1 PENDAHULUAN
Geometri secara harafiah dapat di artikan sebagai ilmu pengukuran bumi. Kata
Geometri berasal dari bahasa Yunani, geo yang berarti bumi dan metria yang berarti
pengukuran. Jadi geometri adalah cabang ilmu dari matematika untuk mempelajari
hubungan di dalam suatu ruang, dimana orang dapat mengetahui ruang dari ciri dasarnya.
Matematikawan Yunani pada masa Euclid berpikiran bahwa geometri adalah bentuk
yang abstrak dari dunia yang mereka tinggali. Maksud dari titik, garis, bidang, dan
sebagainya, di maksudkan agar sesuai dengan pemahaman manusia. Postulat dan aksioma
kebanyakan
menimbulkan
pertentangan.
Menurut
pandangan
Euclid,
dia
harus
KESIMPULAN
Geometri Euclidean, dinamai oleh matematikawan Yunani Euclid, termasuk dari
beberapa matematika tertua, geometri Euclidean tidak secara luas diterima sah sampai abad
ke-19.
Perdebatan yang akhinya menyebabkan penemuan geometri non-Euclidean setelah
karya Euclids The Element ditulis. Dalam bukunya The Element, Euclid menuliskan
sejumlah asumsi dan berusaha untuk membuktikan proposisinya. Yang paling terkenal dari
postulat Euclid adalah postulat yang kelima atau disebut dengan postulat kesejajaran.
Setidaknya seribu tahun, ahli-ahli geometri merasa kesulitan akibat kompleksitas yang
berbeda dari kelima postulat Euclid tersebut dan ia percaya bahwa itu bisa dibuktikan melalui
keempat teorema lainnya. Banyak yang berusaha untuk menemukan bukti dengan
kontradiksi. Semua upaya itu dibuat untuk merumuskan geometri non-Euclidean dengan
memberikan bukti cacat dari postulat kelima Euclid. Upaya-upaya itu memberikan hasil
beberapa sifat awal dari geometri hiperbolik dan eliptik.