Anda di halaman 1dari 7

CiriCara.com Asma adalah penyakit yang mempengaruhi organ paru-paru atau sistem pernapasan.

Kebanyakan orang
yang menderita penyakit asmamemiliki sistem pernapasan yang sensitif. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik itu
anak-anak maupun orang dewasa.
Setiap hari jumlah penderita penyakit asma di dunia terus mengalami peningkatan, pemicu utamanya adalah karena
menurunnya sistem kekebalan tubuh. Terjadinya asma dikarenakan oleh peradangan dan penyempitan di sepanjang
saluran pernapasan. Akibat dari penyempitan dan peradangan ini penderita asma sangat sulit untuk bernapas.
Sel-sel tertentu yang berada di saluran pernapasan, terutama mastosit diduga menjadi penyebab mengapa
penyempitan bisa terjadi. Akibat peradangan, maka sel mastosit akan melepaskan histamin dan leukotrien yang dapat
menyebabkan kontraksi pada otot polos, peningkatan pembentukan lendir, dan perpindahan sel-sel darah putih ke daerah
di sepanjang sistem pernapasan.
Aktifnya sel mastosit ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
1. Alergi

Beberapa alergi dapat memicu penyakit asma dengan cara menginfeksi sistem saluran pernapasan, contohnya debu, bulu
hewan, serbuk sari tumbuhan, dan sapura. Selain itu, beberapa jenis makanan penyebab alergi juga dapat
menimbulkan penyakit asma. Diantaranya, kacang tanah, susu, telur, kedelai, gandum, polong-polongan, dan ayam
kalkun.
Keberadaan senyawa sulfur dan histamin pada makanan-makanan tersebut dapat memperburuk kesehatan
penderita asma. Namun, tidak semua penderita alergi memiliki riwayat penyakit asma. Biasanya asma yang disebabkan
oleh alergi merupakan pengidap penyakit asma sejak kecil.
2. Infeksi virus

Dua jenis virus yang paling sering menyebabkan terjadinya asma adalah rhinovirus(RSV) dan virus influenza
A, keduanya merupakan virus penyebab penyakit flu. Virus-virus tersebut bekerja dengan cara menginfeksi saluran
pernapasan sehingga mengakibatkan peradangan. Peradangan dan infeksi ini dapat mengganggu aliran udara yang
masuk ke dalam paru-paru, sehingga penderita akan merasa sulit untuk bernapas. Dalam suatu penelitian menyatakan
bahwa sekitar 40% serangan asma yang terjadi pada orang dewasa disebabkan oleh infeksi virus.
3. Stres

Stres dapat terjadi apabila tuntutan atau pengaruh dari lingkungan melebihi kemampuan dari adaptasi individu atau
kemampuan untuk melawan. Para pakar percaya bahwa terdapat hubungan antara stres, sistem saraf pusat,
perubahan dalam fungsi imun dan endokrin, yang dapat memicu gejala-gejala asma.
4. Asap rokok

Asap rokok merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan asma, baik itu pada perokok sendiri maupun orangorang yang terkena asap rokok. Dalam asap rokok terkandung lebih dari 4500 jenis kontaminan yang berbahaya,
diantaranya hidrokarbon polisiklik, karbon monoksida, karbon dioksida, nitrit oksida, nikotin, dan akrolein.
Pada anak-anak asap rokok akan memberikan efek lebih parah dibandingkan orang dewasa. Hal ini karena lebar
saluran pernapasan pada anak-anak masih kecil dan sempit, sehingga jumlah oksigen yang dihirup oleh anak-anak lebih

cepat dari orang dewasa. Dengan adanya pengaruh asap rokok, maka pernapasan akan menjadi lebih berat dan akan
berakibat memicu terjadinya asma.
Setelah mengetahui beberapa penyebab asma tersebut, maka akan membuat kita menjadi lebih waspada terutama bagi
penderita yang mempunyai riwayat penyakit asma.

