SUPERVISI PENDIDIKAN
Disusunoleh :
Salma Nur Afifah
Meilinda Heri Azhari
Din Nur Laila Saputri
PendidikanTeknikAsitektur
FakultasTeknologidanKejuruan
UniversitasPendidikan Indonesia
2013
1 Supervisi Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Istilah supervisi baru muncul kurang lebih tiga dasawarsa terakhir ini
(Suharsimi Arikunto,2004). Kegiatan serupa yang dahulu banyak dilakukan
adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Dalam konteks sekolah
sebagai sebuah organisasi pendidikan, supervisi merupakan bagian dari proses
administrasi dan manajemen. Kegiatan supervisi melengkapi fungsi-fungsi
administrasi yang ada di sekolah sebagai fungsi terakhir, yaitu penilaian terhadap
semua kegiatan dalam mencapai tujuan. Dengan supervisi, akan memberikan
inspirasi untuk bersama-sama menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan jumlah
lebih banyak, waktu lebih cepat, cara lebih mudah, dan hasil yang lebih baik
daripada jika dikerjakan sendiri. Supervisi mempunyai peran mengoptimalkan
tanggungjawab dari semua program. Supervisi bersangkut paut dengan semua
upaya penelitian yang tertuju pada semua aspek yang merupakan factor penentu
keberhasilan. Dengan mengetahui kondisi aspek-aspek tersebut secara rinci dan
akurat, dapat diketahui dengan tepat pula apa yang diperlukan untuk
meningkatkan kualitas organisasi yang bersangkutan.
2. TUJUAN
a. Untuk mengetahui apa itu supervise pendidikan
b. Untuk mengetahui kegunaan supervise pendidikan
c. Untuk mengetahui bagaimana proses supervise dilakukan
BAB II
2 Supervisi Pendidikan
LANDASAN TEORI
1. PENGERTIAN SUPERVISI
Secara morfologis Supervisi berasalah dari dua kata bahasa Inggris, yaitu
super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun
dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan
yang dilakukan oleh atasan orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap halhal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi
sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari
kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi
pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan sematamata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugaspetugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam
memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan
dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahanbahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.
Boardman et. Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha
menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guruguru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti
dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian
mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara
kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi
modern,
Dari uraian definisi supervisi di atas, maka dapat dipahami para pakar
menguraikan defenisi supervisi dari tinjauan yg berbeda-beda. God Carter
3 Supervisi Pendidikan
2.1.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
6 Supervisi Pendidikan
2.2.5
2.2.2
2.2.3
3. Prinsip-prinsip Supervisi
3.1 Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru
dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan
mencari-cari kesalahan.
7 Supervisi Pendidikan
3.2 Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa
pihak yang mendapat bantuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa atau
dibukakan hatinya dapat merasa sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk
dapat mengatasi sendiri.
3.3 Apabila supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik,
sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya supervisor
memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan
pertanyaan atau tanggapan.
3.4 Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali,
bukan menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh supervisor.
3.5 Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan
adanya hubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi tercipta
suasana kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak
akan segan-segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau
kekurangan yang dimiliki.
3.6 Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang atau
terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-hal penting
yang diperlukan untuk membuat laporan.
Sedangkan menurut Tahalele dan Indrafachrudi (1975)
prinsip-prinsip
supervisi sebagai berikut; (a) supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan
kooperatif, (b) supervisi harus kreatif dan konstruktif, (c) supervisi harus
scientific dan efektif, (d) supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada
guru-guru, (e) supervisi harus berdasarkan kenyataan, (f) supervisi harus memberi
kesempatan kepada supervisor dan guru-guru untuk mengadakan self evaluation
Karena prinsip-prinsip supervisi di atas merupakan kaidah-kaidah yang
harus dipedomani atau dijadikan landasan di dalam melakukan supervisi, maka
hal itu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari para supervisor, baik
8 Supervisi Pendidikan
FungsiMembinadanMemimpin
5. Tipe-tipe Supervisi
5.1 Tipe Inspeksi
Tipe seperti ini biasanya terjadi dalam administrasi dan model
kepemimpinan yang otokratis, mengutamakan pada upaya mencari kesalahan
orang lain, bertindak sebagai Inspektur yang bertugas mengawasi pekerjaan
guru. Supervisi ini dijalankan terutama untuk mengawasi, meneliti dan
mencermati apakah guru dan petugas di sekolah sudah melaksanakan seluruh
tugas yang diperintahkan serta ditentukan oleh atasannya.
