MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
Nomor :90623/MPK/LL/2015 23 Oktober 2015,
Perihal_ : Penanganan Pendidikan pada Daerah Terdampak
Bencana Asap
Kepada Yth
1. Gubernur Provinsi Seluruh Indonesia
2. Bupati dan Walikota Seluruh Indonesia
Dengan hormat,
Seperti yang telah kita sadari bersama, bencana asap yang menimpa beberapa propinsi telah
berlangsung selama beberapa bulan lamanya dan kemungkinan akan masih berlanjut beberapa
lama ke depan. Seluruh bangsa ikut menyaksikan dan merasakan penderitaan yang dialami oleh
masyarakat di daerah terdampak bencana asap pada seluruh aspek kehidupannya. Dalam situasi
bencana seperti saat ini, maka kesehatan dan keselamatan anak-anak perlu menjadi prioritas
utama dan perhatian kita semua. Demikian pula kesehatan dan keselamatan pendidik dan tenaga
kependidikan.
Oleh karena itu dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah terdampak bencana asap perlu
dilakukan penyesuaian dan perlakukan khusus. Menindaklanjuti arahan Presiden dalam Rapat
Terbatas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan langkah-langkah berikut untuk
dijalankan oleh Pemerintah Daerah pada daerah terdampak bencana asap dengan koordinasi dan
dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
1. _Jika Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di atas ambang batas berbahaya, maka kegiatan
belajar mengajar di satuan pendidikan harus ditiadakan dan siswa belajar di rumah. Nilai
ambang batas ISPU berbahaya untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar adalah 200 untuk
tingkat PAUD dan sekolah dasar/sederajat, serta 300 untuk seluruh tingkat mulai dari PAUD
sampai sekolah menengah atas/sederajat.
Selama diliburkan, sekolah diharapkan memberikan tugas-tugas terstruktur yang mendorong
siswa untuk tetap belajar dan melakukan kegiatan positif di dalam rumah.
Pemerintah Daerah diminta tetap memanfaatkan satuan pendidikan yang memenuhi
persyaratan kesehatan dan keselamatan. Terhadap satuan pendidikan yang terdampak oleh
bencana asap, agar dilakukan upaya pengisolasian ruang kelas, pemanfaatan alat penyaring
udara dan berbagai alat yang dapat membantu sirkulasi udara bersih. Satuan pendidikan yang
telah dipastikan aman dari asap dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar walau ISPU
berada di atas ambang batas berbahaya,
4. Bila sekolah diliburkan karena bencana asap, maka Pemerintah Daerah diminta untuk tetap
memberikan tunjangan profesi dan tunjangan lainnya secara penuh kepada pendidik dan
‘tenaga kependidikan yang sekolahnya dilburkan.Pemerintah Daerah agar memanfaatkan fasilitas Pemerintah, Pemerintah Daerah, Perguruan
Tinggi, BUMD dan masyarakat yang memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamaten,
sebagai lokasi sementara bagi kegiatan belajar mengajar.
Bagi sekolah yang telah meliburkan kegiatan belajer mengajar lebih dari 28 hari belajar akibat
bencana asap, maka akan diberikan kebijakan fleksibilitas waktu belajar, termasuk
penyesuaian kalendar akademik, target capaian kurikulum, jacwal ujian sekolah, jadwel dan
bobot Uian Nasional, serta jadwal dan bobot ujlan masuk Perguruan Tinggi Negeri yang akan
dikoordinasikan dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Rincian
fleksibilitas waktu belajar dan penyesuaian kalendar akademik dikoordinasikan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah setelah mengetahul jumlah hari belajar
efektif yang hilang.
Dalam kondisi bencana, agar dihindari pembebanan biaya pendidikan yang memberatkan
masyaraket,
Pemerintah Daerah diminta mendorong media lokal, baik cetak maupun elektronik, untuk
menayangkan materi pendidikan, Pemerintah Daerah dapat berkoordinasi dengan Pustekkom
Kemdikbud untuk mendapatkan materi siaran pendidikan. Pustekkom Kemdikbud beralamat
dil. RE. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, telp (021) 7418808, fax (021) 7401727, e-
mail pustekkom@kemdikoud.go.id, laman daring httpi//setjen.kemdikbud.go.id/pustekkom,
Kemadikbud akan menyediakan bantuan sosial secara selektit kepada Kelompok Kerja Guru /
Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang melakukan pengayean atau remedial kepada siswa
terdampak bencana asap, Mekanisme pemberian bantuan sosial akan disampaikan dalam
rapat koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota.
Demikian Surat Edaran ini dibuat untuk menjadi perhatian dan prioritas bersama.
Tembusan:
Menteri Koordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan
Sekretaris Kabinet
Menteri Agama
Menteri Keuangan
Kepala Kantor Staf Kepresidenan
Kepala Dinas Pendidikan Propinsi
Kepala Dinas Kabupaten/Kota
SMe Pee