Asma adalah penyakit keturunan


Fakta Seputar ASMA
Asma adalah penyakit keturunan
Fakta: Asma adalah penyakit yang berhubungan dengan faktor genetik. Bahkan menurut penelitian, sebanyak 30%
penderita asma, memiliki keluarga dekat yang juga menderita asma. Apabila seorang ibu menderita asma, maka
kemungkinan besar anaknya dapat menderita asma. Tetapi, apabila seorang ayah yang menderita asma, maka
kemungkinan anaknya menderita asma akan lebih kecil.
Asma dapat menular
Fakta: Penyakit dapat menular ke orang lain apabila penyakit tersebut disebabkan oleh kuman, seperti parasit, bakteri,
virus dan jamur. Asma bukan disebabkan ketiga hal diatas walau ketiganya dapat menjadi pencetus serangan asma. Jadi,
asma tidak dapat menular.
Serangan asma dapat timbul berhubungan dengan binatang kecoa.
Fakta: Pencetus asma terdiri dari berbagai hal, diantaranya debu, udara dingin, aktifitas fisik yang berlebih, juga serpihan
kulit atau rambut binatang. Serpihan kulit kecoa dapat mencetuskan serangan asma, walaupun kecoa tersebut sudah
menjadi bangkai. Keadaan ini ditemukan pada lingkungan yang tidak bersih
Asma dapat menyebabkan kematian
Fakta: Dapat ! Kematian dapat terjadi baik karena asmanya sendiri maupun komplikasinya. Penelitian menunjukkan bahwa
kematian terutama di luar rumah sakit. Faktor yang menyebabkanya antara lain penderita terlalu menganggap enteng
penyakitnya. Di samping itu, sering dijumpai penderita tidak mempunyai persediaan obat anti asma, padahal serangan
asma dapat terjadi sewaktu-waktu.
Penderita asma tidak boleh menyusui.
Fakta: Tidak benar. Air Susu Ibu (ASI) memberikan zat anti untuk melawan berbagai penyakit pada bayi, sehingga lebih
baik apabila penderita asma memberikan ASI pada bayi yang juga mempunyai bakat alergi. Obat asma, terutama yang
bentuk hiurp (Aerosol) aman karena tidak keluar melalui asma
Asma tidak dapat disembuhkan.
Fakta: Pada penyandang asma, walau tanpa gejala klinis, sebenarnya peradangan dalam saluran nafas terus menerus
terjadi. Dengan kata lain, asma tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol untuk mencegah serangan. Dengan
pengobatan yang teratur asma dapat dikontrol sehingga gejalanya tidak ada lagi.
Daftar Pencetus ASMA
Alergen:
-Debu rumah, tungau debu rumah, spora jamur, serpihan kulit binatang seperti kucing, anjing dan hewan berbulu lainnya
-Air liur dan air kencing binatang peliharaan
-Debu rumah terdiri dari bermacam alergen, seperti sisa makanan, potongan rambut, kulit binatang, kecoa dan serangga
lainnya
Infeksi saluran nafas :
- Paling sering ditemukan sebagai pencetus asma
- Terutama infeksi virus
Stres emosional :
- Dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa
Kegiatan jasmani :
-Olahraga yang dilakukan tanpa pemanasan dan pendinginan yang baik dapat mencetus serangan asma
-Jenis, lama dan beratnya olahraga menentukan timbulnya serangan asma
Obat-obatan:
-Paling sering adalah obat-obatan penyekat reseptor beta (biasa dipakai untuk pengobatan jantung dan hipertensi)
-Aspirin dan anti-rematik (jarang)
Polusi udara:
- Polusi asap kendaraan, polusi rokok, semprotan obat nyamuk, semprotan obat rambut dan jenis polusi lainnya
Lain-lain :
-Perubahan cuaca/udara (perubahan suhu mendadak, kelembaban yang tinggi), tertawa terbahak-bahak, dan masuknya
asam dari lambung ke saluran nafas.
-Zat pengawet makanan (asam benzoat), zat pewarna kuning tartazin

