Anda di halaman 1dari 3

A.

Rencana Insentif Jangka Pendek:


1. Total bonus pool
Metode penentuan bonus pool adalah sebagai berikut:
a. Metode bonus dengan menentukan presentase tertentu dari laba:

Dana Bonus = X % x Laba Bersih


Misalnya, laba rata-rata perusahaan setiap tahun Rp.100.000.000,
dan
Rp. 10.000.000 dana bonus yang harus disiapkan untuk
melakukan kompensasi insentif, maka perhitungannya adalah
sebagai berikut:
Rp10.000.00 = X% x Rp 100.000.000
X% = Rp10.000.00 / Rp 100.000.000
= 10%
b. Metode bonus didasarkan pada presentase tertentu dari laba setelah tingkat
laba per lembar saham (EPS) minimum tercapai :

Dana Bonus = X% x (Laba Bersih Total EPS Minimum)

a.
b.
c.
d.

Dari contoh sebelumnya, dengan tambahan informasi jumlah lembar saham


dan EPS minimum adalah sebagai berikut :
Estimasi tingkat laba yang diinginkan Rp 100.000.000
Jumlah bonus yang diinginkan Rp 10.000.000
Jumlah saham yang beredar 10.000.000 lembar
Laba per saham minimum sebelum pembayaran bonus adalah Rp5

Rp 10.000.000 = X% { Rp 100.000.000 (Rp5 x 10.000.000)}


Rp 10.000.000= Rp 50.000.000 X%
X%

= 20%

Agar metode ini relevan digunakan, maka EPS minimum harus


disesuaikan untuk tahun berikutnya dengan cara meningkatkan angka minimum
EPS dengan presentase tertentu dari kenaikan laba ditahan. Dari contoh
sebelumnya diasumsikan, bahwa:
a.
b.
c.
d.

Laba sebelum bonus Rp 100.000.000


Dividen Rp 60.000.000
Pajak penghasilan atas bonus 50%
ROI 6%
1. Kenaikan laba ditahan:
Kenaikan laba ditahan = Rp 100.000.000 (laba) Rp 5000.000 (bonus

setelah pajak) - Rp 60.000.000 (dividen)


= Rp 35.000.000
2. Kenaikan laba yang diharapkan sebelum bonus.
Total
= Rp 35.000.000 x 6%
= Rp 2.100.000
Per saham
= Rp 2.100.000 / 10.000.000
= Rp 0,21
3. EPS minium yang disesuaikan:
= Rp 5 + Rp 0,21
= Rp 5,21

2. Carryovers
adalah rencana insentif jangka pendek dengan pengaturan agar setiap tahun
dapat dibagi bonus, caranya membentuk rekening khusus sehingga dapat
ditentukan berapa bonus yang dapat ditambahkan pada dana bonus
(carryover) dan berapa banyak yang dapat digunakan jika kegiatannya
terlalu rendah.
3. Kompensasi yang ditunda ( Deferred Compensation)
Jumlah bonus dihitung setiap tahun dan pembayarannya bisa saja dilakukan
beberapa kali sepanjang periode tertentu, contoh :
Pada tahun I pegawai hanya menerima 20%, dan tahun ke II 20% kemudian
tahun III 20% dan seterusnya.

Tahun

Bonus 1

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

20%

6
7

Bonus 2

Bonus 3

Bonus 4

Bonus 5

Bonus 6

8
9
10

20%

20%
20%

20%
20%
20%

Anda mungkin juga menyukai