava atau
dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir. Kecepatan aliran dapat mencapai
150 250 km/jam dan jangkauan aliran dapat mencapai puluhan kilometer
walaupun bergerak di atas air/laut.
3. Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup
tinggi, pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian
jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi
manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pepohonan
kecil sehingga merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap
rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa saat serta
mengancam bahaya bagi jalur penerbangan.
4. Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah. Apabila
volume air alam kawah cukup besar akan menjadi ancaman langsung saat terjadi
letusan dengan menumpahkan lumpur panas.

19

5. Gas vulkanik beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO,
CO2, HCN, H2S, SO2 dll, pada konsentrasi di atas ambang batas dapat
membunuh
6. Lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang
diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut oleh hujan atau air permukaan.
Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yang sangat pekat sehingga dapat
mengangkut material berbagai ukuran. Bongkahan batu besar berdiameter lebih
dari 5 m dapat mengapung pada aliran lumpur ini. Lahar juga dapat merubah
topografi sungai yang dilaluinya dan merusak infrastruktur.
7. Banjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama pada lereng
gunungapi karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran Lumpur disini
tidak begitu pekat seperti lahar, tapi cukup membahayakan bagi penduduk yang
bekerja di sungai dengan tiba-tiba terjadi aliran lumpur.
8. Longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi uap air,
alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menjadi rapuh, atau terkena
gempabumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di gunungapi
secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan
bahaya akibat Longsoran vulkani
2.6 Dampak Positif Dan Negativ Akibat Gunung Meletus
Gunung berapi merupakan gunung yang sewaktu waktu bisa meletus. Di
Indonesia terutama dipulau jawa merupakan daerah yang banyak gunung

20

berapinya. Adanya gunung api ini member pengaruh bagi kehidupan, baik
pengaruh positif maupun negatif.

Berikut merupakan penjelasan dampak positif atau menfaat dari gunung berapi
1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah
2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk
bahan bangunan
3. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam
material logam atau bahan tambang, seperti emas dan perak
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan
pariwisata

Adapun dampak negative atau kerugian yang disebabkan oleg gunung api adalah
1. Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunning api membentuk lahar panas
yang dapat meluncur menuruni lereng menghancurkan apaapun tak terkecuali
daerah pemukiman.
2. Lava dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk tumpuk
dipuncak gunung, pada saat tertentu akan meluncur menuruni daerah yang dilalui
dan menghancurkan apapun yang ada
3. Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya diikuti
gelombang tsunami
4. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut
wedos gembel dapat mengganggu jalur penerbangan.
21

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat meletus.
Dengan memiliki beberapa jenis letusan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tipe strombolian
Tipe vesuvian
Tipe peleean
Tipe erupsi Hawaii
Tipe erupsi phreatik
Tipe erupsi plinian

3.2 Saran
Didalam penyusunan makalah terdapat banyak kendala dalam hal ini
masalah literature dalam bahasa asing sehingga butuh ketelitian dan ketekunan
diharap kepada mahasiswa kedepan lebih memperhatikan secara detail dalam
penulisan makalaH.

22

23

Anda mungkin juga menyukai