Obat antihistamin adalah jenis obat yang sering digunakan untuk mengobati sejumlah kondisi kesehatan seperti
alergi, termasuk:
Alergi serbuk bunga
Rhinitis alergi - radang hidung akibat reaksi alergi terhadap zat-zat tertentu seperti zat dari polusi udara
Kondisi kulit yang alergi, seperti eksim atau urtikaria (gatal-gatal)
Konjungtivitis alergi - radang mata
Obat antihistamin bekerja dengan menghalangi efek dari protein yang disebut histamin. Obat antihistamin tersedia
dalam bentuk tablet atau kapsul (antihistamin lisan), krim, lotion dan gel (antihistamin topikal).
Bagaimana obat antihistamin bekerja?
Histamin adalah sebuah protein yang menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk membantu melindungi sel-sel
tubuh terhadap infeksi. Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan alami tubuh terhadap penyakit dan infeksi.
Jika sistem kekebalan tubuh mendeteksi benda asing yang berbahaya, seperti bakteri atau virus, itu akan
melepaskan histamin ke dalam sel di dekatnya. Histamin yang menyebabkan pembuluh darah kecil membesar dan
kulit di sekitarnya membengkak. Hal ini dikenal sebagai peradangan.
Pembesaran pembuluh darah memungkinkan bertambahnya jumlah sel darah putih melawan infeksi untuk dikirim ke
area infeksi. Pembengkakan kulit di sekitarnya juga membuat lebih sulit bagi infeksi menyebar ke bagian lain dari
tubuh.
Histamin biasanya merupakan protein yang berguna, tetapi jika Anda mengalami reaksi alergi itu kadang-kadang
diperlukan untuk memblokir efek. Reaksi alergi terjadi ketika kesalahan sistem kekebalan tubuh mengenali zat
berbahaya, seperti serbuk sari sebagai ancaman.
Pelepasan histamin menyebabkan proses peradangan dimulai dan mengarah ke jaringan di dekatnya menjadi merah
dan bengkak. Hal ini juga dapat mempengaruhi saraf di kulit, membuat kulit terasa gatal.
Golongan antihistamin
Ada sejumlah golongan antihistamin, yang diklasifikasikan dalam dua golongan. Ini adalah:
Antihistamin generasi pertama, yang dapat menyebabkan gejala mengantuk pada kebanyakan orang.
Contoh obat antihistamin ini yaitu diphenhydramine dan klorfenamin
Antihistamin generasi kedua, yang biasanya tidak menyebabkan gejala mengantuk dan contoh obat
antihistamin atau merk obat antihistamin ini termasuk loratadin dan cetirizine
Obat golongan antihistamin generasi kedua biasanya dianjurkan. Jangan meremehkan tingkat kantuk yang
disebabkan oleh antihistamin generasi pertama, efek obat antihistamin generasi pertama dapat berlanjut ke hari
berikutnya jika Anda menggunakannya pada malam hari.
Penelitian telah menemukan bahwa orang dewasa yang secara rutin menggunakan obat antihistamin generasi
pertama kemungkinan lebih besar untuk terlibat dalam kecelakaan serius. Demikian pula, anak-anak yang sering
menggunakan obat antihistamin generasi pertama tampil kurang baik di sekolah daripada biasanya yang diharapkan.
Apa fungsi obat antihistamin?
Fungsi obat antihistamin adalah biasanya untuk membantu mengendalikan gejala dari kondisi kesehatan yang
berhubungan dengan reaksi alergi.
Meskipun obat anti histamin tidak dapat menyembuhkan kondisi ini karena obat ini tidak mempengaruhi penyebab
dasar, obat antihistamin sering dapat memberikan bantuan yang cukup baik.

Kondisi yang bisa mendapatkan keuntungan dari penggunaan obat antihistamin adalah :
Alergi serbuk bunga
Rhinitis alergi - peradangan pada saluran hidung
Eksim atopik - kondisi alergi pada kulit yang umum
Urticaria - juga dikenal sebagai ruam dan gatal-gatal
Konjungtivitis alergi - radang mata
Reaksi alergi yang disebabkan oleh gigitan serangga atau sengatan serangga
Reaksi alergi ringan yang disebabkan oleh alergi makanan; reaksi alergi yang lebih serius (anafilaksis)
biasanya memerlukan pengobatan dengan adrenalin (bahan kimia yang dapat membalikkan banyak proses
yang terkait dengan reaksi alergi)
Fungsi obat antihistamin untuk yang lain
Obat antihistamin selain digunakan untuk mengobati kondisi alergi, obat anti histamin juga memiliki beberapa
manfaat lainnya, termasuk mengobati sakit maag dan insomnia.
Sakit maag
Suatu jenis obat antihistamin, yang dikenal sebagai antagonis reseptor H2, kadang-kadang digunakan untuk
mengobati sakit maag. Hal ini karena histamin juga dapat merangsang produksi asam lambung.
Antagonis reseptor H2 dapat digunakan untuk memblokir efek asam merangsang, yang membantu mengurangi
tingkat asam dalam perut dan gangguan sistem pencernaan.
Insomnia
Obat antihistamin generasi pertama mungkin terdapat beberapa manfaat dalam pengobatan insomnia jangka
pendek, terutama jika gejala sulit tidur yang disebabkan oleh kondisi alergi yang mendasarinya, seperti kondisi alergi
pada kulit.
Penggunaan obat antihistamin jangka panjang untuk mengobati insomnia tidak dianjurkan karena ada pengobatan
yang lebih efektif. Selain itu, ada risiko bahwa Anda bisa menjadi kecanduan terhadap efek penenang dari obat

antihistamin generasi pertama.