5.2 Tipe Laisses Faire
Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam supervisi inspeksi
bawahan diawasi secara ketat dan harus menurut perintah atasan, pada
supervisi Laisses Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya
tanpa diberi petunjuk yang benar. Misalnya: guru boleh mengajar sebagaimana
9 Supervisi Pendidikan
directed
libraries,supervisory
reading,
bulletin,
demonstration
teacher
meeting,
teaching,
professional
coordinating
directing
),
danmengkomunikasikan
segalainformasikepada guru/staf .
11 Supervisi Pendidikan
pengkoordinasian
comunicating
Seminar
program
supervisi.Program
tersebutmeliputi
program
8.1.2
mekanisme observasi
a. persiapan yang diperhatikan :
12 Supervisi Pendidikan
waktu percakapan
tempat percakapan
13 Supervisi Pendidikan
kesepakatan
perbaikan
disepakati
bersama
dengan
menyenangkan.
d. Laporan percakapan
8.2 Saling mengunjungi. Dalam kegiatan belajar mengajar sudah ada wadah dari
kegiatan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan
pembelajaran guru-guru antara lain :
Untuk tingkat SMP dan SMA adalah musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP)
14 Supervisi Pendidikan
kesepakatan antara guru dan supervisor tentang apa yang dikaji dan
jenis keterampilan yang paling pointing (diskusi guru dengan
supervisor)
15 Supervisi Pendidikan
8.5 Kaji tindak. Fokos utama kaji tindak adalah mendorong para prektisi untuk
meneliti dan terlibat dalam praktik penelitiannya sendiri. Hasil penelitiannya
dipakai sendiri oleh peneliti dan orang lain yang membutuhkan. Menurut kemmi
(1995), kaji tindak dirumuskan dalam empat tahap yaitu : tahap perencanaan,
tahap aksi atau pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, tahap evaluasi dan
refleksi/umpan balik.Laporan hasil penelitian kaji tindak terdiri dari :
Gagasan umum
Perumusan masalah
monitoring
Penguasaan materi
16 Supervisi Pendidikan
Strategi
Metode
Manajemen kelas
Penggunaan bahasa
17 Supervisi Pendidikan
BAB III
HASIL OBSERVASI
Identitas Sekolah
Nama Sekolah
Alamat Sekolah
Pertanyaan Wawancara:
1. Tipe supervisi apayang diterapkan di sekolah ini?
2. Seberapa sering observasi terhadap sekolah dilakukan?
3. Objek pada aspek-aspek apa yang lebih diutamakan saat observasi ?
4. Bagaimana metode/instrumen yang dipakai untuk pengumpulan data supervisi?
Hasil Wawancara
1. Tipe supervisi apayang diterapkan di sekolah ini?
Supervisi apa? Ada banyak macam supervisi. Ada supervisi ke instansinya, ada
Supervisi dilakukan dua kali dalam setahun. Dilakukan oleh guru yang lebih ahli
(senior) terhadap guru yang lain.
3. Objek pada aspek-aspek apa yang lebih diutamakan saat supervisi?
Objek yang disupervisi adalah kegiatan pembelajaran di kelas dan kelengkapan
administrasi.
