Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KECEPATAN REAKSI
Disusun Oleh :
(132500030)
(132500014)
(132500033)
4. Jauharatul Lailiyah
(132500053)
Dosen Pembimbing :
Arif Yahya., S.Si., M.Si
Prodi Biologi
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah Kimia Dasar Kecepatan Reaksi
ini diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia Dasar semester ganjil
tahun ajaran 2013/2014. Makalah Kimia Dasar ini telah diperiksa dan disetujui
oleh
Bapak Arif Yahya, S.Si., M.Si
pada tanggal
Mengesahkan,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga Makalah Kecepatan Reaksi ini akhirnya selesai. Tugas ini kami buat
untuk memenuhi tugas Kimia Dasar semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.
Makalah Kimia Dasar ini kami buat untuk memberikan wawasan
pengetahuan utamanya bagi para pemuda-pemudi atau para mahasiswa tentang
Kecepatan Reaksi. Sehingga bisa mengetahui bagaimana proses Kecepatan
Reaksi.
Dengan selesainya Makalah Kimia Dasar ini, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Bapak Arif Yahya, S.Si., M.Si., yang telah membimbing
pembuatan Makalah Kimia Dasar ini. Semoga bimbingan yang Bapak berikan
dapat bermanfaat Amin.
Makalah Kimia Dasar ini masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh
sebab itu dengan penuh rendah hati, kami mohon agar para pembaca beserta dosen
pembimbing berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun guna
sempurnanya tugas ini.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasannya, semoga Makalah Kimia
Dasar ini dapat bermanfaat dan berguna terutama bagi para mahasiswa Amin.
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
ii
Daftar Isi
iii
I.
Tujuan
II.
Dasar Teori
III.
IV.
Cara Kerja
V.
Hasil Pengamatan
VI.
Pembahasan
10
VII.
Kesimpulan
12
Daftar Pustaka
13
I.
TUJUAN
Tujuan percobaan praktikum ini adalah
1. Mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi
2. Mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi
II.
DASAR TEORI
Mekanisme terjadinya perubahan-perubahan dalam suatu reaksi
kimia dan kecepatan reaksi dapat diterangkan dengan teori kinetika dan
kesetimbangan kimia. Mekanisme reaksi kimia menerangkan melalui
langkah-langkah mankah suatu zat pereaksi berubah menjadi hasil reaksi.
Laju reaksi (kecepatan reaksi) menerangkan seberapa cepat reaksi
berlangsung. Laju reaksi suatu reaksi kimia biasanya didefinisikam
sebagai perubahan konsentrasi zat yang ikut serta dalam reaksi per satuan
waktu.
Misalnya untuk reaksi:
A+BP
Laju reaksi (r) = -
[]
=-
[]
=+
[]
[konsentrasi]1
[konsentrasi]2
VS
1/t
[konsentrasi]3
VS
1/t
VS
1/t
Tahap 1: HBr + O2
HOOBr
(lambat)
2HOBr
(cepat)
H2O + Br2) x 2
(cepat)
------------------------------------------------------ +
4 HBr + O2
Konsentrasi Pereaksi
Pada umumnya jika konsentrasi zat semakin besar maka laju
sebagai reaksi berlangsung dengan suhu ruangan maka laju reaksi akan
berlipat ganda setiap kenaikan 100C.
Perkiraan ini bukan keadaan yang mutlak dan tidak bisa diterapkan
pada seluruh reaksi. Bahkan bila pun mendekati benar, laju reaksi akan
berlipat ganda setiap 90C atau 110C atau setiap suhu tertentu. Angka dari
derajat suhu yang diperlukan untuk melipat gandakan laju reaksi akan
berubah secara bertahap seiring dengan meningkatnya suhu.
Beberapa reaksi pada hakikatnya sangat cepat, sebagai contoh
reaksi perpanasan melibatkan ion yang terlarut menjadi zat padat yang
tidak larut, atau reaksi ion hidrogen dengan asam dan ion hidroksi dari
Alkali didalam larutan, sehingga memanaskan salah satu dari contoh ini
tidak memperoleh perbedaan laju reaksi yang baik di laboratorium
maupun industri akan berlangsung lebih cepat apabila di panaskan.
d. Tekanan
Bayak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan
dari reaksi seperti itu juga dipengaruhi oleh tekanan. Penambahan
tekanan dengan memperkecil Volume akan memperbesar konsentrasi,
dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
Peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi akan
meningkatkan laju reaksi. Perubahan tekanan pada suatu reaksi yang
melibatkan hanya zat padat maupun zat cair tidak memberikan perubahan
apapun pada laju reaksi.
Dalam proses pembuatan amonia dengan proses Haber, laju reaksi
antara Hidrogen dan Nitrogen ditingkatkan dengan menggunakan
tekanan yang sangat tinggi. alasan utama menggunakan tekanan tinggi
adalah untuk meningkatkan persentasi amonia di dalam keseimbangan
campuran, namun hal ini juga memberikan perubahan yang berarti pada
laju reaksi juga.