Bagaimana kerja obat antihistamin?
Obat antihistamin tidak mencegah tubuh memproduksi histamin, tapi antihistamin menghentikan histamin
mempengaruhi sel-sel tubuh Anda dengan cara yang biasa.
Antihistamin melakukan ini dengan menargetkan molekul khusus yang disebut reseptor, yang ditemukan dalam selsel Anda.
Reseptor
Reseptor adalah molekul protein yang ditemukan dalam dinding sel. Mereka bereaksi ketika berhubungan dengan
protein tertentu lainnya.
Efek samping dari obat antihistamin
Obat antihistamin generasi pertama
Efek samping yang umum dari obat antihistamin generasi pertama antara lain:
Kantuk
Gangguan pemikiran
Mulut kering
Pusing
Obat antihistamin generasi kedua
Beberapa orang akan mengalami rasa kantuk setelah menggunakan obat antihistamin generasi kedua. Jika Anda
merasa mengantuk, jangan mengemudi, minum alkohol atau menggunakan mesin.
Selain mengantuk, efek samping lain dari obat antihistamin generasi kedua meliputi:
Sakit kepala
Mulut kering
Hidung kering
Efek samping obat antihistamin yang jarang terjadi termasuk:
Detak jantung yang cepat
Sesak dada
Ingat, sebelum menggunakan obat antihistamin, sebaiknya rekomendasikan dengan dokter terlebih dahulu karena
obat tersebut biasanya dapat menimbulkan efek samping yang tak terduga.

Sistem Pernafasan

sistem pernafasan

Batuk dan Asma


Batuk

tanpa dahak :antitusif

berdahak : ekspektoran, mukolitik


Asma

obat asma
Obat Batuk Antitusif
Dekstrometorfan HBr (Bisoltussin)
Adalah obat batuk antitusif (menekan respon batuk), digunakan untuk batuk tidak berdahak.
Mekanisme kerja: aksi sentral pada pusat batuk di medulla.
Jangan digunakan pada wanita hamil trimester ketiga, anak < 1 tahun, kerusakan ginjal parah.
Efek samping: pusing, gangguan saluran cerna.
Codeine (Codipront)
Selain digunakan sebagai antitusif, juga dapat digunakan utk analgesik serta antidiare.
Mekanisme kerja: aksi sentral pada pusat batuk di medulla.

Efek samping: ketergantungan, mual, muntah, konstipasi, mulut kering, sakit kepala.

Mukolitik
Mukolitik = penghancur dahak
Produksi dahak meningkat antara lain pada kondisi alergi, merokok, dan infeksi.
Beberapa penyakit yg meningkatkan produksi dahak antara lain pneumonia, asma, dan bronkhitis akut.

Mekanisme Kerja Mukolitik

Ambroxol (Epexol)
Digunakan sebagai mukolitik pada batuk berdahak.
Merupakan metabolit dari bromheksin
Hendaknya digunakan bersama makanan
Efek samping: efek samping ringan pada saluran pencernaan, reaksi alergi.
Selain utk obat batuk, ambroxol juga memiliki sifat pereda nyeri pada sakit tenggorokan/faringitis, shg dikembangkan tablet hisap
ambroxol.
Erdosteine (Edotin)
Sifat mukolitik lebih baik daripada bromheksin
Efek samping ringan, biasanya hanya di saluran cerna.
Asetilsistein (Fluimucil)
Digunakan sebagai mukolitik, dan mencegah keracunan parasetamol
Efek samping: bronkospasme, gangguan saluran cerna
Asetilsistein memecah ikatan disulfida pada dahak.
Bromheksin (Bisolvon)
Digunakan sebagai mukolitik
Efek samping: diare, mual, muntah.
Juga memiliki efek antioksidan

Obat Batuk Ekspektoran


Guaifenesin/gliseril guaiakolat/GG
Digunakan sebagai ekspektoran pd batuk berdahak, mekanisme kerjanya dg cara meningkatkan volume dan menurunkan viskositas
dahak di trakea dan bronki, kemudian merangsang pengeluaran dahak menuju faring.
Efek samping: mual, muntah, batu ginjal.