4. Bagaimana metode/instrumen yang dipakai untuk pengumpulan data supervisi?
Metode yang dilakukan adalah pengamatan dan wawancara
BAB IV
PEMBAHASAN
19 Supervisi Pendidikan
Supervisi dalam pengertiannya adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan
kepala sekolah-sebagai pejabat yang berkedudukan di atas-atau lebih tinggi-untuk
melihat atau mengawasi pekerjaan guru. Di SMAN 1 Baleendah, supervisi dilakukan
oleh guru yang lebih ahli atau senior terhadap guru-guru lain yang lebih junior. Supervisi
yang dilakukan adalah supervisi klinis.
Supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu
pengembangan profesional calon guru, khususnya dalam penampilan mengajar
berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan objektif sebagai pegangan untuk
perubahan tingkah laku mengajar tersebut.
Keunggulan dari supervisi klinis adalah:
a. Kegiatan supervise akan berlangsung baik karena dapat mengumpulkan informasi
yang tepat, langsung dari guru sendiri, yang memang diperlukan dan tepat untuk
digunakan dalam pembinaan.
b. Pihak pengawas atau kepala sekolah yang melaksanakan supervise akan merasa
puas karena dapet memberikan bantuan yang tepat kepada guru yang memerlukan
c. Oleh karena supervise dilaksanakan berdasarkan hasil diskusi bersama dengan
guru dan dituliskan dalam bentuk perencanaan maka langkah kegiatannya
menjadi pasti, setiap langkah dapet diikuti dan dicermati mana yang sudah dapet
terlaksana dam mana yang belum, serta dapat diuji ulang untuk peningkat di lain
waktu.
d. Bagi pihak guru akan merasa lebih dekat dengan pengawas dan kepala sekolah
sehingga lama kelamaan tidak ada lagi yang perlu ditutupi. Dalam kegiatan yang
lain pun keterbukaan seperti itu akan tetap terpelihara. Situasi inilah yang akan
membantu menciptakan iklim sekolah dengan suasana harmonis dan kekeluargaan
e. Guru akan merasa puas karena telah mendapatkan pembinaan yang sesuai dengan
yang diperlukan, yaitu memecahkan masah yang dijumpai secara tepat sasaran
sehingga problema mengajar dapat teratasi
f. Pihak pengawas akan merasa puas karena dapat memberikan bantuan kepada guru
secara tepat seperti apa yang dibutuhkan oleh guru. Selanjutnya hasil pembinaan
dapat dirasakan oleh guru dan berdampak pada peningkatan mutu pelajaran.
20 Supervisi Pendidikan
Disana juga dilakukan PKG atau Penilaian Kinerja Guru. PKG ini dimaksudkan untuk
mengevaluasi dan menilai kinerja guru. Nilai yang telah ada akan diserahkan kepada
kepala sekolah (BP3). Nilai ini akan mempengaruhi dalam proses kenaikan pangkat.
Kompetensi yang mesti dicapai ada 14 buah yaitu
1. Menguasai karakteristik peserta didik
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik
5. Pengembangan potensi peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi
8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan naional
9. Menunukkan pribadi yang dewasa dan teladan
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua, peserta didik,
dan masyarakat
13. Penguasaan materi, struktur, konsep, dan piola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu
14. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif
Dari setiap kompetensi yang harus dinilai, terdapat jenis dan cara menilai, pernyataan,
dan indikator yang mesti dipenuhi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
SMA Negeri 1 Baleendah menerapkan supervisi klinis yang memfokuskan
lebih junior.
Instrumen yang digunakan adalah pengamatan dan wawancara
Penilaian Kinerja Guru (PKG) dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja
guru dan membantu dalam proses kenaikan pangkat.
21 Supervisi Pendidikan
2. Saran
Supervisi dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen lain misalnya
DAFTAR PUSTAKA
SuharsimiArikunto (2004), Dasar-DasarSupervisi, JAKARTA : PT RinekaCipta
Tin DosenJurusanAdministrasiPendidikan (2010), PengelolaanPendidikan. BANDUNG:
JurusanAdministrasiPendidikanGedung FIP
https://totoyulianto.wordpress.com/2013/12/12/pengertian-supervisipendidikan/
22 Supervisi Pendidikan