Anda di halaman 1dari 2

Faktor Resiko Infertilitas

1. Non-Organik
Usia
Terdapat hubungan yang terbalik antara bertambahnya usia istri dengan penurunan
kemungkinan untuk mengalami kehamilan. Sembilan puluh empat persen (94%)
perempuan subur diusia 35 tahun atau 77% perempuan subur di udaia 38 tahun akan
mengalami kehamilan dalam kurun waktu 3-4 tahun lama pernikahan.
Frekuensi Senggama
Frekuensi senggama sebanyak 2-3 kali dalam seminggu merupakan angka kejadian
puncak kehamilan.
Pola Hidup
o Alkohol
Alkohol dapat menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas dari sperma
o Merokok
Dapat menurunkan fertilitas perempuan. Penurunan fertilitas juga pada
perempuan perokok pasif dan lelaki yang memiliki kebiasaan merokok
o Berat Badan
Indeks masa tubuh lebih dari 29, yang termasuk dalam kelompok obesitas,
terbukti mengalami keterlambatan hamil.
o Paparan Radiasi
Radiasi computer dan hp dapat mnyebabkan penurunan kualitas sperma pada lakilaki dan juga mengganggu kesuburan pada perempuan
o Kurang Olahraga
o Tekanan pekerjaan yang berlebihan
2. Organik
Masalah Vagina
o Dispareunia
Rasa tidak nyaman atau nyeri pada saat melakukan senggama. Dapat disebabkan
oleh : Faktor infeksi dan faktor organik (vaginismus, nodul endometriosis di
vagina, endometriosis pelvic, atau keganasan vagina)
o Vaginismus
Disebabkan oleh diameter liang vagina yang terlau sempit, akibat kontraksi
refleks otot pubokoksigeus yang terlalu sensitive, sehingga terjadi kesulitan
penetrasi vagina oleh penis. Penyempitan ini dapat disebabkan oleh faktor
psikogenik atau kelainan anatomic.
o Vaginitis
Masalah Uterus
o Faktor Pada Serviks
Servisitis kronis dapat menyebabkan kesulitan bagi sperma untuk melakukan
penetrasi ke dalam kavum uteri. Adanya tanda infeksi klamidia trakomatis dis
erviks seringkali memiliki hubungan yang erat dengan kejadian infertilitas.

Trauma pada serviks. Konisasi dan tindakan abortus profokatus dapat


menyebabkan trauma pada serviks.
Faktor Kavum Uteri
o Endometriosis, rendahnya ekspresi integrin (avb3) endometrium sangat berperan
dalam proses implantasi.
Faktor Miometrium
o Adenomiosis, merupakan kelaina pada miometrium berupa penyusupan jaringan
stroma dan kelenjar yang sangat menyerupai endometrium. Terjadi metplasia
jaringan bagian dalam dari miometrium (the junctional zone) yang secara
ontogeny merupakan sisa dari duktus Muller. Dan memiliki kaitan yang erat
dengan infertilitas.
MAsalah Tuba
ADanya sumbatan pada tuba baik pada pangkal, bagian tengah, maupun ujung distal dari
tuba, bisa normal atau hidrosalping. Sumbatan ini dapat disebabkan oleh infeksi atau
endometriosis.
Masalah Ovarium
Sindrom ovarium polikistik, merupakan masalah gangguan ovulasi utama yang sering
dijumpai pada kasus infertilitas.

Anda mungkin juga menyukai