Obat asma
Asma = penyakit inflamasi kronik pada saluran pernafasan, gejalanya berulang, terdapat obstruksi saluran udara reversibel, dan
bronkospasme.
Diobati dg agonis 2 yg berkerja pendek, antikolinergik, serta kortikosteroid.
Pengobatan Asma
Pencetus alergi harus dihindari
Obat asma dibagi menjadi 2 kelas umum, yakni pengobatan aksi cepat (untuk mengatasi gejala akut) dan pengobatan jangka panjang
(untuk mencegah eksaserbasi dan utk mengkontrol asma)
Aksi cepat
Agonis 2
Antikolinergik
Pengobatan jangka panjang
Glukokortikoid
Antagonis leukotriene
Penstabil sel mast
..Agonis 2
Salbutamol (Ventolin, Asmacare)
Digunakan sebagai pilihan pertama obat asma.
Efek samping: tremor, sakit kepala, kram otot, mulut kering, serta aritmia.
Biasanya diberikan dalam bentuk MDI (metered dose inhaler), atau nebulizer supaya efeknya lebih cepat. Dapat pula diberikan per oral
dan juga intra vena.
Fenoterol (Berotec)
Efek samping meliputi tremor ringan pada otot rangka, palpitasi, takikardi, sakit kepala, batuk, berkeringat.
Diberikan dalam bentuk MDI atau juga cairan untuk inhalasi (dihirup lewat nebulizer).
Terbutaline (Bricasma)
Efek samping hampir sama dg efek samping fenoterol.
Dapat diberikan dalam bentuk tablet, infus, respule, atau juga turbuhaler.
Orciprenaline/metaproterenol (Alupent)
Efek samping: palpitasi, tremor di jari.
Dapat diberikan dalam bentuk tablet, dan MDI.
Salmeterol (Seretide, kombinasi salmeterol dg fluticasone)
Tergolong LABA (long acting beta adrenoceptor agonist)
Waktu kerja lebih lama (12 jam) daripada salbutamol (4-6 jam)
Hanya digunakan utk kasus severe persistent asthma yg sebelumnya pernah diterapi dg salbutamol.
Biasanya salmeterol dikombinasikan dg kortikosteroid.
Formoterol (Symbicort, suatu kombinasi budesonide (golongan kortikosteroid) dg formoterol)
Tergolong LABA (long acting beta adrenoceptor agonist)
Lebih cepat mula kerjanya dan lebih manjur dibanding salmeterol
Manfaat lain Agonis 2
Salbutamol, Terbutaline, dan Fenoterol digunakan untuk relaksasi otot polos rahim guna mencegah kelahiran prematur.

..Antikolinergik
Ipatropium bromida (Atrovent)
Mekanisme kerja: menghambat mAChR (reseptor asetilkolin muskarinik), shg terjadi bronkodilasi.
Efek samping: mengantuk, mulut kering.
Biasanya diberikan dalam bentuk MDI, atau juga larutan inhalasi (hirup) utk nebulizer.
Tiotropium bromida (Spiriva)

Digunakan untuk terapi pemeliharaan (maintenance) pasien dg penyakit paru obstruktif kronik.
Mekanisme kerja sama dg ipatropium bromida, juga memiliki efek samping yang sama.

..Glukokortikoid
Budesonide (Pulmicort)
Tidak digunakan pada pasien dg TBC
Efek samping: candidiasis (tumbuhnya jamur candida) di mulut/tenggorokan, perubahan sensasi indra pembau dan pengecap.
Tidak seperti steroid lainnya, budesonide memiliki efek sedikit pada poros hipotalamik-pituitari-adrenal, hal ini menyebabkan budesonide
tidak begitu memerlukan tapering off (dikurangi perlahan) dosisnya sebelum dihentikan.
Deksametason
Jangan digunakan pada pasien dg infeksi parah, ulkus gastrointestinal, osteoporosis, sistemik TBC.
Efek samping: gastritis, osteoporosis
Tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi
Metilprednisolon
Prednison

..Antagonis Leukotriene
Disebut juga dg nama Leukast
Mekanisme kerja: menghambat leukotriene, yg merupakan senyawa yg diproduksi sistem kekebalan tubuh. Leukotriene menyebabkan
inflamasi pada asma dan bronkitis, serta mengecilkan jalan pernafasan.
Antagonis leukotriene kurang efektif dibandingkan kortikosteroid dlm menangani asma, shg kurang disukai.
Zafirlukast (Accolate)
Tersedia dalam bentuk tablet
Zileuton
Montelukast
Obat Asma Lainnya
Teofilin
Kini mulai jarang digunakan karena berbagai efek samping.
Khasiat teofilin: relaksasi otot halus bronkial, inotropik positif (meningkatkan kekuatan denyut jantung), kronotropik positif (meningkatkan
denyut jantung), meningkatkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah ke ginjal.
Efek samping: pusing, diare, aritmia.
Efek toksik ditingkatkan dg ciprofloxacin dan makanan berlemak.

Anda mungkin juga menyukai