Industri yang melibatkan produksi berupa gas yang banyak
dilangsungkan pada tekanan tinggi, misalnya pembuatan amonia yang
menggunakan tekanan hingga 400 atm.
e.
Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi zat itu
sendiri tak mengalami perubahan yang kekal (tidak diskon asumsi atau
tidak dihabiskan). Katalis dibagi 2 yaitu :
Katalis Positif.
Katalis positif berfungsi untuk mempercepat laju reaksi dengan
cara menurunkan energi pengaktifan, katalis positif disebut juga
katalisator.
Katalis Negatif
Katalis negatif berfungsi untuk memperkuat laju reaksi. Katalis
negatif disebut juga inhibator.
Katalis homogen
Wujud katalis homogen ini sama dengan wujud pereaksi. Jenis
katalis ini umumnya ikut beraksi tetapi pada akhirnya akan kembali
lagi ke bentuk semula.
Katalis Heterogen
Wujud katalis homogen ini berbeda dari wujud pereaksi. Jenis
katalis ini umumnya berupa logam-logam dan bereaksi yang
dipercepat adalah reaksi gas-gas katalis ini tidak ikut bereaksi,
tetapi melalui reaksi permukaan yaitu permukaan logam menyerap
molekul-molekul udara hingga apabila dua molekul gas yang dapat
bereaksi terserap maka gas-gas itu akan mudah bereaksi katalis ini
kebanyakan digunakan dalam reaksi industri.
Katalis biokimia
Katalis biokimia ini berfungsi untuk mempercepat reaksi-reaksi
yang terjadi pada makhluk hidup. Katalis ini berupa enzim-enzim.
Dalam laju reaksi terdapat pula teori tumbukan, reaksi berlangsung
Frekuensi Tumbukan
Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel dengan energi cukup
Fraksi partikel dengan energi cukup yang tumbuhannya dengan
arah yang tepat.
Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut dengan tumbukan
efektif, energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi
sehingga menghasilkan tumbukan efektif yang disebut juga energi
pengaktifan untuk memahami arti dari energi pengaktifan perlu
diperhatikan pelan-pelan benda yang ada di sekitar kita yang dapat
terbakar.
Adapun persamaan laju reaksi dan orde reaksi yaitu sebagai berikut:
mA + nB
Persamaan laju :
pC = qD
V = K [A] x [B]x
- X
- Y
- m,n,p,q
reaksi
Ketetapan jenis reaksi (K) adalah salah satu tetapan yang
harganya bergantung pada jenis pereaksi dan suhu., setiap reaksi
mempunyai harga K tertentu pada suhu tertentu. Harga K berubah jika
suhu berubah, kenaikan suhu dan katalisator umumnya dan memperbesar
harga K.
III.
Akuades
Labu Erlnmeyer
Stopwatch
Pengaduk
B.
C.
V. HASIL PENGAMATAN
A. Hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi HCL
No. tabung
Waktu (detik)
0,5 N
5277
3126
1686
1677
6000
waktu (detik)
5000
4000
3000
2000
Waktu (detik)
1000
0
0,5 N
1 N
2 N
4 N
No. tabung
Waktu (detik)
1.
1 potong
1521
2.
2 potong
1675
3.
3 potong
1829
4.
4 potong
1952
2000
1500
1000
Waktu (detik)
500
0
1 potong 2 potong 3 potong 4 potong
Jumlah Potongan Aluminium
No. tabung
Suhu (celcius)
Waktu (detik)
Ruang (29-30)
3328
40 36
1570
50 45
984
60 56
421
70 68
342
waktu (ddetik)
Waktu (detik)
Ruang 40 36 50 45 60 56 70 68
(29-30)
Temperatur pereaksi (0C)
VI.
PEMBAHASAN
A. Berdasarkan percobaan pertama yakni hubungan antara kecepatan
reaksi dengan konsentrasi HCl. Perlakuan yang diberikan adalah
penggunaan konsentrasi HCl dengan konsentrasi 4 N, 2 N, 1 N, 0,5 N
yang direaksikan dengan aluminium foil. Dari keempat perlakuan
konsentrasi HCl yang digunakan, aluminium foil yang direaksikan
dengan larutan HCl dengan konsentrasi 4 N lebih cepat bereaksi
(habis) dalam waktu 1677 detik (27 menit 57 detik). Dibandingkan
dengan aluminium foil yang direaksikan pada larutan HCl dengan
konsentrasi 2 N, 1 N, ataupun 0,5 N dalam waktu lebih dari 28 menit.
Hal ini dikarenakan makin besar konsentrasi zat-zat yang bereaksi
makin cepat reaksinya berlangsung. Makin besar konsentrasi makin
banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makin besar kemungkinan
terjadinya tumbukan dengan demikian makin besar pula kemungkinan
terjadinya reaksi.
VII.
KESIMPULAN
Dari hasil pngamatan dapat disimpilkan bahwa :
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi HCl. Semakin besar
konsentrasi
zat-zat
yang
bereaksi,
semakin
cepat
reaksi
reaksi
dipengaruhi
oleh
temperature.
Dengan